DI PUSKESMAS KEDUNGBANTENG
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia
yang harus dipenuhi oleh negara. Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit
pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai salah satu fungsi
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam memberikan pelayanan harus selalu menyesuaikan
kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu pelayanan, dan harus
selalu dalam upaya untuk menjaga peningkatan mutu serta kinerja pelayanan
tersebut.
B. TUJUAN
Tujuan Pedoman Peningkatan Mutu dan KInerja ini adalah sebagai
acuan bagi peningkatan mutu dan kinerja seluruh aktifitas pelayanan yang
dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat Kedungbanteng, sehingga pada
akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkupnya disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat (penilaian kinerja, kaji banding), dan SMM ISO
9001:2008 (audit mutu internal, audit eksternal, survei kepuasan pelanggan,
tinjauan manajemen). Selain itu juga meliputi kegiatan peningkatan mutu dan
kinerja yang ada di Pusat Kesehatan Masyarakat, antara lain: SPMKK (Sistem
Peningkatan Manajemen Klinik Keperawatan), MTP (Monitoring, Training,
Planning) untuk pengobatan rasional, dan penilaian kinerja Pusat Kesehatan
Masyarakat.
D. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelanggan
Pelanggan/langganan merujuk pada individu/rumahtangga, masyarakat,
perusahaan yang membeli barang atau jasa
b. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari adanya perbedaan antara
harapan pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan
tersebut. Dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti dan
di definisikan oleh para ahli pemasaran, dapat disimpulkan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan suatu anggapan perilaku pelanggan yaitu
evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau jasa yang dirasakannya
(kinerja produk) dibandingkan dengan harapan pelanggan.
c. Pasien
Pasien adalah individu yang menerima perawatan medis.
d. Koreksi
Koreksi merupakan pembetulan, perbaikan, dan pemeriksaan.
e. Tindakan Korektif
1) Tindakan korektif (corrective action) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi;
2) Ketidaksesuaian (non-conformance) adalah tidak terpenuhinya suatu
persyaratan;
3) Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang dapat
berupa ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban, baik yang dinyatakan
ataupun tidak dinyatakan.
f. Tindakan Preventif
Tindakan preventif (preventiveaction) adalah tindakan untuk menghilangkan
penyebab potensi ketidaksesuaian agar tidak terjadi atau pengertian
lainnya tindakan yang dilakukan sebelum sesuatu terjadi (mencegah
sebelum terjadi).
g. Pedoman Mutu
Pedoman mutu adalah panduan sebuah proses terstruktur untuk
memperbaiki keluaran yang dihasilkan atau untuk memastikan keluaran
sesuai standar yang diharapkan.
h. Dokumen
Dokumen adalah acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
meliputi Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Mutu,
Prosedur Tetap (Protap), Rencana Mutu Pelayanan, dan dokumen
pendukung lainnya. Secara umum dokumen juga merupakan sebuah
tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan
informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai
media elektronik (seperti printer).
i. Rekaman
Adalah hasil dokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
j. Efektifitas
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-
tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan
yang telah ditentukan.
k. Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi
besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987, hal. 3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan
rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang
sebenarnya”.
Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984, hal.233-4)
yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input
(masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-
sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal
yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
l. Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami
atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumberdaya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Istilah lain dari proses
adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi, yang
mengubah input menjadi output. Kegiatan ini memerlukan alokasi
sumberdaya seperti orang dan materi.
m. Sasaran Mutu
Sasaran mutual dalah target dari masing-masing bagian atau departemen
yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu, sasaran mutu harus
mempunyai syarat sebagai berikut:
1) Scope jelas untuk bagian atau departemen mana, misal HRD,
operation, marketing dan lain-lain;
2) Measurable artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur (baik
dalam bentuk/jumlah/presentase);
3) Achievable artinya menentukan target/sasaran mutu itu harus
dapat dicapai, bila target terlalu tinggi maka departemen/bagian
tersebut cenderung malas untuk mengejarnya;
4) Realible artinya sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata dan
bukan sesuatu yang tidak nyata akan sulit untuk dijadikan target;
5) Time Frame artinya harus jelas, jadi kapan seharunya sasaran itu
dicapai sudah jelas di awal pembuatan sasaran mutu tersebut.
n. Perencanaan Mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengendalian
mutu merupakan proses yang terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengevaluasi kinerja;
2) Membandingkan kinerja mutu dengan tujuan mutu;
3) Bertindak berdasarkan perbedaan.
o. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen
perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian
organisasi atau perusahaan.
p. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan bahan
untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.
q. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya produksi. Misal lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja,
dan lain-lain.
BAB II
GAMBARAN UMUM
10) Windujaya
Sebelah Utara : Desa hutan Perhutani kecamatan Baturaden
Sebelah Selatan : Desa Dawuhan Wetan
Sebelah Timur : Desa Melung
Sebelah Barat : Desa Kalisalak
11) Melung
Sebelah Utara : Desa hutan Perhutani kecamatan Baturaden
Sebelah Selatan : Desa Kalikesur
Sebelah Timur : Desa Ketenger kecamatan Baturaden
Sebelah Barat : Desa Windujaya
12) Baseh
Sebelah Utara : Desa hutan Perhutani kecamatan Baturaden
Sebelah Selatan : Desa Dawuhan Kulon
Sebelah Timur : Desa Kalisalak
Sebelah Barat : Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas
13) Kalikesur
Sebelah Utara : Desa Melung
Sebelah Selatan : Desa Keniten
Sebelah Timur : Desa Kutaliman
Sebelah Barat : Desa Windujaya
14) Kutaliman
Sebelah Utara : Desa Melung
Sebelah Selatan : Desa Karangnangka
Sebelah Timur : Desa Kebumen kecamatan Baturaden
Sebelah Barat : Desa Kalikesur
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pendidikan
No Jabatan
SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
A PNS
Kepala 1
Kepala Sub Bagian Tata
1
Usaha
Dokter umum 2
Dokter gigi 1
Bidan 19 2
Perawat 1 2 2
Perawat gigi 1
Petugas Promkes 1
Sanitarian
Nutrisionis 1
Staf administrasi 2
Pengemudi
B Non PNS
Dokter umum 1
Apoteker 1
Pendidikan
No Jabatan
SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
Asisten Apoteker 1
Bidan desa/ PTT
Bidan Tenaga Kontrak 2
Sanitarian 2
Laboratorium 2
Staf administrasi 2
Akuntan 1
Petugas Promkes 1
Perawat 2
Surveilans 1
nutrisionist 1
Petugas IT 1
Cleaning Service 3
C. ORGANISASI
a. Visi
“Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat Sehat dan
Mandiri”
b. Misi
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3. Meningkatkan kerja sama Lintas program dan Lintas sektoral
4. Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan
c. Tujuan
1. Memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat mutunya terjaga;
2. Menciptakan masyarakat yang mandiri dalam bidang kesehatan;
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan terstandar baik tenaga
maupun sarana prasarana;
4. Terciptanya suasana yang kondusif.
d. Tata Nilai
1) Kejujuran ,
2) Keterbukaan,
3) Kesediaan melayani,
4) Kerja keras,
5) kerja cerdas,
6) Kasihsayang,
7) Kesetiaan,
8) Kerjasama
e. Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kinerja
Pusat Kesehatan Mayarakat Kedungbanteng menerapkan kebijakan mutu
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
konsisten dan professional sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta
selalu berusaha meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan melalui kegiatan
penilaian kinerja, kaji banding, AMI, AME, survei kepuasan pelanggan,
tinjauan manajemen, SPMKK, MTP pengobatan rasional, penilaian kinerja
Puskesmas. Puskesmas Kedungbanteng memastikan bahwa kebijakan mutu
sesuai dengan visi, dan misi. Termasuk komitmen untuk memenuhi
persyaratan layanan dan peningkatan efektifitas system manajemen mutu
secara terus-menerus. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan
meninjau sasaran mutu. Selalu dikomunikasikan dan dimengerti oleh semua
pegawai di Pusat Kesehatan Mayarakat Kedungbanteng melalui
rapat/lokakarya mini bulanan, apel pagi, papan pengumuman maupun di
grup whatsap.
f. Stuktur Organisasi
Kepala
Puskesmas
Ka Sub Bag TU
Tata Usaha
UKP UKM
Pelayanan Klinis
E. TINJAUAN MANAJEMEN
a. Kegiatan
Kegiatan tinjauan manajemen dilakukan untuk membahas permasalahan
pelaksanaan mutu yang belum sesuai dengan yang dipersyaratkan. Sehingga
harus segera dilakukan tindakan korektif, pencegahan dan perbaikan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat Kesehatan
Masyarakat.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan tinjauan manajemen
F. KAJI BANDING
a. Kegiatan
Kegiatan kaji banding dilakukan dengan melihat kondisi mutu dan kinerja di
tempat lain, sehingga memperoleh perbandingan dengan kondisi yang ada,
serta memperoleh masukan untuk upaya perbaikan-peningkatan mutu dan
kinerja di Pusat Kesehatan Masyarakat Kedungbanteng.
b. Penanggungjawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Koordinator Upaya Kesehatan (Yanmas), Koordinator Klinis sesuai materi kaji
banding yang dilaksanakan.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kaji banding.
G. PENILAIAN KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
a. Kegiatan
Kegiatan penilaian kinerja UKM dilakukan untuk mengetahuai hasil dari
kegiatan UKM baik UKM essensial maupun UKM non essensial. Dengan
penilaian akan diketahui permasalahan kegiatan UKM dan dapat dilakukan
Tindak lanjut perbaikan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah pemegang program UKM dan
Koordinator Pokja UKM.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kegiatan program.
H. PENILAIAN KINERJA UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
a. Kegiatan
Kegiatan penilaian dengan melihat hasil pelaksanaan program mutu klinis dan
keselamatan pasien yang telah dilaksananakan, yaitu :
1. Monitoring dan Penilaian Kinerja pelayanan klinis dengan indikator mutu
2. Monitoring dan Penilaian Kinerja dan perilaku SDM Klinis
3. Pelaporan insiden keselamatan pasien
4. Implementasi manajemen resiko pada area prioritas
5. Penyusunan panduan praktek klinis
6. Monitoring dan penilaian sasaran keselamata pasien
7. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
8. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
9. Program diklat mutu dan keselmatan pasien.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah penanggung jawab unit-unit di
puskesmas, ketua tim mutu klinis dan keselamatan pasien dan
penanggungjawab pokja UKP.
c. Dokumen
Hasil monitoring dan tindak lanjut Penilaian Kinerja pelayanan klinis, Kinerja
dan perilaku SDM Klinis, hasil pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan
pasien, hasil implementasi manajemen resiko pada area prioritas, SOP klinis,
hasil monitoring dan tindak lanjut penilaian sasaran keselamata pasien, hasil
monitoring dan tindak lanjut penilaian mutu dan keselamatan pasien pada
pelayanan obat dan laboratorium serta hasil diklat mutu dan keselamatan
pasien.
BAB IV
PENUTUP