Abstract
Distokia adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengeluarkan fetus melalui saluran kelahiran tanpa adanya
bantuan. Penyebab distokia bisa disebabkan karena dua faktor yaitu maternal dan fetal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan tingkat kejadian distokia pada anjing di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Airlangga pada periode 2013-2015 dan untuk memnetukan faktor predisposisi signifikan mempengaruhi
kejadian distokia termasuk kemurnian ras, ras anjing, usia, paritas dan jumlah fetus. Data kejadian distokia anjing
diperoleh dari catatan medis dari Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, pada
periode 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan kejadian berdasarkan jumlah pasien anjing yang mengalami distokia
yang dirawat selama periode 2013-2015 adalah 2,01%. Tingkat kejadian distokua berdasarkan jumlah anjing yang
mengalami distokia adalah 87%, dengan rincian pada 2013 adalah 25%, pada tahun 2014 adalah 27%, sedangkan pada
tahun 2015 adalah 35%. Perubahan pola makan yang tidak memenuhi standar yang dibutuhkan dan kurangnya ruang
juga dapat menimbulkan risiko distokia. Faktor kejadian distokia yang paling tinggi yaitu faktor ras dan usia.
Daftar Pustaka :
1. Februhadi, K, (1993). Mastektomi untuk penanganan Tumor Mammae Pada Anjing di Rumah Sakit Hewan Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga. . - : Skripsi. Surabaya.
2. Jackson, P, (2004). Dystocia in the dog and cat. Handbook of Veterinary Obstretic . 2nd Ed. 141-160 : Saunders
3. Junaidi, A, (2006). Reproduksi dan Obstetri pada Anjing. . - : Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
4. Reichler, IM, Michel, E, (2009). Dystocia: recognition and management. . Vol. 19-(2). 165-173. : The European
Journal of Companion Animal Practice
5. Sardjana, IKW dan Kusumawati D, (2011). Buku Ajar Bedah Veteriner. 96-100. : Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.