Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Profil Komunitas


Tenjolaya adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Tenjolaya merupakan kecamatan hasil pemekaran
dengan Kecamatan Ciampea pada tahun 2004 dengan luas wilayah 4.126,99
hektar. Batasan administratif kecamatan tenjolaya sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Cimpea


Sebalah Selatan : Kecamatan Pamijahan
Sebalah Timur : Kabupaten Sukabumi
Sebalah Barat : Kecamatan Tamansari
Kecamatan Tenjolaya memiliki 1 puskesmas induk yaitu Puskesmas
Kecamatan Tenjolaya serta memiliki 2 puskesmas pembantu yakni
Puskesmas Pembantu Cinangneng serta Puskesmas Pembantu Gunung
Mulya.

4.2 Gambaran sebaran responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan,


pekerjaan. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden adalah 30
responden ibu yang memiliki balita dan kartu menuju sehat. Didapatkan ibu yang
menjadi responden sebagian besar (66,6%) berusia ≤ 30 tahun .

25
Tabel 4.1 Sebaran usia responden
Kategori Frekuensi Persentase (%)

≤ 30 tahun 20 66,67

>31 tahun 10 33,33

Total 30 100,0

Berdasarkan dari pengisian identitas dalam kuesioner didapatkan sebagian


besar (100%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan dari tabel
4.2 dapat dilihat penyebaran karakteristik responden berdasarkan pendidikan
terakhir.

Tabel 4.2 Sebaran pendidikan terakhir responden


Kategori Frekuensi Persentase (%)

SD 9 30

SMP 12 40

SMA 9 30

Perguruan Tinggi 0 0

Total 30 100,0

Gambaran responden yang diperoleh dari 30 responden yang diteliti


menunjukkan dengan pendidikan terakhir SMP lebih banyak dengan jumlah 12
orang (40%), sedangkan dengan pendidikan terakhir SD dan SMA masing-masing
sebanyak 9 orang (30%). Dari populasi ini didapatkan mayoritas adalah ibu yang
berpendidikan menangah (SMP).

26
4.3 Analisis Univariat

Dalam metode ini dilakukan untuk melihat frekuensi dan distribusi


karakteristik pengetahuan ibu yang meliputi tingkat pengetahuan ibu, tujuan
penggunaan KMS, dan cara menginterpretasikan KMS.
Pada penelitian ini, pengetahuan responden tentang KMS dihitung
berdasarkan skor yang dijawab oleh responden atas 18 pernyataan dalam kuesioner.
Tingkat pengetahuan ibu tentang KMS diukur dari 3 permasalahan yang
berhubungan dengan KMS yaitu pengertian KMS 6 soal, tujuan penggunaan KMS
2 soal dan cara menginterpretasikan KMS 10 soal.
Tingkat pengetahuan dikelompokkan baik untuk skor yang diperoleh antara
76%-100%, cukup untuk skor yang diperoleh 56%-75% dan tingkat pengetahuan
kurang jika skor yang diperoleh ≤ 55%.

Tabel 4.3 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pengetahuan


Kategori Frekuensi Persentase (%)

Baik 14 46,6
Kurang 16 53,4

Total 30 100,0

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan
baik mengenai KMS sebanyak 14 respoden (46,6%). Sedangkan responden yang
memiliki pengetahuan kurang sedikit lebih banyak yaitu sebanyak 16 responden
(53,4%). Diantara responden dengan pengetahuan kurang terdapat sekitar 8
responden yang memiliki pengetahuan cukup dengan skor yang diperoleh antara
56% - 75%.

27
4.3.1 Pengetahuan ibu tentang pengertian KMS

Pengetahuan ibu mengenai pengertian kartu menuju sehat (KMS)


digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu baik dan kurang. Penentuan pengetahuan
pengertian KMS dilakukan dengan berdasarkan penilaian pada beberapa point
pertanyaan seperti jenis KMS, singkatan KMS, tampilan KMS, dan
kepemilikannya.

Tabel 4.4 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pengetahuan ibu


mengenai pengertian KMS

Kategori Frekuensi Persentase (%)


Baik 14 46,6
Kurang 16 53,4
Total 30 100,0

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 53,4% atau sekitar 16 responden


mempunyai pengetahuan tentang pengertian KMS yang kurang. Dimana dari 6
pertanyaan mendapatkan nilai rerata 3 point. Sedangkan untuk kelompok kategori
pengetahuan baik lebih sedikit frekuensinya yaitu sebanyak 14 responden (46,6%).

4.3.2 Pengetahuan ibu tentang tujuan penggunaan KMS

Tujuan penggunaan KMS dibagi menjadi dua kelompok ibu yang


mengetahui tujuan penggunaan KMS dengan baik dan ibu yang kurang mengetahui
tujuan penggunaan KMS.

28
Tabel 4.5 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pengetahuan
tentang tujuan penggunaan KMS

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Baik 22 73,3

Kurang 8 26,7

Total 30 100,0

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki


pengetahuan baik tentang penggunaan KMS yaitu sebanyak 22 responden (73,3%).
Sedangkan sedikitnya terdapat 8 responden (26,7%) memili pengetahuan kurang
mengenai tujuaan penggunaan KMS. Dari hasil pengisian kuesioner, didapatkan
rerata responden tidak mengetahui bahwa didalam kartu menuju sehat dianjurkan
untuk mendapat kapsul Vitamin A.

4.3.3 Pengetahuan ibu tentang cara menginterpretasikan

Pengetahuan ibu mengenai cara menginterpretasikan grafik-grafik


pertumbuhan anak. Pengetahuan dasar yang wajib ibu ketahui seperti gambaran
seperti apa bila berat badan balita naik atau berat badan tidak naik. Selain itu juga
ibu harus waspada bila ternyata berat badan balitanya berada di bawah garis merah.
Pengukuran tingkat pengetahuan ibu tentang cara menginterpretasikan
menggunakan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan dengan masing-masing
memiliki bobot nilai 1 bila jawaban benar dan 0 bila jawaban salah. Pernyataan
terdiri dari warna-warna yang terdapat dalam kartu menuju sehat, isi dari KMS,
fungsi dari masing-masing warna yang terdapat didalamnya dan kapan ibu harus
berhati-hati atau kapan balita di bawa ke puskesmas untuk mendapatkan
penanganan tenaga medis.
Pengetahuan ibu ini dikategorikan ke dalam dua ketegori, yaitu ibu dengan
pengetahuan baik dan ibu dengan pengetahuan kurang mengenai cara

29
menginterpretasikan kartu menuju sehat. Kelompok ibu yang berpengetahuan baik
bila skor yang diperoleh sekitar antara 8-10 dan dikategorikan ibu dengan
pengetahuan kurang jika skor berkisar antara 1-7.

Tabel 4.6 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pengetahuan


tentang cara menginterpretasikan KMS

Kategori Frekuensi Persentase (%)


Baik 12 40
Kurang 18 60
Total 30 100,0

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sekitar 40% (12 responden)
adalah ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang cara menginterpretasikan
KMS. Sebanyak 60% responden atau sebanyak 18 responden memiliki
pengetahuan kurang mengenai cara menginterpretasikan KMS. Rerata dari hasil
kuesioner didapatkan data bahwa responden tidak memahami makna warna-warna
dalam grafik dan kapan penanganan rujuk ke puskesmas.

30

Anda mungkin juga menyukai