Anda di halaman 1dari 9

A.

IDENTITAS
1. Identitas Klien
a. No. RM : 052805
b. Nama : Tn. A
c. Pendidikan : SD
d. Kedudukan Dalam Keluarga : Anak
e. Biaya Hidup ditanggung : Ayah Kandung
f. Dirawat Berapa Kali : 4 kali
g. Lama Perawatan Terakhir : 19 Hari
h. Alamat Pasien : Jln. Cilebak
RT / RW : 004 / 003
Kelurahan : Rancamanyar
Kecamatan : Baleendah
Kebupaten : Bandung
i. Jenis Kelamin : Laki-Laki
j. Umur : 31 Tahun
k. Suku : Sunda
l. Agama : Islam
m. Diagnosis : Perilaku Kekerasan
n. Status Perkawinan : Belum Menikah

2. Identitas Keluarga/Penanggung Jawab


a. Nama : Tn. A
b. Umur : 57 Tahun
c. Pendidikan : Tidak tamat SD
d. Pekerjaan : Wiraswasta (Penjual keliling)
e. Status Perkawinan : Cerai mati
f. Hubungan Keluarga dengan Pasien : Ayah kandung

g. Jumlah Tanggungan Keluarga : 2 orang anak


h. Pencari Nafkah Dalam Keluarga : Tn. A
i. Alamat : Jln. Cilebak Kidul, Kab. Bandung

B. Maksud Kunjungan Rumah


Kegiatan kunjungan rumah (Home Visit) pada Tn. A dimaksudkan untuk :
1. Mengevaluasi keadaan Tn. A dirumah
2. Mengetahui dengan siapa saat ini Tn. A tinggal
3. Mengetahui bagaimana hubungan Tn. A dengan Ayah, kakak dan adik kandungnya
karena semua anggota keluarga tersebut mengalami gangguan jiwa kecuali anak ke-3
(anak bungsu).
4. Mengetahui kegiatan yang dilakukan Tn. A dirumah
5. Mengetahui kepatuhan minum obat terhadap Tn. A
6. Mengetahui faktor penyebab Tn. A datang ke RS. Jiwa pertama kali dan dirawat terakhir
kali selama 19 hari
7. Mengetahui kajian situasional lingkungan Tn. A

C. Latar Belakang Sosial dan Ekonomi Keluarga


1. Status Rumah Tinggal
Saat ini Tn. A tinggal di Jln. Cilebak RT. 04/03 Desa Rancamanyar, Kecamatan
Baleendah, Kabupaten Bandung dengan status tanah milik pemerintah desa setempat.
2. Kamar Untuk Pasien
Tempat tinggal Tn. A tidak dilengkapi dengan kamar dan Tn. A tidak memiliki kamar.
3. Kondisi Rumah
Keadaan rumah Tn. A sudah tidak layak huni. Kondisi rumah Tn. A tidak memiliki atap
dan dinding, hanya beralaskan lantai yang menggunakan karpet plastik. Rumah Tn. A
hanya menggunakan kayu-kayu sebagai penyangga dinding dan atap yang menggunakan
terpal sebagai pelindung hujan dan terik matahari. Rumah Tn. A tidak memiliki kamar
mandi.

4. Kebersihan Rumah
Rumah Tn. A tampak kotor terdapat sampah dimana-mana dan tidak pernah dibersihkan,
barang – barang berhamburan tidak beraturan.
5. Suasana Daerah Pemukiman
Daerah tempat tinggal Tn. A berada didaerah perkampungan dengan gang kecil dan
melewati sawah untuk memasuki rumah Tn. A. Lingkungan tempat tinggal Tn. A tampak
kurang bersih, rumah Tn. A dan tetangganya saling berdempetan.
6. Keadaan Ekonomi Keluarga/Pasien
Keadaan ekonomi keluarga Tn. A sangat kurang, Ayah Tn. A bekerja sebagai penjual
merica keliling berpenghasilan Rp 5000 s/d Rp 10.000 per-hari sementara yang harus
menjadi tanggungan 2 orang anak. Ayah Tn. A mengatakan penghasilan tersebut tidak
mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya dan kedua anaknya.
7. Sikap Pasien Terhadap Keluarga
Menurut Tn. Am (Ayah Kandung Tn. A), sejak kecil Tn. A adalah anak yang baik dan
patuh terhadap kedua orang tuanya.
8. Sikap Keluarga Terhadap Pasien
Menurut Tn. Am, Tn. A adalah anak yang pendiam dan tidak suka mencari masalah pada
orang lain sebelum mengalami gangguan jiwa. Tn. A adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Tn. A memiliki seorang kakak laki-laki yang memiliki gangguan jiwa dan adik yang
tidak memiliki gangguan jiwa. Tn. Am sangat menyanyangi keluarganya namun,
semenjak Ibu kandung Tn. A meninggal, Tn. A menjadi pendiam dan emosinya menjadi
labil.
9. Hubungan Tetangga dengan Pasien
Menurut Tn. K sebagai tetangga Tn. A mengatakan tetangga sudah merasa resah dengan
keberadaan Tn. A di kampung tersebut.
10. Biaya Hidup Pasien
Pembiayaan hidup sehari-hari ditanggung oleh Tn. Am sebagai Ayah kandung Tn. A

11. Jumlah Tanggungan Keluarga


Tn. Am memiliki 3 orang anak. Tn. Am tinggal bersama anak ke-3 dan terpisah dengan
klien dan kakak kandung klien. Tn. A dan Kakak kandung klien menjadi tanggungan Tn.
Am
12. Pencari Nafkah Dalam Keluarga
Tn. Am sebagai ayah kandung klien

D. Kondisi Fisik Dan Penampilan


Tn. A memiliki tinggi badan 165 cm dengan berat badan 68kg. Penampilan Tn. A tampak
tidak bersih dan tidak rapih saat bertemu pertama kali di rumahnya. Tn. A menggunakan
baju putih dan celana putih yang sudah kotor, Tn. A hanya menggunakan satu sendal di kaki
kirinya dengan kedua kaki yang kotor. Tn. A dalam keadaan tenang dan kooperatif saat
melakukan wawancara.

E. Gejala-Gejala Psikiatrik
Pada saat wawancara Tn. A tampak tenang, menjawab pertanyaan dengan kooperatif. Tn. A
mengatakan masih merasakan perasaan yang aneh dan masih sering melihat bayangan-
bayangan perempuan yang menyerupai neneknya dan sering berbisik kepada Tn. A untuk
menghancurkan barang-barang hingga akhirnya Tn. A menghancurkan rumahnya sendiri.
Tn. A masih mengingat bagaimana caranya menhardik halusinasi dan mengontrol emosi
yang telah diajarkan di rumah sakit namun klien tidak pernah melakukan cara tersebut.

F. Kondisi Disabilitas Pasien


1. Tingkah Laku Yang Berhubungan Dengan
Untuk memenuhi Activities Of Daily Living (ADL) seperti bangun tidur, BAB, BAK,
mandi, ganti pakaian, makan dan minum dapat dilakukan secara mandri namun klien
membutuhkan dukungan untuk melakukan kebersihan diri karena ketidaktersediaan
kamar mandi di rumah klien.

2. Tingkah Laku Sosial


Hubungan Tn. A dengan tetangga di lingkungan klien tampak kurang baik karena Tn. A
sering di ejek dan warga sekitar menganggap Tn. A sudah meresahkan.
3. Tingkah Laku Okupasional
Tn. A setiap hari bangun pagi dan langsung jalan kaki dari rumahnya ke rumah-rumah
warga-warga untuk mencari makanan sisa di sekitar rumah warga.

G. Lain-Lain
1. Stressor Psikososial
Tn. A mengatakan merasa stress ketika hanya berdiam diri di rumah.
2. Fungsi Adaptasi 1 Tahun Terakhir
Dalam 5 bulan terakhir Tn. A pada tanggal 12 Januari 2019 pernah masuk di RSJ kurang
lebih 19 hari rawat di RSJ dan kembali pulang karna sudah sembuh namun setelah
pulang, Tn. A tidak pernah minum obat teratur dan tidak pernah kembali untuk kontrol.
3. Respon Keluarga Terhadap Petugas Kunjungan Rumah
Respon keluarga terhadap kunjungan diterima dengan sangat baik oleh Ayah kandung
klien. Tn. Am sebagai ayah dari Tn. A sangat menyayangi anaknya, Ayah klien sangat
terbuka pada petugas kesehatan saat diwawancara namun ayah kandung klien tampak
segan dengan petugas kesehatan yang berkunjung karena kami melakukan wawancara di
rumah Pak RT berhubung dengan rumah klien yang sudah rusak dan rumah anak ke-3
jauh dari tempat tinggal klien.
4. Intervensi Yang Dilakukan
Intervensi yang kami berikan pada keluarga yaitu:
a. Memberikan pengetahuan tentang apa itu halusinasi dan perilaku kekerasan
b. Membantu klien untuk mengidentifikasi halusinasi, dan mengajarkan kembali cara
menghardik, melakukan aktivitas yang positif di lingkungan serta menganjurkan
klien untuk sering bercakap-cakap dengan Ayah klien atau tetangga ketika halusinasi
tersebut dating.
c. Membantu klien menidentifikasi perilaku kekerasan yang telah dilakukan klien serta
mengajarkan kembali cara mengontrol emosi dengan tarik napas dalam, pukul bantal
atau tanah (karena di rumah klien tidak ada bantal dan Kasur).
d. Menganjarkan klien tentang kebersihan diri (mandi, gosok gigi, keramas, potong
kuku, mengganti pakaian)
e. Menganjurkan klien untuk kontrol tepat waktu dan minum obat secara teratur di
rumah, memberikan pengetahuan kepada klien dan ayah klien tentang keuntungan
dan kerugian apabila tidak kontrol tepat waktu dan tidak minum obat.
f. Memberikan pengetahuan kepada warga sekitar tentang apa itu gangguan jiwa dan
bagaimana cara menghadapi orang dengan gangguan jiwa.

H. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Secara keseluruhan saat ini kondisi Tn. A secara mental kurang baik karena tidak pernah
kontrol dan tidak minum obat selama 4 bulan. Kondisi Tn. A dan Kakaknya yang sama-
sama memiliki gangguan jiwa serta tidak memiliki tempat tinggal yang layak kurang
diperhatian oleh ayah kandungnya dan anak bungsunya yang tinggal terpisah karena
faktor ekonomi.

2. Saran
a. Keluarga Pasien
1) Menganjurkan kepada keluarga untuk sering menjenguk klien agar aktivitas
sehari-hari klien terkontrol.
2) Menganjurkan kepada keluarga klien untuk kontrol tepat waktu dan minum obat
sebagai faktor penunjang kesembuhan klien.

b. Rumah Sakit Jiwa

I. ALTERNATIF TINDAK LANJUT


1. Anjurkan kepada keluarga jika klien untuk tetap rutin kontrol di RSJ
2. Anjurkan kepada keluarga jika klien sudah kontrol dan mendapatkan obat dari RSJ untuk
selalu minum obat teratur dan dampingi klien saat minum obat.
3. Anjurkan kepada keluarga untuk dapat selalu mengingatkan klien tetang cara
mengalihkan halusinasi, mengontrol perilaku kekerasan dan melakukan kebersihan diri
melalui strategi pelaksanaan (SP) yang telah diajarkan selama dirawat maupun dari
petugas kunjungan rumah.
DOKUMENTASI
Ket : Kondisi rumah Tn. A setelah rusak oleh Tn. A akibat halusinasi dan perilaku kekerasan
yang dialaminya

Ket : berkenalan dan membina hubungan saling percaya dengan Tn. A dan Tn. I kakak kandung
klien.

ket : Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan terhadap Tn. A dan keluarga, berbincang-
bincang tentang aktivitas dan kondisi klien saat ini.
Ket : Foto bersama Tn. A, Kakak Kandung Tn. A dan Ayah kandung Tn. A serta Pak RW dan Bu
RT.

Ket : Merapikan dan membersihkan tempat tinggal Tn. A


Ket : Kondisi tempat tinggal Tn. A setelah dirapikan dan dibersihkan

Anda mungkin juga menyukai