B. KONSTIPASI
INTERVENSI :
1. Identifikasi faktor yang menyebabkan konstipasi
2. Jelaskan manfaat diet (cairan dan serat) terhadap eleminasi
3. Dorong peningkatan aktivitas yang optimal
4. Sediakan privasi dan keamanan selama BAB
5. Kolaborasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan
6. Konsultasikan dengan dokter tentang penigkatan dan penurunan bising usus
7. Kolaborasi jika ada tanda dan gejala konstipasi yang menetap
E. NYERI
INTERVENSI :
1. Kaji skala nyeri (nilai,lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi)
2. Berikan dan bantu pasien mengidentifikasi tindakan mengurangi nyeri yang tepat ;
Distraksi, Relaksasi, Kompres hangat/dingin, Massage
3. Berikan lingkungan yang nyaman
4. Libatkan pasien dalam mengambil keputusan yang menyangkut aktifitas
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
F. DEFISIT PERAWATAN DIRI
INTERVENSI :
1. Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri
2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat kebersiahn diri, berpakaian, berhias, toileting dan
makan
3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara untuh untuk melakukan self care
4. Dorong klien melakukan secara mandiri
5. Berikan aktifitas sesuai kemampuannya
J. KECEMASAN
INTERVENSI :
1. Identifikasi tingkat kecemasan
2. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan, dan prognosis
3. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, dan persepsi
4. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
5. Temani pasien dengan memberikan keamanan dan mengurangi takut
6. Jelaskan semua prosedur dan apa yanag dirasakan selamaa prosedur
7. Kelola pembeian obat anti cemas
K. KERUSAKAN INTEGRASI KULIT
INTERVENSI :
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2. Jaga kebersiahan kulit agar tetap bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
4. Bantu memandikan pasien dengan sabundan air hangat
5. Observasi luka ; lokasi, dimensi, kealaman luka, karakteristik, warna cairan, granulasi,
nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal
6. Lakukan teknik perawatan luka dengan steril
7. Ajarkan kepada keluarga tentang luka dan perawatan luka
8. Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin
L. INTOLERANSI AKTIVITAS
INTERVENSI :
1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
2. Bantu klien mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan
3. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktifitas
4. Monitor respon fisik, emosi, sosial, dan spiritual
5. Monitor TTV dan perubahan hemodinamik
6. Kolaborasi dengan tenaga rehab medik
M. RESIKO INFEKSI
INTERVENSI :
1. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas dan drainase
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
3. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
4. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
5. Kaji suhu badan tiap 4 jam
6. Batasi pengunjung pasien bila perlu
7. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
Q. RESIKO ASPIRASI
INTERVENSI :
1. Pelihara jalan nafas
2. Naikkan kepala 30-40 ◦ setelah makan
3. Monitor tingkat kesadaran dan reflek batuk
4. Potong makanan kecil-kecil
5. Hindari makan jika residu masih banyak
6. Lakukan suction jika diperlukan