Diseminarkan oleh:
Rizki Agustina
1601 1213 0036
Pembimbing:
Diani Prisinda drg., Sp.KG, MARS
Dessy Maulia, drg
Ringkasan
Pada bedah plastik periodontal terdapat peningkatan bukti mengenai relevansi
proteksi anatomi margin gingiva melalui realisasi flap secara konservatif.
Minimalisasi resesi dari jaringan yang dirawat. Penyembuhan yang tepat selalu
membutuhkan diameter, jenis jahitan dan waktu pengambilan jahitan yang sesuai
dari luka.
Pendahuluan
Estetika memiliki peran primer dalam kedokteran gigi. Sehingga penting
hati-hati.
kondisi sebelum pembedahan; untuk mencapai hasil ini, diperlukan preparasi bedah
yang tepat dari fisiologi dan sifat alami jaringan yang akan dipotong. Sebelum
bedah flap, struktur anatomis mukosa harus dinilai dan posisi yang tepat harus
memungkinkan, desain flap untuk mencegah resesi paska bedah harus dipilih.
antara titik kontak interdental papilla dari puncak tulang adalah elemen dasar yang
mempengaruhi penyembuhan papilla yang tepat. Ketika jarak ini kurang dari 5 mm,
penutupan terjadi pada 56% kasus; ketika jaraknya 7 mm atau lebih, penutupan
terjadi pada 27% kasus. Selain itu, penting diketahui bahwa papilla didukung oleh
struktur tulang, yang berasal dari jaringan kompleks pembuluh darah (Gambar 1),
terhadap sumbu gigi; dari pengamatan ini muncul beberapa implikasi pentingnya
rancangan flap dan apakah hal ini dapat menjaga struktur anatomis diatasnya.
Pertimbangan Persiapan
Berhubungan dengan pentingnya desain dari flap, informasi spesifik
mengenai jenis flap sangat diperlukan sehingga hal ini dapat memungkinkan tingkat
pemeliharaan jaringan lunak di area bedah; maka dari itu penting untuk memiliki
karena insisi horizontalnya; selain itu penempatan jahitan di area apikal mukosa,
yang kaya akan serabut otot menyebabkan jahitan sulit untuk stabil dan tarikan dari
flap yang terekspose, sehingga flap menghasilkan bekas luka tidak estetik dan
fungsional.
sudut pandang jaringan pembuluh darah karena dimulai dengan insisi vertikal,
margin gingiva.
hari. Papilla memainkan peran fundamental sebagai pelindung biologis tidak hanya
untuk melindungi ligamen periodontal, sementum alveolar, dan tulang tetapi juga
untuk fungsi estetika dan fonetik. Flap ini terdiri dari dua insisi vertikal yang
bedah berbeda, satu dilakukan di dasar papilla dan kedua di area servikal gigi secara
Prosedur Operatif
Kasus yang didiskusikan dalam penelitian ini berkaitan dengan pasien yang
memiliki lesi luas di bagian periapikal gigi 21 dan 22, yang sebelumnya dirawat
periodontalnya.
Prosedur bedah terdiri dari dua insisi vertikal yang dilakukan dengan dua
teknik berbeda, teknik satu dilakukan di dasar papilla dan teknik kedua di area
Insisi pertama di dasar papilla harus dilakukan dalam dua fase: pada fase
pertama pisau memotong jaringan tegak lurus dengan margin gingiva dengan
kecembungan apikal; pada fase kedua pisau mengikuti insisi pertama dan dari dasar
Hasil flap adalah split-thickness pada dasar papilla. Full-thickness dari flap
diekstraksi dengan bedah non traumatik untuk mendapat penyembuhan yang baik.
dipelajari: jika jaringan terlau tipis akan menghasilkan bekas luka, diikuti oleh
nekrosis jaringan epitel, tetapi jika terlalu tebal dapat menyebabkan tidak
margin flap. Trauma jaringan dapat dikurangi melalui penggunaan peralatan bedah
mikro.
Selama tindakan bedah, penting untuk menjaga tulang periosteal tetap intak,
Ketika flap telah dibuat, tindakan bedah dilakukan dengan alat Piezo-
Surgery.
lapisan poliamid sintetis, dapat diserap dalam 7-10 hari; jahitan seperti itu
dengan jahitan non-reasorbable dan yang lebih penting terbukti memiliki akumulasi
karena bakteri berada di bagian nodul jahitan; dalam hal ini pemilihan jenis benang
flap, tetapi sekaligus mengurangi ukuran diameter benang tersebut, kaliber 6.0
hingga 8.0.
Gambar 9. Penjahitan
Tidak ada aturan baku mengenai jumlah jahitan yang dibutuhkan untuk
menjaga flap, tetapi area jahitan dan seberapa besar area tersebut teretekan dan
lebih baik bisa didapat dengan mencabut jahitan lebih dari 48 jam tetapi tidak lebih
dari empat atau lima hari. Epitelium di sekitar jaringan mulai terbentuk pada hari
ketiga dan bisa tumpang tindih dengan jahitan setelah tujuh hari; menunggu
Selain itu, setelah tiga hari, respon inflammasi mulai terlihat; hal ini karena
bahan jahitan dan trauma yang disebabkan oleh penjahitan itu sendiri. Benang-
benang epitel terbentuk setelah dua hari, walaupun menjadi lapisan nyata dalam
empat hari.
Posis lapisan granulasi dari gumpalan darah dengan fibrin tipis berada
diantara flap dan tulang kortikal setelah empat hari, sedangkan jaringan ikat fibrosa
Beberapa penulis memilih pengangkatan jahitan setelah dua atau tiga hari,
sedangkan yang lain menunggu hingga empat hari menunggu serat kolagen
juga ditentukan oleh celah antara dua margin jaringan; kecocokan yang baik dan
tidak adanya ketegangan adalah faktor penting untuk mendapat penyembuhan dan
desain flap adalah faktor utama yang penting dalam mengurangi resesi gingiva.
seperti VEGF yang bisa memulai angiogenesis, dalam 24 jam proses kompleks
mulai berpindah dari darah ke luka. Inflamasi dan sel-sel perbaikan mencapai area
tersebut melalui lapisan fibrin yang didukung oleh mikro vaskularisasi dari flap dan
jaringan di bawahnya.
permukaan ini meregulasi pertumbuhan, diversifikasi, dan fungsi respon imun sel
dari dimer glikoprotein dan terhubung melalui pertukaran informasi dengan bagian
internal sel.
Dalam aksi ini, tepi dari flap mulai bermigrasi untuk menutup jaringan ikat
dibawahnya.
baru.
Sel kemudian mengatur dirinya sendiri dengan menghasilkan lapisan dua
atau tiga sel yang disebut lapisan basal yang merupakan tahap germinatif sel epitel.
Fase in berlangsung satu hingga dua hari bergantung pada jarak antara dua flap.
Sekitar pada hari ketujuh, epitel matang dalam beberapa lapisan, sedangkan
karena pH yang spesifik, ion yang seperti kalsium, magnesium dan kapasitas sel
kelenjar saliva, seperti VEGF, yang terlibat dalam beberapa aspek angiogenesis dan
Jika terdapat bakteri dalam saliva, apabila tidak terlalu banyak, menarik
tindakan pada bekas luka di area yang dibedah, seperti aliran darah pada flap tidak
boleh berubah; luka harus diirigasi dengan larutan salin untuk menjaga kelembapan
penyembuhan.
antara margin flap dan tulang kortikal, yang bisa menyebabkan lapisan fibrous yang
terlalu tebal. Yang terakhir, flap harus direposisi sehingga flap tetap berada di
bagian margin.
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukan bahwa bedah flap yang
menjaga inter-dental papilla merupakan alat operasi yang penting untuk mencegah
menjaga jaringan lunak, yang menjamin hasil akhir yang sangat mirip dengan
dengan fisiologi dan konsistensi jaringan untuk memotong jaringan dan bekerja
dengan alat bedah mikro seperti panjang blade 2.5 mm. Akhirnya, penyembuhan
yang tepat selalu membutuhkan benang jahit dan waktu pengangkatan jahitan dari
luka. Bekas luka residual pasca-operasi akan teratasi dengan baik dengan bedah
plastik gingiva.
Gambar 11. Penyembuhan setelah 1 tahun