Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi, pekerjaan-pekerjaan yang
dahulu banyak menggunakan tenaga manusia, dewasa ini telah digantikan
oleh tenaga mesin atau peralatan-peralatan bantu. Penggunaan mesin dan
peralatan-peralatan bantu ini lebih meningkatkan kecepatan dalam
pengerjaan sehingga akan memperoleh efisiensi waktu pengerjaan yang
optimal. Maka untuk memberikan solusi dalam permasalahan diatas maka
dirancanglah sebuah alat press untuk material dengan Menggunakan
Tenaga Hidrolik.
Hampir semua Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
perbengkelan saat ini masih menggunakan teknologi yang serba manual
untuk menghadapi perkembangan industri. Sehingga perlu meningkatkan
teknologi agar UMKM tersebut lebih efisien dalam pengerjaannya. Bisa
dilihat dari proses pengerjaan yang dilakukan secara manual, sehingga
hasilnya membutuhkan waktu yang lumayan lama , selain itu resiko
merusak puli semakin tinggi pada proses pengerjaan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan inovasi mesin
yang bisa untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengerjaan,seperti
mesin press hidrolik. Mesin press hidolik merupakan mesin yang memiliki
dudukan atau plat di mana benda kerja ditempatkan sehingga dapat dipres,
dihancurkan, diluruskan atau dibentuk. Proses pengepresan ini diperlukan
untuk pencopotan puli dari porosnya.
Penelitian yang akan kami buat yakni merancang dan membuat
mesin pres hidrolik dengan kapasitas 5 ton. Mesin tersebut memanfaatkan
dongkrak hidrolik untuk menekan benda kerja. Dalam perancangan mesin
ini kami berharap dapat mendorong penelitian ini untuk membuktikan
dengan membuatnya menjadi wujud yang nyata.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara daya dan torsi pada mesin press ?
2. Berapa tekanan maksimum yang dibutuhkan untuk melepas puli dari
poros ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara daya dan torsi pada mesin press.
2. Untuk mengetahui tekanan maksimum yang dibutuhkan untuk melepas
puli dari poros.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah
memperoleh parameter baru dalam pembuatan mesin press hidrolik.
Menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya dan mendapatkan pengalaman
yang nyata bagi penulis.
1.5 Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adany
apenyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian ini lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan, sehingga tujuan
penelitianakan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagaiberikut:
1. Material yang di pres adalah poros berdiameter 30 mm.
2. Panjang poros dan puli yang di pres adalah 60 mm.
3. Kapasitas maksimal panjang poros yang dapat di pres adalah 450 mm.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pipa
Pipa merupakan suatu alat yang digunakan untuk transportasi fluida
(cair,gas)dari suatu tempat ketempat lainnya, atau dari suatu equipment ke
equipment lainnya.Fungsi lain dari pipa yaitu dapat digunakan untuk bahan
membuat pagar tralis,tangga putar, canopy, dll.Pada pembahasan tentang

3
pipa dibawah ini mencakup pipa struktural, klasifikasi dan bahan pipa.
(Andri Nurul).[4]

2.1.1 Pipa Struktural


Secara umum, pipa struktural adalah jenis pipa konstruksi baja
yangmemenuhi standar komposisi kimia dan sifat mekanik tertentu. Pipa ini
dapatdigunakan untuk berbagai aplikasi struktural. Jenis pipa struktural
yang umumtermasuk:
1. Pipa Baja Seamless
Pipa struktural baja seamless adalah produk pipa tahan lama yang
biasadigunakan untuk menumpuk dermaga, penumpukan pipa, caissons,
dan bollards.
2. Pipa Baja ERW
Pipa Baja ERW merupakan pipa struktural yang biasa dikenal oleh
industrikonstruksi sebagai pipa saluran berkualitas tinggi dan biasanya
digunakan olehperusahaan minyak dan utilitas. Pipa baja ini bisa
digunakan untuk tiang tanda,kolom, dermaga, dan konstruksi
terowongan.
3. Pipa Baja Spiral
Pipa baja spiral merupakan jenis pipa struktural yang ekonomis dan
tahanlama yang menawarkan daya tahan lama untuk hal-hal seperti
casing jalan,penumpukan dan parit.
4. Pipa Baja Karbon DSAW
Pipa baja karbo DSAW merupakan pipa struktural ini dilas pada OD
danID. Ini tersedia dalam berbagai kelas dan digunakan untuk casing
jalan, jalanyang membosankan, gorong-gorong, dan banyak lagi.
5. Pagar Pipa
Pipa ini adalah jenis pipa struktural yang menjadi populer untuk
bangunanpagar karena daya tahan dan kekuatannya yang tinggi. Pipa
struktural inidigunakan untuk melampirkan taman, tempat parkir, dan
banyak lagi.

2.1.2 Klasifikasi dan Bahan Pipa


Klasifikasi dan bahan pipa dapat dikemukakan sebagai berikut :

4
1. Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe)
Pipa ini sering disebut pipa galvanis yang merupakan semacam pipa
besi yangditutupi dengan lapisan pelindung seng yang dapat sangat
mengurangikecenderungan pipa untuk menimbulkan korosi.Pipa
galvanis mempunyai banyak manfaat salah satunya sebagai
penyalurutama bahan gas, air, minyak, uap atau gas agar instalasinya
kuat, aman dan tahanlama. Pada beberapa keperluan lain, bahan ini juga
digunakan sebagai konstruksi:misalnya penopang/ tiang dan sebagainya,
tergantung kebutuhan penggunanya.
Keuntungan pipa galvanis :
a. Tahan pecah
b. Tahan lama
c. Sambungannya menggunakan ulir
d. Permukaannya kuat
2. Pipa plastic PVC
Pipa PVC yaitu jenis pipa plastik, umumnya digunakan sebagai
bahanpenyalur air dingin dan air limbah ringan dan berat, terutama
cairan kimia sebabbahan pipa ini sangat baik untuk bahan cairan yang
sifatnya menimbulkan reaksitertentu dengan ada tidaknya perubahan
suhuBerdasarkan tingkat ketebalannya, pipa peralon bisa dibagi menjadi
3 macamyaitu :
a. Tipe C : Ini adalah pipa yang paling tipis. Ukuran diameter yang ada
di pasaranmulai dari yang 5/8 inci, 1/2 inci, 3/4 inci, 1 inci, 1 1/4 inci, 1
/2 inci, 2 inci, 21/2 inci, 3 inci, 4 inci sampai dengan 5 inci. Pipa jenis ini
biasanya digunakansaat membangun saluran pembuangan air dengan
tekanan yang lemah dansebagai pelindung kabel listrik.
b. Tipe D : Ini adalah jenis pipa dengan ketebalan yang sedang. Biasanya
dipakaidi dalam saluran pembuangan air dengan tekanan yang normal.
Adapun ukurandiameter yang dijual di pasaran mulai dari 1 1/4 inci
hingga 10 inci.
c. Tipe AW : Ini adalah pipa PVC yang paling tebal. Ukuran
diameternya mulaidari 1/2 inci sampai yang 1 inch. Adapun kegunaan

5
dari pipa AW diperlukansaat membangun saluran air bertekanan tinggi,
seperti saluran pompa air tanah.
PVC memiliki keuntungan, yaitu:
1) Tahan terhadap bahan kimia
2) Sangat kuat
3) Biaya instalasi mudah
4) Daya konduksi panas yang rendah
5) Penginstalannya mudah
6) Hampir bebas pemeliharaan (virtually free maintenance)
7) Memiliki daya tahan korosi
3. Pipa Baja (Steel Pipe)
Pipa baja berfungsi sebagai jalur pipa untuk pasokan energi,
misalnya: air,minyak, gas dan cairan mudah terbakar lainnya. Pada
dunia industri, kegunaan pipasangatlah dominan. Antara lain sebagai
sistem transportasi berbagai produkindustri. Oleh karena itu pemilihan
material sangatlah penting mengingat fluidayang akan dialirkan
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehinggamedianya (pipa)
akan menyesuaikan.
a. Carbon Steel
Baja karbon adalah bahan pipa yang paling umum dalam industri
power plant,kimia, proses, hidrokarbon dan pipa industri. Baja ringan
adalah baja karbon dengankandungan karbon kurang dari 0,30%. Baja
karbon menengah memiliki 0,30%sampai 0,60% karbon. Bajakarbon
tinggi memiliki karbon diatas 0,6%.
b. Alloy Steel (Baja Paduan)
Baja paduan merupakan salah satu baja yang mengandung sejumlah
elemenpaduan, seperti 0,3% kromium (Cr), nikel 0,3% (Ni),
molibdenum 0,08% (Mo), dll[ASTM A 941]. Baja paduan rendah adalah
baja paduan yang mengandung kurangdari minimum persentase paduan
yang didefinisikan. Baja paduan umumnyadipakai dalam operasi
temperature tinggi dan tekanan tinggi seperti di pembangkitlistrik,
penukar panas dan tabung tungku, serta reaktor kimia.
4. Pipa Tembaga

6
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang kuat dan tahan lama, dan
biasanyalebih banyak digunakan untuk instalasi air panas. Pipa Tembaga
dapat menjadialternatif karena lebih flexibel dan tidak berkarat, selain
juga tahan panas dantekanan tinggi.Bahan pipa tembaga merupakan
bahan tambang dari bumi sebagaimanalayaknya bahan boksit, monel,
timah maupun besi, tetapi tembaga memiliki sifatistimewa: karena kuat,
tahan karat, mudah dibentuk dan dapat digunakan dalamberbagai
keperluan seperti kebel elektrinika dan sebagainya.
5. Pipa Beton
Pipa Beton merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat
daricampuran semen atau bahan perekat sejenisnya, batu koral, air dan
agregat denganatau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu pipa beton itu.Digunakan untuk saluran limbah,
terowongan, dan irigasi.
6. Pipa Kuningan
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan
kadartembaga antara 60-96% massa. Warna kuningan bervariasi dari
coklat kemerahangelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung
pada jumlah kadar seng. Senglebih banyak mempengaruhi warna
kuningan tersebut. Komponen utama darikuningan adalah Tembaga
sehingga kuningan biasanya diklasifikasikan sebagaipaduan tembaga
Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagaibentuk,
sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap
korosidari air garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan
digunakan untukmembuat pipa, assesoris plambing alat plambing,
tabung, sekrup, radiator, alatmusik, aplikasi kapal laut, dan casing
cartridge untuk senjata api. Kuningan lebihkuat dan lebih keras daripada
tembaga. Dalam perdagangan dikenal 3 jeniskuningan, yaitu:
a. Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%
b. Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%
c. Plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%
7. Pipa besi tuang ( cast iron)

7
Pipa besi tuang adalah jenis pipa yang sangat keras dibanding pipa
besi sejeniskarena dengan hasil cor, karbon (Ca) sehingga mempunyai
sifat carbon (sifatmengeras) dan tahan atas karat. Oleh karenanya sangat
sesuai digunakan sebagaipenyaluran limbah industri pada proyek
sanitasi (purification Plan). Akan tetapicukup banyak pengusaha
menggunakan bahan pipa besi tuang ini pada proyek kecilhingga sedang
di gedung komersial.(Teknik Perawatan Mekanik,2014).

2.2 Proses Pengerolan


Proses pengerolan yang dimaksud adalah proses perubahan bentuk
yangsemula berbentuk lonjoran lurus berubah bentuk menjadi melengkung
danmelengkungnya tersebut disesuaikan dengan kegunaan dan kebutuhan.
2.2.1 Pengerolan Plat
Pengerolan plat merupakan kegiatan membengkokkan plat dari bentuk
datarmenjadi lengkung dengan cara dijepit dan ditekan pada 3 batang poros
roll besisehingga membentuk lingkaran dengan jari-jari sesuai yang
diinginkan. Metodepengerolan plat dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Pengerolan persection
Proses pengerolan ini dilakukan pada tiga bagian utama yaitu salah
satu ujungpalat dirol terlebih dahulu sehingga membentuk lengkungan
dengan jari-jari sesuaikeinginan kemudian ujung plat berikutnya dirol
sehingga lengkungnnya sama,setelah itu dilakukan pengerolan bagian
tengah dan sekitarnya yang belum dirol.Kemudian diselesaikan dengan
memutar penuh seluruh bagian permukaan platsehingga membentuk
lingkaran yang sempurna. Pengerolan metode ini dilakukanpada
ketebalan plat kurang dari 6mm dengan panjang plat lebih dari 3
meter,misalnya ducting stainless, tanki dll.

2. Full rolling / Pengerolan langsung


Pengerolan dilakukan mulai dari ujung plat bagian depan kemudian
diputarperlahan melewati bagian tengah sampai ke ujung plat belakang.
Penekanan dilakukan pada setiap kali putaran. Hal ini dilakukan

8
berulang-ulang sehinggamembentuk lingkaran yang diharapkan.
Pengerolan metode ini dilakukan pada:
a. Plat yang sifatnya kaku saat di roll sehingga pada saat plat
yangpanjangnya lebihdari 3 meter plat tersebut tetap kencang dan
tidak turun ke bawah.
b. Pengerolan yang berbentuk kerucut, misalnya: chute, cone dll.
c. Ketebalan plat lebih dari 6 mm dengan panjang kurang dari 3 meter.
2.2.2 Pengerolan Pipa
Menurut Hermawan (2014), pengerolan pipa ini merupakan proses
mengerolpipa yang asalnya dalam bentuk lonjoran lurus berubah bentuk
menjadi lengkungandan kelengkungan pipa ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan kegunaan.Beberapa metode yang sering digunakan dalam
kegiatan pengerolan pipauntuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Metode-metode tersebut antara lain:
1. Ram style bending
Metode ini dilakukan dengan menggunakan sebuah batang penekan dan
pipayang akan ditekuk dipasang pada dua buah penahan, setelah itu batang
penekanakan menekan pipa tepat diantara dua buah penahan, sehingga pipa
akan tertekukseperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1.Ram Bending

2. Rotary draw bending


Metode ini dilakukan dengan cara menjepit salah satu ujung pipa,
kemudianpipa akan diputar ke sekeliling dies/bend die dengan radius

9
bengkok sesuai dengan radiusdies rol yang digunakan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Rotary drawbending


3. Rol bending
Metode ini digunakan untuk membengkokan pipa secara kontinu
sertamembentuk suatu lengkungan yang besar. Metode ini dilakukan
denganmenggunakan tiga buah dies rol yang terbagi menjadi dua bagian,
yaitu rol bawah(lower rol) dan rol atas (upper rol ). Roll bawah berfungsi
untuk menahan dan hanya bergerak memutar pada poros masing-masing,
sedangkan roll atas berfungsi untuk menekan pipa agar dapat bengkok,
seperti yang ditunjukkan Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Rolbending


4. Compression bending
Metode ini dilakukan dengan cara menjepit salah satu ujung pipa,
kemudianpipa akan digeser mengelilingi dies rol yang diam, sehingga

10
membentuk radiustekuk yang sesuai dengan radius dies rol. Proses
pelengkungan metode ini sepertikereta geser slide piece seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Compressionbending

2.3 Alat Pengerolan Pipa Dengan Metode Roll Bending


Metode roll bending ini digunakan untuk membengkokan pipa secara
kontinuserta membentuk suatu lengkungan yang besar. Metode ini
dilakukan denganmenggunakan tiga buah dies rol yang terbagi menjadi dua
bagian, yaitu rol bawah(lower rol) dan rol atas (upper rol )Proses kerja pada
alat ini dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan baikdalam
penekanannya maupun memutarkannya.
Adapun tahap-tahap pada prosespengerolan pipa ini yaitu:
1. Mengukur benda kerja yang akan dirol diukur dan diberi tanda pada
bagian bagaian tertentu.
2. Mengerol benda kerja, benda kerja yang sudah diberi tanda selanjutnya
akan dimulai proses pengerolan. Pada proses ini dilakukan secara
perlahan dan berulang-ulang dari kiri kekanan atau sebaliknya.
3. Memeriksa benda kerja yang sudah dirol akan diperiksa
kelengkungannya apakah sudah sesuai dengan keinginan.
4. Memeriksa hasil akhir benda kerja yang sudah selesai dirol akan
diperiksa kembali, untuk memeriksa bentuk dan ukuran yang sudah
sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.1 Komponen-Komponen Utama Alat Pengerol Pipa


Secara umum komponen-komponen utama pada alat pengerol pipa
adalahsebagai berikut :

11
1. Dies roll
Dies roll merupakan komponen yang berperan penting pada
prosespembengkokan pipa yang berfungsi sebgai tempat duduknya pipa
atau penopangdan pada saat mesin beroperasi.Tampaknya pada Gambar
2.5 dies roll, dua rollersebagai penopang dan satu roller sebagai

penekan.
Gambar 2.5 dies roll
Kriteria–kriteria bahan dies roll yaitu :
a. Kuat atau mampu tekan.
b. Ulet atau mampu puntir.
c. Tidak mudah berubah bentuk.
d. Mudah dilakukan proses pemesinan. Pertimbangan menentukan
diameter dies roll
e. Mampu membuat diameter pengerolan diameter 500 mm.
f. Jika diameter roll terlalu besar, maka tidak bisa membuat diameter
pengerolan yang kecil.
g. Tergantung pada poros yang akan dipasang pada roll, jika diameter
poros besar dan diameter roll kecil, maka tidak akan setimbang untuk
menahan beban pengerolan.
2. Poros
Poros berfungsi sebagai elemen penerus daya dan putaran dari
mesinpenggerak dan juga sebagai tempat duduknya elemen-elemen lain
seperti rollerdies. Pada dasarnya poros harus mampu menerima beban
momen puntir, bebanmomen luar dan menerima kombinasi beban torsi.
Tampak pada Gambar 2.6. Porosbertingkat yang mempunyai ulir.

12
Gambar 2.6 poros
Oleh karena itu pada perancangan poros harus memperhatikan
kriteriakriteria sebagai berikut:
a. Kekuatan poros.
b. Kekakuan poros.
c. Putaran kritis.
d. Material poros.
3. Bantalan
Bantalan adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai
penumpu porosberbeban, sehingga gerakan yang terjadi yaitu gerakan
berputar ataumenggelinding dan gerakkan bolak-balik dapat berlangsung
dengan halus, aman,dan panjang umur.
4. Penekan
Metoda penekan pada alat pengerol pipa secara umum ada 2 jenis
yaitudengan memakai tuas power screw dan memakai dongkrak
hidrolik.
a. Tuas Power Screw
Tuas power screw mempunyai keuntungan untuk mengangkat dan
menekanbeban yang berat, sehingga pada alat pengerol pipa biasanya
digunakan untukpenekanan, tetapi tuas power screw mempunyai
kekurangan yaitu harusmenggunakan gaya tangan atau tenaga manusia
yang besar seperti yangditunjukkan Gambar 2.7.

13
Gambar 2.7 Tuas Power Screw.
b. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik mengaplikasikan fluida untuk menghasilkan
tekanan yang diperlukan untuk pengangkatan, daya yang dihasilkan
jauh lebih besar dan tenaga yang dibutuhkan untuk pengoperasian

lebih sedikit. Seperti yang ditunjukkan Gambar 2.8.


Gambar 2.8 Dongkrak Hidrolik.
5. Pemutar
Metoda pemutar pada alat pengerol pipa secara umum ada 2 jenis
yaituengan memakai hand wheel dan motor listrik.
a. Hand wheel
Alat putar ini merupakan alat yang paling sederhana dan digerakkan
atau diputar dengan tenaga tangan. Kepala putaran selain sebgai tempat
memutar juga berfungsi sebagai beban pemberat agar putaran lebih tahan
lama, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.9.

14
Gambar 2.9 Hand Wheel.
b. Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang
mngubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk misalnya blower, impeller pompa dll, seperti yang
ditunjukkan Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Motor Listrik.

15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi literatur

Gambar Rancangan Mesin

Proses Manufaktur

Assembly
NO

Uji Coba
Kinerja Mesin

YES

Penulisan Laporan

Selesai

16
3.2 Penjelasan tahapan diagram alir

1. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dimulai dari identifikasi masalah. Masalah diangkat
mengamati secara global dari perkembangan industri di bidang
berbengkelan. Terutama pada pengerjaan pipa utuk dijadikan produk.
Dalam pengerjaan pipa rata-rata diindustri perbengkelan masih
menggunakan alat manual pada saat proses pengerolan. Dari situlah kami
menemukan solusi agar pekerjaan bisa lebih cepat dan efesien dengan
terciptanya mesin roll pipa otomatis.
2. Setudi Literatur
Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data
atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam
suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal,
buku dokumentasi, internet dan pustaka.
3. Gambar Rancangan Mesin
Setelah mendapatkan data dari studi literatur, parameter spesifik
dijadikan acuan dalam perancangan dalam gambar mesin. Dalam hal ini
perancangan digambar dalam sofwere 3D yang dpat disimulasikan,
sehingga hasil yang terlihat seperti bentuk nyata. Untuk dapat dibaca
dengan mudah dalam proses manufaktur dan assembly, gambar 3D dirubah
dalam gambar 2D.
4. Proses Manufaktur
Proses manufaktur adalah tahapan pengerjaan mesin. Proses ini
mencakup pemotongan bahan, pengelasan, pembubutan, dll. Dalam proses
manufaktur, ukuran dan spesifikasi bahan mengacu pada gambar
perancangan yang telah ditentukan.
5. Assembly
Tahapan assemblymasih berkaitan denganproses manufaktur. Assembly
adalah proses perakitan mesin. Bahan yang telah dipotong dan dibentuk
sesuai gambar rancangan sehingga dapar dirakit menjadi bentuk mekanisme
sebuah mesin hingga mesin dapat dioperasikan.
6. Uji Coba Kinerja Mesin

17
Setelah pengerjaan mesin sudah jadi dan sudah dapat di operasikan, lalu
dilakukan pengujian kinerja mesin. Dalam hal ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa mesin benar-benar dapat beroperasi sesuai
perancangan. Apabila mesin belum dapat memenuhi syarat perancangan,
kembali lagi dari proses manufaktur.
7. Penulisan Laporan
Tahapan terakhir setelah pengujian perhasil, dilakukan penulisan
laporan. Hal ini untuk memenuhi syarat administrasi dari pembuatan
penelitian ini. Sistematika penulisan mengikuti panduan yang sudah ada
sehingga dapat berakhir dengan pengesahan penulisan sebuah penelitian.

3.3 Persiapan Alat dan Bahan


Alat yang digunakan
NO Alat Utama Jumlah Unit
1 Mesin las listrik 1
2 Mesin bubut 1
3 Mesin bor 1
4 Mesin gerinda 1
5 meteran 1
6 Penggaris siku 1

Material dan komponen yang dibeli


NO Komponen yang fungsi jumla
dibeli h
1 Plat besi 100 mm x Penopang 12
100 mm x 20 mm benda kerja
(roller)

2 Poros baja Ø 25 Meneruskan 3


mm dan panjang daya dari
300 mm motor ke
roller
3 Poros ulir Ø 22 mm Penekan 1

18
dan panjang 300 roller
mm
4 Pillow block Penopang 5
poros
5 Plat besi 300 mm x Rangka 2
300 mm x 6 mm utama
dan 100 mm x 100 mekanisme
mm x 10 mm roll
6 Motor listrik AC ½ Penggerak 1
HP utama
7 Gear box ratio 1:60 Mereduksi 1
rpm motor
8 Plat siku 4 mm x 4 Rangka 1
mm x 2mm dudukan
mekanisme
roll dan
motor

3.4 Gambar Rancangan Mesin

19

Anda mungkin juga menyukai