Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Danny Adhitya

NPM : 11829300481

Mata Kuliah : Pengauditan Lanjutan

1. Dinyatakandalamartikelbahwa “proses audit merupakanbagiandari Assurance Service”


bagaimanaandamenjelaskanpernyataantersebut.
Jawab:
Kualitasinformasidikatakanbaikbilasuatupernyataan/pendapat (attestation/atestasi) dari
Auditor atauindependenprofesionallainnyadalamhalkelayakan/keandalaninformasi yang
diperiksanya.Assurance Servicememilikiperanuntukpihakprofesional yang
independenuntukmemperbaikikualitasinformasibagiparapembuatkeputusan.Konsepassur
ance service
memilikifungsiuntukmeningkatkankualitasmelaluipeningkatankepercayaandalamhalreliab
ilitasdanrelevansiinformasi.Assurance Service terdiridari Attestation Servicedan Other Attestation
Service.

2. Apakahbenarpenghentianprematuratas proses audit akanmengurangikualitas audit?


Bagaimanaandamenjelaskanjawabananda?
kualitas audit dikatakan baik biladapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya
perilaku auditor yang menyimpang, contohnya praktik penghentian prematur atas
prosedur audit. Bilahaltersebutdapatterlihatmakaakan membuat auditor berpikir dua kali
ketika akan melakukan tindakan semacam penghentian prematur atas prosedur audit. Hal
ini diperkuatdarihasil penelitian Malone dan Roberts (1996) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi kemungkinan terdeteksinya praktik penghentian prematur atas prosedur
audit melalui prosedur review dan kontrol kualitas, maka semakin rendah kemungkinan
auditor melakukan praktik tersebut.

3. Time Pressure akanberdampakpadapenurunankualitas audit, benarkah?


Bagaimanapenjelasananda.
Time pressureakanberdampakpadapenurunankualitan audit karenaSemakin cepat waktu
pengerjaan audit, maka biaya pelaksanaan audit akan semakin kecil. Time pressure ini
menekan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya / sesuai dengan anggaran
waktu yang telah ditetapkan. Pelaksanaan prosedur audit seperti ini tentu saja tidak akan
sama hasilnya bila prosedur audit dilakukan dalam kondisi tanpa time pressure. Hal
tersebutdiharapkanakantercapai anggaran waktu yang telah ditetapkan,dankemungkinan
bagi auditor untuk melakukan pengabaian terhadap prosedur audit bahkan pemberhentian
prosedur audit, sehinggadapatmenurunkankualitas audit.

4. Apakah yang dimaksuddenganmaterialitas? Apakah yang melatarbelakangisehingga


auditor perlumenetapkanmaterialitas?
 Materialitasdiartikanoleh FASB sebagai “besarnya salah saji dari informasi
akuntansi yang dalam kondisi tertentu hal ini akan berpengaruh terhadap
perubahan pengambilan keputusan yang diambil oleh orang yang mempercayai
informasi yang mengandung salah saji tersebut”.
 Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional
dan dipengaruhi oleh persepsi dari auditor sendiri. Saat auditor menetapkan
bahwa materialitas yang melekat pada suatu prosedur audit rendah, maka terdapat
kecenderungan bagi auditor untuk mengabaikan prosedur audit tersebut.
Pengabaian ini dilakukan karena auditor beranggapan jika ditemukan salah saji
dari pelaksanaan suatu prosedur audit, nilainya tidaklah material sehingga tidak
berpengaruh apapun pada opini audit.

5. Bagaimanapenjelasanbahwa “prosedur review dankontrolkualitas yang


dilakukanolehkantorAkuntanPublikberpengaruhterhadappenghentianprematuratas proses
audit”
Prosedur review adalahsuatu proses memeriksaulang hasil pekerjaan untuk
mengontrolindikasiterjadinyakesalahan yang dilakukanoleh staf auditor
terhadaphasilkerjanya. Prosedur ini berperan dalam memastikan bahwa bukti pendukung
telah lengkap dan juga melibatkan pertimbangan ketika terdapat sugesti bahwa
penghentian prematur telah terjadi.
kontrol kualitas lebih berfokus pada pelaksanaan prosedur audit sesuai standar
auditing. Kantor Akuntan Publik (KAP) harus mampumemonitor praktik yang berjalan di
KAP itu sendiri (Messier, 2000). Keberadaan suatu sistem kontrol kualitas akan
membantu sebuah KAP untuk memastikan bahwa standar profesional telah dijalankan
dengan semestinya di dalam praktik.
Prosedur review dan kontrol kualitas yang baik akan meningkatkan kemungkinan
terdeteksinya perilaku auditor yang menyimpang, seperti praktik penghentian prematur
atas prosedur audit. Kemudahan pendeteksian ini akan membuat auditor berpikir dua kali
ketika akan melakukan tindakan semacam penghentian prematur atas prosedur audit.

6. Prosedur audit adalahlangkah yang dilakukan auditor untukmemperolehbukti audit.


a. Jelaskanapakah yang dimaksudbukti audit?
Bukti audit adalahinformasi yang berbentukangkamaupunlainnya, auditor
dapatmenggunakannyauntukmenyatakanpendapat. Bukti audit
dipandangsangatpentingkarenabisamendukunglaporankeuangan yang diterimadari
data akuntansidansegalainformasiyang diterimaolehpara auditor.
b. Jelaskan pula jenis-jenisbukti audit.
1. Buktidokumenteryaitu bukti yang
dibuatolehpihakluardandikirimkanlangsungkepada auditor.
2. Buktilisanatauwawancara, Auditor melakukan wawancara untuk memperoleh
bukti langsung.
3. BuktiFisikadalahbukti yang akandiperoleholeh auditor
secaralangsungdenganmelaluipemeriksaan secarafisik.
4. Buktimatematismerupakanbukti yang diperoleh auditor melaluicaraperhitungan.
5. Buktikonfirmasimerupakansalahsatu proses
untukmemperolehdanmenilaisuatikomunikasilangsungdaripihakketigaatasjawaban
permintaaninformasitentangunsurtertentu.
c. Bagaimanacaramemperolehbukti audit?
1. Pengamatan secara langsung kegiatan yang diaudit
2. Pengecekan dokumen
3. Wawancara dengan pegawai
4. Memberikan Kuesioner
5. Pemeriksaan fisik
6. Melakukan ulang prosedur
7. Tinjauan analitis

d. Pertimbanganapasajakah yang melandasipemerolehbukti audit?


Pertimbangan auditor salah satunya adalah mengenai cukupnyabukti audit yang
mempengaruhimeterialitasdanrisiko, faktor-faktorekonomi,
sertaukurandankarakteristikpopulasi. Risiko audit yang terjadi dalam hal auditor
tanpa disadari tidak memodifikasi pendapat sebagaimana mestinya, atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material (PSA No 5, 2001). Ketika auditor
menginginkan risiko deteksi yang rendah berarti auditor ingin semua bahan bukti
yang terkumpul dapat mendeteksi adanya salah saji yang material. Supaya bahan
bukti tersebut dapat mendeteksi adanya salah saji yang material maka diperlukan
jumlah bahan bukti yang lebih banyak dan jumlah prosedur yang lebih banyak pula.
e. Derajatreliabilitasbukti audit akandipengaruhioleh:
1) SumberbuktiSemakinindependennarasumber, Semakin baik sistem pengendalian
intern, semakin baik Hasil dari inspeksi fisik, pengamatan, perhitungan dll yg
dilakukan oleh auditor sendiri semakin kompeten
2) Relevansibuktidisiniberartibahwabuktiharusberkaitandengantujuan audit
3) Obyektivitasbuktiauditdilihatdari:
Apabilanarasumberdariluarperusahaanmakasemakinobyektif
4) Saat/waktuYangdumaksuddenganketepatanwaktu di
sisniadalahapalilabuktididapatkansemakindekatataupadatanggalneracamakabuktitersebutakan
semakintepat
7. Bagaimanakah penjelasanhasilpenelitian “ Penghentianprematuratasprosedur audit”
semuavariabelindependenyaitutime pressure, risiko audit, materialitasdanprosedurreview
sertakontrolkualitasberpengaruhsignifikanterhadappenghentianprematuratasprosedur
audit. Dengandemikianhipotesisalternatifkedua,
ketigakeempatdankelimaditerima.Ataudapatdikatakanbahwa auditor yang mengalamitime
pressure tinggilebihcenderunguntukmelakukanpenghentianprematurprosedur audit.
Penelitianinidapatmembuktikanbahwaapabila auditor menilairisiko audit rendah, auditor
haruslebihbanyakmelakukanprosedur audit
sehinggakemungkinanmelakukanpenghentianprematuratasprosedur audit
akansemakinrendah.
Penelitianinijugadapatmembuktikanbahwatingkatmaterialitasberpengaruhterhadappenghe
ntianprematur, yang tidakdapatdibuktikanpadapenelitianHerningsih
(2001).Variabelmaterialitasdanprosedurreview
sertakontrolkualitasberhubungansecaranegatifdenganpenghentianprematuratasprosedur
audit. Dengandemikian,
bilatingkatmaterialitasmakinrendahmakakecenderunganmenghentikanprosedur audit
semakintinggi, begitu pula sebaliknyadanbilapenerapanprosedurreview
dankontrolkualitaspada KAP kurangefektifmakakecenderunganmenghentikanprosedur
audit semakintinggi, begitu pula sebaliknya. Hasilpengujianterhadapprosedurreview
dankontrolkualitasinimendukungpenelitiansebelumnya yang dilakukanoleh Malone dan
Roberts (1996).Solusiterbaikuntukmengatasimasalahpenghentianprematuratasprosedur
audit menurutrespondenadalahsupervisi yang ketatterhadapsemua auditor,
sedangkanmenurutresponden yang
dikategorikantelahmelakukanpenghentianprematuratasprosedur audit, solusi yang
terbaikadalahmeningkatkankomunikasi di dalamtim audit.

Anda mungkin juga menyukai