Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani.Pertama, arthron, yang berarti
sendi.Kedua, itis yang berarti peradangan.Secara harfiah, arthritis berarti radang sendi.
Rematoid artritis adalah penyakit inflamasi nonbakterial yang bersifat sistemik,
progresif, cendrung kronis yang menyerang berbagai sistem organ.Penyakit ini adalah salah
satu dari sekelompok penyakit jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas
dan tidak diketahui sebabnya.Biasanya terjadi destruksi sendi progresif walaupun episode
pradangan sendi dapat mengalami masa remisi.
Rematiod Artritis adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem
organ.Penyakit ini adalah salah satu dari kelompok penyakit jaringan ikat difus yang
diperantarai oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya. Biasanya terjadi destruksi
sendi progresif, walaupun episode peradangan sendi dapat mengalami masa
remisi.(Patofisiologi, Edisi 6 Vol 2).
Rematoid Artritis suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh, terlibatnya sendi pada
penderita rematoid arthritis terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai
dengan sifat progresivitasnya. Panderita dapat pula menunjukkan gejala konstitusional
berupa kelemahan umum , cepat lelah atau gangguan non artikular lain.(Masjoer, Arif M.
2000. Kapita selekta).

Dapat disimpulkan Reumatoid Artritis adalah penyakit inflamasi nonbakterial yang


bersifat sistemik kronis, yang melibatkan seluruh organ tubuh tetapi umumnya mengenai
membran sinovial dari persendian yang ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi,
penurunan mobilitas dan keletihan yang ditandai dengan nyeri persendian dan dengan
manifestasi utama poliartritis progresif.
Gambar 1.2 Reumatoid Artritis
(http://www.sonicmend.com/_img/rheumatoid_arthritis.jpg)
B. Klasifikasi
Buffer (2010) mengklasifikasikan rheumatoid arthritis menjadi 4 tipe, yaitu:
1. Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
2. Rheumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
3. Probable rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan gejala
sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
4. Possible rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda dan gejala
sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.

C. Etiologi
Penyebab rematoid artritis masih belum diketahui secara pasti walaupun banyak hal
mengenai patologis penyakit ini telah terungkap.Penyakit ini belum dapat dipastikan
mempunyai hubungan dengan faktor genetik.Namun, berbagai faktor (termasuk
kecendrungan genetik) bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Faktor-faktor yang berperan
antara lain adalah jenis kelamin, infeksi (Price, 1995), keturunan (Price, 1995 ; Noer S,
1996), dan lingkungan (Noer S, 1996).
Penyebab penyakit rheumatoid arthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor
predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-antibodi), faktor metabolik, dan
infeksi virus (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).
D. Patofisiologi
Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan synovial.
Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran synovial, dan akhirnya
membentuk panus. Panus akan meghancurkan tulang rawan dan emnimbulkan erosi
tulang, akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan mengalami perubahan
generative dengan menghilangnya elastisita otot dan kekuatan kontraksi otot.
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi synovial disertai edema, kongesti
vascular eksudat fibrin dan inflamasi selular. Peradangan yang berkelanjutan
menyebabkan synovial menjadi menebal terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi.
Pada persendian ini granulasi membentuk pannus atau penutup yang menutupi kartilago.
Pannus masuk ke tulang subcondria. Jaringan granulasi menguat karena radang
menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuler. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago persendian menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi , karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (akilosis). Kerusakan kartilago dan tulang
menyebabkan tendon dan ligament menjadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub condrial bisa menyebabkan osteoporosis
setempat. Lamanya rheumatoid arthritis berbeda pada setiap orang ditandai dengan masa
adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara orang ada yang sembuh dari
serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain terutama yang
mempunyai factor rematoid, gangguan akan menjadi kronis yang progresif. Pada sebagian
kecil individu terjadi progresif yang cepat ditandai kerusakan sendi yang terus menerus
dan terjadi vaskulitis yang difus.
E. Manifestasi Klinis
Ada beberapa manifestasi klinis yang lazim ditemukan pada klien rematoid
artritis.Manifestasi ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan.Oleh
karenanya penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang sangat bervariasi. Gejala-gejala
konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam.Terkadang
dapat terjadi kelelahan yang hebat. Poliartritis simetris, terutama pada sendi perifer,
termasuk sendi-sendi ditangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs
distal.Hampir semua sendi diartrodial dapat terserang. Kekakuan dipagi hari selama lebih
dari satu jam, dapat bersifat generalisita terapi terutama menyerang sendi-sendi pada
osteoartritis, yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang
dari satu jam. Artritis erosif, merupakan ciri khas artritis rematoid pada gambaran
radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi ditepi tulang dan dapat
dilihat pada radioram (Lukman,2009).
F. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik
yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
atau obat pengubah perjalanan penyakit (disease modifying antirheumatoid drugs,
DMARD) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada artritis
reumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi tidak memberikan gambaran jelas, sehingga sukar
dibedakan antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik.Umumnya berhubungan dengan
mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.
G. Pemeriksaan Khusus
1. Tes faktor reumatoid positif, antinuclear antibody (ANA) psotif bermakna pada
sebagian penderita.
2. LED naik pada penyakit aktif :Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin
kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat ;anemia; albumin serum rendah, dan
fosfatase alkalimeningkat.
3. Rontgen menunjukkan erosi terutama pada sendi-sendi tangan, kaki dan pergelangan
pada stadium dini; kemudian, pada tiap sendi.
4. Kelainan destruktif yang progresif pada sendi dan disorganisasi pada penyakit yang
berat.
5. Kadar asam urat lebih dari 7 mg/dl.
H. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Memberikanpendidikan.
Pendidikan yang di berikan meliputi pengertian tentang patofisiologi, penyebab,
dan prognosis penyakit, dan termasuk komponen penatalaksanaan regimen obat yang
kompleks.Pendidikan tentang penyakit ini kepada pasien, keluarga dan siapa saja yang
berhubungan dengan pasien.
Pendidikan pencegahan yang diberikan pada klien berupa istirahat yang cukup,
gunakan kaos kaki atau sarung tanga sewaktu tidur malam, kurangi aktivitas yang berat
secara perlahan-lahan.
2. Istirahat
Sangat penting karena Rematoid Artritis biasanya disertai rasa lelah yang
hebat.Oleh karena itu pasien harus membagi waktu istirahat dan beraktivitas.
3. Latihan fisik
Dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi.Latihan ini mencakup gerakan
aktif dan pasif semua sendi yang sakit, minimalnya 2x sehari.
4. Termotrafi
Lakukan kompres panas pada sendi – sendi yang sakit dan bengkak mungkin
dapat mengurangi nyeri.
5. Gizi
Pemenuhan gizi pada atritis reumatoid adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal serta mengurangi peradangan pada sendi.
Adapun syarat-syarat diet atritis reumatoid adalah protein cukup, lemak sedang,
cukup vitamin dan mineral, cairan disesuaikan dengan urine yang dikeluarkan setiap
hari. Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2-2 ½ L/hari, karbohidrat dapat
diberikan lebih banyak yaitu 65-75% dari kebutuhan energi total.
I. Penatalaksanaan Medis
Penanganan medik pemberian salsilat atau NSAID (Non Steriodal Anti-
Inflammatory Drug) dalam dosis terapeutik. Kalau diberikan dalam dosis terapeutik yang
penuh, obat-obat ini akan memberikan efek anti inflamasi maupun analgesik. Namun
pasien perlu diberitahukan untuk menggunakan obat menurut resep dokter agar kadar obat
yang konsisten dalam darah bisa dipertahankan sehingga keefektifan obat anti-inflamasi
tersebut dapat mencapai tingkat yang optimal (Smeltzer & Bare, 2002).
Pengobatan harus diberikan secara paripurna, karena penyakit ini sulit sembuh.Oleh
karena itu, pengobatan dapat dimulai secara lebih dini, klien harus diterangkan mengenai
penyakitnya dan diberikan dukungan psikologis.Nyeri dikurangi atau bahkan dihilangkan,
reaksi inflamasi harus ditekan, fungsi sendi dipertahankan, dan deformitas dicegah dengan
obat anti inflamasi nonsteroid, alat penopang ortopedis, dan latihan terbimbing (Lukman,
Nurna Ningsih dalam bukunya askep pada klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal,
2009).
Pada keadaan akut kadang dibutuhkan pemberian steroid atau
imunosupresan.Sedangkan, pada keadaan kronik sinovektomi mungkin berguna bila tidak
ada dekstruksi sendi yang luas.Bila terdapat dekstruksi sendi atau deformitas dapat
dianjurkan dan dilakukan tindakan artrodesis atau artroplastik. Sebaiknya pada revalidasi
disediakan bermacam-macam alat bantu untuk menunjang kehidupan sehari-hari dirumah
maupun ditempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai