Anda di halaman 1dari 11

LK Indikator Supervisi Mutu Sekolah

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA STANDAR
INDIKATOR SUB INDIKATOR SUB-SUB INDIKATOR/VARIABEL
MUTU
1.1 Lulusan 1.1.1 Memiliki perilaku yang - memulai dan mengakhiri setiap
memiliki mencerminkan sikap beriman kegiatan dengan doa
kompetensi dan bertakwa kepada Tuhan -
pada dimensi YME
sikap 1.1.2 Memiliki perilaku yang a. Menghargai dan menjaga a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap keragaman dan kekayaan budaya kependidikan belum bisa dijadikan teladan
berkarakter bangsa. oleh siswa.
b. Rela berkorban. b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
c. Mengikuti bakti social. dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
d. Menciptakan kerukunan antar di sekolah.
siswa/kelompok/sekolah. c. Guru merasa terbebani dalam
e. Anti kekerasan baik psikis maupun memberikan penilaian sikap karena
fisik. instrumen dan prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran
selama di sekolah kepada siswa selama
berada di luar sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan dengan
optimal.
1.1.3 Memiliki perilaku yang a. Disiplin dan taat hukum. a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap disiplin b. Meminta ijin jika tidak bisa hadir. kependidikan belum bisa dijadikan teladan
c. Datang ke sekolah/kegiatan lainnya oleh siswa.
tepat waktu. b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
d. Mengerjakan tugas yang diberikan. dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
e. Mematuhi tatatertib sekolah. di sekolah.
c. Guru merasa terbebani dalam
memberikan penilaian sikap karena
instrumen dan prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran
selama di sekolah kepada siswa selama
berada di luar sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan dengan
optimal.
1.1.4 Memiliki perilaku yang a. Menghormati guru dan orang lain a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap santun yang lebih tua kependidikan belum bisa dijadikan teladan
b. Menggunakan kata-kata santun oleh siswa.
dalam berkomunikasi b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
c. Berbicara dengan intonasi dan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
volume suara yang sesuai di sekolah.
d. Tidak menghina atau menyebut c. Guru merasa terbebani dalam
seseorang dengan sebutan negatif memberikan penilaian sikap karena
instrumen dan prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran
selama di sekolah kepada siswa selama
berada di luar sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan dengan
optimal.
1.1.5 Memiliki perilaku yang a. Melaksanakan tugas individu a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap jujur dengan baik. kependidikan belum bisa dijadikan teladan
b. Mengaku atas kesalahan yang oleh siswa.
dilakukan. b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
c. Mengatakan yang sebenarnya. dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah. 8 Indikator Mutu Pendidikan
c. Guru merasa terbebani dalam
memberikan penilaian sikap karena
instrumen dan prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran
selama di sekolah kepada siswa selama
berada di luar sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan dengan
optimal.
1.1.6 Memiliki perilaku yang a. Membantu orang yang a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap peduli membutuhkan. kependidikan belum bisa dijadikan teladan
b. Menjenguk dan mendoakan orang oleh siswa.
yang sakit. b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
c. Membuang sampah pada dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
tempatnya. di sekolah.
d. Memungut sampah yang dijumpai. c. Guru merasa terbebani dalam
e. Menghemat penggunaan air dan memberikan penilaian sikap karena
listrik. instrumen dan prosedur yang rumit dan
f. Penghijauan di lingkungan sekolah. kurang dipahami.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran
selama di sekolah kepada siswa selama
berada di luar sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan dengan
optimal.
1.1.7 Memiliki perilaku yang a. Mampu membuat keputusan dan a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap percaya bertindak dengan cepat. kependidikan belum bisa dijadikan teladan
diri b. Tidak mudah putus asa. oleh siswa.
c. Berani presentasi, menjawab b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
pertanyaan, berpendapat, dan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
bertanya dalam berbagai di sekolah.
kesempatan. c. Guru merasa terbebani dalam
memberikan penilaian sikap karena
instrumen dan prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran
selama di sekolah kepada siswa selama
berada di luar sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan dengan
optimal.

1.1.8 Memiliki perilaku yang a. Melaksanakan tugas individu a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap dengan baik. kependidikan belum bisa dijadikan
bertanggungjawab b. Menerima risiko dari tindakan yang teladan oleh siswa. ❖ Kompetensi
dilakukan. sikap ini belum diintegrasikan dengan
c. Meminta maaf atas kesalahan yang baik dalam kegiatan pembelajaran di
dilakukan. sekolah. ❖ Guru merasa terbebani
d. Menepati janji. dalam memberikan penilaian sikap
e. Anti-Vandalisme. karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖
Kurangnya komunikasi antara Komite
dan orangtua/wali siswa dalam
mengamalkan pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah
kepada siswa selama berada di luar
sekolah. ❖ Pengelolaan sekolah
terkait pengembangan perilaku dan
sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖
1.1.9 Memiliki perilaku pembelajar
sejati sepanjang hayat
1.1.10 Memiliki perilaku sehat
jasmani dan rohani
1.2 Lulusan memiliki 1.2.1
kompetensi pada Memiliki pengetahuan faktual,
dimensi prosedural, konseptual, metakognitif
pengetahuan
1.3 1.3.1
Lulusan memiliki Memiliki keterampilan berpikir dan
kompetensi pada bertindak kreatif
dimensi keterampilan
1.3.2
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif

1.3.3
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kritis

1.3.4
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak mandiri

1.3.5
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kolaboratif

1.3.6
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak komunikatif

2. Standar Isi (SI)


PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA STANDAR
INDIKATOR SUB INDIKATOR SUB-SUB INDIKATOR
MUTU
2.1 2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.2 2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4

3. Standar Proses

PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA STANDAR


INDIKATOR SUB INDIKATOR SUB-SUB INDIKATOR
MUTU
3.1 3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.2 3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.2.6
3.2.7
3.2.8
3.2.9
3.2.9
3.2.10
3.2.11
3.2.12
3.2.13
3.2.14
3.2.15
3.3 3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
3.3.5
3.3.6

4. Standar Penilaian Pendidikan


PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA STANDAR
INDIKATOR SUB INDIKATOR SUB-SUB INDIKATOR
MUTU
4.1 4.1.1
4.1.2
4.2 4.2.1
4.2.2
4.3 4.3.1
4.3.2
4.4 4.4.1
4.4.2
4.4.3
4.5 4.5.1
4.5.2
4.5.3
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA STANDAR


INDIKATOR SUB INDIKATOR SUB-SUB INDIKATOR
MUTU
5.1 Ketersediaan 5.1.1 a. Untuk SD harus memiliki kualifikasi a. Kedalaman substansi materi pembelajaran
dan kompetensi Berkualifikasi minimal S1/D4 akademik pendidikan minimum kurang maksimal. Penyebab Tidak
guru sesuai diploma empat (D-IV) atau sarjana Tercapainya Standar Mutu:
ketentuan (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI b. Masih ada guru kurang termotivasi untuk
(D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi meningkatkan kualifikasi akademik.
yang diperoleh dari program studi c. Komitmen dari penyelenggara pendidikan
yang terakreditasi. dalam merekrut guru dengan kualifikasi
b. Untuk SMP/SMA/SMK (pada minimum.
kelompok mata pelajaran normatif d. Biaya untuk melanjutkan pendidikan ke
dan adaptif) harus memiliki jenjang S1/D4 terbatas.
kualifikasi akademik pendidikan e. Lokasi perguruan tinggi yang jauh dari
minimum diploma empat (DIV) atau tempat tinggal.
sarjana (S1) program studi yang
sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang
terakreditasi.
5.1.2 Rasio guru kelas dan guru a. Pendidik pada SD terdiri atas guru a. Tidak dapat meningkatkan mutu
mata pelajaran terhadap kelas dan guru mata pelajaran yang pendidikan
rombongan belajar seimbang penugasannya ditetapkan oleh b. Pendidik terkendala dalam mendapat
Rasio guru kelas dan guru mata masing-masing satuan Pendidikan tunjangan sertifikasi Penyebab Tidak
pelajaran terhadap rombongan sesuai dengan keperluan. Tercapainya Standar Mutu:
belajar seimbang b. Pendidik pada SD mengajar dengan c. Kurangnya komitmen penyelenggara
rasio minimal jumlah siswa adalah pendidikan dalam mewujudkan rasio guru
20:1. terhadap rombongan belajar
c. Pendidik pada SMP dan SMA d. Penyelenggara pendidikan masih
mengajar dengan rasio minimal memperhitungkan kepentingan bisnis.
jumlah siswa adalah 20:1.
d. Pendidik pada SD mengajar dengan
rasio minimal jumlah siswa adalah
15:1. Resiko
5.1.3 a. Guru mata pelajaran pada SD a. Guru yang tidak sesuai dengan latar
Berkompetensi pedagogik minimal baik mencakup guru mata pelajaran belakang pendidikan/jurusan akan sulit
agama dan akhlak mulia serta guru memahami materi pembelajaran.
mata pelajaran pendidikan jasmani, b. Layanan siswa belum terfasilitasi dengan
olah raga, dan kesehatan. baik
b. Pendidik pada SMP dan SMA terdiri c. Kegiatan belajar mengajar menjadi kurang
atas guru mata pelajaran yang tepat sasaran Penyebab Tidak Tercapainya
penugasannya ditetapkan oleh Standar Mutu:
masing-masing satuan pendidikan d. Komitmen penyelenggara pendidikan
sesuai dengan keperluan. terhadap ketersediaan guru untuk tiap
c. Pendidik pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran
mata pelajaran dan instruktur e. Penyelenggara pendidikan masih
bidang kejuruan yang penugasannya memperhitungkan kepentingan bisnis.
ditetapkan oleh masing-masing
satuan pendidikan sesuai dengan
keperluan.
d. Guru yang tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan/jurusan akan
sulit memahami materi
pembelajaran.
e. Layanan siswa belum terfasilitasi
dengan baik
f. Kegiatan belajar mengajar menjadi
kurang tepat sasaran Penyebab
Tidak Tercapainya Standar Mutu:
g. Komitmen penyelenggara
pendidikan terhadap ketersediaan
guru untuk tiap mata pelajaran
h. Penyelenggara pendidikan masih
memperhitungkan kepentingan
bisnis.
5.1.4
Berkompetensi profesional minimal
baik

5.1.5
5.1.6
5.1.7

5.2 5.2.1 Memiliki kualifikasi akademik sarjana Tata kelola sekolah yang dilakukan kurang
Ketersediaan dan Berkualifikasi minimal S1/D4 (S1) atau diploma empat (D-IV) terstruktur dan mendalam.
kompetensi kepala kependidikan atau nonkependidikan Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:
sekolah sesuai pada perguruan tinggi yang Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah
ketentuan terakreditasi Resiko dalam merekrut kepala sekolah
5.2.2 a. Kemampuan tata kelola sekolah a. Kurangnya komitmen penyelenggara
Berpangkat minimal III/c atau setara yang dilakukan kurang terstruktur sekolah dalam merekrut kepala sekolah ❖
dan mendalam. Kepala sekolah tidak memiliki cukup waktu
b. Pengalaman akademik masih kurang untuk menguru kepangkatan.
b. Kualifikasi akademik Kepala Sekolah belum
terpenuhi.
c. Birokrasi pengajuan kenaikan pangkat
tidak mudah dilakukan.
5.2.3 Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat a. Jiwa kepemimpinan belum optimal.
Berusia sesuai kriteria saat diangkat sebagai kepala sekolah b. Rentan bersinggungan dengan guru senior.
pengangkatan Penyebab Tidak Tercapainya Standar
Mutu:
c. Kurangnya komitmen penyelenggara
sekolah dalam merekrut kepala sekolah
d. Terbatasnya jumlah guru yang disiapkan
oleh penyelenggara pendidikan untuk
dijadikan calon kepala sekolah

5.2.4
Berkompetensi kepribadian minimal
baik

5.2.5
Berkompetensi kewirausahaan minimal
baik

5.2.6
Berkompetensi manajerial minimal baik

5.2.7
Berkompetensi sosial minimal baik

5.2.8
Berkompetensi supervisi minimal baik

5.2.10
5.2.11
5.3 5.3.1
Ketersediaan dan Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan
kompetensi tenaga Administrasi berpendidikan sesuai
kependidikan sesuai ketentuan
ketentuan
5.3.2
Tersedia Tenaga Laboran
5.3.3
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi

5.3.4
Tersedia Tenaga Pustakawan

5.3.5
Tersedia Tenaga Teknisi Laboran

5.4 4.4.1
4.4.2
4.4.3
4.5 4.5.1
4.5.2
4.5.3

kelompok 1

KETUA : ERIKSON OMPUSUNGGU, S.Pd. MH

SEKRETARIS : Drs. ALJUFRI

ANGGOTA :

1. TIURMA PURBA, S.Pd. M.Pd.

2. ARIS MONANG SILALAHI, S.Pd. M.Si.

3. KENCANG, S.Pd. M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai