Sumber:
Andani Meri. Perilaku Menyontek. 30 Juni 2018.
http://sevengrouptimbk.blogspot.com/2015/05/makalah-dasarlogika-dan-penulisan.html
Rencana Penilaian/Evaluasi:
Penilaian Proses :dilaksanakan pada saat pemberian layanan berlangsung dengan cara
mengamati keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan siswa dalam
menerima layanan yang diberikan.
Penilaian Hasil : dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan selesai dilaksanakan
dengan cara :
a. Laiseg : memberikan format laiseg yang harus diisi oleh siswa tentang pemahaman
layanan yang sudah diberikan (langsung setelah memberikan layanan).
b. Laijapen : mengevaluasi sejauh mana siswa dapat mengaplikasikan (setelah siswa
melaksanakan layanan).
c. Laijapang : mengevaluasi sejauh mana siswa benar-benar konsisten dalam melaksanakan
layanan bimbingan (jangka panjang).
Tindak Lanjut : apabila AK belum mencapai tujuan secara optimal, maka konselor
akan mengadakan konseling individu/ layanan informasi/ konseling
kelompok..
3. Fenomena Menyontek
Menyontek dapat dikatagorikan dalam dua bagian ;
a. Menyontek dengan usaha sendiri. Usaha sendiri disini adalah dengan membuat
catatan sendiri, buka buku, dengan alat bantu lain seperti membuat coretan-
coretan dikertas kecil, rumus ditangan, di kerah baju,
b. Menyontek dengan kerjasama, dengan mencuri jawaban teman Kerjasama
dengan teman dengan cara membuat kesepakatan terlebih dahulu dan membuat
kode-kode tertentu atau meminta jawaban kepada teman.
4. Dampak dari Perbuatan Mencontek
a. Peserta didik akan menanam kebiasaan berbuat tidak jujur.
b. Pidak mau berusaha sendiri dan selalu mengandalkan orang lain.
c. Akan muncul generasi-generasi yang bodoh dan tidak jujur.
d. Para pelajar atau mahasiswa akan malas belajar.
e. Kreatifitas dalam dirinya terhambat.
f. Membodohi diri sendiri.
g. Penuh dengan rasa malas, putus asa, dan tidak bertanggung jawab.