Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan.


Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting.
Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan
sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk
kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat bahwa alam semesta ini
begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat
kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari
masa kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari
penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang
pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi genetik.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang
hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang
beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang
bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki
fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan
makhluk hidup.
Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot (eu=sejati, karyon=inti)
yang memiliki membran inti dan Prokariot (pro=sebelum, karyon=inti) yang
tidak memiliki membran inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Pengertian Sel
2) Klasifikasi Sel
3) Bagian-bagian Sel
4) Reproduksi Sel
5) Perbedaan sel hidup dan sel mati

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah;


1) Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan
hewan dalam kehidupan.
2) Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan
hewan dalam kehidupan.
3) Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh Dosen mata pelajaran
biologi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SEL

Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel
merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular),
misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak
sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas
terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan
besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel
prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang
sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu :
 unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)
 unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
 unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
 unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)

2.2. KLASIFIKASI SEL

Sel diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang
mengandung ribosom, mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan
RNA). Sel prokariotik tidak mempunyai membran inti dan sistem
endomembran seperti retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu
tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Bakteri dan alga biru merupakan
contoh dari organisme sel prokariotik. Berikut bagian struktur sel bakteri
Escherichia coli :

 Pilus  Membrane Plasma


 Ribosom  DNA
 Kapsul  Mesosom
 Dinding Sel  Flagela

Sel eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur sel
eukariotik:

 Membran plasma  Retikulum endoplasma (RE)


 Sitoplasma  Ribosom
 Nukleus  Kompleks Golgi
 Sentriol  Lisosom
 Mitokondria  Badan mikro
 Mikrotubulus  Plastida
 Mikrofilamen  Vakuola
 Dinding Sel

Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan :

 Sel Hewan

a. Tidak memiliki dinding sel.


b. Tidak memiliki plastida.
c. Memiliki lisosom.
d. Memiliki sentrosom.
e. Timbunan zat berupa lemak dan glikogen.
f. Bentuk tidak tetap.
g. pada hewan tertentu memiliki vakuola (ukuran kecil).

 Sel Tumbuhan

a. Memiliki dinding sel dan membran sel.


b. Umumnya memiliki plastida.
c. Tidak memiliki lisosom.
d. tidak memiliki sentrosom.
e. timbunan zat berupa pati.
f. bentuk tetap.
g. memiliki vakuola ukuran besar.
2.3. BAGIAN-BAGIAN SEL DAN FUNGSI ORGANEL

Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi kesatuan


hereditas dalam pertumbuhan makhluk hidup. Secara umum terdapat 4 teori
yang terkenal mengenai sel yaitu :

1. Sel merupakan unit struktural makhluk hidup (Mathias Jacob Schleiden -


Theodor Schwann)
2. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze)
3. Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolf Virchow)
4. Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup (Walter Sutton - Theodor
Boveri)
Secara garis besar, sel dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :

1. Membran sel (hewan) atau dinding sel (tumbuhan)

Membran sel merupakan bagian terluar dari sel dan sitoplasma yang
berfungsi mengatur pertukaran substansi zat dan melindungi bagian dalam
sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :

a. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam


b. Memperkokoh sel
c. Mencegah agar sel tidak pecah
d. Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

2. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak di bagian dalam


sel di antara membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian
yaitu bagian luar (ektoplasma) dan bagian dalam (endoplasma). Sitoplasma
dapat berbentuk cair atau gel dan berperan penting dalam transportasi zat
makanan.

3. Organel

Organel adalah bagian atau organ di dalam sel yang memiliki fungsi
tertentu. Organel yang terdapat dalam sel antara lain inti sel, plastida,
ribosom, vakuola, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma,
lisosom, badan mikro, mikrotubulus dan mikrofilamen.
Organel memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam sel. Berikut beberapa
fungsi dari organel sel :
1. Inti sel (nukleus)
Merupakan salah satu organel terbesar yang dilindungi oleh membran
nukleus yang disebut nukleus dan di dalamnya terdapat nukleolus. Nukleus
berfungsi :
 sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel
 mengendalikan reproduksi sel
 mengatur sintesis protein

2. Retikulum endoplasm

Merupakan organel yang berbentuk saluran-saluran yang terhubung dengan


inti. Retikulum endoplasma terdiri dari 2 jenis yaitu retikulum endoplasma
halus (REH) yang tidak mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma
kasar (REK) yang merupakan tempat menempelnya ribosom. Retikulum
endoplasma memiliki fungsi antaralain :
 berperan dalam transport zat
 tempat menempelnya ribosom

3. Mitokondria

Merupakan organel sel yang berbentuk kapsul dengan saluran lekuk pendek
di bagian dalamnya. Mitokondria dilindungi oleh membran rangkap.
Adapun fungsi mitokondria yaitu :
 untuk respirasi sel
 pusat pembangkit tenaga

4. Badan golgi
Merupakan organel yang berbentuk bulatan yang memiliki fungsi sebagai
berikut :
 berperan penting dalam sekresi zat
 sintesis lisosom
 mengangkut dan mengubah materi zat secara kimia

5. Ribosom

Merupakan organel sel yang terdapat di sitoplasma dan menempel di


retikulum endoplasma kasar. Ribosom memiliki peran penting untuk
sintesis protein.

6. Lisosom

Organel yang banyak ditemukan dalam sel-sel yang berperan penting dalam
imunitas seperti leukosit dan limfosit. Lisosom memiliki beberapa fungsi
diantaranya :
 mencerna zat-zat yang belum dapat diurai
 menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi
 merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan

7. Plastida

Merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai tempat pigmen
warna. Plastida terdiri dari beberapa bagian seperti kloroplas, kromoplas,
dan leukoplas.

8. Vakuola
Vakuola umumnya ditemui pada sel tumbuhan. Vakuola merupakan
organel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
sekaligus menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan.

9. Mikro tubulus

Merupakan organel mikro yang berfungsi sebagai kerangka sel dan


berperan penting dalam pembentukan spindel.

10. Mikro filamen

Merupakan benang-benang filamen halus yang mempengaruhi kontraksi

sel.

2.4.REPRODUKSI SEL

Pembelahan sel hakikatnya merupakan penggandaan materi genetik, yaitu


gen dan DNA yang terdapat dalam nukleus, pembelahan diri sehingga
dihasilkan sel sel anakan yang menggandakan materi genetik yang sama.
Bagi makhluk uniseluler, pembelahan sel merupakan usaha untuk
menghindari kepunahan jenisnya. Bagi makhluk hidup multiseluler,
Pembelahan sel merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan,
perbaikan sel sel yang rusak, serta penting untuk perkembangbiakan.
Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pembelahan Sel Secara Langsung
Pembelahan sel secara langsung bisa disebut pula pembelahan secara
amitosis , artinya dalam pembelahan tersebut tidak didahului peristiwa
pembentukan gelendong, pembelahan, peleburan inti, dan penampilan
kromosom.
Pembelahan biner adalah pembelahan sel tanpa melalui pembelahan inti.
Pada bakteri terjadi pembelahan biner : dimana setiap sel membelah
menjadi 2. Sel-sel anakan mempunyai ukuran dan struktur materi genetik
yg sama. Pembelahan ini diawali dengan penggandaan DNA pada
kromosom tunggal. Kromosom bakteri berupa benang panjang berbentuk
lilitan.
Pembelahan DNA diikuti pembelahan benang kromosom yang keduanya
dari materi DNA yang sama. Terbentuknya dua kromosom diikuti pula
dengan terbentuknya membran pemisah yang terbentang diantara kedua
kromosom tersebut.

b. Pembelahan Sel Secara Tidak langsung


Pembelahan sel secara tak langsung dapat dilihat pada sel eukariotik,
dimana peristiwanya didahului oleh peristiwa pembentukan gelendond,
peleburan inti, dan penampilan kromosom. Sel eukariotik lebih kompleks
melakukan pembelahan dikarenakan jumlah ADN yang lebih banyak,
mengandung lebih dari 1000 kromosom yg terdapat di dalam nukleus
yang diselubungi oleh membran dan lain-lain. Sel Eukariotik mengalami 2
tahap :
 Kariokinesis (Karyon = Nukleus, Kinesis = Pembelahan) nukleus dan
bahan-bahan yang dikandungnya membelah untuk membentuk nukleus
baru.
 Sitokinesis (Cyto = Sitoplasma, Kinesis = Pembelahan) sitoplasma sel
dan nukleus tersekat menjadi sel-sel anak yang terpisah.

 SIKLUS SEL
Siklus sel terbagi menjadi 2 tahap:
1. Interfase Fase yang paling lama karena melibatkan persiapan untuk
pembelahan, pertumbuhan dan aktifitas metabolisme. Yang kemudian
dibagi menjadi 3 tahap :

 Fase G1 (gap)
Fase pemisah aktivitas yang berhubungan dengan pembelahan sel. Pada
fase G1 terjadi pertumbuhan dan fungsi sel yang normal dan organel-
organel menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan namun setiap
fase G1 tiap sel waktunya berbeda-beda.
 Fase S (Sintesis)
Tahap sintesis materi yang dibutuhkan untuk pembelahan sel. Bahan
yang disintesis yaitu salinan ADN sel, protein dan sentrion (pada sel
hewan). Gabungan protein yang berasal dari mikrotubul membentuk
perangkat spindel (sekat gelendong pembelahan)
 Fase G2
Untuk mempersiapkan fase mitosis yang ditandai dengan terlihatnya
kromosom-kromosom yang pada awalnya menggulung hingga akhir
fase G2. Pada fase G2 dibuat protein mikrotubul dan perangkat spindel.

2. Fase Mitotik
Fase ini disebut juga fase M. pada pembelahan mitosis ini ada dua
peristiwa penting yakni pembelahan inti sel (kariokinesis) dan sitokinesis
atau pembagian sitoplasma. Pada fase ini pembelahan suatu sel induk yang
menghasilkan 2 anak sel tanpa mengalami jumlah kromosom dan
berfungsi untuk memelihara pertumbuhan sel-sel baru serta menjaga dan
memperbaiki bagian tubuh suatu organisme.

 MITOSIS
Pembelahan suatu sel induk yang menghasilkan 2 sel anak tanpa mengalami
perubahan jumlah kromosom dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan
sel-sel baru serta menjaga dan memperbaiki bagian tubuh suatu organisme.
Tahapan pembelahan mitosis :

1. PROFASE
Fase ini merupakan fase terlama, dan paling banyak memerlukan energi.
1) Selaput inti atau karioteka serta nukleus yang terdapat dalam inti sel,
lenyap.
2) Benang benang kromatin di dalam nukleus memendek dan menebal,
benang kromatin yang demikian disebut kromosom.
3) Kromosom membelah menjadi dua benang baru masing masing disebut
kromatid. Ada bagian tertentu dari pasangan kromatid saling berdekatan
yaitu sentromer
4) Pada sel hewan bersamaan dengan pembentukan kromatid, sentromer
membelah menjadi dua . Masing masing belahan menuju ke arah kutub
yang berlawanan
5) dari setiap sentriol, mikrotubulus membentuk benang benang spindel,
sehingga berbentuk gelendong pembelahan yang menyerupai suatu
pancaran bintang yang disebut aster
2. METAFASE
Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid memanjang dan
sentromernya mengatur diri di bidang pembelahan atau bidang ekuator.
Apabila dilihat dari arah kutub sel. kromosom tampak tersusun seperti
bintang.
3. ANAFASE
1) setiap benang spindel memegang satu kromatid tepat
pada sentromernya
2) benang benang spindel tersebut selanjutnya menarik tiap kromatid,
sehingga kromatid yang melepaskan diri dari pasangannya masing
masing bergerak ke arh kutub yang berlawanan. Peristiwa terpisahnya
kutub kutub disebabkan oleh pengaruh enzim cincin
4. TELOFASE
Setelah benang benang kromatid sampai pada kutub , maka dia akan lenyap
dan berubah menjadi benang benang kromatin . Benang benang kromatin
yang berkumpul di kutup yang berlawanan itu selanjutnya akan terlindung
oleh selaput dan membentuk inti sel. Terbentuklah peneblan plasma
dibidang pembelahan. Plasma yang menebal itu selanjutnya akan berfungsi
sebagi selaput pemisah sitoplasma. Akibtanya sitoplasma terbagi menjadi
dua, peristiw aini disebut sitokinesis. Dalam peristiwa sitokinesis ini, setiap
sitopalsama menghasilkan dua sel baru. Sel anak yang baru terbentuk
mempunya jumlah kromosom yang ssama dengan jumlah kromosom
asalnya.
 Meiosis
Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang membagi jumlah kromosom
menjadi separuh jumlah kromosom sel induk dan membentuk susunan gamet
untuk reproduksi seksual. Cara pembentukan gamet pada hewan yaitu meiosis
menghasilkan sel anak yang secara langsung terspesialisasi membentuk gamet,
sedangkan meiosis pada tumbuhan menghasilkan sel anak haploid berbentuk
spora. Spora kemudian membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi
tumbuhan multiseluler haploid yang akan menghasilkan sel gamet.

Tahap Pembelahan Meiosis :


MEIOSIS I
 Profase I : terbentuk perangkat spindel dan pemudaran nukleus beserta
membrannya. Terdiri dari 5 sub tahap :
1. Leptonema / Leptoten : mula-mula kromatin mengalami kondensasi
membentuk benang-benang halus tunggal dan panjang.
2. Zigonema / zigoten : kromosom yang homolog saling berpasangan,
menurut ukuran yang sama membentuk sinapsis, kromosom homolog
yang berpasangan disebut bivalen.
3. Pakinema / Pakiten : kromosom membentuk benang tebal dan pendek,
menduplikasi diri membentuk 4 kromatid ( tetrad ).
4. Diplonema / Diploten : kromatid yang berada dalam satu bivalen
memisah dengan kromatid pasangannya. Namun dibeberapa tempat
masih terjadi kontak disebut Kiasmata ( kiasma = tunggal ), yang
memungkinkan terjadi pindah silang ( Cross Over ).
5. Diakinesis : kromosom terus semakin memendek dan menebal
berkondensasi secara maksimal, sehingga membran nukleus, nukleolus
lenyap.
 Metafase I : Mengakibatkan keturunan yang dihasilkan mengandung
campuran sifat dari kedua induk secara acak, sehingga meningkatkan
variabilitas genetika suatu species.
 Anafase I : Homolog berkumpul di dekat katub spindel.
 Telofase I dan Interfase : Kromosom akan terurai dan dikelilingi membran
nukleus yang terbentuk sitokinosis akan membagi sitoplasma menjadi 2 sel
anak yang masing-masing memiliki perangkat kromosom homolog
kemudian sel anak mulai interfase. Dalam interfase ADN tidak
mereplikasikan diri. Setiap kromosom yang masuk profase II berupa
kromatid yang disatukan oleh sentriol-sentriol yang muncul akan menuju
ke kutub-kutub yang berlawanan.

MEIOSIS II
 Profase II : Kromosom memendek dan menebal lalu menuju ke ekuator sel.
 Metafase II : Sentromer berjajar pada lempeng metafase.
 Anafase II : Dimulai ketika sentromer memisah dan kromotid berpisah
menjadi kromosom homolog.
 Telofase II : Dimulai setelah kromosom telah sampai di kutub-kutub yang
berlawanan selama telefase II, membran nukleus terbentuk mengelilingi
4 kelompok kromosom yang berangsur memanjang menjadi benang
kromatin. Sel kemudian menghasilkan 4 sel anak haploid yang
berlainan.Setiap sel anak mengandung 1 kromosom dari masing-masing
pasangan homolog dalam sel induk.
Perbandingan Mitosis dan Meiosis

2.5 Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu
sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan
antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan
perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya.
Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian
dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non
protoplasma.Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel,
dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non
protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.Benda ergastik adalah
bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan
juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa
karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur
(lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu
jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang
memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya
untuk yang kedua kali.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya
berupa ruangan kosong saja.Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup.Sel menjadi
mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati
karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur
yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam
perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki
fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan
bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari
dalam tanah ke daun.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.KESIMPULAN

Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665)


dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-
ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog
Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut
sarcode. Johanes Purkinje (1789- 1869) mengadakan perubahan nama sarcode
menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi
Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert
Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus).
MaxSchultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel
berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.Sel dibedakan atas beberapa bentuk,
diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik),
berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif),
berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).Sel tumbuhan terdiri
atas: dinding sel, membran plasma, sitoplas.Dari uraian makalah ini, diperoleh
kesimpulan bahwasel merupakan unit kehidupan dari sebuah makhluk hidup.
Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu. Didalam
sel terdapat bagian-bagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding
sel dan vakuola dan bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel
sel. Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam melakukan kegiatannya.
Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada sebagian sel prokariot
hanya memiliki beberapa bagian saja.Tak lepas dari itu, sel melakukan
reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara Amitosis, Mitosis, Meiosis.
Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem stumbuhan
berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel manusia untuk
menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya

3.2.SARAN
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
sel penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf
apabila terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan
yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang
membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun
tersurat.
DAFTAR PUSTAKA

Agustriana, R. dan Tunjung T. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I


Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Campbell, R. M. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
Hasnunidah, N. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung. Bandung.
Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel
& Jaringan. Rineka Cipta. Jakarta.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius

Anda mungkin juga menyukai