Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PROGRAM

MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN INDIKATOR AREA KLINIS


RUMAH SAKIT KASIH IBU
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang berkesinambungan
dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam perkembangan masyarakat yang
semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja
namun juga dari aspek keselamatan pasien dan aspek pemberian pelayanannya, karena muara
dari pelayanan rumah sakit adalah pelayanan jasa.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematik untuk memantau
dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk
meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap (Jacobalis S,
1989).

II. LATAR BELAKANG


Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dibentuk Panitia Mutu dan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit Rumah Sakit KASIH IBU yang bertugas melakukan program peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit yang dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan dengan
pendekatan pendidikan berkelanjutan dan proses - proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien dan pihak - pihak yang berkepentingan lainnya.
Indikator mutu Rumah Sakit KASIH IBU meliputi indikator klinis, indikator manajerial,
indikator standar keselamatan pasien dan Standar Mutu Pelayanan (SMP) masing-masing bagian
yang berorientasi pada waktu dan berdasarkan pada efektifitas (effectiveness), efisien
(efficiency), keselamatan (safety) dan kelayakan (appropnateness).
Indikator Kinerja Rumah Sakit Yang Berhubungan Dengan Mutu (Standar Akreditasi Rumah
Sakit, KEMKES – KARSU 2011)
1. Indikator Klinis
a. Asesmen Pasien
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Radiologi
d. Prosedur Bedah
e. Penggunaan Antibiotik dan Obat Lainnya
f. Kesalahan Medikasi
g. Penggunaan Anestesi dan Sedasi
h. Penggunaan Darah dan Produk Darah
i. KeteRSUediaan, Isi dan Penggunaan Rekam Medis Pasien
j. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi, Surveilans Dan Pelaporan

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit KASIH IBU secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang
optimal.

b. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit KASIH IBU melalui :
1. TeRSUusunnya sistim monitoring pemantauan indikator mutu klinis sesuai dengan
kriteria akreditasi di Rumah Sakit KASIH IBU.
2. Evaluasi berkala pencapaian indikator mutu rumah sakit
3. Pelaksanaan audit medis
4. Peningkatan mutu SDM

IV. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Program Peningkatan Mutu Indikator Area Klinis Rumah Sakit KASIH
IBU adalah sebagai berikut :

a) Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit menentu`kan Indikator Mutu
Area Klinis Rumah Sakit dan memberikan sosialisasi kepada Unit Kerja Pelayanan
tentang Indikator Mutu Area Klinis Rumah Sakit yang meliputi :
a. Asesmen Pasien : Kelengkapan pengisian asesmen awal medis ≤ 24 jam setelah
pasien masuk Rawat Inap
b. Pelayanan Laboratorium : Waktu Tunggu Pelayanan Hasil Lab Pemeriksaan Darah
Rutin dan Kimia Darah
c. Pelayanan Radiologi : Waktu Tunggu Pelayanan ThoraKasih Ibu Foto Pasien Rawat
Inap
d. Prosedur Bedah
e. Penggunaan Antibiotik dan Obat Lainnya
f. Kesalahan Medikasi
g. Penggunaan Anestesi dan Sedasi
h. Penggunaan Darah dan Produk Darah
i. KeteRSUediaan, Isi dan Penggunaan Rekam Medis Pasien
j. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi, Surveilans Dan Pelaporan
b) Menyiapkan Pj dari masing-masing unit kerja yang terdiri dari Anggota unit
kerja bekerjasama dengan pimpinan Unit Kerja / Instalasi ( Rekam Medik,
Laboratorium, Radiologi, Kamar Bedah, Farmasi, Rawat Inap ).

c) Menentukan jumlah sampel dari populasi yang akan disurvei setiap bulan.
d) Menyiapkan profil / kamus indikator area klinis terhadap pelayanan Rumah
sakit
e) Melaksanakan pengumpulan data sesuai dengan profil / kamus indikator
f) Melaksanakan rekapitulasi hasil pengumpulan data
g) Melakukan analisis masalah setiap Triwulan
h) Membuat Program Perbaikan dengan Metode PDSA
i) Melaporkan kepada Direktur melalui Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien

V. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan peningkatan mutu Area Klinis dilakukan mulai bulan Januari
s/d Agustus 2018 dengan cara :

a. Kegiatan pengumpulan data dilakukan setiap bulan oleh petugas masing-masing


unit kerja dengan menggunakan form monitoring profil / kamus indikator.
b. Frekwensi Pengumpulan Data dilaksanakan setiap bulan
Form monitoring kamus indikator dikumpulkan oleh petugas masing-masing unit kerja
untuk direkapitulasi dan sudah diverifikasi oleh masing-masing Pj unit kerja setelah itu
dikumpulkan di Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien untuk dibahas dalam rapat rutin
Panitia.
c. Evaluasi triwulan.
Evaluasi triwulan disampaikan dalam Rapat Kordinasi dengan Unit Pelayanan terkait,
Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan KSM untuk menemukan memecahkan
permasalahan ada serta saran dan tindak lanjut serta rekomendasi untuk perbaikan mutu.

d. Evaluasi tahunan
Evaluasi tahunan selama satu tahun sebagai titik tolak keberhasilan program peningkatan
mutu pelayanan khususnya terkait capaian Indikator Mutu Area Klinis Rumah Sakit
sebagai salah satu dimensi dan evaluasi program dimasa yang akan datang.
1. Area klinis 1

a. Persentase Kelengkapan pengisian asesmen awal medis ≤ 24 jam setelah pasien


masuk Rawat Inap
Capaian Tahun 2018.
a. Ruang inap icu
Bulan Jumlah Yang tidak Persentase kelengkapan
pasien lengkap pengisian
Desember 98 3 3,26%
Januari 78 2 3,9%
Februari 72 1 7,2%

300

250

200

150 Februari
Januari
100
Desember
50

0
Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian

b. Ruang inap nicu


Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 53 1 5,3%
Januari 55 0 100%
Februari 27 1 2,7%
c. Ruang inap permata
Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 147 1 14,7%
Januari 149 0 100%
Februari 123 0 100%

d. Ruang inap bersalin


Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 178 1 17,8%
Januari 131 0 100%
Februari 103 0 100%

e. Ruang inap buayan


Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 23 0 100%
Januari 47 0 100%
Februari 34 1 3,4%

f. Ruang inap berlian


Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 116 0 100%
Januari 92 0 100%
Februari 61 0 100%
g. Ruang inap pria
Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 91 1 9.1%
Januari 141 1 14,1%
Februari 86 0 100%

h. Ruang inap wanita


Bulan Jumlah pasien Yang tidak lengkap Persentase
kelengkapan
pengisian
Desember 111 0 100%
Januari 90 0 100%
Februari 99 0 100%
LAPORAN SURVEILANS HAIs
BULAN DESEMBER 2018
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
Jl. Merdeka No 17 Lhokseumawe
Telp : ( 0645 ) 48713
LHOKSEUMAWE - INDONESIA
2018

LAPORAN SURVEILANS HAIs


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
BULAN DESEMBER 2018

I. PENDAHULUAN

Surveillans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang
berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan
Salah satu dari Program PPI adalah kegiatan surveilens. Kegiatan surveilens
merupakan aktifitas yang penting dan luas dalam program PPI. Kegiatan surveilens harus
dilakukan untuk mencapaikeberhasilan program PPI. Surveilans digunakan untuk Mencari
masalah yang perlu diperbaikiuntuk meningkatkan Keselamatan Pasien / Patient Safety.
Surveilans dibutuhkan untuk mengukur hasil jadi (outcome) dalam proses perawatan
secara menyeluruh dan penyampaian kondisi yang ditemukan dalam upaya perbaikan
Selain itu merupakan komponen penting dalam menekan angka Kejadian tidak
Diinginkan/KD (adverse events) misal : infeksi RS / Healthcare-associated Infections
HAIs. Surveilans juga diperlukan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif jumlah kejadian
secara tepat sehingga dapat menilai kemajuan yang ada.

II. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Surveilans merupakan salah satu kegiatan dari program PPI yang bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan pasien.
b. Tujuan Khusus
- Surveilans data Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Surveilans data Phlebitis
- Surveilans data IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
- Surveilans data IDO (Infeksi Daerah Operasi)
- Surveilans data HAP (Hospital Acquired Pneumonia)
- Surveilans data VAP (Ventilator Associated Pneumonia)

III. ANALISA
1. Angka data IDO Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

SURVEILANS IDO
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018

200
180
160
140
120
100
80 Jumlah Operasi
60 Jumlah Infeksi
40
20
0

Dari grafik diatas dapat dilihat pada bulan Desember 2018 tindakan operasi sebanyak
126 yang terdiri dari :
- Sectio Cesaria : 96
- Debridement : 14
- Laparotomy : 1
- Amputasi : 1
- Tindakan operasi lainnya : 14
IDO di bulan Desember 2018 sebesar 0,02% ditemukan pada 2 pasien infeksi daerah
operasi dari 126 kasus operasi.

Kategori operasi pada bulan Desember 2018 :

Kategori Infeksi Luka


No Ruangan Pasien Operasi Operasi Ket
B BT T K B BT T K
I Rawat Inap
Lt. II 290 50 0 0 0 1 0 0 0
Lt. III 249 25 0 0 12 0 0 0 0
II Unit Rawat Intensif 98 0 0 0 0 0 0 0 0
III Unit Kamar Bersalin 119 0 0 0 0 0 0 0 0
IV Unit Kamar Operasi 126 51 0 0 11 0 0 0 0
Jumlah 882 126 0 0 22 0 0 0 0
SURVEILANS IDO KATEGORI OPERASI
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Lt. II Lt. III Unit Rawat Unit Kamar Unit Kamar
Intensif Bersalin Operasi

Operasi Bersih Infeksi Luka Operasi Bersih


Operasi Bersih Tercemar Infeksi Luka Bersih Tercemar
Operasi Tercemar Infeksi Luka Tercemar
Operasi Kotor Infeksi Luka Kotor

2. Analisa HAIs Unit Rawat Intensif :

A. ISK di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh. ISK / Jlh. hari pemakaian kateter Urine x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Desember 2018 sebesar 4,0 %, ditemukan pada 1 pasien


phlebitis dari 98 pasien, 392 hari pemakaian infus intravena perifer
= Jlh. Phlebitis / Jlh. pemakaian intravena perifer x 1000
= 1 / 392 x 1000
= 5,0%

C. VAP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh. VAP / Jlh. hari pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh. IADP / Jlh. hari pemakaian kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INTENSIF


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018

50%

40%

30%

Persentase
20%

10%

0%
ISK Phlebitis VAP IADP

3. Analisa HAIs Unit Kamar Bersalin :

A. ISK di bulan Desember 2018: dari 119 pasien, 238 hari pemakaian kateter tidak
ditemukan ISK.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 238 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Desember 2018: dari 119 pasien, 357 hari pemakaian intravena
ferifer tidak ada ditemukan phlebitis.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 0/357 x 1000
= 0%

C. VAP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0/0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0/0 x 1000
= 0%

HAIs KAMAR BERSALIN


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018

50%

40%

30%

Series1
20%

10%

0% 0% 0%
0%
0%
ISK Phlebitis VAP IADP

4. Analisa HAIs Unit Rawat Inap Lt. II :

A. ISK di bulan Desember 2018: dari 290 pasien, 870 hari pemakaian kateter.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 870 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Desember 2018 sebesar 0,5 % ditemukan pada 2 pasien phlebitis
dari 290 pasien, 1752 hari pemakaian infus intravena perifer.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 1/ 870 x 1000
=2%

C. VAP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INAP LT. II


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018
50%

40%

30%

Persentase
20%

10%

0%
ISK Phlebitis VAP IADP

5. Analisa HAIs Unit Rawat Inap Lt. III

A. ISK di bulan Desember 2018 : dari 60 pasien, 120 hari pemakaian kateter tidak ada
ditemukan ISK.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 120 x 1000
=0%

B. Phlebitis di bulan Desember 2018 sebesar 2,8 %, ditemukan 2 pasien phlebitis dari
249 pasien, 996 hari pemakaian infus intravena perifer.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 2 / 996 x 1000
= 2,0 %

C. VAP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Desember 2018 tidak ada ditemui.


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 240 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INAP LT. III


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018

50%

40%

30%
Persentase

20%

10%

0%
ISK Phelebitis VAP IADP

IV. KESIMPULAN
HAIs Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

No Nama Ruangan ISK IDO IADP VAP HAP PHLEBITIS


1 Unit Rawat Intensif 0% 0% 0% 0% 0% 5,0%
2 Unit R. Inap Lt. II 0% 0,02% 0% 0% 0% 2%
3 Unit R. Inap Lt. III 0% 0% 0% 0% 0% 2%
4 Unit Kamar Bersalin 0% 0% 0% 0% 0% 0%
HAIs RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
DESEMBER 2018

50%

40%
ISK

30% IDO
Axis Title

IADP
20% VAP
HAP
10%
PHLEBITIS

0%
Unit Rawat Unit R. Inap Lt. Unit R. Inap Lt. Unit Kamar
Intensif II III Bersalin

Analisa :
Dari data HAIs bulan Desember 2018 diatas dapat disimpulkan :
 Angka Phlebitis tertinggi terjadi di Unit Rawat Intensif, sebesar 5,0%, ditemukan
pada 1 pasien phlebitis dari 98 pasien, 228 hari pemakaian infus intravena perifer.
 Angka IDO terjadi di Unit Rawat Inap Lt. II, sebesar 0,02%,ditemukan pada 2 pasien
dari 126 pasien.
 Angka ISK, IADP, VAP, dan HAP tidak ada ditemui.

V. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT (RTL)


Untuk mengurangi angka kejadian HAIs maka dilakukan tindak lanjut :
1. Memperhatikan perawatan daerah infus dan pergantian jarum infus 3 x 24 jam.
2. Menekankan pemakaian alat-alat steril dalam pemasangan infus, kateter, persiapan
operasi dan pemberian antibiotika.

LAPORAN SURVEILANS HAIs


BULAN FEBUARI 2019
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
Jl. Merdeka No 17 Lhokseumawe
Telp : ( 0645 ) 48713
LHOKSEUMAWE - INDONESIA
2019

LAPORAN SURVEILANS HAIs


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
BULAN FEBUARI 2019

VI. PENDAHULUAN
Surveillans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang
berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan
Salah satu dari Program PPI adalah kegiatan surveilens. Kegiatan surveilens
merupakan aktifitas yang penting dan luas dalam program PPI. Kegiatan surveilens harus
dilakukan untuk mencapaikeberhasilan program PPI. Surveilans digunakan untuk Mencari
masalah yang perlu diperbaikiuntuk meningkatkan Keselamatan Pasien / Patient Safety.
Surveilans dibutuhkan untuk mengukur hasil jadi (outcome) dalam proses perawatan
secara menyeluruh dan penyampaian kondisi yang ditemukan dalam upaya perbaikan
Selain itu merupakan komponen penting dalam menekan angka Kejadian tidak
Diinginkan/KD (adverse events) misal : infeksi RS / Healthcare-associated Infections
HAIs. Surveilans juga diperlukan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif jumlah kejadian
secara tepat sehingga dapat menilai kemajuan yang ada.

VII. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


c. Tujuan Umum
Surveilans merupakan salah satu kegiatan dari program PPI yang bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan pasien.

d. Tujuan Khusus
- Surveilans data Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Surveilans data Phlebitis
- Surveilans data IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
- Surveilans data IDO (Infeksi Daerah Operasi)
- Surveilans data HAP (Hospital Acquired Pneumonia)
- Surveilans data VAP (Ventilator Associated Pneumonia)

VIII. ANALISA
6. Angka data IDO Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
SURVEILANS IDO
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
FEBUARI 2019

200
180
160
140
120
100
80 Jumlah Operasi
60 Jumlah Infeksi
40
20
0

Dari grafik diatas dapat dilihat pada bulan Febuari 2019 tindakan operasi sebanyak
197 yang terdiri dari :
- Sectio Cesaria : 52
- Debridement : 10
- Laparotomy : 2
- Reposisi : 0
- Amputasi : 0
- Tindakan operasi lainnya : 17

IDO di bulan Febuari 2019 sebesar 0,037% ditemukan pada 3 pasien infeksi daerah
operasi dari 79 kasus operasi.

Kategori operasi pada bulan Febuari 2019 :

Kategori Infeksi Luka


No Ruangan Pasien Ket
Operasi Operasi
B BT T K B BT T K
I Rawat Inap
Lt. II 126 56 0 0 1 3 0 0 0
Lt. III 203 6 2 0 9 0 0 0 0
II Unit Rawat Intensif 72 0 0 0 0 0 0 0 0
III Unit Kamar Bersalin 80 0 0 0 0 0 0 0 0
IV Unit Kamar Operasi 79 43 2 1 10 0 0 0 0
Jumlah 560 105 4 1 20 0 0 0 0

SURVEILANS IDO KATEGORI OPERASI


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
FEBUARI 2019

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Lt. II Lt. III Unit Rawat Unit Kamar Unit Kamar
Intensif Bersalin Operasi

Operasi Bersih Infeksi Luka Operasi Bersih


Operasi Bersih Tercemar Infeksi Luka Bersih Tercemar
Operasi Tercemar Infeksi Luka Tercemar
Operasi Kotor Infeksi Luka Kotor

7. Analisa HAIs Unit Rawat Intensif :

A. ISK di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh. ISK / Jlh. hari pemakaian kateter Urine x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Febuari 2019 sebesar 9,3 %, ditemukan pada 1 pasien phlebitis
dari 72 pasien, 216 hari pemakaian infus intravena perifer
= Jlh. Phlebitis / Jlh. pemakaian intravena perifer x 1000
= 1 / 216 x 1000
= 4,6 %

C. VAP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh. VAP / Jlh. hari pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh. IADP / Jlh. hari pemakaian kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INTENSIF


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
FEBUARI 2019

50%

40%

30%

Persentase
20%

10%

0%
ISK Phlebitis VAP IADP

8. Analisa HAIs Unit Kamar Bersalin :


A. ISK di bulan Febuari 2019: dari 75 pasien, 300 hari pemakaian kateter tidak ada
ditemukan ISK
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 300 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Febuari 2019: dari 80 pasien, 320 hari pemakaian intravena ferifer
tidak ada ditemukan phlebitis.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 0 / 320 x 1000
= 0%

C. VAP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs KAMAR BERSALIN


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
FEBUARI 2019
50%

40%

30%

Series1
20%

10%

0% 0% 0%
0%
0%
ISK Phlebitis VAP IADP

9. Analisa HAIs Unit Rawat Inap Lt. II :


A. ISK di bulan Febuari 2019 : dari 95 pasien, 190 hari pemakaian kateter tidak
ditemui ISK.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 190 x 1000
=0%

B. Phlebitis di bulan Febuari 2019 sebesar 11,9 % ditemukan pada 6 pasien phlebitis
dari 126 pasien, 504 hari pemakaian infus intravena perifer.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 6 / 504 x 1000
= 11,9 %

C. VAP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INAP LT. II


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
FEBUARI 2019
50%

40%

30%

Persentase
20%

10%

0%
ISK Phlebitis VAP IADP

10. Analisa HAIs Unit Rawat Inap Lt. III


A. ISK di bulan Febuari 2019 : dari 5 pasien, 15 hari pemakaian kateter tidak ada
ditemukan ISK.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 15 x 1000
=0%

B. Phlebitis di bulan Febuari 2019 sebesar 11 %, ditemukan 9 pasien phlebitis dari 203
pasien, 812 hari pemakaian infus intravena perifer
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 9 / 812 x 1000
= 11 %

C. VAP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Febuari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 240 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INAP LT. III


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
FEBUARI 2019

50%

40%

30%
Persentase
20%

10%

0%
ISK Phelebitis VAP IADP

IX. KESIMPULAN
HAIs Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
No Nama Ruangan ISK IDO IADP VAP HAP PHLEBITIS
1 Unit Rawat Intensif 0% 0% 0% 0% 0% 2,6 %
2 Unit R. Inap Lt. II 0% 0.037% 0% 0% 0% 11,9%
3 Unit R. Inap Lt. III 0% 0% 0% 0% 0% 11 %
4 Unit Kamar Bersalin 0% 0% 0% 0% 0% 0%

HAIs RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU


FEBUARI 2019

50%

40%
ISK

30% IDO
Axis Title

IADP
20% VAP
HAP
10%
PHLEBITIS

0%
Unit Rawat Unit R. Inap Lt. Unit R. Inap Lt. Unit Kamar
Intensif II III Bersalin

Analisa :
Dari data HAIs bulan Febuari 2019 diatas dapat disimpulkan :
 Angka Phlebitis tertinggi terjadi di Unit Rawat Inap Lt. II, sebesar 11,9%, ditemukan
pada 9 pasien phlebitis dari 126 pasien, 504 hari pemakaian infus intravena perifer.
 Angka IDO terjadi di Unit Rawat Inap Lt. II, sebesar 0,037% ditemukan pada 3
pasien infeksi daerah operasi dari 79 kasus operasi.
 Angka ISK, IADP, VAP, dan HAP tidak ada ditemui.

X. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT (RTL)


Untuk mengurangi angka kejadian HAIs maka dilakukan tindak lanjut :
3. Memperhatikan perawatan daerah infus dan pergantian jarum infus 3 x 24 jam.
4. Menekankan pemakaian alat-alat steril dalam pemasangan infus, kateter, persiapan
operasi dan pemberian antibiotika.
LAPORAN SURVEILANS HAIs
BULAN JANUARI 2019

RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU


Jl. Merdeka No 17 Lhokseumawe
Telp : ( 0645 ) 48713
LHOKSEUMAWE - INDONESIA
2019

LAPORAN SURVEILANS HAIs


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
BULAN JANUARI 2019

XI. PENDAHULUAN

Surveillans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang
berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan
Salah satu dari Program PPI adalah kegiatan surveilens. Kegiatan surveilens
merupakan aktifitas yang penting dan luas dalam program PPI. Kegiatan surveilens harus
dilakukan untuk mencapaikeberhasilan program PPI. Surveilans digunakan untuk Mencari
masalah yang perlu diperbaikiuntuk meningkatkan Keselamatan Pasien / Patient Safety.
Surveilans dibutuhkan untuk mengukur hasil jadi (outcome) dalam proses perawatan
secara menyeluruh dan penyampaian kondisi yang ditemukan dalam upaya perbaikan
Selain itu merupakan komponen penting dalam menekan angka Kejadian tidak
Diinginkan/KD (adverse events) misal : infeksi RS / Healthcare-associated Infections
HAIs. Surveilans juga diperlukan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif jumlah kejadian
secara tepat sehingga dapat menilai kemajuan yang ada.

XII. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


e. Tujuan Umum
Surveilans merupakan salah satu kegiatan dari program PPI yang bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan pasien.

f. Tujuan Khusus
- Surveilans data Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Surveilans data Phlebitis
- Surveilans data IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
- Surveilans data IDO (Infeksi Daerah Operasi)
- Surveilans data HAP (Hospital Acquired Pneumonia)
- Surveilans data VAP (Ventilator Associated Pneumonia)
XIII. ANALISA
11. Angka data IDO Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

SURVEILANS IDO
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
JANUARI 2019

200
180
160
140
120
100
80 Jumlah Operasi
60 Jumlah Infeksi
40
20
0

Dari grafik diatas dapat dilihat pada bulan Januari 2019 tindakan operasi sebanyak 54
yang terdiri dari :
- Sectio Cesaria : 43
- Debridement : 0
- Laparotomy : 2
- Reposisi : 0
- Amputasi : 0
- Tindakan operasi lainnya : 9

IDO di bulan Januari 2019 sebesar 0,037 % ditemukan pada 2 pasien infeksi daerah
operasi dari 54 kasus operasi.
Kategori operasi pada bulan Januari 2019 :

Kategori Infeksi Luka


No Ruangan Pasien Operasi Operasi Ket
B BT T K B BT T K
I Rawat Inap
Lt. II 233 160 0 0 1 2 0 0 0
Lt. III 236 5 1 0 13 0 0 0 0
II Unit Rawat Intensif 72 0 0 0 0 0 0 0 0
III Unit Kamar Bersalin 109 0 0 0 0 0 0 0 0
IV Unit Kamar Operasi 54 155 1 0 3 0 0 0 0
Jumlah 704 320 2 0 17 0 0 0 0

SURVEILANS IDO KATEGORI OPERASI


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
JANUARI 2019

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Lt. II Lt. III Unit Rawat Unit Kamar Unit Kamar
Intensif Bersalin Operasi

Operasi Bersih Infeksi Luka Operasi Bersih


Operasi Bersih Tercemar Infeksi Luka Bersih Tercemar
Operasi Tercemar Infeksi Luka Tercemar
Operasi Kotor Infeksi Luka Kotor
12. Analisa HAIs Unit Rawat Intensif :

A. ISK di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh. ISK / Jlh. hari pemakaian kateter Urine x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Januari 2019 sebesar 11,7%, ditemukan pada 3 pasien phlebitis
dari 72 pasien, 288 hari pemakaian infus intravena perifer
= Jlh. Phlebitis / Jlh. pemakaian intravena perifer x 1000
= 3 / 288 x 1000
= 10.5%

C. VAP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh. VAP / Jlh. hari pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh. IADP / Jlh. hari pemakaian kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INTENSIF


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
JANUARI 2019

50%

40%

30%

Persentase
20%

10%

0%
ISK Phlebitis VAP IADP
13. Analisa HAIs Unit Kamar Bersalin :

A. ISK di bulan Januari 2019: dari 85 pasien, 255 hari pemakaian kateter tidak
ditemukan ISK.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 255 x 1000
= 0%

B. Phlebitis di bulan Januari 2019: dari 109 pasien, 327 hari pemakaian intravena
ferifer tidak ada ditemukan phlebitis.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 0/327 x 1000
= 0%

C. VAP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0/0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0/0 x 1000
= 0%

HAIs KAMAR BERSALIN


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
JANUARI 2019

50%

40%

30%

Series1
20%

10%

0% 0% 0%
0%
0%
ISK Phlebitis VAP IADP
14. Analisa HAIs Unit Rawat Inap Lt. II :

A. ISK di bulan Januari 2019 sebesar 2,1% ditemukan pada 1 pasien dari 86 pasien,
172 hari pemakaian kateter.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 2 / 172 x 1000
= 5,8 %

B. Phlebitis di bulan Januari 2019 sebesar 2,1 % ditemukan pada 3 pasien phlebitis dari
233 pasien, 932 hari pemakaian infus intravena perifer.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 3 / 932 x 1000
= 3,1 %

C. VAP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INAP LT. II


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
JANUARI 2019
50%

40%

30%

Persentase
20%

10%

0%
ISK Phlebitis VAP IADP
15. Analisa HAIs Unit Rawat Inap Lt. III

A. ISK di bulan Januari 2019 : dari 45 pasien, 273 hari pemakaian kateter tidak ada
ditemukan ISK.
= Jlh ISK / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Urine x 1000
= 0 / 90 x 1000
=0%

B. Phlebitis di bulan Januari 2019 sebesar 5.2%, ditemukan 5 pasien phlebitis dari 236
pasien, 944 hari pemakaian infus intravena perifer.
= Jlh Phlebitis / Jlh. Pemakaian Intravena Ferifer x 1000
= 5 / 944 x 1000
= 5.2 %

C. VAP di bulan Januari 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh VAP / Jlh. Hari Pemakaian ventilasi mekanik x 1000
= 0 / 0 x 1000
= 0%

D. IADP di bulan JANUARI 2019 tidak ada ditemui.


= Jlh IADP / Jlh. Hari Pemakaian Kateter Vena Sentral x 1000
= 0 / 240 x 1000
= 0%

HAIs UNIT RAWAT INAP LT. III


RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
JANUARI 2019

50%

40%

30%
Persentase
20%

10%

0%
ISK Phelebitis VAP IADP
XIV. KESIMPULAN
HAIs Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

No Nama Ruangan ISK IDO IADP VAP HAP PHLEBITIS


1 Unit Rawat Intensif 0% 0% 0% 0% 0% 10,5%
2 Unit R. Inap Lt. II 5,8 % 0,037% 0% 0% 0% 3,1%
3 Unit R. Inap Lt. III 0% 0% 0% 0% 0% 5,2%
4 Unit Kamar Bersalin 0% 0% 0% 0% 0% 0%

HAIs RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU


JANUARI 2019

50%

40%
ISK

30% IDO
Axis Title

IADP
20% VAP
HAP
10%
PHLEBITIS

0%
Unit Rawat Unit R. Inap Lt. Unit R. Inap Lt. Unit Kamar
Intensif II III Bersalin

Analisa :
Dari data HAIs bulan Januari 2019 diatas dapat disimpulkan :
 Angka Phlebitis tertinggi terjadi di Unit Rawat Intensif, sebesar 10,5%, ditemukan
pada 3 pasien phlebitis dari 72 pasien, 288 hari pemakaian infus intravena perifer.
 Angka ISK terjadi di Unit Rawat Inap Lt. II, sebesar 5,8% ditemukan pada 1 pasien
ISK dari 86 pasien, 172 hari pemakaian kateter.
 Angka IDO terjadi di Unit Kamar Operasi, sebesar 0,037% ditemukan pada 2 pasien
infeksi daerah operasi dari 54 kasus operasi.
 Angka IADP, VAP, dan HAP tidak ada ditemui.

XV. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT (RTL)


Untuk mengurangi angka kejadian HAIs maka dilakukan tindak lanjut :
5. Memperhatikan perawatan daerah infus dan pergantian jarum infus 3 x 24 jam.
6. Menekankan pemakaian alat-alat steril dalam pemasangan infus, kateter, persiapan
operasi dan pemberian antibiotika.

Anda mungkin juga menyukai