Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Biodata

1. Identitas Klien

a. Nama : Tn “S”

b. Umur : 71 Tahun

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Maros, Btn Najana

e. Status Perkawinan : Menikah

f. Agama : Islam

g. Tgl Pengkajian : 7 januari 2018

h. Sumber Informasi : Klien dan Keluarga

2. Identitas Penanggung Jawab

a. Nama : Tn “N”

b. Usia : 34

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Hubungan Dengan Klien : Anak

43
44

B. Riwayat Pasien

1. Keluhan utama : Luka pada tungkai kanan

Riwayat keluhan utama : Klien memiliki riwayat diabetes mellitus

pada tahun 2017 hingga pertegahan tahun 2018

2. Riwayat penyakit masa lalu : 2 tahun lalu klien mengalami kecelakaan

tertabrak mobil, yang mengakibatkan klien patah tulang pada betis

sebelah kanan, Kemudian di rawat di RSUD Maros, klien di rawat inap

di RSUD Maros, dan di pasangakn pen, setelah beberapa bulan

kemudian luka bekas amputasi tidak membaik dan di lakukan

konsultasi kepada dokter dan dokter memutuskan untuk melakukan

amputasi kembali tetapi klien dan keluarga tidak setuju sehingga klien

dan keluarga memutuskan untuk mendapatkan perawatan luka di ETN

Center hingga saat ini.

C. Pengkajian Luka

No Pengkajian 7 Januari 2019 12 Januari 2019

I II I II

1. Tipe luka

( ) Akut ( ) Kronik - Kronik - Kronik - Kronik - Kronik

2. Tipe penyembuhan

- secondary - secondary - secondary - secondary

intention intention intention intention

healing healing healing healing

3. Kehilangan jaringan - partial - partial - partial - partial

thickness thickness thickness thickness


45

4. Penampilan klinis (90%) (80%) (70%) (60%)

- Granulasi granulasi granulasi granulasi granulasi

- Epithelisasi (10%) (20%) (30%) (40%)

epithelisasi epithelisasi epithelisasi epithelisasi

5. Lokasi luka : tungkai kanan

Luka I Luka II

6. Pengukuran luka - Two - Two - Two Two

dimensional dimensional dimensional dimensional

assessment assessment assessment assessment

7. Ukuran Luka -P : 1,8cm -P : 1,8cm -P : 1cm -P : 1cm

- L : 0,7 cm - L : 0,5 cm - L : 0,5 cm - L : 0,3 cm

8 Tipe eksudat luka - Bloody - Bloody - Bloody - Bloody

9. Jumlah eksudat : sedikit - sedikit - - sedikit - sedikit - Sedikit


46

D. IMPLEMENTASI

1. Hari pertama, luka I-II , Senin 7 januari 2019

a. Tissue Management

Tissue Management tidak dilakukan karena dasar luka pasien

sudah granulasi dan epitel, penampilan klinis tidak menunjukkan

adanya jaringan mati.

b. Inflammation/infeksi control

Mencuci luka merupakan tindakan untuk menangani infeksi

pada luka klien. Mencuci luka dengan mengunakan air mineral dan

sabun khusus luka (Wound Clean). Teknik pencucian luka di awali

dengan menyiram air mineral setelah itu kasa di basahi dengan air

mineral dan di beri sabun. Pencucian di mulai dari area kulit sekitar

luka, kasa yang telah digunakan di buang dan selanjutnya melakukan

pencucian pada luka, setelah itu di bilas secara keseluruhan hingga

bersih , lalu luka di keringkan dengan kasa steril. Setelah itu luka di

kompres dengan cairan poly hexa methyibiguanide (PHMB/stero-

bac).

c. Moisture Balance

Dressing primer yang digunakan Pada area luka klien

digunakan Epitel wound zalf dioleskan secara tipis di luka,

mengandung VCO (Virgin Coconut Oil),berfungsi untuk

melembabkan luka.

Dressing sekundernya adalah Alginate Dressing berfungsi

dalam menyerap cairan luka dengan jumlah sedikit sampai sedang,


47

dan mengunakan kasa yang berfungsi menyerap cairan pada luka, dan

dressing tersiernya mengunakan crape bandage sebagai fiksasi.

d. Epitelial edge

Di berikan terapi infrared selama kurang lebih 15 menit untuk

melencarkan peredaran darah dan Mengunakan epitel wound zalf di

oleskan pada area tepi luka secara tebal karena epitel wound zalf

mengandung Vit A dan Vit E yang berfungsi untuk mepercepat

pembentukan epitelisasi.

E. IMPLEMENTASI

1. Hari kedua, luka I-II , Senin 12 januari 2019

a) Tissue Management

Tissue Management tidak dilakukan karena dasar luka pasien

sudah granulasi dan epitel, penampilan klinis tidak menunjukkan

adanya jaringan mati.

b) Inflammation/infeksi control

Mencuci luka merupakan tindakan untuk menangani infeksi

pada luka klien. Mencuci luka dengan mengunakan air mineral dan

sabun khusus luka (Wound Clean). Teknik pencucian luka di awali

dengan menyiram air mineral setelah itu kasa di basahi dengan air

mineral dan di beri sabun. Pencucian di mulai dari area kulit sekitar

luka, kasa yang telah digunakan di buang dan selanjutnya melakukan

pencucian pada luka, setelah itu di bilas secara keseluruhan hingga

bersih , lalu luka di keringkan dengan kasa steril. Setelah itu luka di
48

kompres dengan cairan poly hexa methyibiguanide (PHMB/stero-

bac).

c) Moisture Balance

Dressing primer yang digunakan Pada area luka klien

digunakan Epitel wound zalf dioleskan secara tipis di luka,

mengandung VCO (Virgin Coconut Oil) yang berfungsi untuk

melembabkan luka.

Dressing sekundernya adalah Alginate Dressing berfungsi dalam

menyerap cairan luka dengan jumlah sedikit sampai sedang, dan

mengunakan kasa yang berfungsi menyerap cairan pada luka, dan

dressing tersiernya mengunakan crape bandage sebagai fiksasi.

d) Epitelial edge

Di berikan terapi infrared selama kurang lebih 15 menit untuk

melencarkan peredaran darah dan Mengunakan epitel wound zalf di

oleskan pada area tepi luka secara tebal karena epitel wound zalf

mengandung Vit A dan Vit E yang berfungsi untuk mepercepat

pembentukan epitelisasi.

Anda mungkin juga menyukai