Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH INSTRUMENTASI II

DESTILASI DAN ROTARI EVAPORATOR

TINGKAT III B
KELOMPOK 1

Disusun Oleh :
1. Anindya Lokawanti Alfahna (P27903117052)
2. Anisa Tri Handayani (P27903117053)
3. Mentari Purnama (P27903117080)
4. Nurul Alfiyah (P27903117086)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kapada nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir
zaman.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen pengajar
Instrumentasi II yang telah membimbing kami, serta pihak lain yang ikut
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Makalah ini disusun
untuk melengkapi tugas Instrumentasi II. Makalah ini berisi mengenai Destilasi
dan Rotari Evaporator.
Kami menyadari bahwa, manusia tidak luput dari kesalahan, begitu juga
dalam pembuatan makalah ini yang masih banyak memiliki kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan untuk
memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi setiap orang yang membacanya.

Tangerang, 9 Juli 2019

Penyusun

2|Destilasi dan Rotary Evaporator


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ......................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

C. Tujuan ....................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAAN ..................................................................................... 6

A. Destilasi .................................................................................................... 6

1. Definisi Destilator .................................................................................6


2. Prinsip Destilasi.....................................................................................8
3. Tujuan Destilasi.....................................................................................8
4. Bagian Alat ............................................................................................9
5. Mekanisme Kerja ................................................................................10

B. Rotary Evaporator ................................................................................. 12

1. Definisi ................................................................................................12
2. Prinsip Rotary Evaporator ...................................................................12
3. Jenis-jenis Rotary Evaporator .............................................................13
4. Bagian Alat ..........................................................................................13
5. Mekanisme Kerja ................................................................................14
6. Hal-hal yang harus diperhatikan .........................................................15

BAB III ................................................................................................................. 17

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 17

A. Kesimpulan ............................................................................................. 17

B. Saran ....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

3|Destilasi dan Rotary Evaporator


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Pada proses penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa,
dan termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akan menguap pada titik didihnya.
Pada proses pemisahan secara destilasi, fasa uap akan segera terbentuk
setelah campuran dipanaskan. Uap dan sisa cairannya dibiarkan saling kontak
sedemikian hingga pada suatu saat, semua komponen yang terdapat dalam
campuran akan terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan,
Setelah keseimbangan dicapai, uap segera dipisahkan dari cairannya,
kemudian dikondensasikan membentuk destilat (kondensasi uap menjadi
cairan), dan residu.
Secara teori, hasil destilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan
tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer, dapat pula dengan menggunakan
destilasi azeotrop yang menggunakan penambahan pelarut organik dan dua
destilasi tambahan dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat
menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir. Namun,
secara praktek tidak ada destilasi yang mencapai 100%.
Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan
minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti
untuk transportasi, pembangkit listrik, dan pemanas.

4|Destilasi dan Rotary Evaporator


B. Rumusan Masalah
1. Apa itu alat Destilasi ?
2. Bagaimana cara kerja dari alat Destilasi ?
3. Apa itu Rotari Evaporator ?
4. Bagaimana cara kerja dari alat Rotari Evaporator ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui alat destilasi dan rotari evaporator serta cara kerja dari
alat tersebut.

5|Destilasi dan Rotary Evaporator


BAB II
PEMBAHASAAN

A. Destilasi
1. Definisi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang
berdasarkan perbedaan titik didih. Destilasi merupakan proses fisika dan
tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses berlangsung. Dasar
utama pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih
cairan pada tekanan tertentu. Proses destilasi biasanya melibatkan suatu
penguapan campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan
pengembunan. Aplikasi destilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
skala laboratorium dan skala industri.
Perbedaan utama destilasi skala laboratorium dan industri adalah
sistem ketersinambungan. Pada skala laboratorium, destilasi dilakukan
sekali jalan. Dalam artian pada destilasi skala laboratorium, komposisi
campuran dipisahkan menjadi komponen fraksi yang di urutkan
berdasarkan volatilitas, dimana zat yang paling volatile akan dipisahkan
terlebih dahulu. Dengan demikian, zat yang paling tidak volatile akan
tersisa pada bagian paling bawah. Proses ini dapat diulangi ketika
campuran ditambahkan dan memulai proses destilasi dari awal. Pada
destilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan destilat tetap
dalam komposisi konstan. Fraksi yang di inginkan akan dipisahkan dari
sistem secara hati-hati, dan ketika bahan awal habis maka akan
ditambahkan lagi tanpa menghentikan proses destilasi.
Destilasi mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan
manusia. Destilasi adalah kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi tertentu

6|Destilasi dan Rotary Evaporator


didasarkan pada perbedaan titik didih. Alkohol yang terbentuk dari
proses fermentasi juga dimurnikan dengan cara destilasi.
Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan
melalui destilasi. Banyak sekali minyak atsiri alami yang dapat diperoleh
dengan cara destilasi, yakni minyak serai, minyak jahe, minyak cengkeh,
dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan dengan cara destilasi.
Destilasi ada beberapa macam, yaitu:
a. Destilasi sederhana
Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua
atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Contohnya destilasi methanol, pada metanol
hasil mestirasi ini mengandung air dan metanol itu sendiri.
Air dan metanol keduanya merupakan senyawa polar.
b. Destilasi bertingkat
Untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang dekat. Contohnya pada
pengolahan minyak bumi. Pengaplikasian teknik destilasi
ini yaitu di industri minyak mentah
c. Destilasi uap
Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut
dalam air dan titik didihnya cukup tinggi yakni 200oC atau
lebih. Aplikasi distilasi uap adalah untuk mengekstrak
beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus, minyak
sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak
dari tumbuhan lainnya. Destilasi uap adalah istilah umum
untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak
larut dalam air.
d. Destilasi vakum
Memisahkan dua komponen yang titik didihnya
sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan
menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1atm

7|Destilasi dan Rotary Evaporator


sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam
prosesnya suhu yang digunakan untuk mendestilasinya
tidak terlalu tinggi. Untuk mengurangi tekanan digunakan
pompa vacum.
e. Destilasi Azeotrop
Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua
atau lebih komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam
prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah
ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan
tekanan tinggi. Destilasi ini menguapkan zat cair tanpa
perubahan komposisi.

2. Prinsip destilasi
Penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada
suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan
uapnya sama dengan takanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali
disebut destilat.
Ada beberapa tahapan proses destilasi adalah sebagai berikut :
a. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
b. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan
komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah
menguap komponen lain yang kurang volatil.
c. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang
lebih volatil.

3. Tujuan destilasi

Untuk memurnikan zat cair pada titik didihnya dan memisahkn


cairan dari zat padat. Uap yang dikeluarkan dari campuran disebut
sebagai uap bebas. Konsentrat yang jatuh sebagai destilat dan bagian cair
yang tidak menguap sebagai residu. Jika yang diinginkan adalah bagian

8|Destilasi dan Rotary Evaporator


campurannya yang tidak teruapkan maka proses tersebut disebut dengan
pengentalan atau evaporasi.

4. Bagian – bagian Alat


Terdapat beberapa bagian alat destilasi, diantaranya :

Kegunaan alat-alat destilasi :


1. Termometer : digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung
2. Labu Alas Bulat : berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu
campuran zat cair yang akan di destilasi
3. Pemanas (Elektromantel) : Berfungsi untuk memanaskan bahan di
dalam labu destilasi.
4. Kondensor : berfungsi untuk mengembunkan destilat dari fase gas ke
cair.
5. Celah Air Keluar : berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi.
6. Celah Air Masuk : berfungsi untuk aliran air keran.
7. Selang : berfungsi sebagai penyalur aliran air masuk dan air keluar.
8. Erlenmeyer : berfungsi sebagai wadah penampung destilat.

9|Destilasi dan Rotary Evaporator


9. Steel Head : berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan
masuk ke alat pendingin (kondensor)
10. Adaptor : berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah
terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang telah tersedia.
11. Konektor : berfungsi menghubungkan adaptor dengan Erlenmeyer

5. Mekanisme Kerja
Pada dasarnya alat destilasi dibagi menjadi dua yaitu destilasi kering
dan basah. Dan penggunaan alat destilasi pun tergantung dari siapa yang
menggunakannya karena alat destilasi itu sendiri dapat berskala
laboratorium dan skala komersil.
Cara kerja alat destilasi basah skala komersil adalah sebagai berikut:
a. Tutup ketel pemanas dan penyuling dibuka, air dan bahan
dimasukan, bahan direndam dalam air, menghindari terbentuknya
gumpalan bahan karena pengaruh panas. Ketel ditutup dan
pengunci dikuatkan.
b. Ketel dengan kondensor dihubungkan melalui pipa.
c. Kondensor dengan alat penampung air pendingin dihubungkan dan
aliran air pendingin dalam kondensor berlawanan dengan aliran
dari uap yang dikondensasikan.
d. Alat penampung kondensat dan pemisah cairan destilasi dipasang.
Api pemanas dinyalakan dan jangan sampai padam.
e. Akibat dari pemanasan air dalam ketel pemanas dan penyuling
akan mendidih dan bahan dalam air akan menguap, air dijaga
jangan sampai kurang, bila kurang melalui lubang ditambahkan air,
api dikecilkan sementara dan setelah beberapa waktu baru lubang
yg tertutup dibuka dan diisi air air tambahan. Hal tersebut bertujuan
guna menghindari semburan air panas keluar akibat tekanan uap.
f. Uap bahan akan mengalir ke dalam kondensor, yang seterusnya
akan mengalami kondensasi dan kondensat terapung dalam alat
penampung. Kondensat selanjutnya dimasukkan dalam alat

10 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
pemisah cairan destilasi (destilat) untuk diadakan pemisahan
dengan air.
g. Setelah pekerjaan selesai api dipadamkan dan alat dilepaskan dari
rangkaian. Setelah dingin sisa bahan dikeluarkan dari dalam ketel
pemanas dan penyuling.

Selanjutnya adalah destilasi secara kering. Pada dasarnya alat destilasi


kering adalah sama dengan alat destilasi basah. Perbedaannya hanya
terletak pada alat ketel destilasi, sedangkan alat yang lain seperti
kondensor adalah sama. Dalam destilasi kering, bahan yang didestilasi
dipanasi dalam ketel destilasi dengan menggunakan udara panas atau
asap panas. Udara panas atau asap panas dapat berasal dari sebuah dapur
yang berada di luar ketel destilasi. Dapat pula dari bahan bakar yang
langsung dibakar dalam ketel penyulingan. Uap bahan yang terjadi
kemudian dialirkan ke dalam kondensor sehingga mengalami kondensasi.
Kondensat yang terjadi ditampung dalam alat penampung yang kemudian
dipisahkan dengan alat pemisah.

B. Rotari Evaporator
1. Definisi Rotari Evaporator
Rotary Evaporator adalah Alat untuk efisiensi penguapan larutan
dari sebuah campuran yang digunakan di laboratoritum kimia. Alat ini
merupakan unit distilasi yang menggabungkan kondensor yang efisien
dengan sistem labu putar. Rotary evaporator sering digunakan
dibandingkan dengan alat lain yang memiliki fungsi sama karena alat ini
mampu menguapkan pelarut dibawah titik didih sehingga zat yang
terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.
Rotary evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip
vakum destilasi (pemisahan). Instrumen ini lebih disukai, karena hasil
yang diperoleh sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik
pemisahan lainnya, misalnya menggunakan teknik pemisahan biasa yang

11 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
menggunakan metode penguapan menggunakan oven. Maka bisa
dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul.

2. Prinsip Kerja Rotari Evaporator


Yaitu mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap karena labu yang mengandung
pelarut diputar terus menerus mentransfer lapisan tipis cairan ke seluruh
permukaan bagian dalam. Ini memberikan area permukaan yang sangat
besar untuk penguapan yang dipengaruhi oleh pemanasan dari accessory
waterbath.

3. Jenis-Jenis Rotary Evaporator


a. Submerged combustion evaporator adalah evaporator yang dipanaskan
oleh api yang menyala di bawah permukaan cairan, dimana gas yang
panas bergelembung melewati cairan.
b. Direct fired evaporator adalah evaporator dengan pengapian langsung
dimana api dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat
dinding besi atau permukaan untuk memanaskan.
c. Steam heated evaporator adalah evaporator dengan pemanasan stem
dimana uap atau uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber
panas dimana uap terkondensasi di satu sisi dari permukaan pemanas
dan panas ditranmisi lewat dinding ke cairan yang mendidih.

4. Bagian-bagian Alat
Terdapat beberapa bagian alat rotary evaporator, diantaranya :

12 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan
temperatur yang diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk
labu alas yang berisi “sampel”
3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel
bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor
yang airnya disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses
perubahan fasa, dari fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam
kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi
penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat
penampung bergantung.

6. Cara kerja Rotary Evaporatori


1. Aquadest dimasukkan kedalam waterbath.

13 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
2. Alat rotavor dinyalakan dengan menekan tombol ON/OFF pada
bagian samping.
3. Labu penampungan dipasang dengan bantuan klem khusus.
4. Larutan sampel yang akan diuapkan dimasukkan ke labu alas bulat.
5. Labu evaporating (labu alas bulat) dipasang dengan bantuan klem
khusus pada ujung rotor.
6. Posisi naik turun diatur dengan tombol yang ada pada penyangga,
sampai labu alas bulat menyentuh chamber (waterbath).
7. Air pendingin pada kondensor dialirkan dan vakum dijalankan
8. Panel suhu diatur dengan menekan tombol “Temp” jika sudah
berkedip diputar pada tombol tengah.
9. Panel kecepatan diatur dengan menekan tombol “Speed” jika sudah
berkedip diputar pada tombol tengah.
10. Jika sudah disetting tombol tengah ditekan untuk menjalankan alat .

Perlu diperhatikan, bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya


pemanasan menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan
tekanan pada labu alas bulat “sampel” yang dipercepat dengan pemutaran
pada labu alas bulat “sampel”. Dengan bantuan pompa vakum yang
mengalirkan air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor dan
dikeluarkan lagi oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan
lagi dan seterusnya, karena proses ini berjalan secara kontinyu. sehingga
ketika uap dari pelarut mengenai dinding-dinding kondensor, maka
pelarut ini akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi,
yaitu proses yang mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair.
Adapun demikian, proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh
pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat penampung
dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu
alas bulat sampel dan terbentuk gelembung-gelembung pecah pada
permukaan zatnya

14 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
6. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Dalam menjalankan rotary evaporator, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Selang air serta tekanan in out tidak boleh tertukar.
b. Petunjuk masing-masing alat diperhatikan, karena kemampuan alat
pompa vakum berbeda-beda. Jika tertara “matikan vakum setiap 30
menit (untuk menghindari panas berlebih pada vakum)” atau “tekanan
maksimal 30 Psi (perhatikan jarum pengatur tekanan, jangan sampai
melebihi ketentuan agar tehindar dari bahaya ledakan)”; pengurangan
tekanan pada jalan membuka cerat pengatur tekanan pada ujung
kondensor atau pada pompa vakum.
c. Urutan pemasangan dan pengoprasian juga pelepasan serta
pengnonaktifan alat harus tertib. Terutama saat akan melepas alas labu
bulat. Jika labu alas bulat sulit dilepas, kemungkinan masih tersisa
tekanan dalam kondensor, kran pengatur dibuka dengan seksama
dengan waktu yang tidak boleh lama (cepat). Untuk membantu
melepas labu alas bulat, pada sambungan antara labu bulat dengan
kondensor dioleskan.
d. Suhu pada watherbath harus disesuaikan dengan pelarut yang
digunakan. Misalnya, jika pelarut yang digunakan adalah n-butanol
yang memilki titik didih 75-78⁰C, maka suhu yang digunakan berkisar
60-65⁰C pada tekanan 15-20 Psi.

7. Cara Penyimpanan
Rotary evaporator biasanya disimpan di laboratorium instrumen.
Sebaiknya rotary evaporator disimpan di meja atau tempat yang
permanen untuk menghindari adanya guncangan yang dapat merusak
alat. Selain itu, rotary evaporator lebih baik disimpan di tempat yang
tidak terlalu panas atau tidak terlalu lembap.

8. Cara Perawatan

15 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
Perawatan rotary evaporator terdapat bermacam-macam.
Perawatan pada pendingin yaitu air yg digunakan air aquabides untuk
mencegah kerusakan pendingin akibat terjadinya perkaratan pada bagian
dalam alat. Aquabides tersebut juga harus diganti secara berkala,
misalnya jika sering digunakan diganti setiap 2 minggu sekali.
Perawatan pada alat gelas sama seperti peralatan gelas yang lain,
yaitu disimpan dalam keadaan yang bersih dan kering disimpan di tempat
yang memiliki temperatur ruangan. Penangas air dirawat dengan cara
mengganti air secara berkala, misalnya jika sering digunakan dua kali
dalam seminggu. Selain itu, ada baiknya setiap alat yang memiliki saklar
tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas air, pendingin untuk saklar
pendingin, begitu juga seterusnya.

16 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan materi, maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan antara lain :
Destilasi adalah metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang
mudah menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan
cara memanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan,
disebut dengan destilat. Prinsip destilasi adalah perbedaan titik didih
cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan
penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan
penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan
pengembunan. Dan macam - macam destilasi diantaranya yaitu destilasi
sederhana, destilasi fraksi, destilasi uap, dan destilasi vakum.
Rotary Evaporator adalah alat yang digunakan di laboratoritum kimia
merupakan unit distilasi yang menggabungkan kondensor yang efisien
dengan sistem labu putar. Berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap karena
labu yang mengandung pelarut diputar terus menerus mentransfer lapisan
tipis cairan ke seluruh permukaan bagian dalam. Ini memberikan area
permukaan yang sangat besar untuk penguapan yang dipengaruhi oleh
pemanasan dari accessory waterbath

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, olehnya
itu kami mengharapkan agar kiranya, pembaca dapat memberikan
masukan atau kritik sebagai bahan pertimbangan agar pada kesempatan
berikutnya, dapat meminimalisir keselahan-kesalahan dalam penyusunan
makalah ini sehingga bisa menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.

17 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r
DAFTAR PUSTAKA

Pangestu, Ayu. Handayani, Setyo Wuri. 2011. Rotary Evaporator Dan Ultraviolet
Lamp, Program Keahlian Analisis Kimia Direktorat
Program Diploma Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Anwar. N. 2009. Destilasi. Laporan. Laboratorium Kimia Dasar. Jurusan
Teknologi Pangan. Universitas Pasundan. Bandung
Syukri. S. 1999. Kimia Dasar jilid 1. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

18 | D e s t i l a s i d a n R o t a r y E v a p o r a t o r

Anda mungkin juga menyukai