Anda di halaman 1dari 20

Makalah Sejarah Pemikiran Ekonomi

Materi Pertemuan 1

“ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi


dari Dosen Pengampu Ibu Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag

Disusun oleh :

Bayu Nugroho ( 12423007 )

Prodi Ekonomi Islam Kelas A


Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
2014

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 1


Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan Kehadiat Allah SWT, karena atas segala Rahmat &
Hidayah yang telah Ia berikan, akhirnya saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah dan presentasi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi dengan judul
“ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik ” dengan sebaik-baiknya. Dalam makalah ini
disebutkan tentang beberapa hal mengenai sejarah, pemikiran dan konsep ekonomi pada masa
pra-klasik, yaitu masa dimana pemikiran ekonomi sebelum era klasik. Dari pembahasan ini
saya berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para pembaca sekalian tentang
sejarah awal mengenai pemikiran ekonomi. Namun sebelumnya dalam peyusunan makalah
ini, saya selaku penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag selaku Dosen Pengampu dari mata kuliah
Sejarah Pemikiran Ekonomi
2. Para aktivis ekonomi yang telah menuliskan pemikirannya dalam buku dan artikel
yang menjadi refrensi pembuatan makalah ini

Demikian apa yang dapat saya sampaikan sebagai salam pembuka, kiranya masukan
berupa kritik dan saran sangat membantu kami apabila terdapat kesalahan atau hal yang
kurang sempurna dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca sekalian yang dirahmati Allah SWT. Amin....

Yogyakarta, 17 Maret 2014

( Bayu Nugroho )

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 2


Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................................ 3

Bab 1 : Pendahuluan .......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................................... 5

Bab 2 : Pembahasan .......................................................................................................... 6 - 17

Bab 3 : Kesimpulan .......................................................................................................... 18

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 20

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 3


Bab. 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi adalah suatu hal yang kaitannya dalam kehidupan sehari-hari sangat erat,
bahkan karena hal itu pula ekonomi dapat dikatakan tidak akan pernah lepas dari sisi
kehidupan. Jika diibaratkat keduanya adalah sepasang mata uang yang saling tak terpisahkan,
terlebih untuk kehidupan pada masa kini, di[astikan dimana ada kehidupan disitu ada kegiatan
ekonomi.

Ekonomi adalah kegiatan yang diawali dari sebuah pemikiran tentang bagaimana
mencukupi kebutuhan atau keinginan manusia yang tidak terbatas, dengan melakukan
berbagai cara dan upaya agar hal tersebut dapat terpenuhi. Pemikiran ini dimulai sejak
beberapa abad yang lalu dimana manusia mulai mencetuskan ide atau pemikirannya dengan
lebih obyektif, efektif dan inovasi untuk mencapai sebuah tujuan untuk keberlangsungan
kehidupan manusia. Sejarah ini menjadi cikal bakal lahirnya pemikiran ekonomi pada masa
setelahnya dan hingga kini, maka keberadaannya tidak akan pernah lepas dari pemikiran
ekonomi yang ada pada saat ini dan masa yang akan datang.

Pra-Klasik, adalah masa dimana awal mula pemikiran ekonomi muncul, meskipun
masih sederhana namun keberadaannya sebagai sejarah telah menjadi pedoman, pembelajaran
ataupun inspirasi pemikiran ekonomi pada saat ini.

Namun apa saja yang ada dibalik pemikiran ekonomi pada masa pra-klasik ini ? Siapa
saja orang atau tokoh yang ada pada masa tersebut ? dan sebenarnya apa pemikiran yang
terdapat didalamnya? Dalam pembahasan makalah ini akan dijelaskan mengenai pertanyaan
diatas dan beberapa hal lain yang masih berkaitan dengan sejarah pemikiran ekonomi pada
masa pra-klasik.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 4


B. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah disinggung di atas sebagai dasar pembelajaran, maka
akan diuraikan beberapa hal yang diharapkan nantinya memberi penjelasan mengenai sejarah
pemikiran ekonomi pra-klasik, diantaranya :

1. Apa itu sejarah pemikiran ekonomi pra-klasik ?


2. Apa saja pemikiran ekonomi pada masa pra-klasik ?
3. Siapa saja tokoh yang hidup pada masa pemikiran ekonomi pra-klasik ?
4. Apa saja pemikiran para tokoh tersebut ?

C. Tujuan

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas yang bersumber dari latar belakang
masalah yang telah disebutkan, saya berharap dari pembahasan ini kita dapat mengetahui :

1. Sejarah pemikiran ekonomi pra-klasik


2. Penjelasan pemikiran ekonomi pada masa pra-klasik
3. Nama tokoh-tokoh yang hidup pada masa pra-klasik
4. Beberapa pemikiran dari tokoh ekonomi pra-klasik

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 5


Bab. 2

Pembahasan

A. Pemikiran dan Ruang Lingkup Ekonomi Pra-Klasik

Pemikiran ekonomi pra-klasik adalah sesuatu yang menunjukkan suatu masa yang
sudah lama terlalui, ini karena memang masanya yang dapat diketahui yaitu beberapa abad
yang lalu. Durasi waktu ini sudah sangat lama bila diruntutkan dari waktu saat ini. Pada masa
pra-klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat dikelompokkan menjadi beberapa masa, yaitu
masa Yunani Kuno atau Greece Classic, pemikiran-pemikiran ekonomi masa Skolastik, masa
Merkantilisme dan masa Fisiokrat.
Dengan mempelajari sejarah pemikiran ekonomi dan sistem yang ada di dalamnya,
akan diketahui teori-teori yang digunakan dalam menghadapi masalah ekonomi tertentu dan
mengetahui kebaikan atau kelemahan dari tiap pendekatan yang digunakan. Semuanya
diperlukan dan digunakan sebagai dasar mengambil keputusan dalam menghadapi masalah
ekonomi yang dihadapi baik saat ini maupun masa yang akan datang.

B. Pemikiran Ekonomi Masa Yunani Kuno ( Greece Classic )


Sebenarnya persoalan ekonomi, sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri.
Namun bukti-bukti yang secara nyata hanya bisa ditelusuri hanya sampai pada masa Yunani
Kuno. Pada zaman ini terdapat beberapa tokoh yang ikut berperan dalam pemikiran ekonomi
seperti Plato, Aristoteles dan juga Xenophon. Pada masa ini, konsep-konsep ekonomi dari
kaum perintis ini ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika
atau aturan-aturan moral. Contoh ajarannya mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar dari
segala permasalahan atau misalnya contoh lain dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun
1700 SM.

B.1. Plato ( 427 – 347 SM )


Masyarakat Yunani diperintah oleh raja-raja dan pemuka agama. Kaum ningrat ( kaum
aristrokat ) sebagai tuan tanah, sedangkan kaum tani dan kaum buruh tidak memiliki kuasa
terhadap tanah, lalu adanya tawanan perang melahirkan golongan budak ( kaum proletar )
sebagai pekerja kasar. Dari hal ini para pembuat undang-undang, para politisi, kaum filosof-

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 6


cendekiawan berusaha menyusun kaidah-kaidah yang mengatur hubungan ekonomi. Salah
satunya Plato, tokoh yang hidup di zaman keemasan kebudayaan Athena, dimana pada zaman
ini mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat yang memandang rendah para pekerja
kasar dan orang yang mengejar kekayaan. Namun Plato justru berfikir sebaliknya, ia sangat
menghargai para prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor pertanian.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya mengenai keadilan dalam
sebuah negara ideal. Menurutnya dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada
pembagian kerja yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato dapat
dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan, ia berpendapat
bahwa naluri manusia untuk memperoleh barang-barang dan jasa yang sangat besar namun
melebihi kebutuhan wajarnya adalah tantangan utama menuju suatu masyarakat yang adil dan
makmur secara merata, sehingga keinginan berlebih diatas wajar tersebut perlu diintervensi.
Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka manusia perlu dan
berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang
melebihi kewajaran. Bila nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan akan menyebabkan
sebagian orang akan hidup berkemewahan namun sebagian orang yang lain akan hidup dalam
kesengsaraan dan kehinaan. Ternyata gagasannya tersebut hampir sama dengan gagasan yang
dibuat oleh tokoh ekonom Adam Smith. Bedanya division of labor atau pembagian kerja oleh
Adam Smith dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi,
sedangkan oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan.
Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan
bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai dan alat penimbun kekayaan.
Namun Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan ( melalui
bunga ).

B.2. Aristoteles ( 384 – 322 SM )


Aristoteles merupakan salah satu dari murid Plato, namun pemikirannya lebih pintar
dari pada gurunya. Menurutnya ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang
pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Ia juga orang yang meletakkan
pemikiran dasar tentang teori nilai ( value ) dan harga ( price ) yang hingga abad ke- 19 masih
dipelajari dalam teori ekonomi. Kontribusnya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah
pemikirannya tentang pertukaran barang ( exchange of commodities ) dan kegunaan. Menurut
pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 7


batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami,
sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut.
Aristoteles menganggap wajar hal ini.
Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan ( use )
dan keuntungan ( gain ). Lebih spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik.
Oeconomic atau ilmu ekonomi didefinisikan sebagai “ the art of house-hold management, the
administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources “ ( seni manajemen
rumah tangga, administrasi dari warisan seseorang, husbanding hati-hati sumber daya ).
Sedangkan chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam atau keterampilan
manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive atau tamak, dalam chrematistic,
berdagang adalah aktivitas ekonomi yang tidak didorong oleh motif faedah atau use,
melainkan laba atau gain.
Dalam mengelola rumah tangga dan negara, dibutuhkan kegiatan produksi dan tukar
menukar, sehingga ia tidak membenarkan kegiatan perdagangan untuk mengejar keuntungan,
yang akhirnya justru tidak relevan untuk masa sesudahnya karena ia tidak melihat dampak
produktif dari perdagangan. Dengan latar belakang ini, Aristoteles pada dasarnya menolak
pinjam meminjam uang dengan bunga, uang memang bermanfaat sebagai alat tukar-menukar
namun jika digunakan untuk mengejar keuntungan saja uang dapat menimbulkan kesenjangan
antara si kaya dan si miskin, korupsi dan pemborosan. Akan tetapi dalam hal hak milik
bersama ia tidak sependapat dengan Plato, karena menurutnya hak milik bersama tidak praktis
dan bertentangan dengan harkat manusia, ini karena tanpa hak milik, orang tidak merasa puas
karena harga dirinya hilang serta tidak dapat suatu perbuatan yang baik.

B.3. Xenophon ( 440 – 355 SM )


Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang
menciptakan kata ekonomi. Menurut Xenophon kata ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani yaitu Oikos dan Nomos yang berarti pengaturan dan pengelolaan rumah tangga.
Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia memandang bahwa pertanian sebagai dasar
kesejahteraan ekonomi, lalu ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan
negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan
dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.
Karya utamanya adalah “ On The Means of Improving The Revenue of The State of
Athens “. Dalam buku tersebut Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 8


mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara,
hal ini karena Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan pengunjung dari
daerah-daerah lain. Caranya, pengunjung harus dilayani dengan baik, mereka datang
ke Athena dengan membayar pajak sehingga membawa kemakmuran bagi masyarakat
Athena, semakin baik pelayanan makin banyak pengunjung dan menambah pendapatan. Hal
ini menunjukkan bahwa spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani Kuno yang
menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara lain.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 9


Selayang pandang....

Tentang Masa Kerajaan Romawi

Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan


perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang
mendukung kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat membantu
transisi yang cepat.
Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling maju di dunia saat itu.
Koin-koin dari kuningan, perunggu, tembaga, perak dan emas, yang dicetak dan diedarkan
berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran dan komposisi logamnya.
Koin-koin ini sangat popular di dunia saat itu, ini karena koinnya sangat indah, penuh
detail dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatkan inflasi dan
keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,
pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia,
meluasnya perbudakan serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan
perselisihan yaitu karena gangguan kaum Barbar. Hukum dan UU tidak ada pengaruhnya
bagi keendudukan kaum Barbar yang terletak diluar Roma.
Stoicsm yaitu keturunan cynicsm, ajarannya hanya satu yaitu kebaikan yang
menjamin kebahagiaan. Gravitas adalah karakteristik yang dimiliki stoics, salah satu
konsepnya ialah tentang hukum alam yang digunakan sebagai ujian. Hukum Romawi
sangat unggul saat ini dan sumber penting dalam memberikan inspirasi pada pembuat UU
hukum perdata di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin. Dibandingkan hukum lain,
hukum Romawi lebih bersifat absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak
pemiliknya.
Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles, kerajaan Romawi Kuno juga
melarang keras setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka
membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama yang
menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 10


C. Pemikiran Ekonomi Masa Skolastik
Ciri utama pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi
dengan masalah etika dan besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan
karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja yang lebih
dominan dibanding ekonomi pada zaman pertengahan yang didukung pula dengan kontribusi
khusus dari para penulis abad pertengahan terhadap teknik teori ekonomi lemah.
Pada saat itu pendidikan diserahkan pada tokoh-tokoh gereja yang dikenal dengan nama
" The Scholastics ", sehingga periode ini disebut dengan masa skolastik. Para filosof aliran
skolastik menerima doktrin gereja sebagai dasar pandangan filosofisnya dimana mereka
berupaya memberikan pembenaran apa yang telah diterima dari gereja secara rasional.
Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari
pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah salah satu aspek perilaku abadi yang terikat
dengan aturan-aturan moralitas. Orang pada zaman tersebut menganggap kekayaan materi
sangat perlu sebab tanpa materi tidak bisa menghidupi diri sendiri apalagi menolong orang
lain. Akan tetapi bagaimanapun juga motif ekonomi sangat dikecam, ini digambarkan dengan
kalimat “ The merchant can scarcely or never be pleased to God ” ( Pedagang itu hampir
atau tidak pernah dapat senang kepada Tuhan ) . Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain
Peter Abaelardus, St. Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas, William Ockham, dan Nicolas
Cusasus.
Diantara filosof pada masa skolastik yang paling terkenal adalah Augustinus
( 354 – 430 SM ). Menurutnya dibalik keteraturan dan ketertiban alam semesta ini pasti ada
yang mengendalikan, yaitu Tuhan, yang kebenaran mutlak ada pada ajaran agama, dan
aksioma bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dari yang tidak ada menjadi ada
( creatio ex nihilo ). Kehidupan yang terbaik adalah bertapa, dan yang terpenting adalah cinta
pada Tuhan. Namun menghadapi abad ke-12, bangsa Eropa membuka kembali kebebasan
berpikir yang dipelopori oleh Peter Abelardus (1079 – 1142 ) yang menginginkan kebebasan
berpikir dengan membalikan sebuah pernyataan yang dilontarkan Augustinus dengan
pernyataan anselmuscredo ut intelligam dan merumuskan pandangannya sendiri menjadi
intelligo ut credom ( saya paham supaya saya percaya ). Peter Abelardus memberikan status
yang lebih tinggi tentang arti iman.
Puncak kejayaan skolastik dicapai pada pemikiran Albertus Magnus ( 1206 – 1280 )
dan Thomas Aquinas ( 1225 – 1274 ). Tokoh A. Magnus adalah seorang filusuf religius dari
Jerman, satu pandangannya yang sangat baik adalah pemikirannya tentang harga yang adil

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 11


dan pantas, yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan barang tersebut. Patokannya adalah harga yang adil dan pantas, yaitu dalam
aktivitas tukar-menukar barang harus menggunakan unsur etis. Seseorang yang menetapkan
harga melebihi biaya dan pengorbanan lain untuk menciptakan barang, berarti ia telah
melanggar etika dan tidak pantas dihormati.
Tokoh kedua yang sangat dikenal adalah Thomas Aquinas. Ia mendapat gelar
" The Angelic Doctor " karena banyak pikirannya yang tak terpisahkan dari gereja.
Menurutnya pengetahuan berbeda dengan kepercayaan, pengetahuan didapat melalui indera
dan diolah akal. Namun, akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah
adikodrati. Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan kepercayaan.
Semua dalil-dalil akal atau filsafat harus dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil-dalil
agama dan mengabdi kepada Tuhan.
Dalam bukunya yang sangat terkenal “ Summa Theologica “, Aquinas menjelaskan
bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil, sebab ini sama dengan
menjual sesuatu yang tidak ada. Dengan pola pikir seperti inilah ekonomi etis berkembang
karena pemikiran ekonomi mereka erat dengan ajaran agama. Pemikiran Thomas Aquinas
menjadi semakin berkembang hingga pada abad ke-13 menjadi zaman kejayaan Skolastik.
Hal ini dikarenakan adanya tiga faktor penentu yang muncul pada akhir abad ke-12, salah satu
faktor penting tersebut adalah ditemukannya karya-karya filsafat Yunani. Faktor-faktor
tersebut membuat pemikiran ekonomi berkembang pesat, sehingga teori dari St. Albertus
Magnus dan St. Thomas Aquinas kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain seperti
Scotus dan Ockham.

D. Pemikiran Masa Merkantilisme


Perkembangan pemikiran ekonomi sebelum abad ke-17 kegiatan ekonomi pada
umumnya masih bersifat kecil-kecil yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
( subsisten ). Tetapi pada abad ke-17 ini kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang
sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Istilah Merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut
paham merkantilisme tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan
perdagangan denagn negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa
pada abad ke-16, negara diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Masa

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 12


merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap orang masing-masing menjadi ahli
ekonomi bagi dirinya sendiri.
3 pokok pemikiran aliran merkantilisme adalah tentang Neraca Perdagangan dan
Merkantilisme Arus Logam Mulia, Proteksi dan Teori Kuantitas Uang. Ketiga pokok
pemikiran ini terpusat pada satu doktrin merkantilisme, yaitu neraca perdagangan yang
menguntungkan. Ada 3 tokoh utama dalam aliran merkantilisme, yaitu :

D.1. Jean Boudin ( 1530 – 1596 )


Jean Boudin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang dapat
dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan
harga yang terdapat dalam bukunya “ Reponse aux Paradoxes de Malestroit” pada tahun
( 1568 M ). Menurut Jean Boudin tambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang, alasan secara rincinya adalah :
- Bertambahnya logam mulia seperti perak dan emas
- Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun peran negara
- Jumlah barang dalam negeri menjadi langka karena sebagian hasil produksi di ekspor
- Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja
- Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung di dalamnya
dikurangi atau dipermainkan
Teori Boudin tentang uang dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5 abad kemudian Irving Fisher
mengembangkan teori kuantitas uang.

D.2. Thomas Mun ( 1571 – 1641 )


Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris. Dia banyak
menulis tentang perdagangan luar negeri, dan buku yang ditulisnya sempat menjadi karya
yang terkenal, buku berjudul “ England’s Treasure by Foreign Trade “ ( Harta Inggris oleh
Perdagangan Luar Negeri ), adalah salah satu sumbangan besar terhadap teori perdagangan
luar negeri. Thomas Mun mengecam kaum bullion yang melarang mengalirnya emas keluar
negeri.
Menurutnya untuk meningkatkan kekayaan negara, cara yang biasa dilakukan adalah
lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar
dibandingkan dengan yang diimpor oleh negara itu. Tambahnya, perdagangan masih tetap
akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak. Suatu negara yang memiliki

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 13


terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan
tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut secara
umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi
akan mengurangi konsumsi dan permintaan.

D.3. Sir William Petty ( 1623 – 1687 )


Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford University yang banyak
menulis tentang ekonomi politik. Ia juga dikenal sebagai inonator, ahli bahasa, dokter, ahli
musik, pelaut dan wakil direktur di suatu akademi. Dalam bukunya “ Political Aritmetic ”
tahun 1676 ia telah menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini
maka studi statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah orang yang menggemukakan
pertama sekali tentang nilai tenaga kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya,
sampai tokoh aliran klasik Ricardo.
Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan kekayaan yakni lahan dan tenaga
kerja. Semboyan “ Labour is the father and active principle of wealth, as lands are the
mother ” ( Buruh adalah ayah dan sebagai prinsip aktif kekayaan dan tanah adalah ibu ).
Baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang
diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut tetap bekerja. Selain itu dalam hal uang,
menurutnya “ Money is the Fat of the Body-Politick, where of too much doth as often hinder
its Agility, as too little makes it sick ! “. Yaitu uang diperlukan dalam jumlah secukupnya,
tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga
untuk uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar jumlah uang beredar, maka
bunga modal turun, hal ini akan mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa
tingkat harga yang bervariasi proporsionalnya dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena
itu tidak heran apabila Freidrich Engels memberinya gelar “ The Founder of Modern Political
Economy ”.

D.4. Jean Baptis Colbert ( 1619 – 1683 )


J.B. Colbert adalah seorang pejabat negara Perancis dengan kedudukan sebagai
Menteri Utama di bidang ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan Louis XIV. Tujuan
yang dibuat olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan kejayaan negara dari pada untuk
meningkatkan kekayaan idividu.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 14


Ia mendorong usaha dalam sektor kerajinan dan perdagangan dengan menekankan
pengenaan bea impor dengan tujuan memberikan subsidi kepada kapal-kapal pengangkut
Perancis, memperluas daerah jajahan Perancis dan memperbaiki sisitem transportasi dalam
negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan
murah, maka tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri
didorong masuk ke dalam negara.
J.B. Colbert menjamin hak monopoli yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan
guna mendorong timbulnya perusahaan baru khususnya untuk perdagangan antar negara. Ia
melakukan rangsangan terhadap penemuan-penemuan baru serta membangun industri
percontohan dan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dengan mendirikan akademi-
akademi, perpustakaan dan memberikan subsidi ke setiap sektor ekonomi. Dalam praktik
ekonomi banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan penguasa. Kaum saudagar disini
memperkuat dan mendukung kedudukan dari penguasa dan penguasa pun memberi bantuan
dan perlindungan berupa monopoli, proteksi dan keistimewaan-keistimewaan lainnya. Pada
abad tersebut Eropa dianggap sebagai kapitalisme komersial, yang kadangkala disebut sebagai
kapitalisme saudagar karena kaum saudagarlah yang memegang kendali perekonomian.

D.5. Sir Dudley North ( 1641 – 1691 )


Sir Dudley North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan bebas
tanpa adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan dan
segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya
emas keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.
Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai
alat untuk memajukan perdagangan dan bukan untuk simbol kekayaan negara. Negara akan
jatuh miskin apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan pembayaran
untuk negara lain. Lalu menurutnya bunga uang yang rendah akan mendorong perdagangan
dan kemudian akan memperkaya negara.

D.6 David Hume ( 1711 – 1776 )


Dalam teorinya, David Hume sangat memperhatikan fakor keadilan dan beranggapan
bahwa ketidakadilan akan memperlemah suatu negara. Setiap warga negara harus menikmati
hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Apabila tidak terjadi keadilan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 15


maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan didistribusikan lagi bagi kaum miskin,
dengan cara ini maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
Teori Hume yang terkenal adalah “ Price Specie-flow Mechanism “. Dalam teorinya ini
David Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan jumlah uang
dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu negara.

E. Pemikiran Ekonomi Masa Fisiokrat


Kaum Fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah alam. Aliran ini dinamai
aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic ( alam ) dan cratain atau cratos
( kekuasaan ), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam ( believers in the rule of
nature ). Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan berlaku kapan saja
dimana saja dan dalam situasi apapun.
Sistem perekonomian dianggap mirip dengan alam yang penuh harmoni. Setiap
tindakan manusia dalam memenuhui kebutuhan masing-masing akan selaras dengan
kemakmuran masyarakat banyak, dengan tidak ada campur tangan pemerintah dan alam
mengatur semua pihak. Untuk itu muncullah doktrin laissez faire-laissez passer yang arti
secara garis besarnya biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu ( let do, let pass ). Tanpa
andanya intervensi atau campur tangan dari pemerintah maka semua tindakan manusia akan
berjalan secara harmonis, otomatis dan bersifat self regulating. Inilah yang nanti bakal
menjadi cikal bakal doktrin perekonomian bebas yang dikembangkan oleh Adam Smith.
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quessnay ( 1694 – 1774 ). Profesi awal
Quessnay adalah sebagai dokter dan ahli bedah, lalu ia diangkat sebagai anggota “ Academie
des Sciences ”, sebuah lembaga ilmiah tertinggi pada masa itu di Prancis. Pada tahun 1758
Quessnay menulis buku “ Tableau Economique “. Dalam buku tersebut Quessnay
menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti layaknya kehidupan biologis
tubuh manusia, yaitu antara satu bagian tubuh dengan bagian lain membentuk suatu kesatuan
yang harmonis. Begitu pula proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam
hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan
hukum-hukum tersembunyi. Ada 4 golongan dalam masyarakat, yaitu :
- Kelas masyarakat produktif,yaitu masyarakat yang aktif mengolah tanah seperti
pertanian dan pertambangan
- Kelas tuan tanah
- Kelas yang tidak produktif atau kelas steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 16


- Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.

Kaum fisiokrat mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai regulasi


perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum merkantilis dianggap membuat
barang-barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi. Quessnay
menganjurkan agar kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama
untuk meningkatkan taraf hidup petani, bukan memberi hak-hak khusus kepada pemilik tanah
dan para saudagar selama ini dinikmati dibawah pemerintahan merkantilisme. Pemikiran
fisiokrat menerapkan single tax, yaitu pajak yang hanya dikenakan kepada pemilik tanah.
Pajak yang dianjurkan tinggi supaya orang tidak mempunyai keinginan untuk menguasai
tanah secara berlebihan.
Dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran ekonomi yang sudah disebutkan
terdahulu, pemikiran Quessnay adalah yang jauh lebih maju. Pola dan garis pemikiran yang
dikemukakan oleh Quessnay sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu
mengenai gejala-gejala, peristiwa-peristiwa dan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi
oleh masyarakat.
Tokoh selanjutnya adalah Jacques Turgot ( 1721 – 1781 ). Ia ialah seorang ahli filsafat
dan ekonomi yang menjabat Menteri keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Lois XVI.
Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran
berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberikan
dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan pemikirannya yang sangat
berharga untuk pengembangan ilmu ekonomi tersebut antara lain teori pembentukan modal
dan teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 17


Bab. 3
Penutup

Kesimpulan

Di zaman Yunani Kuno dimana saat itu di Athena masih mencerminkan pola berpikir
tradisi kaum ningrat, para tokoh ekonomi ( Plato, Aristoteles, dan Xenophone ) sependapat
bahwa pertanian merupakan dasar dari kesejahteraan ekonomi. Selain itu pada dasarnya
mereka menolak pinjam meminjam uang dengan bunga. Pemikiran mereka yang dituangkan
dalam buku, nantinya bakal dijadikan rujukan oleh para ahli ekonomi selanjutnya seperti
halnya teori division of labour Adam Smith yang terinspirasi dari pemikiran Plato.
Di era kerajaan Romawi Kuno perkembangan ekonomi menjadi lebih maju hal itu
ditandai mata uang Romawi yang telah memiliki standar mata uang yang diedarkan
berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi logamnya.Seperti
halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles serta kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras
setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi besarnya
suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama yang menerapkan peraturan tentang
bunga untuk melindungi para konsumen.
Setelah kerajaan Romawi runtuh, kegiatan ekonomi mulai menyesuaikan dengan
struktur masyarakat yang baru, dimana saat itu muncul pemikiran pemikiran ekonomi dari
kaum skolastik. Kedua tokoh di era skolastik ( St. Albertus Magnus dan Thomas Aquinas )
pemikiran mereka mendapat pengaruh kuat ajaran gereja. Adapun ciri utama pemikiran
mereka berdua adalah hubungan antara ekonomi masalah etis serta besarnya perhatian pada
masalah keadilan.
Kemudian pada era merkantilisme berlangsung tidak hanya perdagangan dan
perekonomian saja yang maju pesat, kemajuan literatur pun juga berkembang seiring dengan
munculnya persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis para pedagang.
Adapun di era ini terdapat beberapa seumbangsih pemikiran yang bakal dijadikan rujukan
oleh ahli ekonomi setelahnya, diantaranya adalah teori nilai tenaga kerja yang dikemukakan
oleh Sir William Petty, lalu ada teori perdagangan luar negeri yang dikemukakan oleh
Thomas Mun, dan juga tidak ketinggalan teori uang dan harga yang dikemukakan oleh
Jean Boudin.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 18


Masa yang paling akhir dari pemikiran ekonomi pra-klasik adalah fisiokrat. Berbeda
dengan kaum merkantilisme yang menganggap sumber kekayaan negara adalah perdagangan
luar negeri, kaum fisiokratis percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan
dan keharmonisan. Di era ini terdapat dua tokoh yang memberikan sumbangsih dalam
perekonomian yaitu Francis Quesney, ia menggambarkan arus perekonomian memiliki
analogi seperti aliran darah. Quesnay juga membedakan input menjadi 3 ( tanah, buruh dan
modal ). Kemudian Jacques Turgot, pemikirannya mencanangkan teori pembentukan modal
dan teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 19


Daftar Pustaka

- Deliarnov. 2009. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : Raja Wali Press


- http://sejarahpemikiranekonomipraklasik.blogspot.com/2013/04/sejarah-pemikiran-
ekonomi-praklasik.html
- http://thisismeandmyloyalty.blogspot.com/2013/06/aliran-pra-klasik-dan-klasik-
sejarah.html

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 20

Anda mungkin juga menyukai