Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR

MODUL 5 PROFESIONAL
BODY DAN PENGECATAN

OLEH :

M.BUDI SATRIA WAHYU HIDAYAT

KELAS : A

PROGRAM DARING PPG DALAM JABATAN


JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
Soal :

1. Cobalah untuk melakukan praktik perbaikan dasar dengan menggunakan teknik


on dolly hammering dan off dolly hammering. Contoh pekerjaan termuat dalam video
yang menjadi lampiran dalam modul ini !

2. Uraikan langkah-langkah persiapan dalam proses pengecatan bodi kendaraan!

3. Proses dan prosedur pengecatan harus dilaksanakan dengan teliti. Uraikan kembali
kaidah pengecatan yang baik! Setelah itu kunjungi bengkel pengecatan, lalu
periksalah berbagai macam cacat pengecatan pasca spraying (sebelum polishing
dilakukan). Analisalah penyebab dan langkah perbaikannya! (sertakan foto kondisi
kegagalan pengecatan tersebut!

4. Carilah permasalahan kasus kelistrikan bodi kendaraan di bengkel praktik. Lakukan


analisis penyebab, dan cara penanganannya!

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


Jawaban :

1. Praktik perbaikan dasar dengan menggunakan teknik On dolly hammering dan Off
dolly hammering sudah dilakukan ( video praktik terlampir ).
Berikut Foto kegiatan praktiknya :

a. Bahan praktik : mobil jenis sedan Honda Civic

b. Peralatan praktik :

c. Kegiatan praktik :
 Penentuan/pemeriksaan bagian mobil yang diperbaiki :

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Perbaikan teknik ” Off dolly hammering “ :

 Perbaikan teknik “ On dolly hammering “ :

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


Video praktik juga dapat dilihat di channel youtube :
( https://youtu.be/Ve-QmtHcJFU )

2. Persiapan dalam melakukan proses pengecatan bodi kendaraan mengikuti


prosedur berikut ini:

a. Mendeteksi kerusakan bodi dan cat

Kerusakan dapat dipilah menjadi dua, yaitu kerusakan pada cat dan kerusakan
pada bodi. Kerusakan pada bodi diantaranya adalah berkarat, lekuk ke dalam
(”penyok”), sobek, bodi pecah. Kerusakan pada cat diantaranya adalah cat
mengelupas atau cat berubah warna.

Kerusakan pada plat bodi dapat dideteksi dengan cara visual atau dengan
sentuhan, sedangkan kerusakan pada cat dapat diketahui melalui visual dengan
bantuan sinar lampu pijar.
b. Menentukan luasan kerusakan

Sebelum memulai pengecatan (top coating), terlebih dahulu menentukan

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


kerusakan dan baru kemudian tentukan metode reparasi yang akan dilakukan.
Metode pemeriksaan dengan metode visual, dengan sentuhan, dan dengan
penggaris.

c. Menentukan Metode Reparasi atau Perbaikan

Metode reparasi mempunyai banyak variasi tergatung kerusakan dan penyokan


dari sebuah panel. Metode yang dapat digunakan diantaranya adalah Reparasi
Panel dengan Vacuum Cup, Reparasi Panel dengan Alat Hidrolik, Reparasi Panel
dengan Palu Dolly, Reparasi Panel dengan washer walder, Reparasi Panel dengan
Pengerutan (Shrikingking).

d. Persiapan top coating mengikuti prosedur berikut :

 Membersihkan Spray Booth (ruang penyemprotan cat)

 Meniupkan Udara Pada Kendaraan

 Meniupkan Udara Pada Pakaian Kerja Painter

 Menghilangkan Grease (Degreasing)

 Aplikasi Primer

 Mencampur Hardener

 Mencampur Thinner

e. Mencampur Warna (colour matching)

Merupakan suatu proses dimana dua warna atau lebih dicampur bersama untuk
membuat warna yang diinginkan.

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


f. Masking
Masking adalah cara atau metode yang di pakai untuk melindungi bagian dari
mobil yang tidak dikerjakan selama proses perbaikan dan pengecat.

Tujuan Masking adalah:

 untuk melindungi daerah yang tidak dikerjakan selama persiapan,


pengamplasan atau pemolesan,

 mencegah menempelnya debu over spray ke daerah yang tidak dikerjakan,

 melapisi dan melindungi dari kotoran dan debu pada saat meniupkan angin
ke daerah yang akan di cat.

Setelah proses terakhir dilakukan, baru dimulai prosedur pengecatan dengan


metode spraying, dimulai dari aplikasi cat dasar, aplikasi dempul, aplikasi
surfacer, aplikasi cat akhir, dan polishing.

3. Kaidah pengecatan yang baik memenuhi faktor-faktor berikut ini :

a. Kerataan Lapisan Cat/Top Coat

Kerataan lapisan cat meliputi; ketebalan lapisan cat, kehalusan permukaan cat,
dan tidak timbul cacat pengecatan.

b. Daya Kilap Cat


Daya kilap cat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kualitas bahan yang
digunakan yaitu thinner, top coat, clear, dan proses pengeringan serta teknik
pengecatan.

c. Daya Tahan Cat


Lapisan cat/top coat harus memiliki sifat daya tahan terhadap zat cair antara lain

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


minyak solar, bensin, oli mesin, dan lain-lain. Di samping itu, cat harus tahan
terhadap segala cuaca terutama panas sinar matahari dalam jangka waktu lama.

d. Tekstur Cat
Tekstur kendaraan baru biasanya lebih halus pada permukaan horizontal
dibandingkan pada permukaan vertikal.

Kerusakan pengecatan yang didapat dari bengkel cat “ DUA BERSAUDARA” di daerah
Pancor Lombok Timur antara lain :

a. Orang peel ( Kulit Jeruk )

 Penyebab :
 Thinner yang digunakan adalah yang terlalu cepat kering
 Viskositas/kekentalan terlalu tinggi ( terlalu kental )
 Tekanan semprotan spray gun terlalu kuat/tinggi
 Jarak semprotan terlalu dekat

 Solusi :
 Pilih thinner yang tepat dan sesuai dengan petunjuk
 Pencampuran bahan disesuaikan dengan kebutuhan
 Atur jarak penyemprotan antara 15-20 cm

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Hindari angin melewati permukaan karena dapat mengakibatkan
pengeringan tidak merata

b. Runs ( meleleh )

 Penyebab :
 Penyemprotan terlalu pelan/ tekanan spray gun terlalu rendah/pelan
 Viskositas/kekentalan terlalu rendah
 Penambahan thinner yang tidak tepat
 Jarak semprotan terlalu dekat dan cat yang keluar terlalu banyak

 Solusi :
 Lakukan pengecatan dengan lapisan-lapisan secukupnya
 Menambah durasi waktu di tiap lapisan
 Atur jarak penyemprotan 15-20 cm
 Perhatikan pencampuran bahan sebelum pengecatan

c. Menggelembung

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Penyebab :
 Kesalahan dalam pencampuran thinner
 Tekanan udara terlalu tinggi
 Viskositas cat terlalu tinggi
 Bahan tidak bersih
 Iklim sekitar panas

 Solusi :
 Campuran thinner harus tepat sesuai dengan spesifikasi
 Lakukan pengamplasan sampai rata dan ulangi penyemprotan
 Lakukan pengecatan di tempat yang tidak terlalu panas
4. Permasalahan kelistrikan bodi di bengkel :

a. Lampu sein tidak menyala :


 Penyebab :
 Bohlam lampu terputus
 Kabel putus terjepit bodi
 Switch tidak bekerja dengan baik
 Hubungan arus buruk pada sambungan atau soket

 Penanganan :
 Ganti bohlam lampu yang putus
 Periksa rangkaian kabel sein, perbaiki jika ada yang terputus atau
terjepit
 Periksa switch dari kotoran yang menempel pada persinggungan saklar
 Periksa sambungan kabel atau soket, pastikan tersambung dengan baik

b. Lampu sein tidak berkedip :


 Penyebab :

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM


 Flasher mati kemungkinan kumparan terbakar
 Salah satu bohlam putus

 Penanganan :
 Periksa flasher dan kondisi kumparan, jika terbakar ganti
 Periksa kondisi tiap bohlam, ganti bila ada yang putus

c. Tail light mati :


 Penyebab :
 Sakelar lampu rusak atau kotor
 Soket terlepas
 Kabel ada yang terputus
 Sekering tail light putus

 Penanganan :
 Periksa sakelar, pastikan kondisi sakelar baik
 Periksa dan perbaiki posisi siket yang lepas
 Periksa dan pastikan tidak ada kabel yang putus
 Ganti sekering tail light yang putus

Tugas Akhir M5 – M.Budi Satria Wahyu Hidayat - UNM

Anda mungkin juga menyukai