Sistem pengelolaaan pekerja outsourcing menurut ketentuan UU ketenagakerjaan belum berjalan secara optimal, karena
beberapa ketentuan yang dipersyaratkan dalam perjanjian kerja antara pihak yang menyerahkan sebagian pelaksanaan
pekerjaan kepada pihak perusahaan penyedia jasa pekerja, belum diatur secara rinci, jelas dan tegas, sehingga bentuk
perjanjian tersebut dapat saja melemahkan posisi pekerja outsourcing. Praktik sehari-hari outsourcing lebih banyak merugikan
pekerja/buruh, karena hubungan kerja selalu dalam bentuk tidak tetap/kontrak (perjanjian kerja waktu tertentu), upah lebih
rendah, jaminan sosial kalaupun ada hanya sebatas minimal, tidak adanya job security serta tidak adanya jaminan
pengembangan karier,dan lain-lain, kondisi yang demikian disebabkan karena pihak perusahaan penyedia jasa pekerja kurang
memperhatikan ketentuan yang ada dalam UU ketenagakerjaan. Oleh karena diperlukan keberadaan serikat pekerja yang kuat
dalam memperjuangkan hak-hak normatife pekerja, perlu sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat tentang posisi
pekerja outsourcing dalam UU ketenagakerjaan, sehingga pihak masyarakat yang ingin bekerja sebagai tenaga kerja
outsourcing, tidak selalu menjadi obyek atau sasaran sebagai tenaga kerja murahan bagi pihak perusahaan penyedia jasa
pekerja.
REFERENCES
[1] Anonim. Ties that Bind Book : Teis that Bind. Published by: Wits University Press. Published on line 21 April 2018
September 201pp 166-191 chapter
[2] Adrian Sutedi,2009 Hukum perburuhan, Sinar Grafika jakarta.
[3] Agusmidah,2010 . Dinamika dan Kajian Teori. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Ghalia Indonesia. Jakarta
[4] Asikin, Zainal, Agusfian Wahab, Lalu Husni,Dan Zaeni Asyhadie. 2010. Dasar - Dasar Hukumperburuhan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
[5] Asyhadie, Zaeni. 2007. Hukum Kerja (Hukumketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja). Jakarta:Raja Grafindo Persada
[6] Budiono, Abdul.R 2011. Hukum Perburuhan. Jakarta: Indeks
[7] Budiono, A. Rachmad. 1999. Hukum Perburuhan Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada Chandra Suwondo,
Outsourcing; Implementasi di Indonesia, Elex Media Computindo, Jakarta
[8] Husni, Lalu. 2012. Pengantar Hukum Ketenagakerjan Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[9] Sara L.Seck. 2018. Hukum Perburuhan Transnasional dan Lingkungan : Melampaui Pekerja Mandiri
:http://doi.org/10.2017/cls.2018,15 Diterbitkan online 05 September 2018
[10] Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
[11] Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang syarat-syarat penyerahan sebagian
pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain.
[12] Surat edaran menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia nomor: se.04/men/viii/2013 tentang pedoman
pelaksanaan peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia nomor 19 tahun 2012 tentang syarat-
syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain.
[13] Konvensi ILO No. 102/1951 tentang standar jaminan sosial
[14] Konvensi ILO No. 111/1958 Tentang Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Posisi
[15] Konvensi ILO No. 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Berorganisasi