Anda di halaman 1dari 1

Seorang Muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk

memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan


konsekuensi dari Islam. Karena itulah menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi.

Pertama: Menuntut Ilmu Syar’i Wajib Bagi Setiap Muslim Dan Muslimah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ٍ‫ﻀﺔٌ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ ُﻣ ْﺴﻠِﻢ‬


َ ‫طﻠَﺐُ ا ْﻟ ِﻌﻠْﻢِ ﻓَﺮِ ْﯾ‬
َ .

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.”(HR. Ibnu Majah).

Imam al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan bahwa hukum menuntut ilmu terbagi dua:

Pertama, hukumnya wajib; seperti menuntut ilmu tentang shalat, zakat, dan puasa. Inilah yang
dimaksudkan dalam riwayat yang menyatakan bahwa menuntut ilmu itu (hukumnya) wajib.

Kedua, hukumnya fardhu kifayah; seperti menuntut ilmu tentang pembagian berbagai hak, tentang
pelaksanaan hukum hadd (qishas, cambuk, potong tangan dan lainnya), cara mendamaikan orang yang
bersengketa, dan semisalnya.

Kedua: Menuntut Ilmu Syar’i Memudahkan Jalan Menuju Surga

Setiap Muslim dan Muslimah ingin masuk Surga. Maka, jalan untuk masuk Surga adalah dengan menuntut
ilmu syar’i. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan
darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan
(dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi
(aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong
hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan
untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum
berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara
mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi
mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang
lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.” (HR. Muslim dan selainnya).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga.
Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan
apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan
ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya
keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para
ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham,
yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah
mendapatkan bagian yang paling banyak.”(HR. Ahmad dan selainnya).

Ketiga: Majelis-Majelis Ilmu adalah Taman-Taman Surga

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir.” Para sahabat bertanya,
“Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-
halaqah dzikir (majelis ilmu).” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

‫ أَﻗُﻮْ ُل ﻗَﻮْ ﻟِﻲ َھﺬَا وَ أَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِﺮُ ﷲَ ِﻟ ْﻲ وَ ﻟَ ُﻜ ْﻢ وَ ﻟَﺠَﻤِ ْﯿﻊِ اﻟ ُﻤ ْﺴﻠِﻤِ ﯿْﻦَ ﻣِ ﻦْ ُﻛ ِّﻞ‬، ِ‫ﺑَﺎرَ كَ ﷲُ وَ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻲ اﻟﻘُﺮْ آنِ اﻟﻌَﻈِ ﯿْﻢِ وَ ﻧَﻔَ ْﻌﻨَﺎ ِﺑﻤَﺎ ﻓِ ْﯿ ِﮫ ﻣِ ﻦَ اﻟﺒَﯿَﺎنِ وَ اﻟ ِﺬّﻛْﺮِ اﻟ َﺤ ِﻜﯿْﻢ‬
‫ﺐ ﻓَﺎ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِﺮُ وْ هُ إِﻧﱠﮫُ ھُﻮَ اﻟﻐَﻔُﻮْ رُ اﻟﺮَ ﺣِ ْﯿ ُﻢ‬
ٍ ‫ذَ ْﻧ‬

Anda mungkin juga menyukai