Bab Iv
Bab Iv
27
Grafik 4.2 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) setiap desa di Wilayah
Kerja Puskesmas Kajoran 2 Tahun 2017
28
Berdasarkan grafik 4.3 persentase cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1)
di wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2 Tahun 2017 adalah 98%. Sedangkan
persentase cakupan kunjungan keempat (K4) di wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2
Tahun 2017 adalah 89 %.Hasil persentase cakupan kunjungan keempat ibu hamil
(K4) di wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2 Kabupaten Magelang tahun 2017
sebesar 89 % jika dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal Propinsi
Jawa Tengah sebesar 95% dibawah target. Hal ini berarti perlu ditingkatkan lagi
kesadaran masyarakat Kabupaten Magelang untuk mendapatkan pelayanan antenatal
29
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah ibu bersalin di wilayah
kerja Puskesmas Kajoran 2 Kabupaten Magelang tahun 2017 sebanyak 335 dengan 3
(99,4%) ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal ini berarti telah melebihi target yang
telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal Propinsi Jawa Tengah sebesar
90%. Sedangkan untuk ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2 Kabupaten
Magelang tahun 2017 semua mendapat pelayanan (100%).
4.1.3 Keluarga Berencana (KB)
Persentase cakupan peserta KB aktif dan baru di Wilayah Kerja Puskesmas
Kajoran 2 tahun 2017 ditunjukkan pada grafik 4.4 sebagai berikut:
Grafik 4.4 Persentase Peserta KB Aktif dan Baru di Wilayah Kerja Puskesmas
Kajoran 2 tahun 2017
30
Berdasarkan grafik 4.4 dapat diketahui bahwa 92% pasangan usia subur
(PUS) merupakan peserta keluarga berencana, sedangkan sisanya 8% bukan peserta
keluarga berencana. Cakupan pasangan usia subur sebagai peserta keluarga berencana
Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 jika dibandingkan dengan target
Indikator Indonesia Sehat 2010 sebesar 70% berarti telah melebihi target. Dari
seluruh pasangan usia subur (PUS) Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017,
77% merupakan peserta KB aktif, 15% merupakan peserta KB baru dan 8% pasangan
usia subur namun bukan peserta KB. Cakupan peserta KB aktif belum memenuhi
target jika dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal Propinsi Jawa
Tengah sebesar 80%.
Metode kontrasepsi dalam KB ada dua macam yaitu MKJP dan non MKJP.
MKJP merupakan metode kontrasepsi jangka panjang meliputi IUD, MOP/MOW,
implant. Sedangkan non MKJP merupakan metode kontrasepsi jangka pendek yang
meliputi suntik, pil, kondom.
Pada grafik 4.5 ditunjukkan cakupan peserta KB aktif yang menggunakan
MKJP sebagai berikut:
Grafik 4.5 Peserta KB Aktif MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2
Tahun 2017
31
Berdasarkan grafik 4.5 dapat diketahui bahwa 221 orang peserta KB aktif
MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 menggunakan jenis
kontrasepsi IUD. Peserta KB aktif MKJP yang memakai MOP/MOW atau Medis
Operatif Pria/Medis Operatif Wanita sebanyak 209 peserta. Sedangkan yang memakai
Implant 807 peserta.
Pada grafik 4.6 ditunjukkan cakupan peserta KB aktif yang memakai Non
MKJP, yaitu sebagai berikut:
Grafik 4.6 Peserta KB Aktif Non MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2
Tahun 2017
32
Berdasarkan grafik 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta KB aktif
non MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 menggunakan alat
kontrasepsi suntik yaitu 1598 peserta. Peserta KB aktif non MKJP yang memakai pil
sebanyak 531 peserta. Sedangkan peserta yang memakai kondom sebanyak 40
peserta.
Pada grafik 4.7 ditunjukkan cakupan peserta KB baru yang memakai MKJP
sebagai berikut:
33
Berdasarkan grafik 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta KB baru
MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 menggunakan alat
kontrasepsi implant yaitu 146 peserta. Peserta KB baru MKJP yang memakai IUD
sebanyak 38 peserta. Sedangkan peserta yang memakai MOP/MOW sebanyak 9
peserta.
Pada grafik 4.8 ditunjukkan cakupan peserta KB baru yang memakai non
MKJP sebagai berikut:
Grafik 4.8 Peserta KB Baru Non MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2
Tahun 2017
34
Berdasarkan grafik 4.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta KB baru
non MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 menggunakan alat
kontrasepsi suntik yaitu 335 peserta. Peserta KB baru non MKJP yang memakai pil
sebanyak 110 Sedangkan 16 peserta KB baru non MKJP memakai kondom.
4.1.4 Imunisasi
4.1.4.1 Desa UCI (universal child immunization)
Desa UCI (universal child immunization) merupakan desa/kelurahan dimana ≥
80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap pada satu kurun waktu tertentu. Grafik 4.9 menunjukkan persentase jumlah
desa/kelurahan UCI (universal child immunization) setiap desa di Wilayah Kerja
Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 sebagai berikut:
35
Grafik 4.10 Persentase Cakupan Imunisasi Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kajoran 2 Tahun 2017
36
37
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa semua bayi (6-11 bulan) di
Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 mendapatkan vitamin A 1 kali
(100%). Hal ini berarti pada tahun 2017 untuk cakupan bayi mendapatkan vitamin A
1 kali telah melebihi target yang telah ditentukan di dalam Standar Pelayanan
Minimal Propinsi Jawa Tengah sebesar 95%.
38
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa semua balita (12-59 bulan) di
Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 mendapatkan vitamin A 2 kali
(100%). Hal ini berarti pada tahun 2017 untuk cakupan balita mendapatkan vitamin A
2 kali telah melebihi target yang telah ditentukan di dalam Standar Pelayanan
Minimal Propinsi Jawa Tengah sebesar 95%.
39
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua anak BGM (Bawah
Garis Merah) (6-24 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017
mendapatkan MP ASI (100%). Cakupan tersebut telah memenuhi target jika
dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal Propinsi Jawa Tengah
sebesar 100%.
40
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa semua balita gizi buruk di
Kabupaten Magelang mendapatkan perawatan (100%). Hal ini berarti pada tahun
2008 untuk cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan Kabupaten Magelang
telah sesuai dengan target yang telah ditentukan di dalam Standar Pelayanan Minimal
Propinsi Jawa Tengah sebesar 100%.
41
Berdasarkan grafik 4.11 dapat diketahui bahwa persentase cakupan ibu hamil
yang mendapatkan tablet Fe1 di semua desa di wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2
sudah 100%
Persentase cakupan tablet Fe3 untuk ibu hamil setiap desa di wilayah kerja
Puskesmas Kajoran 2 tahun 2017 ditunjukkan pada grafik 4.12 sebagai berikut:
Grafik 4.12 Persentase Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Setiap Desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2 Tahun 2017
42
Berdasarkan grafik 4.13 dapat diketahui bahwa 95% ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Kajoran 2 Tahun 2017 mendapatkan tablet Fe3, sedangkan sisanya
5% tidak mendapatkan tablet Fe3.
43
44
Berdasarkan grafik 4.15 dapat diketahui jumlah WUS yang mendapatkan imunisasi
TT. Cakupan imunisasi TT1 sebanyak 424 orang. Cakupan imunisasi TT2 : 417
orang, TT3 sebanyak 106 orang, TT4 62 orang dan TT5 sebanyak 36 orang.
46
47
48
Berdasarkan grafik 4.17 dapat diketahui bahwa pada pada tahun 2017 di
wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2 sebagian besar desa/kelurahan menggunakan
garam beryodium yang baik yaitu sebesar 93%. Sedangkan desa/kelurahan yang tidak
menggunakan garam beryodium yang baik sebesar 7%. Cakupan ini sudah memenuhi
target yang telah ditetapkan di dalam Standar Pelayanan Minimal Propinsi Jawa
Tengah, yaitu sebesar 90%.
49
Berdasarkan grafik 4.19 dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 dari seluruh
keluarga yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas Kajoran 2, sebagian besar
merupakan keluarga sadar gizi (KADARZI) yaitu sebesar 60 %. Sedangkan yang
belum merupakan KADARZI sebesar 40%. Cakupan ini berarti belum memenuhi
target dalam Standar Pelayanan Minimal Propinsi jawa Tengah sebesar 80%. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat
tentang indikator KADARZI (Keluarga Sadar Gizi).
53
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa rumah tangga strata utama
yang paling banyak berperilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 3275 rumah tangga
(58,41%). Sedangkan yang paling sedikit berperilaku hidup bersih dan sehat adalah
rumah tangga strata pratama sebanyak 126 rumah tangga (2,25%).
4.3.2 Posyandu
Posyandu adalah salah satu UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat) yang merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan di
bidang kesehatan. Sebagai unit pelayanan berbasis masyarakat, posyandu perlu
mendapat dukungan luas dari masyarakat melalui peran sertanya. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan posyandu dapat berkelanjutan dan jangkauannya meluas
sesuai kebutuhan kelompok sasaran yang dilayani.
Posyandu merupakan suatu wadah/bentuk partisipasi masyarakat dalam
upaya meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan berfungsi
sebagai forum pertemuan antara masyarakat dan pemerintah. Pada hakikatnya
posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat,
54
55
56
57
Berdasarkan grafik 4.26 dapat diketahui bahwa sebagian besar keluarga yang
diperiksa mempunyai akses air bersih yaitu 69,91%. Sisanya 30,09% yang tidak
mempunyai akses air bersih. Cakupan tersebut jika dibandingkan dengan target
59
Berdasarkan grafik 4.27 dapat diketahui beberapa akses air bersih yang
dimiliki keluarga di Puskesmas Kajoran 2 Kabupaten Magelang seperti ledeng, SGL
(Sumur Galian), dan lainnya. Sebagian besar keluarga yang diperiksa menggunakan
Ledeng dan SGL.
4.4.2 Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)
Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh
badan-badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh
masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas.
60
61
62
63