PEMBAHASAN
1. OTOT
1.1 Anatomi otot
1.1.1 Macam-macam jaringan otot
Jaringan otot dibagi menjadi 3 tipe.
a. Skeletal muscle (otot bergaris)
b. Cardiac muscle (otot jantung)
c.Smooth muscle (otot polos)
Ciri-ciri
1. Skeletal muscle (otot bergaris)
Inti di tepi
Tidak bercabang
Garis2 melintang gelap & terang pd sabut otot à otot bergaris/lurik
Fungsi: menggerakkan anggota gerak & melekat pd tulang à jar. otot skelet
Gerakannya dikendalikan kemauan kita à voluntary muscles
Setiap sabut otot tdd serabut2 (myofibril)
2. Cardiac muscle (otot jantung)
Serabut bercorak
Kontraksi spontan berirama
Inti di tengah, sarkoplasma banyak mengelilingi inti dan myofibril
Sabut otot bercabang2, membentuk anyaman
Garis2 melintang: intercalated disk
Ada sinsitium yang memungkinkan sinyal untuk menimbulkan kontraksi yang
berpindah dari sel satu ke sel lain dalam bentuk gelombang.
Ada discus intercalaris
b. Muscullus orbicularis
c. Muscullus Maseter
d. Muscullus Businator
e. Muscullus procerus
Origo : os nasale
Insersi : kulit glabella
Fungsi : naik turunnya kulit dahi dan alis mata
1.1.4 Otot tenggorok dan leher
a. Muscullus Digastrikus
Origo : belly anterior
Insersi : tulang hyoid melalui tendon tengah antara belly anterior dan
posterior
Fungsi : depresi mandibular
b. Stilohyoid
Origo: Prosesus stilod tulang temporal
Insersi: badan tulang hyoid
Fungsi: menarik tulang hyoid secara anterior dan posterior, elongasi
bagian dasar mulut selama menelan
c. Milohyoid
Origo : permukaan internal mandibular
Insersi: badan tulang hyoid
Fungsi: elevasi tulang hyoid dan dasar mulut sehingga lidah dapat
menggerakkan bolus makanan ke dalam faring
d. Geniohyoideus
Origo : permukaan internal simfisis mandibular
Insersi : badan tulang hyoid
Fungsi: menarik tulang hyoid kea rah anterior dan posterior,
memperpendek bagian dasar mulut dan memperlebar faring.
1.2 H
isto
logi
Otot
1.2.1 Organel pada sel otot:
1. Sarkoplasma: protoplasma
2. Sarkosom: mitokondria
3. Reticulum sarkoplasma: reticulum
endoplasma
4. Sarkolema: membrane sel yang
sebenarnya ditambah satu lapisan tipis
materi polisakarida yang
mengandung sejumlah kolagen
fibril tipis.
Aktin
Molekul aktin terdiri dari tiga protein
a. F-aktin fibrosa terbentuk dari dua rantai globular G-aktin yang berpilin satu
sama lain
b. Molekul tropomiosin merupakan suatu molekul halus yang membentuk
filament yang berjalan di atas sub-unit aktin di sepanjang tepian luar alur
yang berada di antara dua untai rantai yang terpilin.
c. Molekul troponin merupakan kompleks dari 3 unit:
1. TnT: melekat pada tropomiosin
2. TnC: terikat pada ion Ca2+
3. TnI: menghambat interaksi aktin-miosin
Miosin
Terdiri dari 2 rantai berat identic dan 2 pasang rantai ringan. Tonjolan globulus
kecil pada setiap rantai berat membentuk kepala yang memiliki tempat
penggabungan ATP, kapasitas enzimatik untuk menghidrolisis ATP dan
kemampuan untuk mengikat aktin.
Myofibril
Benang-benang parallel, dengan diameter 1-3 mikron(mikrometer). Dan tdd
satuan yang lebih kecil: mifilamen
Filament yang lebih tebal mengandung myosin. Dengan diameter 12-15 nm
dengan panjang 1,5 mikron dan menempati sarkomer sebagai Pita A.
Filament yang lebih tipis menganding aktin, diameter 5 nm dengan panjang 1
mikron dan terikat pada kedua belah garis Z. Ujung-ujung bebasnya menyelip
diantara Pita A.
Gurat H, bagian Pita A yang tidak mengandung filament tipis dan lebarnya
tergantung derajat kontraksi
Garis M merupakan garis yang membagi pita A menjadi 2, fungsinya untuk
memelihara susunan dan jarak yang teratur dari filament tebal pada sarkomer.
Tiap filament tebal(miosin) dikelilingi 6 filamen tipis(aktin).
2) Reaksi Anaerob
Glukosa (C6H12O6) → Asam laktat + 2 ATP
Otot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai oksigen dengan
menggunakan ATP yang dihasilkan melalui glikolisis anaaerob, langkah pertama dalam
respirasi seluler.
Berlangsung cepat, tapi tidak efisien karena hanya menghasilkan 2 molekul ATP
per molekul glukosa. Glikolisis dapat memenuhi kebutuhan ATP untuk kontraksi otot
dalam waktu singkat jika persediaan oksigen tidak mencukupi.
Pembentukan asam laktat dalam glikolisis anaerob\
Tanpa oksigen, asam piruvat diubah menjadi asam laktat
Jika aktifitas yang dilakukan sedang dan singkat, persediaan oksigen yang
adekuat akan menghalangi akumulasi asam laktat
Asam laktat berdifusi ke luar dari otot dan dibawa ke hati u ntuk disintesis ulang
menjadi glukosa
4) Oxygen debt
Saat terjadi aktifitas berat dan singkat, penguraian ATP berlangsung dengan cepat
sehingga simpanan energi anaerob menjadi cepat habis. Sistem respiratorik dan
pembuluh darah tidak dapat menghantar cukup oksigen ke otot untuk membentuk
ATP melalui reaksi aerob.
Asam laktat berakumulasi, mengubah pH, dan menyebabkan keletihanserta
nyeri otot.
Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktifitas berat disebut oxygen debt.
Volume oksigen yang dihirup tetap berada di atas volume normal sampai semua
asam laktat dikeluarkan, baik dioksidasi ulang menjadi asam piruvat dalam otot atau
disintesis ulang menjadi glukosa dalam hati.
1.3 Biokimia Otot
a) Fase anaerob(kontraksi)
ATP à ADP + P + Energi
ADP à AMP + P + Energi
Kreatinfosfat à Kreatin + Fosfat + Energi
b) Fase aerob(pembentukan kembali ATP)
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi
dari hasil penguraian glukosa
Glikogen à Laktasidogen à Glukosa + Asam Laktat
Glukosa à CO2 + H2O + Energi
Asam Laktat = zat peleleh
Otot polos,tidak seperti otot rangka dan otot jantung,tidak mengandung troponin dan
kontraksi dipicu oleh fosforilasi rantai pendek miosin
Terdapat sejumlah perbedaan antara otot rangka dan otot jantung,khususnya otot
jantung memiliki berbagai reseptor pada permukaannya
2. Tulang
2.1.1 Neuro-cranium
a) Calvarium (atap tengkorak)
terdiri atas tulang pipih
mempunyai 2 lapisan tulang padat yang dipisahkan lapisan tulang berongga
disebut diploe.
Tulang calvarium meliputi:
o Os Occipitale
o Os Parientale
o Os Frontale
o Os Temporale
o Os Sphenoidale
Sutura
o Sendi fibrosa yang tidak bergerak antara tulang calvaria
o Terdiri atas:
1. Sutura coronalis
2. sutura saggitalis
3. sutura squamosa
4. sutura lamboidea
Titik Pertemuan: Lambda, Bregma, pterion, asterion
b) Basis cranii (dasar tengkorak)
Basis crania interna
a. Fossa cranii anterior
- Tulang: Pars orbitalis os frontalis
ala minor os sphenoidalis
Pars cribriformis os etmoidalis
- Foramina: Pars cribriformis--> Nn.olfactorius
Canalis opticus --> N.opticus
b. Fossa cranii medius
– Tulang: Ala mayor os sphenoidalis
Os temporal
– Foramina:
Fissura orbitalis superior: N.Okulomotorius, N.Toklearis,
N.Optalmicus, N.Abduscens
Foramen rotundum: N.Maxillaris cab.N.Trigeminus
Foramen ovale: N.Mandibularis cab.N.Trigeminus
Foramen spinosum: A.meningea media
Foramen lacerum: A.carotis interna
c. Fossa cranii posterior
– Tulang: Os temporale pars petrosa
Os occipitale
– Foramina:
Foramen magnum: medulla spinalis bag bawah, a.vertebra,
n.accesorius spinalis
Meatus acusticus Internus: N.Facialis, N.Vestibulocochlearis
Foramen jugularis: N.Vagus, N Glossopharingeus, N.Accecor,
v.jugularis int.
Canalis hypoglosus--> N.Hipoglosus
2.1.2 Splancho-cranium
Tulang:
– Os Maxillaris
sinus maxillaris
– Pars pterygoid os sphenoidalis
– Os palatinum
membentuk palatum durum bersama maxilla
– Os Zygomaticum
– Os nasale
– Os frontale
– Os lacrimale
– Os mandibularis
terdiri dari corpus dan ramus
ramus: proc.coronoideus dan caput
foramen mandibularis a.v.n. alveolaris inf.
Foramina:
– supraorbitalis
– infraorbitalis
– mentalis
– palatina mayor et minor
– incisivus--> a.v.n. nasopalatinus
prosesus
condylaris
Ramus
mandibulae
Angulus
mandibularis
Protuberatia
mentalis
Foramen mentalius
Corpus mandibularis
3. Saraf
3.1 Anatomi saraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu:
1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medula spinalis yang dilindungi
tulang kranium dan kanal vertebral.
2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini
terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medula
spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional, sistem saraf perifer
terbagi menjadi sistem saraf aferen dan eferen.
a. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke
SSP.
b. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot atau ke
kelenjar.
Somatik (volunter)berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal
dan pembentukan respon motorik volunter pada otot rangka
Otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot
polos, otot jantung, dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls
dengan dua jalur. Yaitu simpatis dan parasimpatis.
3.2 Fisiologi Saraf
a. Sel saraf(neuron)
b. Sel penyangga:
Sel schwann: Sel satelit yang terletak di sistem saraf tepi
Sel glia : sel yang terletak di sistem saraf pusat yang terdiri dari
(yunglia,lem)
yunglia: sel yang bertugas mengelilingi badan sel,cabang-cabang
akson dan dendrit
3.3.2 Pada umumnya susunan saraf manusia merupakan sistem yang paling kompleks di
dalam tubuh manusia karena terbentuk dari jaringan-jaringan khusus lebih dari 100 juta
sel saraf(neuron).Setiap neuron memiliki sekurangnya seribu hubungan dengan neuron
lain dan membentuk sistem yang sangat kompleks untuk komunikasi
a. Neuron terdiri dari:
1. Badan sel saraf
2. Juluran sitoplasma(dendrit dan akson)
a) Badan sel saraf terdiri dari:
a. Inti(bersifat vesikuler/open face type)
b. Sitoplasma:
1) Badan dari nissl
Granula kasar,basofil
Kumpulan ribosom,polisom,dan retikulum
endoplasma kasar
Sintesis protein di sitoplasma
Neuron(menerima dan meneruskan stimuls)
- Dendrit : cabang yg dikhususkan
menerima stimuls
- Akson : cabang tunggal yg dikhususkan
untuk menghantarkan impuls saraf ke sel-
sel lain(otot,saraf,kelenjar)
- Badan sell: menerima stimulus(pusat trofik
untuk keseluruhan sel saraf)
2) Neurofibril:
- Mikrotubulus dan mikrofilamen terdiri dari
sabut-sabut halus
- Fungsi untuk transport intraselular dan
penyangga bentuk neuron
- Sitoplasma,badan sell,akson dan dendrit
b) Juluran sitoplasma(dendrit dan akson)
- Juluran sitoplasma terdapat di sistem saraf tepi yang
terdiri dari ganglion(ganglion spinalis dan ganglion
otonom)
- Ganglion spinalis:dekat dg medula spinalis,bersifat neuro
pseudo unipoler(1 akson bercabang 2,I sebagai akson dan
1 sebagai dendrit)
- Ganglion otonom:terdapat pada organ
dalam/kelenjar,bersifat neuro multipoler(1 akson dan
beberapa dendrit pada sel piramid,sel tanduk depan dan
sel ganglion otonom)
a) Akson :
o Juluran panjang dari akson Hillock(pelebaran
akson yg berbentuk kerucut pd titik yg melekat di
badan sel saraf)biasanya tunggal
o Meneruskan rangsang dari badan sell ke
perifer(efferent)termasuk sistem saraf pusat
b) Dendrit:
o Juluran pendek yang jumlahnya satu atau
lebih
o Fungsinya menghantarkan rangsang dari
perifer ke badan sel(afferent)sistem saraf tepi
o
4. Vaskularisasi pada Facei
4.1 Vaskularisasi kulit kepala
Pada kulit kepala terdapat vascular terutama arteri dan vena. Arteri yang penting di kulit
kepala adalah :
A.supratrochlearis
A.supraorbitalis
A.Temporalis superficialis
A.Auricularis posterior
A.Occipitalis
Sedangkan vena yang terdapat pada kulit kepala adalah Vena emissaria.
Kesimpulan
Jawaban scenario
1.Otot yang berperan dalam
o Membuka Pintu
a. Biseps Lengan
b. Brakialis
N=saraf muskulokutaneus (serviks C5 dan C6) dan saraf radial (saraf serviks C7)
a. Muscullus Digastrikus
Origo : belly anterior
Insersi : tulang hyoid melalui tendon tengag antara belly anterior dan
posterior
Fungsi : depresi mandibular
b. Stilohyoid
Origo: Prosesus stilod tulang temporal
Insersi: badan tulang hyoid
Fungsi: menarik tulang hyoid secara anterior dan posterior, elongasi
bagian dasar mulut selama menelan
c. Milohyoid
Origo : permukaan internal mandibular
Insersi: badan tulang hyoid
Fungsi: elevasi tulang hyoid dan dasar mulut sehingga lidah dapat
menggerakkan bolus makanan ke dalam faring
d. Geniohyoideus
Origo : permukaan internal simfisis mandibular
Insersi : badan tulang hyoid
Fungsi: menarik tulang hyoid kea rah anterior dan posterior,
memperpendek bagian dasar mulut dan memperlebar faring.
o 3.Mengerutkan dahi
a. Muscullus Epicranius (terdiri atas M. occipitofrontalis)
Origo : Veter frontalis, kulit alis mata, dan glabella
Insersi : Gale aponeurotika
Fungsi : Menggerakkan kulit kepala dan menciptakan kerut miring di dahi
b. Muscullus Temporoparietalis
a. Muscullus orbicularis
2.Otot bisa bergerak karena adanya interaksi antara aktin dan myosin yang mendapat sinaps dari
saraf serta karena otot yang melekat pada tulang yang bisa menggerakkannya, serta vaskularisasi
yang baik. Sehingga dalam menimbulkan suatu gerakkan dibutuhkan koordinasi yang baik antara
otot, saraf, tulang dan system vascular.