• PT. XXX adalah salah satu anak usaha perkebunan dengan total nilai buku aset lebih
dari Rp. 2,5 trilyun.
• PT XXX mengelola pabrik-pabrik gula di Situbondo. Sejalan kemunduran industri
gula di wilayah Situbondo ini perlu adanya program penataan ulang yang merupakan
salah satu upaya meningkatkan daya saing Pabrik Gula.
• Total aset belum seluruhnya dimanfaatkan secara optimal sehingga belum
memberikan kontribusi pendapatan bagi perusahaan.
• Melalui kerjasama usaha dengan swasta maupun pihak lainnya, aset-aset yang
masih belum dimanfaatkan tersebut akan menjadi salah satu kunci dalam upaya
untuk mewujudkan perusahaan yang sehat, berkinerja baik dan berdaya saing tinggi.
• Salah satu aset tanah tersebut adalah lahan eks. Jembatan Timbang yang ada di
depan Pabrik Gula Pandjie Situbondo.
• Dalam rangka memenuhi kebutuhan akomodasi wisatawan, dan berkaitan dengan
Tahun Kunjungan Wisata Situbondo 2019, maka diperlukan jumlah hotel yang
memadai. Oleh karena itu aset-aset tanah yang dimiliki PT XXX di Situbondo dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah tanah eks
Jembatan Timbang Pabrik Gula Pandjie.
Lokasi
“Bumi Sholawat
Nariyah”
Lahan berada di tepi jalan arteri primer yang menghubungkan Situbondo dengan Banyuwangi
dengan eksisting sekitar berupa :
• Sebelah timur : Sungai Irigasi
• Sebelah barat : Jalan Arteri
• Sebelah selatan : Perkantoran (koperasi)
• Sebelah utara : Jalan lokal dengan pemanfaatan sekitar berupa bangunan hunian dan
komersial
Deskripsi Hotel XXX
• Hotel XXX menempati lahan area bekas Jembatan Timbang Pabrik Gula Panji seluas 11.140 m2.
• Seluruh luas tanah digunakan untuk mendirikan bangunan. Terdapat lahan terbuka yang dibiarkan tanpa
bangunan, yang dimanfaatkan untuk lahan parkir, aksesibilitas, dan pengembangan.
• Hotel menghadap ke arah jalan utama yaitu ke arah selatan.
• Hotel akan dibangun 7 lantai dengan luas total bangunan 8.415 m2
NPV1
IRR = I1 + ------------------ × (I2 – I1)
NPV1 – NPV2
3,310,581,736
IRR = 30% + ---------------------------------------- × (30% – 12%)
3,310,581,736 – (33,498,117,136)
IRR = 42.68%
Rate Return On Invesment
Return On Invesment merupakan rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini
menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber
pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase.
439.514.124.814
= --------------------------------- × 100%
48.096.774.000
%ROI = 913.81%
Break Event Point
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama
atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu
perusahaan.
8.229.801.742
n = 7 + --------------------------------------------------- × (7– 6)
3,310,581,736 – (8.229.801.742)
n = 7,95 tahun
Benefit Cost Ratio
Benefit Cost Ratio adalah adalah ukuran perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya
produksi (Cost = C). Karena nilai B/C >1 maka pengembangan layak dikerjakan karena nilai
pendapatan lebih besar dari nilai biaya yang dikeluarkan.
= Rp 711.882.643.670 / Rp 272.368.518.856
= 1.61 > 1
Ringkasan Analisa