Anda di halaman 1dari 2

TIMBULNYA GEREJA BARAT

1. Pada abad ke-4 mulailah nyata bahwa Gereja di bagian barat romawi adalah
lain coraknya dari pada Gereja di bagian timur. Di kemudian hari,
perbedaan itu mengakibatkan pepercahan antara 2 bagian Gereja am itu
yang masih berlangsung terus. Bagian timur merupakan Gereja Ortodoks-
timur. Di bagian barat berkembang Gereja Katolik-Roma dan selanjutnya
juga Gereja-Gereja Protestan.
Orang Indonesia adalah orang timur. Orang Eropa barat/Amerikaadalah
orang barat. Istilah ‘’Timur-Barat’’ berdasarkan ilmu bumi. Kita bias
berbicara tentang Gereja Barat dan Gereja Timur dalam arti yang lain, yang
rohani. Dalam hal ini barat berarati: yang suasananya dipengaruhi oleh
pendapat- pendapat seperti yang dulu timbul di kekaisaran Romawi bagian
Barat. Timur berarti: yang dipengaruhi oleh pendapat-pendapatseperti yang
dulu terdapat di kekaisaran Romawi bagian Timur. Gereja-gereja bercorak
Timur ialah Gereja Ortodoks-Timur (a.l gereja Rusia), dan Gereja-gereja
Nestorian dan Monofisit. Gereja-gereja yang bercorak Barat ialah Gereja
Katolik-Roma dan Gereja-gereja Protestan. Jadi Gereja-Gereja di Indonesia
adalah Gereja rohani.

2. Perbedaan antara Timur dan Barat ternyata dalam bermacam-macam hal


Gereja ortodoks-Timur masih tetap memelihara suasana Gereja lama
dalam hal tata Gereja.
Ia masih berpegang pada sistim episkopal sebagai sistim pemerintahan
Gereja. Kepala Gereja itu.
Yaitu Patriarkh konstantinopel, hanya memegang kehormatan utama.
Sebaliknya dalam Gereja Katolik Roma uskup-uskup telah berada di bawah
si paus. Dalam banyak Gereja protestan jabatan uskup sudah dihapuskan.
Gereja ortodoks Timur memelihara theologia ireneus, athanasius, dan
cyrillus. Pokok-pokok theologia ini adalah bagaimana manusia bisa menjadi
tidak f ana kelak. Sebaliknya, dalam Gereja Barat, yang mengikuti jejak
Augustinus yang menjadi pokok theologia ialah:bagaimana manusia bisa
menjadi benar dihadapan Allah. Theologia Barat berkisar sekitar soal-soal
dosa dan rahmat. Theologia timur sekitar soal-soal kefanaan
danketidakfanaan. Tidaklah mengherankan bahwa tokoh Alkitab yang paling
disukai di Timur ialah Yohanes dan di Barat ialah Paulus.
Perbedaan yang ke-3 terletak dalam pandangan keduanya mengenai sikap
seorang Kristen terhadap hidup kemasyarakatan dan kenegaraan. Menurut
Timur, sikap yang patut bagi seorang Kristen ialah sikap kasih dan
kerendahan hati; dengan bersikap demikian ia sudah merenungkan hidup
ketidakfanaan kelak. Menurut Barat, patutlah seorang Kristen bertindak
didalam Dunia. Berhubung dengan perbedaan sikap itu, berbeda juga sikap
kedua Gereja itu terhadap Negara. Bagi Gereja ortodoks Timur, pemerintah
(kaisar Romawi kemudian kaisar-kaisar Rusia) adalah gambar Allah, dan
wali Allah di Dunia ini. Bagi Gereja Barat hidup kenegaraan bisa
megandung unsur-unsur setani dan oleh sebab itu Gereja harus waspada
kepadanya, sama seperti nabi-nabi jaman PL. dalam hal ini Gereja Barat
mengikuti jejak Ambrosius.
3. Ambrosius adalah orang yang mewakili pemikiran Barat tentang hubungan
Gereja-Negara. Beberapa kali dia bentrok dengan kaisar-kaisar pada
jamannya, karna ia menganggap tindakan mereka berlawanan dengan
kehendak Allah.
Ambrosius adalah seorang bngsawan yan menduduki jabatan gubernur di
ibukota, Milano. Ia seorang Kristen, tetapi belum dibaptis.

Anda mungkin juga menyukai