BAB I
PENDAHULUAN
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi remaja putri yang mengalami menstruasi.
b. Mengidentifikasi remaja putri yang mengalami nyeri haid.
c. Mengidentifikasi tingkat nyeri haid yang dialami oleh remaja putri
d. Mengidentifikasi pengaruh olahgara di pagi hari 1 x 1 jam terhadap
penurunan nyeri haid.
2. Manfaat praktis.
a. Remaja putri yang mengalami nyeri haid (dysmenorea). dapat
mengaplikasikan olahraga sore hari pada klien Remaja putri dapat
menjadikan proposal ini sebagai pengetahuan baru.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PERKEMBANGAN INDIVIDU
dengan alam sekitar. Ego juga mengontrol apa yang mau masuk
kesadaran dan apa yang akan dikerjakannya.
3. Superego ialah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-
aturan yang sifatnya evaluatif. Ia bertindak sebagai pengarah atau
hakim bagi egonya. Superego adalah zat yang paling tinggi pada diri
manusia, yang memberikan garis-garis pengarahan ethis dan norma-
norma yang harus dianut. Fungsi utama dari superego antara lain (1)
sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id
agar impuls-impuls tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang
dapat diterima oleh masyarakat; (2) mengarahkan ego pada tujuan-
tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan kenyataan; dan (3)
mendorong individu kepada kesempurnaan.
manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson
banyak digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang
terkait dengan tahap perkembangan, baik anak, dewasa, maupun lansia
bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau
berbuat.
4. Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya kecenderungan
industry–inferiority.
Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, pada masa
ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di
lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap
lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasan-
keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya kadangkadang dia
menghadapi kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan
kegagalan ini dapat menyebabkan anak merasa rendah diri.
5. Masa Remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity
– Identity Confusion. Sebagai persiapan ke arah kedewasaan
didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan–kecakapan yang
dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan
identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk
dan memperlihatkan identitasdiri ini, pada para remaja sering sekali
sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh
lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan. Dorongan
pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak, sering diimbangi
oleh rasa setia kawan dan toleransi yang besar terhadap kelompok
sebayanya. Di antara kelompok sebaya mereka mengadakan
pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran
yang diberikan kepada masing-masing anggota.
6. Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya
kecenderungan intimacy – isolation. Kalau pada masa sebelumnya,
individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun
pada masa iniikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah
mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan
orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul
dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan
orangorang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang
lainnya.
16
B. REMAJA
1. PENGERTIAN REMAJA
kadarnya berbeda satu dengan yang lain. Begitu juga kemampuan untuk
mengendalikannya.
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai
tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12
pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya ke
kebudayaan lain. Secara umum di definisikan sebagai waktu dimana
individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka. Perubahan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering di kenal dengan istilah
masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau
mimpi basah (pada laki-laki) Datangnya menstruasi dan mimpi basah
pertama tidak sama pada setiap orang (Yudi, 2008).
a. Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai
dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun mimpi basah
pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang
sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak memiliki kemampuan
untuk ber-reproduksi.
Pada saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan
mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya
sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara
mulai berkembang, panggul mulai membesar, timbul jerawat dan
tumbuh rambut pada daerah kemaluan. Anak lelaki mulai
memperlihatkan perubahan dalam suara, tumbuhnya kumis, jakun, alat
kelamin menjadi lebih besar, otot-otot membesar, timbul jerawat dan
perubahan fisik lainnya. Bentuk fisik mereka akan berubah secara
19
cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia
remaja.
b. Dimensi Kognitif
Perkembangan kognitif, remaja dalam pandangan Jean Piaget
(2007) (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode
terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period
of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah
memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-
masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para
remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah
dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta
kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan
abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-
dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi
apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta
mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga
mampu mengintegrasikan pengalaman lalu dan sekarang untuk
ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa
depan.
c. Dimensi Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-
tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Para
remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi
masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka,
misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dan
sebagainya. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku,
sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa
bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang
ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara
kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan
20
C. MENSTRUASI
1. PENGERTIAN MENSTRUASI
2 . SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi yang terjadi tiap bulannya, terdiri dari 4 tahap yaitu :
Biasanya, setelah bayi lahir, haid tidak muncul selama beberapa bulan
karena masa menyusi menunda kedatangan haid. Seorang wanita
memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000
hingga 400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles). Normalnya,
hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode
menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika
sel telur tersebut telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan
dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk
kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan ovulasi.
4. GANGGUAN MENSTRUASI
Menurut Simanjuntak:1999, Ada beberapa istilah medis yang
sering di jumpai untuk menyebutkan adanya gangguan pendarahan pada
siklus menstruasi, diantaranya :
1) Hipermenoria : Pendarahan haid yang lebih banyak dari
normal.Biasanya berlangsung lebih dari 8 hari, ini karena
terdapat gangguan pada uterus atau rahim.
2) Polimenorea : Pendrahan haid yang tidak begitu banyak
dan siklus menstruasi kurang dari 21 hari. Biasanya
diakibatkan dari gangguan ovulasi atau karena adanya
penyakit sistemik yang berhubungan dengan sistem
hormonal.
3) Metroregia : Pendarahan yang terjadi antara 2 siklus haid
dan darah yang keluar kebanyakan sedikit atau bahkan
banyak
4) Oligomenorea : Siklus haid lebih panjang, lebih dari 35
hari. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
5) Amenorea : Keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya
3 bulan berturut-turut.
6) Dismenorea : Nyeri yang dirasakan pada saat haid
7. PATOFISIOLOGI DISMENOREA
3. Faktor alergi
4. Faktor neurologis
5. Vasopresin
6. Prostaglandin
7. Faktor hormonal
29
8. Leukotren
Onset singkat setelah menarche Onset dapat terjadi kapan saja setelah
menarche
Nyeri kram di perut bawah atau pelvis Waktu dari nyeri berubah-ubah sepanjang
dengan awal keluarnya darah selama 8-72
jam siklus menstruasi
Pola nyeri sama setiap siklus Memburuk setiap waktu, dapat unilateral,
dapat memburuk pada waktu berkemih
Nyeri pada paha dan pinggang, sakit kepala, Dijumpai gejala ginekologi: dispareunia
diare, mual dan muntah dapat dijumpai dan menorragia
e. Diare
f. Sakit kepala
Keluhan sakitnaya bisa ringan sampai berat. Lokasi rasa sakit ini
dirasakan pada perut bagian bawah, sampai ke paha dan pinggul belakang.
Keluhan sakit bertambah beratbila ada pengaruh kejiwaan dan stress. Rasa
sakit segera berkurang dalam beberapa jam setelah darah menstruasi keluar.
Pada disminore primer, pemeriksaan daerah rongga panggul biasanya tidak
ditemukan kelainan apa. Sedangkan pada disminore sekunder, sering
ditemukan berbagai jenis kelainan patologi di daerah rongga panggul (Faizal,
2001).
1. OLAHRAGA
Olah raga atau aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.
Olahraga yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor
risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan
diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010; Physical
Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).
32
2. JENIS-JENIS OLAHRAGA
Triangto (2005) menyebutkan bahwa olahraga terbagi menjadi
dua jenis, yaitu olahraga aerobic dan olahraga anaerobic.
a. Olahraga aerobic
Yaitu olahraga yang membutuhkan oksigen sebagai sumber
energy utama bagi tubuh untuk bergerak. Definisinya adalah olahraga
yang sifatnya ringan, gerakan yang dilakukan sama dan dilakukan
berulang-ulang, selain itu waktu untuk melakukannya lama. Olahraga
jenis inilah yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Contohnya seperti jalan cepat, jogging, renang, lari, dan
sepeda jarak jauh.
b. Olaheaga anaerobic
Olahraga anaerobikmembutuhkan asam laktat sebagai energy
utama. Definisinya adalah olahraga yang dilakukan dengan intensitas
yang berat, gerakannnya tidak selalu harus dilakukan berulang-ulang
dan waktu melakukannya pendek. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk
meningkatkan penampilan fisik dan meningkatkan prestasi atlet seperti
membesarkan, menguatkan otot tubuh dan menambah daya ledak (
explosive power) otot. Contohnya seperti angkat besi, binaraga, lari dan
sepeda jarak pendek/sprint.
4. TIPE-TIPE OLAHRAGA
Ada 3 tipe/macam/sifat olahraga yang dapat kita lakukan untuk
mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:
1. Ketahanan (endurance)
Olahraga yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu
jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan
membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka
olahraga yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat
kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat
pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki
menuju rumah.
Lari ringan
Berenang
senam
Bermain tenis
Berkebun dan kerja di taman.
2. Kelenturan (flexibility)
Olahraga yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu
pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur)
dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka
olahraga yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
34
3. Kekuatan (strength)
Olahraga yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot
tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat,
dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan
pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan
kelenturan maka olahraga yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per
minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan
sendi dari kecelakaan
Naik turun tangga
Angkat berat/beban
Membawa belanjaan
Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)
b. Lama latihan
Lama latihan olahraga juga ada takarannya. Setiap melakukan olahraga
sebaiknya zona sasaran harus dicapai dan dipertahankan paling sedikit
25 menit. Latihan mencapai zona sasaran dilakukan lebih lama
memberikan efek yang lebih baik.
c. Frekuensi latihan
Yang dimaksud frekuensi latihan adalah frekuensi latihan setiap
minggu. Latihan olahraga yang dilakukan 3 kali dalam seminggu akan
memberikan efek yang berarti bagi kesehatan dan kebugaran.
BAB III
A. KERANGKA KONSEP
- payudara membesar -
Factor-faktor nyeri
Penanggulangan nyeri Jenis-jenis olahraga :
haid :
haid :
- senam aerobic
- usia - olahraga
- renang
- jenis kelamin
- kompres hangat
- pengalaman - Jogging
- istirahat yang cukup
- jenjang pendidikan
Efek olahraga :
Gambar 3.1 Kerangka konsep pengaruh olahraga pagi hari 1 x 1 jam terhadap remaja
putri yang mengalami nyeri haid di SMA N 1 Sukawati tahun 2012
Keterangan :
B. Hipotesa
1. Variabel Penelitian
2. Definisi operasional
Alat
Cara
Variabel Definisi operasional Pengumpulan Hasil Skala
pengumpulan data
data
Remaja Wanita yang Wawancara Wawancara Derajat Nyeri Ordinal
yang dikatagorikan sudah dilakaukan sesuai haid :
mengala remaja yaitu wanita prosedur dengan 0 = tidak nyeri
mi nyeri yang berumur 16-18 menanyakan 1 = nyeri ringan
haid tahun dan sudah nama, umur pada 2 = nyeri sedang
mengalami siklus responden dan 3 = nyeri berat
menstruasi. Remaja skala nyeri yang
di usia ini rentan dirasakan saat
mengalami nyeri mengalami
haid, nyeri yang menstruasi.
dirasakan di daerah
perut bagian bawah
saat menstruasi.
41
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimen : komparatif
(Nursalam,2008). Penelitian ini menggunakan desain komparasi dimana peneliti
membandingkan dua kejadian dengan melihat penyebabnya, artinya dua subjek
dibandingkan dengan mengukur variabel dependen pada saat pengambilan data
(Arikunto,2002). Penelitian ini juga termasuk penelitian cross sectional yaitu jenis
penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen
dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008).
2. Sempel
Sempel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Hidayat, 2007).
a. Besar Sampel
Besar sampel dapat dihitung dengan rumus :
43
Za 2 xP1 P
n=
d 2
Keterangan :
n : jumlah sampel
Za : 1,96 (a=0,5)
P : Estimasi Proporsi kejadian P tidak diketahui digunakan 0,5
d : tingkat prepisi = 10% (0,1)
karena populasi kurang dari 10.000 maka perlu dilakukan koreksi sebagai
berikut :
1
nk =
n
1
N
96
nk =
96
1
198
nk = 66
66
Kelas IPA1 = X 66 22 orang
198
66
Kelas IPA2 = X 66 22 orang
198
66
Kelas IPA3 = X 66 22 orang
198
b. Kriteria Sempel
- Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti
(Nursalam,2008). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Remaja putri yang mengalami nyeri haid
Remaja putri yang melakukan olahraga sore hari 1 x 1 jam
Remaja putrid yang bersedia menjadi responden
- Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan sampel yang
memenuhi kriteria tidak di ikut sertakandalam penelitian (Nursalam,
2008). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah responden yang
tidak berada ditempat saat dilakukannya penelitian
45
b. Derajat 1
Nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri, namun aktivitas
jarang erpengaruhi
c. Derajat 2
Nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri namun
aktivitas sehari-hari terganggu.
d. Derajat 3
Nyeri sangat hebat dan tidak terkurang walaupun telah
menggunakan obat dan tidaj dapat bekerja, karena ini harus
ditangani dokter.
46
a. Tahap Persiapan
Adapun hal-hal yang dipersiapkan sebelum penelitian dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1) Surat Ijin Penelitian
Peneliti mengajukan ijin berupa surat permohonan ijin
penelitian yang ditandatangani oleh peneliti sebagai
permohonan kepada pembimbing pembuatan ini.
2) Surat permohonan untuk menjadi responden.
3) Surat persetujuan menjadi responden (inform consent)
4) Menggunakan alat-alat yang digunakan dalam penelitian,
lembar wawancara untuk mengetahui hasil jawaban responden,
kertas dan bolpoin.
b. Tahap Pelaksanan
Setelah ijin penelitian diperoleh, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan.
1) Peneliti menentukan populasi sebanyak 198 orang
2) Peneliti menentukan sampel untuk menjadi responden. Sampel
pada peneli ini berjumlah 66 orang yang telah masuk dalam
kriteria inklusi terdiri dari 22 orang mahasiswi kelas XI IPA 1,
22 orang siswi kelas XI IPA 2, 22 orang siswi kelas XI IPA 3.
3) Responden yang menjadi sampel diberikan penjelasan
mengenai maksud dan tujuan penelitian.
4) Bila bersedia dijadikan sampel, responden wajib
menandatangani informed consent sebagai bukti persetujuan.
5) Peneliti melakuakan wawancara kepada responden mengenai
aktivitas olahraga responden dan nyeri yang dirasakan
responden saat mengalami nyeri haid (Dysmenorea). Hasil
wawancara di catat pada lembar wawancara.
6) Peneliti memeriksa kelengkapan data yang diperoleh setelah
melakukan penelitian.
7) Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas
partisipasinya dalam penelitian.
47
1. Univariat untuk data derajat nyeri haid pada remaja putri yang
melakukan olahraga
Untuk derajad nyeri haid pada remaja putri yang jarang
melakukan olahraga diberikan skor. Untuk menjelaskan secara deskriptif
maka dikategorikan sebagai berikut :
a. Drajad 0 ( tidak nyeri) =0
b. Derajad 1 (nyeri ringan) =0
c. Derajad 2 (nyeri sedang) =2
d. Derajad 3 (nyeri berat) =3
P=
fx 100%
n
Keterangan
P = persentase responden yang berada dalam satu katagori
48
P=
fx 100%
n
Keterangan
P = persentase responden yang berada dalam satu katagori
Keterangan :
3. Bevariate untuk data perbedaan derajat nyeri haid antara yang rutin
melakukan olahraga dengan yang jarang melakukan olahraga.
𝑋̅1 − 𝑋̅2
T=
𝑆𝑝 √(1/𝑛1)+(1/𝑛2)
Keterangan :
F. Etika Penelitian
1. Inform Consent
2. Anonimity
3. Confidentiality