1. Pengertian Suatu prosedur yang dilakukan untuk mengetahui suatu gejala yang disebabkan
berbagai kelainan dan kondisi medis yang paling sering disebabkan oleh ketegangan
(Kontraksi) otot yang berlebihan
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penatalaksanaan kasus MYALGIA
3. Kebijakan Surat keputusan kepala Puskesmas No.................tahun 2019 tentang pelayanan
klinis
4. Referensi PERMENKES RI NO 5 TAHUN 2014 Tentang paduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas Pelayanan kesehatan primer
5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Handscoon
4. Buku status pasien
5. Buku resep
6. Alat tulis
6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan
2. Petugas memanggil pasien untuk masuk poli Umum
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis pasien
4. Petugas mencuci tangan memakai handscoon dan masker
5. Petugas melakukan anamnesa
Keluhan :
lokasi/daerah nyeri, riwayat pemakaian otot/aktivitas berlebihan, riwayat
aktivitas yang membuat otot kontraksi terus menerus dalam waktu yang singkat,
riwayat aktifitas berulang.
6. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
7. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis pasien
8. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan ke dokter (konsultasi)
9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, didapatkan : nyeri tekan, penekanan yang
menimbulkan nyeri alih (referred pain)
10. Dokter menegakkan diagnosa
11. Dokter memberi terapi yaitu anti nyeri sistematik misalnya
asetamenofen/parasetamol atau golongan asaid seperti ibu profen, natrium,
diklofenac, pirosikam, aspirin, asam mefenamat.
12. Dokter memberikan edukasi ke pasien tentang :
a. Menganjurkan untuk merelaksasikan otot. Misalnya, jika otot tangan nyeri
jangan mengangkat tangan melawan gravitasi
b. Menganjurkan pasien untuk mengistirahatkan otot yang sakit dan banyak
minum air putih
13. Dokter menyerahkan resep ke pasien dan mempersilahkan mengambil obat di
Apotek
14. Petugas mencuci tangan
15. Petugas mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan.
7. Bagan alir