Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO

Topik: Konjunctivitis ec Susp. Bakteri


Tanggal (Kasus): 31 Agustus 2017 Presenter: dr. Istighfariza Shaqina
Tanggal Presentasi: 18 September 2017 Pendamping: dr. Lanny Manawan
Tempat Presentasi: Gedung 3 Silo

Objektif presentasi :
Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Anak, Laki-laki, usia 12 tahun, Konjungtivitis suspek Bakterial
Tujuan :
1. Penegakkan Diagnosa
2. Penatalaksanaan
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Presentasi dan
Cara membahas: Diskusi diskusi E-mail Pos
Data pasien : Nama: An. M No registrasi:
Usia: 12 tahun Alamat: Teluk Betung Selatan
Data utama untuk bahan diskusi:
Diagnosis/Gambaran Klinis:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Keadaan umum tampak sakit sedang, dengan keluhan utama mata merah pada
kedua mata sejak 4 hari SMRS. Pasien juga mengeluh matanya terasa perih.
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien belum berobat sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit
± 4 hari sebelum ke UGD RSUD Dadi Tjokrodipo, pasien mengeluh mata merah
sebelah kanan tanpa disertai pandangan kabur. Mata merah merata. Pasien juga
mengeluhkan adanya rasa mengganjal pada mata sehingga mata kanannya terasa
perih. Pasien juga mengaku matanya berair-air, dengan belekan berwarna putih
sedikit kental yang terasa lengket terutama pada saat bangun tidur. Rasa gatal
pada mata tidak ada, kelopak mata bengkak tidak ada, silau tidak ada, nyeri
kepala tidak ada, mual muntah tidak ada. Pasien tidak berobat dan hanya
mengelap matanya menggunakan sapu tangan.
± 1 hari SMRS, keluhan yang sama terjadi pada kedua mata pasien. Mata merah
masih ada, pandangan kabur tidak ada, rasa perih pada mata ada, mata berair-air
dengan belekan ada. Keluhan terasa semakin berat dan mengganggu sehingga
pasien berobat ke UGD RSUD Dadi Tjokrodipo.
4. Riwayat Keluarga
- Riwayat dengan keluhan yang sama pada keluarga disangkal
- Riwayat alergi pada keluarga disangkal
5. Riwayat Pekerjaan: Pelajar
6. Lain-lain
- Riwayat orang sekitar yang menderita keluhan yang sama ada, yaitu teman
sekolah.
- Riwayat terkena benturan pada mata sebelumnya disangkal.
- Riwayat kemasukan debu sebelumnya disangkal.
- Riwayat menggunakan obat tetes mata atau lensa kontak sebelumnya
disangkal.
- Riwayat alergi pada pasien disangkal
Daftar Pustaka
1. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, edisi ketiga. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2009
2. Garcia-Ferrer, Fransisco J. et al. Konjungtiva. Dalam: Oftalmologi Umum
Vaughan dan Asbury, Edisi 17.Jakarta: EGC. 2009
3. Kanski, JJ. Bowling B. Clinical Ophtalmology: A systemic Approach Seventh
Edition. Eddinburgh: Butterworth Heinemann.2012
4. Van Hauven, WAJ. Zwaan J. Decision Making in Ophtalmology, An Algoritmic
Approach, Second Edition.Mosby Inc.2000.
5. Khaw, PT. et al. ABC of Eyes, Fourth Edition. London: BMJ Books. 2004
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis Konjungtivitis
2. Tatalaksana Konjungtivitis

RANGKUMAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


1. Subjektif :
± 4 hari sebelum ke UGD RSUD Dadi Tjokrodipo, pasien mengeluh mata
merah sebelah kanan tanpa disertai pandangan kabur. Mata merah merata.
Pasien juga mengeluhkan adanya rasa mengganjal pada mata sehingga
mata kanannya terasa perih. Pasien juga mengaku matanya berair-air,
dengan belekan berwarna putih sedikit kental yang terasa lengket terutama
pada saat bangun tidur. Rasa gatal pada mata tidak ada, kelopak mata
bengkak tidak ada, silau tidak ada, nyeri kepala tidak ada, mual muntah
tidak ada. Pasien tidak berobat dan hanya mengelap matanya menggunakan
sapu tangan.
± 1 hari SMRS, keluhan yang sama terjadi pada kedua mata pasien. Mata
merah masih ada, pandangan kabur tidak ada, rasa perih pada mata ada,
mata berair-air dengan belekan masih ada. Keluhan terasa semakin berat
dan mengganggu sehingga pasien berobat ke UGD RSUD Dadi
Tjokrodipo.
2. Objektif :
Hasil pemeriksaan fisik:
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Nadi : 98x/menit
 Pernafasan : 24x/menit
 Suhu : 37,8oC

Status Generalis
 Kepala
- Bentuk : Normosefali, simetris
- Mata : (lihat status oftalmologikus)
- Telinga : tidak ada kelainan
- Hidung : tidak ada kelainan
- Mulut : Mukosa mulut dan bibir kering (-),
sianosis (-).

 Leher
- Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat

 Thorax
Paru-paru
- Inspeksi : Statis dan dinamis simetris, retraksi (-)
- Palpasi : stemfremitus kiri sama dengan kanan
- Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
- Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-).
Jantung
- Inspeksi : Iktus kordistidak terlihat
- Palpasi : Thrill tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : HR: 98 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal,
bising (-)

 Abdomen
- Inspeksi : Cembung
- Palpasi : Lemas, hepar tidak teraba, cubitan kulit perut cepat
kembali
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus (+) normal

 Ekstrimitas
- Akral dingin (-), sianosis (-), edema (-), Capillary refill time < 2
detik
Status Oftalmologikus:
OD OS

Visus 6/6 6/6


TIO Tidak dilakukan pemeriksaan
KBM Simetris
GBM

Segmen anterior:
-Palpebra Tenang Tenang
(supurior/inferior)
-Konjungtiva Injeksi konjungtiva Injeksi konjungtiva
(bulbi/tarsal)
-Kornea Jernih Jernih
-Bilik Mata Depan Sedang Sedang
-Iris Gambaran baik Gambaran baik
-Pupil Bulat,sentral,RC (+/+) Bulat,sentral,RC (+/+)
-Lensa Jernih Jernih
Segmen posterior Tidak dilakukan pemeriksaan

3. Assessment:
Seorang laki-laki, berumur 12 tahun, datang ke UGD RSUD Dadi
Tjokrodipo pada tanggal 31 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB dengan
keluhan utama mata merah pada kedua mata tanpa disertai dengan
pandangan kabur sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya
rasa mengganjal pada mata sehingga mata kanannya terasa perih. Pasien
juga mengaku matanya berair-air, dengan belekan berwarna putih sedikit
kental yang terasa lengket terutama pada saat bangun tidur. Rasa gatal
pada mata tidak ada, kelopak mata bengkak tidak ada, silau tidak ada,
nyeri kepala tidak ada, mual muntah tidak ada. Pasien sering mengelap
matanya menggunakan sapu tangan. Riwayat orang sekitar yang menderita
keluhan yang sama ada, yaitu tetangganya. Riwayat terkena benturan pada
mata sebelumnya disangkal. Riwayat kemasukan debu sebelumnya
disangkal. Riwayat menggunakan obat tetes mata atau lensa kontak
sebelumnya disangkal.
Riwayat alergi pada pasien disangkal

Berdasarkan anamnesa, diagnosis banding untuk mata merah tanpa


pandangan kabur adalah konjungtivitis, perndarahan subkonjungtiva,
episkleritis, skleritis, pterigium, dan pingeukula. Namun pendarahan
subkonjungtiva dapat disingkirkan karena tidak adanya riwayat terkena
benturan pada mata sebelumnya. Pada episkleritis ataupun skleritis tidak
ditemukan adanya sekret, maka secara otomatis diagnosis banding ini
dapat disingkirkan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya injeksi konjungtiva. Sehingga


diagnosis banding untuk pingeukula dan ptyrigium dapat disingkirkan
karena tidak ditemukannya ada psudomembran ataupun nodul kuning pada
konjungtiva.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang ditemukan, maka


dapat ditegakkan diagnosis konjungtivitis. Namun, untuk tatalaksana
konjungtivitis harus diketahui terlebih dahulu penyebabnya. Berdasarkan
perjalanan penyakit, pasien pada awalnya hanya mengeluh pada sebelah
mata kanan dan sering menyeka sekret matanya menggunaan sapu tangan,
dan beberapa hari kemudian keluhannya menyebar juga ke sebelah mata
kiri. Hal ini dapat menandakan bahwa penyebab dari konjungtivitis ini
adalah adanya agen penginfeksi, seperti bakteri ataupun viral, yang
ditularkan melalui saputangan pasien. Selain itu, pasien tidak mengeluh
gatal, adanya riwayat atopi pada pasien atau keluarga, riwayat penggunaan
tetes mata atau lensa kontak sebelumnya juga disangkal sehingga
konjungtivitis alergika dapat disingkirkan.

Pada pasien ditemukan keluhan berupa mata berair-air dengan sekret


kental yang terasa lengket pada saat bangun pagi, keluhan ini sangat khas
biasanya pada pasien konjungtivitis bakterialis. Pada konjungtivitis viral
sekret yang dihasilkan biasanya adalah sekret serous dan lebih banyak.

4. Plan:
Diagnosis: Konjungtivitis ec suspek Bakteri

Penatalaksanaan :
- Kloramfenikol Eye Oilment 4dd1 applie
- Dexametasone tab 0,5 mg 2x1

Anda mungkin juga menyukai