1.1.8 Memiliki perilaku yang a. Melaksanakan tugas individu a. Kepala sekolah, guru, tenaga
mencerminkan sikap dengan baik. kependidikan belum bisa dijadikan
bertanggungjawab b. Menerima risiko dari tindakan yang teladan oleh siswa. ❖ Kompetensi
dilakukan. sikap ini belum diintegrasikan dengan
c. Meminta maaf atas kesalahan yang baik dalam kegiatan pembelajaran di
dilakukan. sekolah. ❖ Guru merasa terbebani
d. Menepati janji. dalam memberikan penilaian sikap
e. Anti-Vandalisme. karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖
Kurangnya komunikasi antara Komite
dan orangtua/wali siswa dalam
mengamalkan pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah
kepada siswa selama berada di luar
sekolah. ❖ Pengelolaan sekolah
terkait pengembangan perilaku dan
sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖
1.1.9 Memiliki perilaku pembelajar
sejati sepanjang hayat
1.1.10 Memiliki perilaku sehat
jasmani dan rohani
1.2 Lulusan memiliki 1.2.1
kompetensi pada Memiliki pengetahuan faktual,
dimensi prosedural, konseptual, metakognitif
pengetahuan
1.3 1.3.1
Lulusan memiliki Memiliki keterampilan berpikir dan
kompetensi pada bertindak kreatif
dimensi keterampilan
1.3.2
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif
1.3.3
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kritis
1.3.4
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak mandiri
1.3.5
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak kolaboratif
1.3.6
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak komunikatif
3. Standar Proses
5.1.5
5.1.6
5.1.7
5.2 5.2.1 Memiliki kualifikasi akademik sarjana Tata kelola sekolah yang dilakukan kurang
Ketersediaan dan Berkualifikasi minimal S1/D4 (S1) atau diploma empat (D-IV) terstruktur dan mendalam.
kompetensi kepala kependidikan atau nonkependidikan Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:
sekolah sesuai pada perguruan tinggi yang Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah
ketentuan terakreditasi Resiko dalam merekrut kepala sekolah
5.2.2 a. Kemampuan tata kelola sekolah a. Kurangnya komitmen penyelenggara
Berpangkat minimal III/c atau setara yang dilakukan kurang terstruktur sekolah dalam merekrut kepala sekolah ❖
dan mendalam. Kepala sekolah tidak memiliki cukup waktu
b. Pengalaman akademik masih kurang untuk menguru kepangkatan.
b. Kualifikasi akademik Kepala Sekolah belum
terpenuhi.
c. Birokrasi pengajuan kenaikan pangkat
tidak mudah dilakukan.
5.2.3 Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat a. Jiwa kepemimpinan belum optimal.
Berusia sesuai kriteria saat diangkat sebagai kepala sekolah b. Rentan bersinggungan dengan guru senior.
pengangkatan Penyebab Tidak Tercapainya Standar
Mutu:
c. Kurangnya komitmen penyelenggara
sekolah dalam merekrut kepala sekolah
d. Terbatasnya jumlah guru yang disiapkan
oleh penyelenggara pendidikan untuk
dijadikan calon kepala sekolah
5.2.4
Berkompetensi kepribadian minimal
baik
5.2.5
Berkompetensi kewirausahaan minimal
baik
5.2.6
Berkompetensi manajerial minimal baik
5.2.7
Berkompetensi sosial minimal baik
5.2.8
Berkompetensi supervisi minimal baik
5.2.10
5.2.11
5.3 5.3.1
Ketersediaan dan Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan
kompetensi tenaga Administrasi berpendidikan sesuai
kependidikan sesuai ketentuan
ketentuan
5.3.2
Tersedia Tenaga Laboran
5.3.3
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi
5.3.4
Tersedia Tenaga Pustakawan
5.3.5
Tersedia Tenaga Teknisi Laboran
5.4 4.4.1
4.4.2
4.4.3
4.5 4.5.1
4.5.2
4.5.3
kelompok 1
ANGGOTA :