Anda di halaman 1dari 61

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG PROFITABILITAS PADA

KOPERASI MOONO JAYA WARURUMA

OLEH:

HARSE AHMAD
101601252

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2019

5
KATA PENGANTAR

Kemuliaan pada Allah SWT atas segala karunia dan penyertaannya yang

diberikan kepada penulis sehingga dimampukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mencoba mengambil judul tentang “Pengaruh

Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi Moono Jaya

Waruruma”. Semoga dengan hasil penelitian ini banyak manfaat yang di peroleh

baik dalam menambah pengetahuan penulis, bahkan referensi maupun manfaat

bagi masyarakat pada suatu saat nanti.

Banyak tantangan yang dialami penulis dalam perkuliahan maupun dalam

penulisan skripsi ini. Akan tetapi sebagai manusia yang tak pernah luput dari

kesalahn, penulis mencoba memperbaikinya dengan adanya saran, masukan serta

kritik yang membangun dari semua pihak yang sudah menukung penulisan ini.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung baik

dalam bentuk moril maupun materil dan terutama kepada:

1. Bapak DR. H. Syarifuddin Bone, SH., M.Si, Rektor Universitas

Muhammadiyah Buton

2. Bapak I Wayan Sujana, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Buton

3. Ibu Ernawati Malik, SE., M.Ak, Kerua Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Buton

5
4. I Wayan Sujana, SE., M.Si Pembimbing I dan Rudi Abdullah, SE., M.M., Ak.,

CA Pembimbing II yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Azaluddin, SE., M.Ak Penguji I, Rabiyatul Jasiyah, SE., M.Ak, Penguji II,

Samsul Bahari, SE., M.Si Penguji III yang telah membantu penulis melalui

saran dan kritik yang di berikan, demi kesempurnaa skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Buton, yang

secara langsung maupun tidak secara langsung memberikan dukungan.

7. Keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil yang

tak ternilai lagi banyaknya, sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

8. Kawan-kawan seperjuangan waktu kuliah yang selalu memberikan motivasi,

tenaga, pikiran serta perhatian yang lua biasa besarnya pada saat perkuliahan

maupun pada saat penulisan skripsi.

Baubau, Januari

2014

Penulis

FARIWATI

6
ABSTRAK

FARIWATI, 2014 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas


Pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kelurahan Kokalukuna
Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Buton. Pembimbing : (1) I Wayan Sujana,
Pembimbing II Rudi Abdullah.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perputaran Piutang


Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna,
pengumpulan data dilakukan dengan metode Wawancara dan Dokumentasi.
Analisis data menggunakan Analisis Regresi Sederhana.
Hasil analisis menujukkan bahwa perputaran piutang sangat berpengaruh
terhadap profibilitas pada Koperasi Unit Moono Jaya. Hal ini dapat dilihat dari
persamaan regresi Y = 3.402 + 0,660 X yang berarti bahwa jika terjadi perubahan
X sebesar 1 maka akan menyebabkan perubahan terhadap profitabilitas sebesar
66,0 %. Perputaran Piutang berpengaruh terhadap profitabilitas dapat dilihat dari
nilai signifikansi t pada analisis regresi sederhana yaitu sig t = 0,00 < a = 0,05.
Nilai koefisiensi korelasi (R) sebesar 0,783 dapat diartikan bahwa korelasi
hubungan antara variabel bebas Perputaran Piutang (X) terhadap Profitabilitas (Y)
adalah positif.

Kata Kunci : Perputaran Piutang dan Profitabilitas

7
ABSTRACT

FARIWATI, 2014 Receivable Turnover Influence, To on A Moono


Cooperative society Moono Waruruma’s Dignity Goes To
Kokalukuna’s, Sub-district Economic Faculty, Studi’s Program
Accounting, Muhammadiyah Buton University. Consellor: (1) I
Wayan Sujana, (2) Rudi Abdullah.

This paper intent to know receivable Turn over Influence, To profitability


on A Cooperative society Moono Waruruma’s Dignity Goes To Kokalukuna, data
collecting did by interview and documentation method. Analysis is data utilizes
Analyzed Simple Regression.
The results of this research indicated that receivable turnover so ascendant
to profitability on A cooperative society Moono’s Village Unit Dignity. It can be
seen from regression equation Y = 3.402 + 0.660 X, one mean that if happening
changing X as big as I therefore will cause changing to profitabilities as big
66.0%. ascendant receivable turnover to profitability can be seen of significance
point t on analisis simple regression which is sig t = 0.00 <a = 0,05.
Correlation coefficient point (R) as big as 0.783 used to mean that
correlation relationship among variable free Receivable turnover (X) to
Profitability (Y) is positive.

Keywords: Receivable Turnover and Profitability

8
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN...............................................
KATA PENGANTAR................................................................................... v
ABSTRAK..................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian............................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian............................................................. 7
1.5 Batasan Masalah................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Laporan Keuangan ............................................................ 9
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan............................. 9
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ............. 9
2.1.3 Pemakai Laporan Keuangan................................ 11
2.1.4 Unsur-Unsur Laporan Keuangan......................... 12
2.1.5 Komponen Laporan Keuangan............................ 14
2.1.6 Keterbatasan Laporan Keuangan......................... 15
2.2 Perputaran Piutang............................................................. 16
2.2.1 Pengertian Perputaran Piutang............................. 16
2.2.2 Penggolongan Piutang......................................... 17
2.3 Profitabilitas....................................................................... 17

9
2.3.1 Pengertian Profitabilitas....................................... 17
2.3.2 Tujuan dan Manfaat Protabilitas.......................... 18
2.3.3 Jenis-jenis Rasio Protabilitas............................... 19
2.4 Kerangka Pikir................................................................... 22
2.5 Hipotesis Penelitian............................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Lokasi Penelitian................................................................ 23
3.2 Jenis dan Sumber Data....................................................... 23
3.2.1 Jenis Data............................................................. 23
3.2.2 Sumber Data........................................................ 23
3.3 Metode Pengumpulan Data................................................ 24
3.4 Teknik Pengolahan Data.................................................... 24
3.5 Metode Analisis Data......................................................... 25
3.6 Definisi Operasional.......................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi perekonomian dan merebaknya arus informasi

yang tuut menunjang pembangunan negara kita dewasa ini, banyak

bermunculan perusahaan-perusahaan milik negara maupun perusahaan-

perusahaan milik swasta, dimana perusahaan-perusahaan ini semakin besar

dan berkembang. Perkembangan ini menimbulkan persaingan yang cukup

ketat yang pada akhirnya menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki dan

menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai tujuan perusahaan

dan mempertahankan kelangsungan hidup secara berkelanjutan.

Pada dasarnya tujuan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu tujuan yang bersifat ideal dan tujuan yang bersifat komersial. Tujuan

perusahaan yang bersifat ideal antara lain meningkatkan kesejahteraan

karyawan, mengurangi tingkat pengangguran/memberi kesejahteraan kerja,

memberikan pelayanan/memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan

pendapatan pemerintah melalui pajak dan tujuan lain. Tujuan ini bersifat ideal

dalam kaitannya dengan pertanggungjawaban perusahaan terhadap

masyarakat, tujuan kedua yakni bersifat komersial antara lain memperoleh

keuntungan maksimal dan dilanjutkan dengan mengembangkan usaha

(ekspansi) sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta

memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para pemiliknya.

1
Kedua kelompok tujuan tersebut harus saling mendukung, namun

dalam situasi pertumbuhan ekonomi, sosial dan bidang-bidang lain seperti

sekarang ini, tentunya tujuna-tujuan tersebut tidak mudah untuk

mencapainya. Tujuan perusahaan sulit dicapai apabila perusahaan tersebut

tidak bekerja atau beroperasi secara efektif dan efisien dalam mengelola

sumber daya yang dimilikinya sehingga perusahaan tidak mampu baik

langsung maupun tidak langsung bersaing dengan perusahaan-perusahaan

sejenis. Oleh karena itu, setiap bagian di dalam perusahaan harus senantiasa

berupaya memelihara serta mempertahankan efisiensi usaha secara optimal.

Dalam hal ini pihak manajemen khususnya harus mempunyai

kemampuan manajemen dalam menetapkan kebijaksanaan dalam

merencakan, mendapakan dan memanfaatkan dana-dana selektif dan seefisien

mungkin sehingga dapat menghasilkan aba yang telah ditetapkan perusahaan

yang pada akhirnya secara langsung maupun tidak langsungakan

memaksimumkan nilai-nilai perusahaan.

Untuk mengkur keberhasilan perusahaan dalam upaya mewujudkan

operasi perusahaan yang efektif dan efisien dalam menghasilkan laba yang

diperoleh, tidak hanya dilihat dari besar kecilnya jumlah laba yang diperoleh,

tetapi dapat dilihat dari profitabilitasnya. Masalah profitabilitas ini penting

bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Bagi pimpinan

perusahaan, profitabilitas dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk

mengetahui berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan

2
bagi penanam modal dapat digunakan sebagai tolok ukur prospek modal yang

ditanamkan dalam perusahaan tersebut.

Profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba yang diperoleh

perusahaan dengan aktiva atau modal yang dipergunakannya untuk

menghasilkan laba tersebut. Oleh kaena itu, profitabilitas yang tinggi

menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menjalankan operasinya

yang mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang besar

dalam menghasilkan laba. Pencapaian profitabilitas yang tinggi tergantung

kepada kemampuan pihak manajemen perusahaan dalam merencanakan,

mendapatkan dan memanfaatkan serta mengelola dana-dana seeektif dan

seefisien mungkin. Salah satu pengukuran atas kinerja perusahaan tersebut

adalah dengan mengetahui tingkat pengembalian atas investasi (Return on

Investment-ROI).

Dalam menjalankan aktivitas operasinya perusahaan pasti akan

membutuhkan modal kerja. Modal kerja adalah nilai aktiva/harta yang dapat

segera dijadikan uang kas yaitu dipakai perusahaan untuk keperluan sehari-

hari, misalnya untuk membayar gaji pegawai, membeli bahan baku/barang,

membayar ongkos angkutan, membayar hutang dan sebagainya oleh sebab itu

kesalahan dalam mengelola modal kerja mengakibatkan kegiatan usaha dapat

terhambat atau terhenti sama sekali. Pengaturan modal kerja penting karena

selama perusahan beroperasi modal kerja dibutuhkan, apabila sebuah

perusahan hendak beroperasi secara berkesinambungan memang harus

mengatur modal kerjanya baik secara kualitatif dan kuantitatif.

3
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga

dapat memungkinkan perusahaan berfungsi secara ekonomis dalam

memperoleh barang dan jasa yang diperlukan untuk beroperasi, karena jika

kekurangan modal kerja akan berdampak pada terganggunya kegiatan

operasional perusahaan yang pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya

kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba, sebaliknya jika berlebihan

menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dimana dana yang tersedia

tidak dipergunakan secara efektif.

Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang

tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan

karena tidak mempergunakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan

melalui dana yang ada, sehingga pemilik haruslah benar-benar dapat

mengelola modar kerjanya dengan baik.

Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur dengan rasio

perputaran modal kerja (working capital turnover). Rasio ini menunjukkan

berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja sebrputar dalam satu

periode atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap rupiah modal

kerja, dan jumlah penjualan tersebut otomatis berpengaruh terhadap

profitabilitas. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin

efektif penggunaan modal kerja yang berdampak pada meningkatnya

profitabilitas perusahaan.

Disamping pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien, dana

yang dimiliki perusahaan dapat juga digunakan untuk investasi jangka pendek

4
dan jangka panjang, dan salah satunya ke dalam aktiva. Dengan

menginvestasikan dana kedalam aktiva maka perusahaan akan memperoleh

manfaat dari investasi tersebut di masa depan dan tentunya manfaat dari

investasi tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup

perusahaan yang merupakan tujuan dari setiap perusahaan.

Dalam perusahaan jasa, investasi kedalam aktiva dapat dilakukan pada

piutang usaha dan ini merupakan salah satu bentuk investasi jangka pendek.

Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca

perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa secara

kredit. Dalam penagihan piutang, berlangsung proses perubahan piutang

menjadi kas. Proses tersebut akan terus berulang sepanjang piutang masih

dapat ditagih. Artinya, piutang akan terus berputar. Piutang akan

dikonversikan menjadi kas dalam satu periode akuntansi.

Tinggat perputaran piutang dapat dihitung dengan membandingkan

penjualan kredit dengan rata-rata pitang dimana saldo rata-rata piutang dapat

dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian

dibagi dua. Tingkat perputaran ini menggambarkan berapa kali modal yang

tertanam dalam piutang berputar atau berapa lama waktu yang digunakan

untuk mengubah piutang ke kas, semakin cepat perputaran piutang

menandakan bahwa modal dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Perputaran piutang juga merupakan salah satu faktor yang

menentukan besar kecilna keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

Beberapa keuntungan yang diperoleh perusahaan, jika melakukan

5
pengelolaan piutang dengan baik, antara lain kemungkinan perusahaan dapat

membayar semua kewajibannya tepat waktu dan memungkinkan perusahaan

tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada

kesulitan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan, dimana secara

tidak langsung akan berdampak pada tingkat perolehan keuntungan

perusahaan yang bersangkutan.

Seprina Ruleta Sitanggang (2008) melakukan penelitian mengenai

perputaran piutang terhadap profitabilitas pada PT. Gresik Cipta Sejahtera

Cabang Medan. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara tingkat perputaran piutang dengan profitabilitas (ROA).

Disamping menginvestasikan dana kedalam bentuk piutang,

perusahaan juga melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk aktiva

tetap. Perusahaan melakukan investasi aktiva tetap dengan harapan agar

mendapatkan return yang lebih besar daripada sebelum melakukan investasi.

Investasi dalam aktiva tetap dilakukan dengan tujuan untuk menambah

kuantitas produk, meningkatkan kualitas produk, dsb, dengan harapan kinerja

perusahaan akan meningkat dan dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih

baik dan tentunya akan berdampak pada peningkatan keuntungan perusahaan.

Manajemen aktiva tetap yang efektif sangat penting untuk kelangsungan

hidup perusahaan karena apabila perusahaan kekurangan aktiva tetap untuk

menambah jumlah produk sedangkan permintaan produk besar maka

perusahaan akan kehilangan konsumen yang potensial. Hal ini akan

mengakibatkan hilangnya peluang bagi perusahaan dalam memperoleh laba

6
karena banyaknya permintaan yang tidak terpenuhi, tetapi jika perusahaan

terlalu banyak memiliki aktiva tetap perusahaan maka terdapat aktiva yang

menganggur. Oleh sebab itu, ketidaktepatan dalam menentukan mengelola

piutang, dan aktiva tetap akan mengakibatkan kegiatan perusahaan terganggu

dan menurunnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai : “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas

Pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti

merumuskan masalah, yaitu “apakah perputaran piutang, berpengaruh

terhadap profitabilitas pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel.

Kokalukuna”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

perputaran piutang, terhadap profitabilitas pada Koperasi Moono Jaya

Waruruma Kel. Kokalukuna

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:

7
1. Sebagai bahan informasi dalam meningkatkan profitabilitas pada

Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang berminat melakukan

penelitian tentang pengaruh perputaran piutang, terhadap profitabilitas

pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membahas mengenai perputaran piutang dan

profitabilitas pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna Tahun

2010 – 2012.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat berkomunikasi antara keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2002:2). Selain itu, Kieso dan

Weygandt (2002:2) mengungkapkan bahwa laporan keuangan merupakan

sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak

diluar korporasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-

kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan para pemakai.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan bertujuan untuk

memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja perusahaan yang

bermanfaat bagi sebagai besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan

pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (IAI, 2007:Par 5).

Sedangkan, tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 dalam

Kieso dan Weygandt (2002:8) dapat diklasifikasikan menjadi:

9
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar

dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi

keuangan hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam

keuangan.

2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber

daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis

b. Memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan

dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang

diarahkan untuk memperoleh laba.

c. Memberikan informasi keuangan untuk mengestimasi potensi

penghasilan bagi perusahaan.

d. Memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan

dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.

e. Mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan

pengguna laporan.

3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan meliputi relevansi, dapat

dimengerti, dapat diverifikasi, netralitas, ketetapan waktu, daya banding

dan kelengkapan.

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 5 (FASB,

1985) menyatakan bahwa laporan keuangan memiliki tujuan yang sama

dengan pelaporan keuangan. Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC No.

1 (FASB, 1985) adalah sebagai berikut:

10
1. Menyediakan informasi bagi para investor serta kreditor saat ini atau

potensial dan para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi,

kredit dan keputusan serupa secara rasional.

2. Menyediakan informasi untuk membantu para investor, kreditor dan

pemakai lainnya menilai jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian

arus kas masuk bersih prospektid perusahaan.

3. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi dari sebuah

perusahaan, klaim terhadao sumber daya tersebut dan perubahan di

dalamnya.

2.1.3 Pemakai Laporan Keuangan

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

menyatakan bahwa para pengguna yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan (IAI, 2007 : 2-3), antara lain:

1. Penanam modal (investor) membutuhkan informasi untuk menentukan

keputusan investasi yang harus diambil. Pemegang saham membutuhkan

informasi yang dapat membantu mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam membayar dividen.

2. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka

membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan

(stabilitas dan profitabilitas) dalam memberikan balas jasa, manfaat

pension dan kesempatan kerja.

11
3. Pemberi pinjaman memerlukan informasi untuk memutuskan apakah

akan memberi pinjaman atau tidak, berdasarkan kemampuan perusahaan

untuk membayar hutang beserta bunganya pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur lainnya membutuhkan informasi untuk

memutuskan apakah akan memberi pinjaman atau tidak, berdasarkan

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang beserta bunganya pada

saat jatuh tempo.

5. Pelanggan memerlukan informasi tentang keberlanjutan usaha

perusahaan, terutama apabila pelanggan terikat dalam perjanjian jangka

panjang atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya

membutuhkan informasi terutama untuk mengatur aktivitas perusahaan,

menetapkan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik

pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir

kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.1.4 Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 (FASB,

1985) menyatakan unsur-unsur laporan keuangan meliputi:

1. Aktiva, manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang

dikendalikan oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi-

transaksi atau kejadian masa lalu.

12
2. Kewajiban, pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di

masa depan yang berasal dari kewajiban sekarang dari suatu kesatuan

tertentu.

3. Ekuitas, kepentingan residual dalam aktiva sebuah entitas setelah

dikurangi kewajibannya. Ekuitas merupakan kepemilikan dalam suatu

perusahaan yang bersifat komersial

4. Investasi oleh pemilik, kenaikan aktiva bersih perusahaan tertentu yang

dihasilkan dari transfer sesuatu yang bernilai dari entitas lain ke

perusahaan tersebut. Aktiva merupakan bentuk yang paling umum

diterima sebagai investasi oleh pemilik.

5. Distribusi kepada pemilik, penurunan aktiva bersih perusahaan tertentu

yang terjadi karena pemindahan aktiva, penyediaan jasa atau penciptaan

kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Pembagian kepada pemilik

mengurangi kepemilikan (ekuitas) dalam suatu peusahaan.

6. Laba komprehensif, perubahan dalam ekuitas suatu kesatuan selama

suatu periode yang terjadi karena transaksi dan kejadian lainnya pada

sumber-sumber bukan pemilik.

7. Pendapatan, arus masuk atau peningkatan lain atas aktiva sebuah entitas

atau penyelesaiankewajiban selama satu periode dari penyerahan atau

produksi barang, penyeran jasa atau aktifitas yang merupakan operasi

utama kesatuan tersebut.

8. Beban, arus kas keluar atau pengurangan lain dari aktiva atau terjadinya

suatu kewajiban selama satu periode dari penyerahan atau produksi

13
barang, penyerahan jasa atau aktivitas yang merupakan operasi utama

perusahaan.

9. Keuntungan, kenaikan ekuitas yang terjadi karena transaksi tidak

langsung dan dari semua transaksi serta kejadian yang memperngaruhi

perusahaan selama satu periode kecuali berasal dari pendapatan dan

investasi pemilik.

10. Kerugian, yaitu penurunan ekuitas yang terjadi karena transaksi dan

kejadian yang mempengaruhi perusahaan selama satu periode kecuali

berasal dari beban dan distribusi kepada pemilik.

Berdasarkan FASB dalam Kieso dan Weygandt (2002 : 36) unsur-

unsur tersebut diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama

yang terdiri dari tiga unsur (aktiva, kewajiban dan ekuitas) menjelaskan

jumlah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya tersebut pada suatu

waktu tertentu. Kelompok kedua yang terdiri dari tujuh unsur lainnya

menjelaskan transaksi, kejadian dan situasi yang mempengaruhi perusahaan

selama periode waktu tertentu.

2.1.5 Komponen Laporan Keuangan

PSAK No. 1 menyebutkan bahwa laporan keuangan yang lengkap

terdiri atas beberapa komponen, yaitu (IAI, 2007 : Par. 07):

1. Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan

posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik) perusahaan

pada suatu saat (tanggal) tertentu.

14
2. Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama

satu periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

3. Laporan perubahan ekuitas adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas

yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau

setahun.

4. Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran

kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

5. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian

jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas

dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan yang tidak

disajikan dalam keempat laporan keuangan sebelumnya.

2.1.6 Keterbatasan Laporan Keuangan

Munawir (2002 : 9-10) menyatakan bahwa laporan keuangan

memiliki beberapa keterbatasan, meliputi:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya sifatnya

sementara dan bukan merupakan laporan final.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam satuan mata uang

(Rupiah) yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat. Namun, dasar

penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda dan

berubah-ubah.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan dari berbagai waktu dan tanggal yang lalu, dimana daya beli

uang tersebut semakin menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

15
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena

faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang.

2.2 Perputaran Piutang

2.2.1 Pengertian Perputaran Piutang

Untuk mendukung misi perusahaan, salah satunya Kieso dan

Weygandt (2002 : 200-202) adalah dengan melakukan penjualan kredit yang

secara tidak langsung dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dari

penjualan kredit tersebut dapat menimbulkan adanya piutang. Semakin

besar proporsi dan jumlah kredit, semakin besar pula piutang yang dimiliki

oleh perusahaan, apabila hal-hal lain tetap. Dimaksudkan dengan hal-hal

lain ini adalah para langganan tidak merubah kebiasaan mereka dalam

melunasi utang mereka.

Meskipun piutang bisa terbentuk tidak dengan penjualan kredit,

seperti para karyawan yang mengajukan permohonan pinjaman kepada

perusahaan, perusahaan lain meminjam uang kepada perusahaan tersebut

tanpa ada hubungannya dengan transaksi penjualan. Tetapi dalam penelitian

ini, penulis membicarakan piutang dalam perusahaan. Pada beberapa

perusahaan, piutang merupakan hal yang sangat penting dan memerlukan

analisis yang seksama. Bambang Riyanto (2008:85) mengemukakan bahwa

penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi

menimbulkan piutang langganan. Piutang merupakan hak untuk menagih

16
sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya

suatu transaksi.

2.2.2 Penggolongan Piutang

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku PSAK No. 9:

“Bahwa sumber terjadinya piutang digolongkan dalam dua kategori, yaitu

piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang

timbul karena penjualan-penjualan pokok atas penyerahan jasa dalam

rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang yang timbul dari

transaksi di luar usaha kegiatan perusahaan digolongkan piutang lain-lain”.

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya

waktu untuk mengubah piutang menjadi kas (Bambang Riyanto, 2008:90).

Putaran piutang dihitung dengna membagi penjualan kredit bersih dengan

saldo rata-rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan

mempunyai hubungan erat dengan volume penjualan kedit. Posisi piutang

dapat dihitung dengan menggunakan rasio perputaran piutang. Perputaran

piutang dihitung dengan rumus:

Piutang Dagang/Usaha
Perputaran Piutang=
Piutang Rata−rata

2.3 Profitabilitas

2.3.1 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis

kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba

17
perusahaan. Para investor di pasar modal sangat memperhatikan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal ini

merupakan daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham, oleh

karena itu manajemen harus mampu memenuhi target yang telah ditetapkan.

Menurut Kasmi (2008:196), “Rasio Profitabilitas merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio

ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pendapatan investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni

menunjukkan tingkat efisiensi suatu perusahaan.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Protabilitas

Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha

atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama

pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan

Kasmir (2008:197), menerangkan bahwa tujuan dan manfaat penggunaan

rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan

yakni:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

18
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluuh dana perusahaan yang

digunakan baik modal senditi

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan

keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.

Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan posisi keuangan

perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan,

sekaligus sebagai evaluasi terhadap kinerja manajemen sehingga dapat

diketahui penyebab dari perubahan kondisi keuangan perusahaan tersebut.

Semakin lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil yang

akan dicapai, sehingga posisi dan kondisi tingkat profitabilitas perusahaan

dapat diketahui secara sempurna.

2.3.3 Jenis-jenis Rasio Protabilitas

Secara umum ada empat jenis analisis utama yang digunakan untuk

menilai tingkat profitabilitas yakni terdiri dari:

1. Net Profit Margin (NPM)

2. Gross Profit Margin (GPM)

3. Return On Assets (ROA)

4. Return On Equity (ROE)

19
Namun dari ke empat rasio profitabilitas tersebut, analisis rasio

profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh rasio profitabilitas yang

menunjukkan kaitannya dengan investasi. “Ada dua rasio profitabilitas yang

berkaitan dengan investasi yakni Return On Assets (ROA) dan Return On

Equity (ROE)

1. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas

total assets, dengan cara membangdingkan laba setelah pajak dengan

rata-rata total aktiva. Return On Assets (ROA) menunjukkan efektivitas

perusahaan dalam mengelola assets. Semakin tinggi tingkat Return On

Assets (ROA) maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan

saham, artinya tinggi rendahnya Return On Assets (ROA) akan

mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi sehingga

akan mempengaruhi volume penjualan saham perusahaan begitu pula

sebaliknya.

Secara matematis Return On Assets (ROA) dapat dirumuskan

sebagai berikut (Mamduh, 2005:224) :

Laba Bersih Setelah Pajak


Return On Assets= x 100
Total Asset

2. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio

ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi

20
berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini,

semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,

demikian pula sebaliknya Return On Equity (ROE) yang tinggi akan

dapat mendorong penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang

baik dan manajemen biaya yang efektif. Hal ini akan mempengaruhi

minat para investor untuk melakukan transaksi jual beli saham,

sehingga akan meningkatkan volume penjualan saham perusahaan

tersebut.

Dengan kata lain tingkat Return On Equity (ROE) akan

memberikan pengaruh terhadap volume penjualan saham perusahaan

Formula yang digunakan untuk menghitung Return On Equity (ROE)

yakni sebagai berikut Mamduh, 2005:225) :

Laba Bersih Setelah Pajak


Return On Equity= x 100
Total Ekuitas

2.4 Kerangka Pikir

Laporan keuangan adalah sebagai suatu ukuran kuantitatif yang

menggambarkan perkembangan suatu perusahaan dari suatu tahun ke tahun

berikutnya jabarkan dalam laporan arus kas, dimana pada laporan arus kas

ini menjabarkan bagaimana kas yang dikeluarkan oleh perusahaan dank as

yang masuk dalam perusahaan. Perputaran Piutang adalah Piutang

merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si

pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi.

21
Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis

kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba

perusahaan. Profitabilitas merupakan keuntungan atau laba yang diperoleh

perusahaan dimana semakin besar laba yang diperoleh maka semakin baik

kondisi keuangan perusahaan. Dimana profitabilitas akan semakin

meningkat apabila perputaran piutang juga meningkat.

Dengan hasil analisis tersebut maka akan ditempuh langkah-langkah

yang relevan dan sesuai dengan kemampuan Koperasi Moono Jaya

Waruruma Kel. Kokalukuna guna meningkatkan profitabilitas Koperasi

Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna dimasa yang akan datang. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kerangka pikir dibawah ini:

Perputaran Piutang Profitabilitas


(X2) (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka didapat hipotesis awal


sebagai berikut: Diduga Perputaran Piutang berpengaruh terhadap
Profitabilitas.

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi dari penelitian ini adalah pada Koperasi

Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna yang berlokasi di Jln. Anoa, Kel.

Waruruma Kec. Kokalukuna Kota Baubau.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

atau kalimat-kalimat seperti informasi tentang Koperasi Moono Jaya

Waruruma Kel. Kokalukuna.

b. Data Kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang dinyatakan dalam

berbagai satuan seperti laporan keuangan pada Koperasi Moono Jaya

Waruruma Kel. Kokalukuna.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari karyawan dan

pimpinan pada Koperasi Moono Jaya Waruruma Kel. Kokalukuna.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui internet, buku yang

berkaitan dengan penelitian.

23
3.3 Metode Pengumpulan Data

Didalam melengkapi hasil penelitian ini, maka penulis melakukan

pengumpulan data dengan cara berikut:

1. Survey Pendahuluan, yaitu kegiatan langkah awal untuk mencari judul

skripsi dan masalah yang bisa diangkat menjadi bahan penelitian

dengan membaca jurnal maupun lewat karya tulis ilmiah lainnya.

Setelah menentukan judul penelitian skripsi dan masalah yang diangkat

dalam penelitian melalui jurnal, maka langkah selanjutnya adalah

mencai objek penelitian yang tepat dan sesuai dengan judul penelitian

skripsi.

2. Studi Kepustakaan, yaitu dengan suatu metode untuk mendapatkan

informasi dari teori-teori dengan cara mempelajari serta mencatat dari

buku-buku literature, majalah, jurnal, serta bahan-bahan informasi

lainnya yang berhubungan dengan materi yang dibahas oleh penulis.

3. Survey Lapangan, yaitu suatu metode pengumpulan data dimana

peneliti mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat objek yang

diteliti.

3.4 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik Analisis Piutang yaitu Rasio perputaran piutang ini

menunjukkan efisiensi pengelolaan piutang perusahaan.

Piutang
Receivable Turnover= x 100
Penjualan Per hari

24
25
2. Teknik analisis profitabilitas perusahaan

Return on Asset dengan Rumus

Laba Bersih Sebelum Pajak


Return On Assets= x 100
Total Activa

3.5 Metode Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh piutang terhadap profitabilitas dalam

penelitian ini digunakan alat analisis regresi berganda

Menurut Sugiyono (2007:250), analisis regresi linear berganda

digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan (naik turunnya) variable dependen bila dua atau variable

independen sebagai factor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Model analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk

menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

Y = α +bx

Dimana:

Y = Profitabilitas

Α = Konstanta (Nilai Intercept)

β = Koefisien regresi untuk X

X = Piutang

Ɛ = Estimasi tingkat kesalahan /Error

Dalam klasifikasi variabel di tentukan dimana yang sebagai variabel

bebas (Independent) adalah perputaran piutang (X) dan mana yang sebagai

variabel terikat (dependent) adalah Profitabilitas (Y) sedangkan variabel lain

26
diluar kedua variabel tersebut dilambangkan dengan (Ɛ) yang merupakan

variabel-variabel yang tidak diukur.

Dengan kriteria pengujian , jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak berarti

Ha diterima atau dengan menggunakan kriteria lain yaitu apabila signifikan

< 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima dan apabila signifikan > 0,05 maka H 0

diterima, Ha ditolak.

Uji t yaitu untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial atau

sendiri-sendiri. Dengan kriteria pengujian, jika thitung > ttabel maka H0 ditolak

berarti Ha diterima atau dengan menggunakan kriteria lain yaitu apabila

signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima dan apabila signifikan > 0,05

maka H0 diterima, Ha ditolak.

3.6 Definisi Operasional

Adapun yang menjadi definisi operasional variabel pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Perputaran Piutang (X) Rasio ini menunjukkan efisiensi pengelolaan

piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan modal kerja

yang ditanamkan dalam piutang rendah.

2. Profitabilitas (Y) adalah suatu perhitungan atas kemampuan

memperoleh laba dalam periode tertentu di masa yang akan datang.

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum


4.1.1 Sejarah Singkat KUD Moono Jaya

KUD Moono Jaya di awali pembentukannya merupakan koperasi

sekolah yang dibentuk oleh furu-guru SD Waruruma yang di motori

oleh kepala sekolah SD Waruruma Bapak La Sauyang kemudian

menjadi ketua koperasi tersebut. Di awal pembentukan koperasinya

tersebut hanya memiliki 10 orang anggota, 11 orang anggota termasuk

dengan ketua koperasi sekola SD Waruruma yang kesemua anggotanya

merupakan guru-guru SD Waruruma yakni : La Sau (Ketua), Sarifin

(Manejer, Sekretaris, Bendahara), La Arula (Badan Pengawas), La

Ajiru, Hj. Maliati, Asnah, Sitti Maemuna, Nuriati, Ana Sari (Anggota).

Kesebelas guru-guru tersebutlah merupakan pelopor utama dibentuknya

koperasi sekolah di SD Waruruma.

Sekitar tahun 1985 di Waruruma diadakan lomba P2WKSS

(menurut cerita ibu Harsiah, S.Pd beliau telah melupakan kepanjangan

dari P2WKSS karena ketikan telah lama berlalu). Ibu Harsiah, S.Pd

yang merupakan istri Bapak Mukhiar Salim (Alm). Pada waktu

diadakan lomba tersebut salah satu persyaratannya yaitu apabila desa

yang inginkan mengikuti lomba tersebut harus memiliki koperasi. Pada

saat itu lurah dari kelurahan Waruruma menunjuk Koperasi SD

28
Waruruma sebagai Koperasi Waruruma yang kemudian dialihkan dari

koperasi sekolah menjadi KUD, dan berganti nama menjadi KUD

Moono Jaya seperti yang kita kenal sekarang.

Usaha masyarakat Waruruma ternyata tidak sia-sia karena dalam

lomba tersebut kelurahan Waruruma berhasil meraih juara 2. Menurut

ibu Harsiah, S.Pd koperasi sekolah warurumah dialihkan menjadi KUD

tepatnya pada tanggal 3 April 1985. Dan sekarang KUD Moono Jaya

telah berbadan hokum nomor : 51/IPAD/KWK.21/1/1996 tanggal 17

Januari 1996

4.1.2 Visi dan Misi KUD Moono Jaya


Adapun visi dan misi dari Koperasi Unit Desa Moono Jaya adalah

sebagai berikut :
1. Visi

Terwujudnya KUD Moono Jaya mengutamakan kesejahteraan

anggota sehingga menciptakan perekonomian yang baik bagi

anggota

2. Misi

Upaya dalam mewujudkan visi koperasi KUD Moono Jaya

melakukan kegiatan diantaranya :

a. Membantu anggota yang ingin meminjamkan uang koperasi

Moono Jaya dengan pengkreditan bunga rendah dan

persyaratan yang tidak rumit dan susah, sehingga memudahkan

29
anggota dalam upaya dalam upaya memperbaiki perekonomian

anggota.
b. Membuka usaha WASERDA untuk mempekerjakan yang

pengangguran dan untuk menambah penghasilan koperasi

Moono Jaya yang dipergunakan untuk kepentingan dan

kesejahteraan anggota sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.


4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang mewujudkan pola

tetap dari hubungan diantara bidang-bidang kerja maupun orang yang

menunjukkan kedudukan dan peran masing-masing dalam suaru

kebulatan kerja sama. Selain itu struktur organisasi merupakan alat vital

bagi perusahaan atau suatu lembaga dalam menjalankan aktivitasnya

dan dari dalamnya akan dapat dilihat sejauh mana tingkat tanggung

jawab dari setiap bagian atau personil menurut tugasnya masing-masing

guna pencapaian tujuan perusahaan.

Tujuan dibentuknya organisasi adalah untuk membantu

menciptakan lingkungan yang memungkinkan adanya penyesuaian-

penyesuaian dengan keadaan perusahaan. Struktur yang disusun juga

harus menunjukkan garis-garis wewenang dan tanggung jawab yang

jelas.

Struktur organisasi yang disusun ada bermacam-macam pola dan

susunan, tergantung jenis aktivitas perusahaan dan kemampuan sumber

dana serta penempatan tenaga kerja sesuai kemampuan dan kebutuhan

30
perusahaan. Struktur yang disusun haruslah ada hubungan antara bagian

yang satu dengan bagian lainnya, baik secara vertical maupun horizontal

sehingga akan mencerminkan tanggung jawab sebagai satu kesatuan

usaha. Secara umum, struktur organisasi Koperasi Unit Desa Moono

Jaya dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Struktur Organisasi KUD Moono Jaya

KETUA SEKRETARIS

BENDAHARA

KARYAWAN ANGGOTA

Sumber : Koperasi Unit Desa Moono Jaya

Tugas dari kegiatan organisasi Koperasi Unit Desa Moono Jaya di

Kelurahan Waruruma yaitu :

1. Ketua
Kegiatan ketua Koperasi Unit Desa Moono Jaya dalam menjalankan

Koperasi ini cukup banyak diantaranya :


a. Mengkoordinasi penyusunan rencana kerja dan anggaran

masing-masing unit dalam rangka penyusunan rencana kerja dan

anggaran masin-masing unit dalam rangka penyusunan rencana

kerja tersebut kepada pengurus.


b. Mengesahkan pengeluaran dan penerimaan kas sampai batas

wewenang yang diselesaikan melalui keputusan rapat pengurus

bersama ketua.

31
c. Meminta data, informasi dana laporan yang diperlukan dari

karyawan yang berada di bawah koordinasi sebagai bahan

evaluasi dan penyusunan laporan pertanggungjawaban kepada

pengurus.
d. Menghadiri undangan dari kantor dinas koperasi kota Baubau

atau undangan dari jawatan yang berhubungan dengan Koperasi

Unit Desa Moono Jaya.


2. Sekretaris
Tugas sekretaris di Koperasi Moono Jaya sama hal padatnya dengan

ketua, tugas sekretaris terhadap ketua meliputi, mengorganisir

rencana kegiatan, pengetikan, making call, menerima tamu,

korespondensi, filling serta surat menyurat. Tugas terhadap bawahan

yaitu memberikan bimbingan dan motivasi sehingga tujuan

organisasi dapat tercapai dengan baik.


3. Bendahara
Tugas bendara di Koperasi Moono Jaya yaitu diantaranya :
a. Menyimpan rencana kerja dan pola pelaksanaan di bidang tugas

kebendaharaan.
b. Mencari dana yang mengatur arus uang keluar masuk.
c. Membantu mengawasi pekerjaan ketua dalam hal

penyelenggaraan administrasi keuangan koperasi.


d. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan

yang telah disepakati bersama oleh pengurus tentang biaya serta

melayani anggota yang meminjam dengan persetujuan pengurus.


4. Karyawan
Dikoperasi Unit Desa Moono Jaya memiliki karyawan tetap yang di

gaji oleh koperasi, memiliki tugas sebagai berikut :


a. Membuka dan melayani pembeli di warung serba ada KUD

Moono Jaya di jam kerja setiap harinya dengan dua shif.


b. Melayani pembayaran atas transaksi pembelian barang.

32
c. Melayani pembayaran iuran listrik dan air.
d. Menjaga kebersihan KUD Moono Jaya.
e. Melaporkan keuangan masuk dan keluar melalui buku laporan

keuangan setiap harinya


5. Anggota
Anggota Koperasi Unit Desa Moono Jaya berasal dari masyarakat

kelurahan Waruruma dan guru-guru SD maupun SMP Waruruma,

apabial masyarakat dari kelurahan lain ingin menjadi anggota

Koperasi Moono Jaya dibolehkan atas persetujuan ketua dan

pengurus yang diputuskan melalui rapat anggta.

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Perputaran Piutang

Perputaran piutang pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya

khususnya pada tahun 2010, 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perputaran Piutang 2010, 2011 dan 2012


Tahun Piutang (A) Penjualan (B) Perputaran Piutang (A/B)
2010 1.000.000 441.000 2.27 Kali
2011 1.100.000 615.000 1.78 Kali
2012 1.200.000 835.000 1.43 Kali

Piutang
Perputaran Piutang = X 100
penjualan
1.000 .000
Perputaran Piutang 2010 = X 100 =2.27 Kali
441.000
1.100 .000
Perputaran Piutang 2011 = X 100 =1.78 Kali
615.000
1.200 .000
Perputaran Piutang 2012 = X 100 =1.43 Kali
835.000

33
Dari data perhitungan perputaran piutang di atas dapat dilihat

perputaran piutang pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya Pada Tahun

2010 adalah sebesar 2.27 kali perputaran piutang, pada tahun 2011

perputaran piutang Koperasi Unit Desa Moono Jaya adalah 1.78 kali

putaran dan pada tahun 2012 perputaran piutang Koperasi Unit Desa

Moono Jaya adalah 1.43 kali putaran fluktuasinya perputran piutang

Koperasi Unit Desa Moono Jaya disebabkan karena adanya retur

penjualan yang berfluktuasi serta kondisi diluar koperasi seperti adanya

inflasi yang secara lansung mempengaruhi harga barang yang di beli

serta di jual pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya.

4.2.2 Profitabilitas Koperasi

Profitabilitas Koperasi Unit Desa Moono Jaya pada tahun 2010,

2011 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perputaran Piutang 2010, 2011 dan 2012


Tahun LBSP (A) Total Aktiva (B) Profitabilitas (A/B)
2010 1.035.400 10.865.800 9.53 Kali
2011 1.175.400 11.902.500 9.88 Kali
2012 492.500 12.714.500 3.87 Kali

Laba Bersih Sebelum Pajak


Profitabilitas = X 100
Total Aktiva
1.035 .400
Profitabilitas 2010 = X 100 =9.53 Kali
10.865 .800
1.175 .400
Profitabilitas 2011 = X 100 =9.88 Kali
11.902 .500

34
492.500
Profitabilitas 2012 = X 100 =3.87 Kali
12.714 .500

Dari data perhitungan profitabilitas di atas dapat dilihat

profitabilitas pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya Pada Tahun 2010

adalah sebesar 9.53 pada tahun 2011 profitabilitas Koperasi Unit Desa

Moono Jaya adalah 9.88dan pada tahun 2012 profitabilitas Koperasi

Unit Desa Moono Jaya adalah 3.87, fluktuasinya profitabilitas Koperasi

Unit Desa Moono Jaya disebabkan karena adanya pembayaran pajak

yang berfluktuasi serta kondisi diluar koperasi seperti adanya inflasi

yang secara lansung mempengaruhi nilai aktiva yang di beli serta di jual

pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya.

4.2.3 Laporan Keuangan


Adapun laporan keuangan Koperasi Unit Desa Moono Jaya pada tahun

2010 sampai dengan 2012 yaitu sebagai berikut :


Tabel 4.3 Laporan Neraca KUD Moono Jaya 2010

KUD MOONO JAYA


NERACA
Per 31 Desember 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
ASET
ASET LANCAR :
Kas 1.022.000,00
Piutang Dagang 1.000.000,00
Persediaan 1.006.000,00
Asuransi Dibayar Dimuka 26.000,00
Perlengkapan 10.800,00
TOTAL ASET LANCAR 3.064.800,00
ASET TETAP
Tanah 1.500.000,00
Bangunan 6.900.000,00
Akum. Penyusutan Bangunan (1.050.000,00)

35
Kendaraan 990.000,00
Akum. Penyusutan Kendaraan (539.000,00)
TOTAL ASET TETAP 7.801.000,00
TOTAL ASET 10.865.800,00

LIABILITAS
Hutang Dagang 1.967.000,00
Hutang Hipotik 790.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka 112.000,00
TOTAL LIABILITAS 2.869.000,00
EKUITAS
Modal Koperasi 7.996.800,00
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 10.865.800,00
Sumber : KUD Moono Jaya 2010

Tabel 4.3 Laporan Neraca KUD Moono Jaya 2010

KUD MOONO JAYA


LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
Penjualan
Penjualan 490.000,00
Retur Penjualan (49.000,00)
Penjualan Bersih 441.000,00

Harga Pokok Penjualan


Persediaan 1 Jan 2012 203.600,00
Pembelian 290.000,00
Biaya Angkut Pembelian 10.000,00
300.000,00
Retur Pembelian (500.000,00)
Pembelian Bersih (200.000,00)
Barang Tersediah untuk dijual 3.600,00
Persediaan 31 Des 2012 (1.020.000,00)
Harga pokok penjualan (1.016.400,00)
Laba Kotor 1.457.400,00

Beban Usaha
Beban Gaji 8.000,00
Beban Angkutan Luar 10.000,00
Beban Asuransi 22.000,00
Beban Penyusutan Bangunan 20.000,00
Beban Penyusutan Kendaraan 10.000,00
Beban Pemeliharaan 400.000,00

36
Beban Lain-Lain 70.000,00
Total Beban Usaha 540.000,00
Laba Bersih Usaha 917.400,00
Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan Sewa 118.000,00
Laba Bersih sebelum Pajak 1.035.400,00
Pajak Penghasilan (876.000,00)
Laba Bersih setelah Pajak 159.400,00
Sumber : KUD Moono Jaya 2010
Tabel 4.4 Laporan Neraca KUD Moono Jaya 2011

KUD MOONO JAYA


NERACA
Per 31 Desember 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)
ASET
ASET LANCAR :
Kas 1.122.000,00
Piutang Dagang 1.100.000,00
Persediaan 1.040.000,00
Asuransi Dibayar Dimuka 46.000,00
Perlengkapan 13.500,00
TOTAL ASET LANCAR 3.321.500,00
ASET TETAP
Tanah 1.700.000,00
Bangunan 7.700.000,00
Akum. Penyusutan Bangunan (1.070.000,00)
Kendaraan 890.000,00
Akum. Penyusutan Kendaraan (639.000,00)
TOTAL ASET TETAP 8.581.000,00
TOTAL ASET 11.902.500,00

LIABILITAS
Hutang Dagang 2.067.000,00
Hutang Hipotik 840.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka 114.000,00
TOTAL LIABILITAS 3.021.000,00
EKUITAS
Modal Koperasi 8.881.500,00
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 11.902.500,00
Sumber : KUD Moono Jaya 2011

Tabel 4.5 Laporan Neraca KUD Moono Jaya 2011

37
KUD MOONO JAYA
LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)
Penjualan
Penjualan 680.000,00
Retur Penjualan (65.000,00)
Penjualan Bersih 615.000,00

Harga Pokok Penjualan


Persediaan 1 Jan 2012 399.600,00
Pembelian 510.000,00
Biaya Angkut Pembelian 20.000,00
530.000,00
Retur Pembelian (700.000,00)
Pembelian Bersih (170.000,00)
Barang Tersediah untuk dijual 229.600,00
Persediaan 31 Des 2012 (1.440.000,00)
Harga pokok penjualan (1.210.400,00)
Laba Kotor 1.825.400,00

Beban Usaha
Beban Gaji 10.000,00
Beban Angkutan Luar 20.000,00
Beban Asuransi 27.000,00
Beban Penyusutan Bangunan 30.000,00
Beban Penyusutan Kendaraan 11.000,00
Beban Pemeliharaan 600.000,00
Beban Lain-Lain 80.000,00
Total Beban Usaha 778.000,00
Laba Bersih Usaha 1.047.400,00
Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan Sewa 128.000,00
Laba Bersih sebelum Pajak 1.175.400,00
Pajak Penghasilan (901.000,00)
Laba Bersih setelah Pajak 274.400,00
Sumber : KUD Moono Jaya 2011
Tabel 4.6 Laporan Neraca KUD Moono Jaya 2012

KUD MOONO JAYA


NERACA
Per 31 Desember 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
ASET
ASET LANCAR :
Kas 1.233.000,00
Piutang Dagang 1.200.000,00

38
Persediaan 1.140.000,00
Asuransi Dibayar Dimuka 56.000,00
Perlengkapan 33.500,00
TOTAL ASET LANCAR 3.662.500,00
ASET TETAP
Tanah 2.800.000,00
Bangunan 7.300.000,00
Akum. Penyusutan Bangunan (1.190.000,00)
Kendaraan 780.000,00
Akum. Penyusutan Kendaraan (638.000,00)
TOTAL ASET TETAP 9.052.000,00
TOTAL ASET 12.714.500,00

LIABILITAS
Hutang Dagang 2.240.000,00
Hutang Hipotik 1.000.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka 135.000,00
TOTAL LIABILITAS 3.375.000,00
EKUITAS
Modal Koperasi 9.339.500,00
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 12.714.500,00
Sumber : KUD Moono Jaya 2012

Tabel 4.7 Laporan Neraca KUD Moono Jaya 2012

KUD MOONO JAYA


LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Penjualan
Penjualan 910.000,00
Retur Penjualan (75.000,00)
Penjualan Bersih 835.000,00

Harga Pokok Penjualan


Persediaan 1 Jan 2012 217.500,00
Pembelian 630.000,00
Biaya Angkut Pembelian 30.000,00
660.000,00
Retur Pembelian (900.000,00)
Pembelian Bersih (240.000,00)
Barang Tersediah untuk dijual 22.500,00
Persediaan 31 Des 2012 (640.000,00)
Harga pokok penjualan (662.500,00)

39
Laba Kotor 1.497.500,00

Beban Usaha
Beban Gaji 11.000,00
Beban Angkutan Luar 30.000,00
Beban Asuransi 38.000,00
Beban Penyusutan Bangunan 50.000,00
Beban Penyusutan Kendaraan 21.000,00
Beban Pemeliharaan 900.000,00
Beban Lain-Lain 90.000,00
Total Beban Usaha 1.140.000,00
Laba Bersih Usaha 357.500,00
Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan Sewa 135.000,00
Laba Bersih sebelum Pajak 492.500,00
Pajak Penghasilan (216.000,00)
Laba Bersih setelah Pajak 276.500,00
Sumber : KUD Moono Jaya 2012
Dari data laporan keuangan di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi

peningkatan total asset dan modal yang dimiliki oleh koperasi baik

tahun 2010, 2011 dan 2012 dimana total leabilitas dan equitas pada

laporan neraca adalah sebesar Rp. 10.865.800,00 pada tahun 2010, Rp.

11.902.500,00 pada tahun 2011 dan 12.714.500,00 pada tahun 2012

dimana peningkatan ini disebabkan karena penigkatan nilai asset

koperasi dan juga penigkatan modal yang dimiliki oleh Koperasi Unit

Desa Moono Jaya. Pada laporan rugi laba juga menggambarkan

peningkatan yang signifikan dari tahun ketahun dimana laba bersih

setelah pajak yaitu Rp. 159.400,00 pada tahun 2010, Rp. 274.400,00

pada tahun 2011 dan Rp. 276.500,00 pada tahun 2012 peningkatan ini

disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan sewa, dan laba

usaha pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya

4.3 Pembahasan

40
4.3.1 Data Rasio Keuangan

Data rasio keuangan yang ada pada Koperasi Unit Desa Moono

Jaya dimana menace pada penelitian yaitu mengacu pada perputaran

Piutang dan rasio profitabilitas pada tahun 2010, 2011 dan 2012.

Dimana data rasio keuangan tersebut dapat dilihat table 4.8 di bawah ini

Tabel 4.8 Data Keuangan Tahun 2010, 2011 dan 2012

Tahun Perputaran Piutang Profitabilitas


2010 2,27 9,53
2011 1,78 9,88
2012 1,43 3,87
Sumber : Rasio Keuangan KUD Moono Jaya (Data Diolah)

Berdasarkan data pada table 4.7 di atas dapat di jelaskan perputaran

piutang dari tahun 2010, 2011 dan 2012 mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2010 perputaran piutang adalah sebesar Rp. 2,27 kali, 1,78

kali pada tahun 2011 dan menjadi 1,43 kali pada tahun 2012 sama

halnya juga dengan profitabilitas dimana tahun 2010, 2011 dan 2012

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2010 profitabilitas adalah 9,53,

dan meningkat menjadi 9,88 pada Tahun 2011, dan turun menjadi 3.87

pada tahun 2012, penyusunan ini disebabkan karena adanya penurunan

laba bersih sebelum pajak, sedangkan total akriva perusahaan semakin

41
meningkat, hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan profitabilitas

yang terus menerus dari tahun ke tahun selama periode 2010, 2011 dan

2012, hal ini disebabkan oleh biaya operasional yang telralu besar

dimana biaya operasional ini antara lain, biaya pengiriman dan

pengangkutan barang, serta menurunnya daya beli masyarakat, adanya

pembayaran iuran pajak yang berfluktuasi serta terdapat piutang yang

tak tertagih dari tahun ke tahun sehingga berdampak lansung pada

profitabilitas Koperasi Unit Desa Moono Jaya.

4.3.2 Uji Hipotesis


Penelitian tentang pengaruh perputaran piutang terhadap

profitabilitas diperoleh hasil penelitian dengan menggunakan analisi

regresi linear sederhadanyang di uji dengan program SPSS 19

disajikan sebagai berikut :

Table 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear sederhana

Koefisien
Standar T Hitung Signifikan R
Variable Bebas Regresi
Error (Stat) t Korelasi
(B)
Y 0,660 4.974 1,259 0,001 0,783
Konstanta = 3.402
Ajusted R Square = 0,514
R Square = 0,613
Sumber : Lampiran

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dengan

menggunakan SPSS 19 di peroleh, persamaan regresi linear

sederhana, pengaruh efisiensi biaya operasional terhadap kepuasan

pasien adalah :

42
Y =3.402+0,660 X

Persamaan tersebut dapat di interpretasikan sebagai berikut :


1. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0, 783 dapat diartikan bahwa

korelasi hubungan antara variable bebas Perputaran Piutang (X)

terhadap Profitabilitas (Y) adalah positif.


2. Nilai koefisien determinasi (R2) = 0,613 dapat diartikan bahwa

61,3% variasi dari peningkatan Perputaran Piutang di pengaruhi

oleh Profitabilitas (X) dan sisanya 38,7% dipengaruhi oleh

variable lain diluar model, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pengaruhnya

cukup kuat.
3. Estimase tingkat eror variable bebas profitabilitas = 4,974

menunjukkan angka relative kecil yang berarti mode regresi

semakin akurat untuk memprediksi Perputaran Piutang.

4.3.3 Analisis Deskriptif Kuantitatif


Hasil analisis infernsial menunjukkan bahwa perputaran piutang

berpengaruh terhadap profitabilitas dapat dilihat dari nilai signifikansi t

pada analisis regresi sederhana yaitu sig t = 0,00 < a = 0,05. Hal ini

membuktikan bahwa tingkat perputaran piutang yang ada pada

Koperasi Unit Desa Moono Jaya akan memberikan pengaruh positif dan

signifikan terhadap Profitabilitas pada Koperasi UnitDesa Moono Jaya.

Oleh karena itu, upaya peningkatan perputaran piutang sangat

diperlukan dalam rangka peningkatan profitabilitas pada Koperasi Unit

Desa Moono Jaya.

43
Besarnya pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas

dapat dilihat pada koefisien regresinya sebesar 0,783. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan dimensi Perputaran

Piutang sebesar I satuan, maka akan menyebabkan perubahan terhadap

Profitabilitas sebesar 78,3%.


Berdasarkan uraian diatas, akan berlaku jika diasumsikan bahwa

variable bebas lainnya dalam penelitian ini dianggap tetap. Kenyataan

ini dapat berindikasi bahwa Perputaran piutang akan menyebabkan

kecenderungan upaya peningkatan Porfitabilitas dengan asumsi variable

lainnya dianggap tetap.

44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian

ini, maka dapat disimpulkan bahwa Perputaran Piutang sangat berpengaruh

terhadap Profitabilitas pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya. Hal ini dapat

dilihat dari persamaan regresi Y = 3.402 + 0,660 X yang berarti bahwa jika

terjadi X sebesar 1 maka akan menyebabkan terhadap Profitabilitas sebesar

66,0%. Perputaran Piutang berpengaruh terhadap Profitabilitas dapat dilihat

dari nilai signifikansi t pada analisi regresi sederhana yaitu sig t = 0,00 < a =

0,05.
Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,783 dapat diartikan bahwa korelasi

hubungan antara variable bebas Perputaran Piutang (X) terhadap

Profitabilitas(Y) adalah positif.

5.2 Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan

saran sebagai berikut :


1. Untuk mewujudkan Profitabilitas yang baik maka perlu adanya

implementai Perputaran Piutang pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya

yang menunjang pelaksanaan Perputaran Piutang dan dapat meningkatkan

Profitabilitas pada Koperasi Unit Desa Moono Jaya sehingga, dapat

berjalan sesuai dengan visi dan misi koperasi yang telah ditetapkan

sebelumnya.
2. Untuk meningkatkan Perputaran Piutang maka manajemen pada Koperasi

Unit Desa Moono Jaya dan standar yang berlaku sehingga dapat

45
menunjang proses Perputaran Piutang pada Koperasi yang dilakukan oleh

manajemen Koperasi Unit Desa Moono Jaya dimasa yang akan

mendatang.

46
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2002, “Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”, Edisi Indonesia, BPFE,


Yogyakarta

Bambang Riyanto, 2008. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

FASB, 1985 “Statement of Financial Acounting Concepts (SFAC)” No.6,


Yogyakarta.

FASB, 1985 “Statement of Cash Flow (SFAS) No.95, Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Badang Penertiban Universitas Dipanegoro.

Hennie Van, 2005, Standar Pelaporan Keuangan Internasional: Pedoman


Praktis, Jakarta: Salemba Empat. (Edward Tanujaya)

IAI, 2007, Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia, Yogyakarta.

Kieso, Donald E, Weygandt, J., Warfield, Tery D. 2002. Akuntansi Intermediate,


jilid I, edisi kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2005 “Analisis Laporan Keuangan”,


Yogyakarta

Munawir, S, 2004. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta: Liberty


Yogyakarta

Munawir, S, 2004. “Rasio Keuangan Perusahaan”. Yogyakarta: Liberty


Yogyakarta

Riyanto, 2008, “Manajemen Keuangan”. Edisi Kelima, Liberti, Yogyakarta

Soeprihanto, 2006, “Kinerja Perusahaan Jasa dan Dagang”,


http://www.reindo.co.id,diakses 02 Mei 2013

47
Seprina Reuleta Sitanggang, 2008, Perputaran Piutang Terhadap
Profibilitas pada PT Gresik Citra Sejahtera Medan,
http://www.google.co_jurnalakuntansi.com. Di Akses 01 Mei 2013.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Afabeta

Sudjana, 1996, “Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi”, Penerbit Erlangga,
Jakarta

48
LAMPIRAN – LAMPIRAN

49
Toko Sinar Maju
Neraca konsolidasi
31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan rupiah)
2012 2011
ASET LANCAR
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 104.416.442 329.365.274
Investasi jangka pendek 41.498.041 79.125.623
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 25.583.088 31.241.457
Pihak ketiga 342.250.661 349.286.074
(Penyisihan Piutang ragu-ragu) (7.755.979) (7.755.979)
Piutang lain-lain 3.231.776 6.442.676
Persediaan 605.248.646 557.563.585
Uang muka 60.307.982 43.282.258
Pajak dibayar dimuka 2.864.520 22.750.333
Biaya dibayar dimuka 3.801.383 6.559.030
TOTAL ASET LANCAR 1.181.446.560 1.417.860.33
1

Toko Sinar Maju


Neraca konsolidasi
31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Angka dalam table dinyatakan dalam ribuan rupiah) lanjutan
2012 2011
ASET TIDAK LANCAR
Rekening bank dibatasi penggunanya 17.982 67.004
Piutang kepada pihak yang mempunyai 7.574.431
hubungan istimewa
Uang muka pembelian asset tetap 53.199.992 93.926.181
Asset pajak tangguhan 9.733.402 8.117.831
Asset tetap
Tanah 1.168.724.890 137.076.045
Bangunan dan prasarana 1.235.982.994 662.719.530
(Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasana) (453.550.979) (383.201.741)
Mesin dan peralatan 3.903.331.453 3.645.404.284
(Akumulasi penyusutan mesin dan peralatan) (2.669.881.876) (2.442.893.341)
Perlengkapan gudang 77.987.183 79.662.727
(Akumulasi penyusutan perlengkapan gudang) (44.910.360) (45.357.335)
Perlengkapan teknik dan laboratorium 49.456.263 45.969.626
(Akumulasi penyusutan Perlengkapan (37.927.881) (34.652.172)
teknik dan laboratorium)
Peralatan kantor 77.122.920 74.963.765
(Akumulasi penyusutan peralatan kantor) (65.008.241) (57.676.982)
Alat pengangkutan 59.486.893 61.055.858
(Akumulasi penyusutan alat pengangkutan) (51.936.705) (50.677.464)
Aset dalam penyelesaian 37.054.538 16.712.896
Total aset tetap 3.285.631.09 1.709.065.695
2
Aset lain –lain 1.970.497 1.981.065
Total Aset Tidak Lancar 3.350.852.96 1.820.732.203
5
TOTAL ASET 4.532.299.52 3.238.592.534

50
5

Toko Sinar Maju


Neraca konsolidasi
31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan rupiah)
2012 2011
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 7.736.844 8.747.077
Pihak ketiga 301.462.471 212.000.114
Utang lain kepada pihak ketiga 29.182.759 19.560.090
Utang Pajak 92.017.590 21.296.875
Biaya yang masih harus dibayar 145.846.141 2.195.724.93
4
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh 179.820.000 4.087.645.61
tempo dalam satu tahun 8
Total Liabilitas Jangka Pendek 756.065.805 6.544.974.70
8
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang-setelah dikurangi 3.904.096.206 -
bagianyang jatuh tempo dalam satu tahun
Pajak Tangguhan 122.258.602 17.674.170
Kewajiban imbalan pasca kerja 235.100.428 195.947.277
Total Liabilitas Jangka Panjang 4.261.455.236 213.621.447
Total Liabilitas 1.996.331.299 6.633.933.03
0

Toko Sinar Maju


Neraca konsolidasi
31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan rupiah)
2012 2011
EKUITAS
Surplus revaluasi 1.460.037.869 -
defisit
Sudah ditentukan penggunanya 6.308.000 6.308.000
Belum ditentukan penggunaannya (2.767.867.385 (4.342.611.621)
)
Total Ekuitas (485.221.516) (3.520.003.621
)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.532.299.525 3.238.592.534

Toko Sinar Maju


Laporan Laba Rugi konsolidasi
Untuk Tahun-Tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

51
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan rupiah)
2012 2011
PENJUALAN BERSIH 3.380.766.645 3.164.691.167
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.390.786.585 2.386.305.871
LABA BRUTO 989.980.060 778.385.296
BEBAN USAHA
Penjualan 336.283.883 308.484.419
Umum dan administrasi 177.877.825 151.983.000
Jumlah beban usaha 537.350.113 460.467.419
LABA (RUGI) USAHA 452.689.947 317.917.877
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Keuntungan (Kerugian) kurs 210.261.002 991.869.198
Keuntungan Pembelian 45.315.064 443.294.230
Penghasilan Bunga 2.069.987 8.604.837
Beban bunga dan keuangan (32.722.888) (5.213.743)
Beban penyusutan (308.757.007) (302.751.336)
Lain - lain bersih (19.556.297) (17.357.417)
Penghasilan (beban) lain-lain bersih (80.201.716) 1.118.445.769
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 372.428.231 1.436.363.646
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak kini (105.537.683) (14.145.159)
Pajak tangguhan 39.827.481 19.802.199
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak (65.710.202) 5.657.040
LABA DARI AKTIVITAS NORMAL 111.644.891 168.148.626

Toko Sinar Maju


Laporan Laba Rugi konsolidasi
Untuk Tahun-Tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan rupiah)-Lanjutan
POS LUAR BIASA 2012 2011
Keuntugan restrukturisasi utang jangka panjang 1.283.865.451
LABA BERSIH 1.590.583.480 1.442.020.686

Toko Sinar Maju


Laporan Perubahan Ekuitas konsolidasi
Untuk Tahun-Tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan rupiah)-Lanjutan
Model di Surplus Defisit Jumlah defisiensi
Setor revaluasi Ditentukan Tidak ditentukan modal
penggunaannya penggunaannya
Saldo per 1 januari 2009 661.500.000 6.308.000 (5.784.632.307) (5.116.824.307)
Laba bersih tahun berjalan - - 1.442.020.686 1.442.020.686
Saldo per 31 Desember 2009 661.500.000 6.308.000 (4.342.611.621) (3.674.803.621)
Surplus revaluasi tahun - 1.460.037.869 - - 1.460.037.869
berjalan bersih
Laba bersih tahun berjalan - - 1574.744.236 1.574.744.236
Saldo per 31 Desember 2010 661.500.000 1.460.037.869 6.308.000 (2.767.867.385) (640.021.516)

52
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 139511.780 1 139511.780 1.584 .001a
Residual 88082.220 1 88082.220
Total 227594.000 2
a. Predictors: (Constant), PerputaranPiutang
b. Dependent Variable: Profitabilitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized 95.0% Confidance Collinearity
Coefficients coefficients Interval for B statistics
Lower Upper
Model B Std. Eror Beta t Sig Bound Bound Tolerance VIF

1 (Constant) 3.402 984.544 .783 .397 . -12114.849 11380.044

PerputaranPiutang .660 4.974 1.25 001 -56.937 69.456 1.000 1.000

9 .

003

a. Dependent Variable : Profitabilitas

Collinearty Diagnosticsa
Variance proportions
Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) PerputaranPiutang
1 1 1.983 1.000 .01 .01
2 .017 10.698 .99 .099
a. Depedent Variable: Profitabilitas

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. deviation N
Paredicted Value 527.7064 1053.5046 776.0000 264.11340 3

Residual -140.70642 241.21101 .00000 209.85974 3

Std. Predicted Value -.940 1.051 .000 1.000 3

Std. Residual -474 .813 .000 .707 3


a. Dependent Variable: Profitabilitas

53
LAMPIRAN REGRESI

Descriptive Statistics
Mean Std. deviation N
Profitabilitas 776.0000 337.33811 3
PerputaranPiutang 182.6667 42.19400 3

Correlations

Profitabilitas PerputaranPiutang
Pearson Correlations Profitabilitas 1.000 .783
PerputaranPiutang .783 1.000
Sig. (1-tailed) Profitabilitas . .214
PerputaranPiutang .214 .
N Profitabilitas 3 3
. PerputaranPiutang 3 3

Variables Entered/Emovedb
Variables
Model Variables Entered Removed Mothod

1 Perputaran Piutanga . Enter


a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Profitabilitas

Model Summaryb

Change Statistics

R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-


Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

1 .783a .613 .514 296.78649 .613 1.584 1 1 .427 2.982

a. Predictors: (Constant), PerputaranPiutang

b. Dependent Variable: Profitabilitas

54

Anda mungkin juga menyukai