HASIL PENELITIAN
Genogram
SKEMA Genogram Keluarga pada bayi 1 (Ny. M)
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: serumah
: klien
4.3.1.2 Pemeriksaan fisik Table
Berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa bayi keadaan umu pada bayi 1 da bayi 2
memilki kecendrungan yang sama, pada rambut bayi 1 lebih tebal dibandingkan
dengan bai 2 berambut tipis.
Ketidakseimbangan
nurtisi
Bayi DS : Ibu bayi mengatakan BBLR Ketidakseimbangan
2 cemas terhadap bayinya yng nutrisi ASI
lahir dengan berat badan Fungsi organ
yang rendah atau tidak belum sempurna
normal
DO : - BB: 1900 Gram Imaturitas
- Reflek hisap lemah sentrumsentrum
- Bayi sesekali tersedak saat vital
diberikan ASI
- Mukosa bibir kering Reflex menelam
- Refleks menelan lemah belum sempurna
- Tidak terpasang NGT
- Ibu menyusui secara Ketidakseimbangan
langsung pada bayinya 20- nurtisi
30 cc setiap menyusui
4. menambah pasi
bila asupan asi
masih kurang
5. pemberian asi
secara maksimal
13 juni Ketidakseim 1 . Mengkaji - Bayi 1 tampak lemah
2019 Bayi I bangan nutrisi ASI
Kebutuhan Nutrisi - Mukosa bibir masih
Ny M Asi BBLR kering - BB: 2040
08.00 Gram
08.10 2.mengkaji - Saat diberikan
kesiapan Ransangan sekitar
menghisap puting mulutnya bayi mencari
susu dan area ransangan
kemampuan untuk tersebut
bernafas - Saat diberikan
Ransangan sekitar
3.edukasi pada ibu mulutnya Bayi 1
untuk memberikan merespon dengan
Asi membuka mulut dan
menjulurkan lidah
4. menambah pasi - Reflex hisap bayi
bila asupan asi lemah lemah
masih kurang - Reflek menelan kuat
- Ny. M memberikan
5. pemberian asi ASI ekslusif 2 jam 1
secara maksimal kali
17 juni Ketidakseimbangan 1 . Mengkaji - Bayi 2 tampak baik
2019 Bayi nutrisi ASI Kebutuhan Nutrisi - Mukosa bibir mulai
2 Ny I Asi BBLR membaik
08.00 - BB: 1950 Gram
08.10 2.mengkaji - Reflex hisap bayi
08.30 kesiapan mulai kuat
menghisap puting - Reflex menelan
susu dan mulai kuat - Bayi
kemampuan untuk sesekali tersedak
bernafas - Ny. Isudah
memahami tentang
3.edukasi pada ibu Pemberian ASI
untuk memberikan eksklusif dan akan
Asi memberikan ASI
Eksklusif agar
4. menambah pasi anaknya cepat pulang
bila asupan asi
masih kurang
5. pemberian asi
secara maksimal
15 juni Ketidakseim 1 . Mengkaji - Bayi 1 tampak
2019 Bayi I bangan nutrisi ASI Kebutuhan Nutrisi membaik
Ny M kurang dari Asi BBLR - Mukosa baik - BB:
08.00 2100 Gram
08.10 2.mengkaji - Reflex hisap dan
kesiapan menelan bayi kuat
menghisap puting - Bayi cepat lapar dan
susu dan seperti mencari
kemampuan untuk makanan
bernafas - Ny. M berjanji akan
memberikan ASI
3.edukasi pada ibu ekslusif saat di Rumah
untuk memberikan Sakit dan ketika di
Asi rumah nanti
4. menambah pasi
bila asupan asi
masih kurang
5. pemberian asi
secara maksimal
18 juni Ketidakseimbangan 1 . Mengkaji - Bayi 2 tampak baik
2019 Bayi nutrisi ASI Kebutuhan Nutrisi - Mukosa bibir baik
2 Ny I Asi BBLR - BB: 2180 Gram
08.00 - Reflex hisap bayi
08.10 2.mengkaji kuat
08.30 kesiapan - Reflex menelan kuat
menghisap puting - Ny. Iberjanji akan
susu dan memberikan Asi
kemampuan untuk Ekslusif pada bayinya
bernafas
4. menambah pasi
bila asupan asi
masih kurang
5. pemberian asi
secara maksimal
Setelah memberikan Asuhan keperawatan pada Bayi Ny. M dan Bayi Ny. I
dengan bayi berat badan lahir rendah dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan
Nutrisi ASI selama 6 hari (12 juni 2019 sampai dengan 18 juni 2019) di ruang
Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah sungai lilin, sesuai dengan tujuan penelitian
ini untuk mendapatkan gambaran Implementasi Keperawatan Dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ASI pada Bayi BBLR di Ruang Neonatus di RSUD
Sungai lilin Tahun 2019 melalui implementasi keperawatan yaitu mengkaji
kebutuhan nutrisi ASI BBLR, dapat memberikan ASI minimal 2 jam 1 kali,
melakukan promkes pada ibu untuk memberikan Asi Ekslusif, maka penulis
mengemukakan pembahasannya.
6.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melksanakan asuhan keperawatan pada bayi Ny. M dan Bayi
Ny. I dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Neonatus Rumah Sakit
Umum daerah Sungai lilin selama 6 hari (12 juni 2019 sampai dengan 18 juni 2019),
maka penulis berkesimpulan bahwa :
1. Kebutuhan Nutrisi ASI pada bayi BBLR Pada bayi BBLR pemberianASI
merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena ASI mengandung banyak sekali
nutrisi yang berdampak pada pertumbuhan yang baik pada bayi BBLR baik
perkembangan pertumbuhan secara fisik, psikologi, sosial maupun spiritual.
2. Memberikan ASI secara rutin pada bayi BBLR Pemberian ASI 2 jam 1 kali
merupakan cara untuk mengoptimalkan intake nutrisi pada bayi agar dapat
mempertahankan status nutrisi pada bayi BBLR baik dalam penanmbahan berat
badan maupun mempercepat perkembembangan maturitas fisik pada bayi sehinga
bayi dapat mengembangkan fungsi motorik oral dengan baik dan bayi dapat
menelan dan menghisap dengan kuat.
3. Promosi kesehatan tentang ASI eksklusif Pentingnya ibu mengetahui manfaat
kandungan yang terdapat pada ASI Eksklusif untuk perkembangan dan
pertumbuhan bayi terutama pada bayi BBLR sehingga membuat ibu memiliki
kesadaran untuk selalu senantiasa memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya baik
di Rumah Sakit maupun setelah bayi pulang ke rumah.
6.2 SARAN
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, diharapkan saran ini bisa
diterima dan dipertimbangkan sebaik-baiknya untuk peningkatan kualitas asuhan
keperawatan pada tahap selanjutnya
1. Untuk institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi mahasiswa
/ mahasiswi Poltekes Kemenkes Palembang jurusan keperawatan dalam
memberikan Implementasi keperawatan pada pasien Berat badan Lahir
Rendah dengan masalah ketiodakseimbangan nutrisi Asi kurang dari
kebutuhan tubuh.
2. Untuk rumah sakit
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas Implementasi keperawatan yang
berfokus pada pasien dengan terus mengoptimalkan SOP (Standar
Operasional Prosedur) dalam setiap melakuakan tindakan keperawatan
3. Untuk perawat
Diharapakan dapat meningkatkan kualitas implementasi keperawatan
secara komprehensif dan melakukan pendokumentasian dengan baik.