Anda di halaman 1dari 10

RALAT TERHADAP

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN BULANAN PERKESMAS

I. Pengisi
Petugas puskesmas yang bertanggung jawab mengisi form Laporan Bulanan Perkesmas adalah Perawat
Koordinator Perkesmas. Laporan yang telah diisi selanjutnya ditandatangani oleh Perawat Koordinator
Perkesmas dan disahkan oleh Kepala Puskesmas sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
(c.q. Perawat Penyelia Perkesmas). Waktu pengiriman dan penerimaan laporan dari puskesmas ke dinas
kesehatan kabupaten/ kota disepakati internal.

II. Pengisian Form


o Puskesmas : Diisi dengan nama puskesmas tempat bekerja
o Bulan/ Tahun : Diisi dengan nama bulan dan angka tahun pelaporan
o A.1 : Diisi dengan jumlah pasien rawat jalan yang diberikan asuhan
keperawatan selama bulan tersebut. Pasien yang dimaksud adalah individu
yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di poli-poli rawat jalan
puskesmas, ditangani oleh perawat dan ada bukti catatan kegiatan
perawatnya.
o A.2 : Diisi dengan jumlah pasien rawat inap yang diberikan asuhan
keperawatan selama bulan tersebut, dibuktikan dengan dokumentasi asuhan
keperawatan (pengkajian s/d evaluasi keperawatan).
o Sasaran : Diisi dengan perhitungan sasaran keluarga binaan di wilayah kerja puskesmas.
Rumus : 2,66% X Jumlah KK Miskin di wilayah kerja puskesmas

Contoh : Puskesmas Kecamatan Kenanga memiliki 5000 KK miskin di wilayah


kerjanya maka sasaran perkesmas adalah :
2,66% X 5000 KK miskin = 133 keluarga binaan

o Target : Diisi dengan jumlah KK dan bilangan prosentase (%) target perkesmas sesuai
SPM Kabupaten/Kota.
Apabila belum ada penetapan target perkesmas dalam SPM Kabupaten/Kota
maka dapat dihitung sebagai berikut:
Rumus: Rerata Prosentase Indikator Target Program di SPM Kab/Kota (UKM)
Contoh: Dalam SPM Kota Bandung ditetapkan

Promkes Rumah Tangga Sehat 65%


Bayi yang mendapat ASI ekslusif 90%
Desa dengan garam beryodium 80%
KIA/KB Cakupan kunjungan neonatus 90%
Cakupan kunjungan bayi 90%
Cakupan bayi BBLR yang ditangani 100%
Bumil risti yang dirujuk 100%
Gizi Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
Balita BGM 10%
Cakupan balita mendapat kapsul vit A 90%
Cakupan pemberian MPASI bagi keluarga miskin 100%
Cakupan bumil mendapat tablet Fe 90%
Cakupan WUS yang mendapat kapsul yodium 80%
P2M Kesembuhan penderita Tb BTA 90%
Balita Balita dengan Pneumonia yang ditangani 100%
Pneumonia
HIV/AIDS Klien yang mendapatkan penenganan HIV/AIDS 100%
Infeksi menular seksual yang diobati 100%
DBD Penderita DBD yang ditangani 100%
Kesling Rumah/ Bangunan bebas nyamuk Aedes 95%
Jumlah Prosentase Indikator Program 1.575%
Jumlah Indikator Program 19
Target Perkesmas 1575% ÷ 19 = 83%

Puskesmas Kecamatan Kenanga sasaran perkesmas sebanyak 133 KK miskin


di wilayah kerjanya maka target perkesmas minimal yang ditetapkan oleh
Kabupaten adalah:
83% X 133 KK miskin = 110 KK miskin

o Cakupan : Diisi dengan bilangan prosentase (%) pencapaian perkesmas.


Rumus : Jumlah Keluarga Binaan (B.1. Kolom Total)
Jumlah Sasaran Perkesmas

Contoh: Puskesmas Kenanga memiliki 20 KK yang dibina pada bulan April


sedangkan sasaran perkesmas yang dihitung dalam setahun
adalah
133 KK maka cakupannya adalah: 20 KK X 100% = 15%
133 KK
Pengisian laporan bulanan perkesmas (B.1, B.3, C.1, C.3) menggunakan hitungan kumulatif, mulai bulan
januari sampai dengan bulan yang dilaporkan. Khusus laporan bulan januari tidak menggunakan hitungan
kumulatif karena dianggap "start pertama".

o B.1 : Diisi dengan jumlah kumulatif keluarga binaan. Keluarga yang dipilih oleh Tim
Perkesmas berdasarkan status masalah kesehatan, tergolong risiko tinggi atau
rawan kesehatan. Pemilihan keluarga ini berasal dari hasil pengkajian
keperawatan yang telah dilakukan.
o B.2 : Diisi dengan jumlah total frekuensi kunjungan ke semua keluarga binaan pada
bulan tersebut (total kunjungan dari kolom 18,20,22,24,26,28 pada Register
Kohort Keluarga Binaan Perkesmas)
o B.3 (A s/d G) : Diisi dengan jumlah kumulatif kasus individu yang bermasalah kesehatan
dalam keluarga binaan per kode sasaran (total dari kolom 11 s/d 17
pada Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas)
o C.1 : Diisi dengan jumlah kumulatif kelompok binaan
o C.2 : Diisi dengan jumlah total frekuensi kunjungan ke semua kelompok binaan pada
bulan tersebut
o C.3 (3.1 s/d 3.8) : Diisi dengan jumlah kumulatif kelompok binaan spesifik kasus
o D.1 : Diisi dengan jumlah kasus baru yang ditemukan (deteksi dini) selama bulan
tersebut dan ada bukti catatan kegiatan perawatnya. Jenis kasus yang
ditemukan dilampirkan bersama laporan ini
o D.2 : Diisi dengan jumlah kasus yang dirujuk selama bulan tersebut dan ada bukti
catatan kegiatan perawatnya. Jenis kasus yang dirujuk dilampirkan
bersama laporan ini
o II.1 : Diisi dengan jumlah tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina.
Nilai kemandirian yang dinilai berdasarkan kriteria Kemandirian Keluarga
mengacu kepada lima tugas perkembangan keluarga, diperoleh saat
melakukan kunjungan pertama perawat ke keluarga (K-1)
o II.2 : Diisi dengan jumlah tingkat kemandirian keluarga setelah dibina.
Nilai kemandirian yang dinilai berdasarkan kriteria Kemandirian Keluarga
mengacu kepada lima tugas perkembangan keluarga, diperoleh saat
melakukan kunjungan terbaru bulan ini perawat ke keluarga
o Kolom Keterangan : Diisi dengan keterangan apabila diperlu penjelasan lebih lanjut.
Contoh KK Lepas Bina. Pengertian Lepas Bina adalah keluarga-keluarga
binaan yang telah mencapai level KM-III dengan pengecualian khusus
(ada kondisi khusus yang mengakibatkan kemampuan keluarga
sulit mencapai
KM-IV) atau keluarga mencapai level KM-IV.
III. Penjelasan Tambahan
Lihat penjelasan dalam Petunjuk Pengisian Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas.
IV. Contoh Pengisian

Contoh 1. Pembinaan Individu


JUMLAH
N KETERANGA
VARIABEL Binaan Binaan Lepas
O Total N
Baru Lanjutan Bina
A. Pembinaan Individu
Jumlah pasien rawat jalan yang diberikan
1 50
asuhan keperawatan
Jumlah pasien rawat inap yang diberikan
2 15
asuhan keperawatan

Contoh 2. Puskesmas Kenanga Kota Bandung pada bulan April (Sasaran, Target, Cakupan)
B. Pembinaan Keluarga
Sasaran : 133 KK
Target : 110 KK (83%)
Cakupan : 20 KK (15% )

Contoh 3. Pembinaan Keluarga-Bulan Januari. Pada bulan ini semua perhitungan mulai dari "nol".
Apabila Tim Perkesmas masih membina KK pada bulan Desember tahun lalu maka pada bulan
Januari tahun ini dianggap sebagai KK baru namun nilai tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina
adalah hasil terakhir tahun lalu.

Pada bulan ini Tim Perkesmas melakukan pembinaan kepada 5 KK baru sebagai berikut:
1. KK Amir : 1 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang
2. KK Remi : 1 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang
3. KK Broto : 1 kali kunjungan, kasus individu (usia 70 th) dengan hipertensi
4. KK Syarifudin : 2 kali kunjungan, kasus ibu hamil dengan Tb
5. KK Darwanto : 2 kali kunjungan, kasus individu (usia 34 th) dengan DM

JUMLAH
N KETERANGA
VARIABEL Binaan Binaan Lepas
O Total N
Baru Lanjutan Bina
B. Pembinaan Keluarga
1 Jumlah keluarga binaan
5 5

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 7


Jumlah kasus dalam keluarga binaan per
3
kode sasaran :
Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan
A 1 1
Kesehatan
Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan
B 2 2
Kesehatan
C Jumlah kasus Masalah Gizi 2 2

D Jumlah kasus Penyakit Menular 1 1


Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ Rawan
E 1 1
Kesehatan
F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2
Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A
G
sampai dengan F:
G.1. Kasus ...........................................

G.2. Kasus ...........................................

G.3. Kasus ...........................................

Contoh 4. Pembinaan Keluarga-Bulan Februari. Selain 5 KK ada penambahan keluarga baru


sebanyak 2 KK dengan perincian sebagai berikut:
Keluarga lanjutan:
1. KK Amir : 1 kali kunjungan
2. KK Remi : 1 kali kunjungan
3. KK Broto : 1 kali kunjungan
4. KK Syarifudin : 1 kali kunjungan
5. KK Darwanto : 1 kali kunjungan
Keluarga baru:
1. KK Alex : 1 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang
2. KK Indra : 2 kali kunjungan, kasus individu (Usia 40 th) dengan Tb

maka pengisiannya adalah sebagai berikut:


JUMLAH
N KETERANGA
VARIABEL Binaan Binaan Lepas
O Total N
Baru Lanjutan Bina
B. Pembinaan Keluarga
1 Jumlah keluarga binaan
2 5 7

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 8


Jumlah kasus dalam keluarga binaan per
3
kode sasaran :
Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan
A 1 1
Kesehatan
Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan
B 1 2 3
Kesehatan
C Jumlah kasus Masalah Gizi 1 2 3

D Jumlah kasus Penyakit Menular 1 1 2


Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ Rawan
E 1 1
Kesehatan
F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2
Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A
G
sampai dengan F:
G.1. Kasus ...........................................

G.2. Kasus ...........................................

G.3. Kasus ...........................................

Contoh 5. Pembinaan Keluarga-Bulan Maret. Pada bulan ini Tim Perkesmas masih melanjutkan
pembinaan keluarga kepada 7 KK pada bulan lalu dengan perincian
1. KK Amir : 1 kali kunjungan
2. KK Remi : 1 kali kunjungan
3. KK Broto : 1 kali kunjungan
4. KK Syarifudin : 1 kali kunjungan
5. KK Darwanto : 1 kali kunjungan
6. KK Alex : 1 kali kunjungan
7. KK Indra : 1 kali kunjungan

maka pengisiannya adalah sebagai berikut:


JUMLAH
N KETERANGA
VARIABEL Binaan Binaan Lepas
O Total N
Baru Lanjutan Bina
B. Pembinaan Keluarga
1 Jumlah keluarga binaan
7 7

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 7


Jumlah kasus dalam keluarga binaan per
3
kode sasaran :
Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan
A 1 1
Kesehatan
Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan
B 3 3
Kesehatan
C Jumlah kasus Masalah Gizi 3 3

D Jumlah kasus Penyakit Menular 2 2


Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ Rawan
E 1 1
Kesehatan
F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2
Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A
G
sampai dengan F:
G.1. Kasus ...........................................

G.2. Kasus ...........................................

G.3. Kasus ...........................................

Contoh 6. Pembinaan Keluarga Bulan April. Pada bulan ini ada 2 KK yang lepas bina sehingga
Tim Perkesmas melanjutkan pembinaan keluarga kepada 5 KK pada bulan lalu dengan perincian
Keluarga Lepas Bina:
1. KK Amir : Lepas Bina, kasus balita gizi kurang
2. KK Remi : Lepas Bina, kasus balita gizi kurang
Keluarga Lanjutan:
1. KK Broto : 1 kali kunjungan
2. KK Syarifudin : 1 kali kunjungan
3. KK Darwanto : 1 kali kunjungan
4. KK Alex : 2 kali kunjungan
5. KK Indra : 1 kali kunjungan
maka pengisiannya adalah sebagai berikut:
JUMLAH
N KETERANGA
VARIABEL Binaan Binaan Lepas
O Total N
Baru Lanjutan Bina
B. Pembinaan Keluarga
1 Jumlah keluarga binaan
5 2 7

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 7


Jumlah kasus dalam keluarga binaan per
3
kode sasaran :
Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan
A 1 1
Kesehatan
Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan
B 1 2 3
Kesehatan
C Jumlah kasus Masalah Gizi 1 2 3

D Jumlah kasus Penyakit Menular 2 2


Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ Rawan
E 1 1
Kesehatan
F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2
Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A
G
sampai dengan F:
G.1. Kasus ...........................................

G.2. Kasus ...........................................

G.3. Kasus ...........................................

Contoh 7. Pembinaan Kelompok-Bulan Januari


Cara pengisian kelompok binaan sama dengan cara pengisian keluarga binaan untuk bulan-bulan
berikutnya.
VARIABEL JUMLAH
N Binaan Binaan Lepas KETERANGA
Total
O Baru Lanjutan Bina N
C. Pembinaan Kelompok

1 Jumlah kelompok binaan 1

2 Jumlah kunjungan ke kelompok binaan 1

3 Jumlah kelompok binaan dengan spesifik


kasus sebagai berikut :

3.1 Jumlah kelompok Balita

3.2 Jumlah kelompok Anak Sekolah 1

3.3 Jumlah kelompok Maternitas

Jumlah kelompok Calon Jamaah


3.4
Haji

3.5 Jumlah kelompok Usia Lanjut

Jumlah kelompok dengan kasus


3.6
Penyakit Menular

Jumlah kelompok dengan kasus


3.7
Penyakit Tidak Menular

3.8 Jumlah kelompok binaan ...............

Contoh 8. Penemuan Kasus dan Rujukan


JUMLAH
N KETERANGA
VARIABEL Binaan Binaan Lepas
O Total N
Baru Lanjutan Bina
D. Penemuan Kasus dan Rujukan
Jumlah kasus baru yang ditemukan Jenis kasus
1 (deteksi dini) 3 dilampirkan

Jenis kasus
Jumlah kasus yang dirujuk
2 11 dilampirkan

Contoh 9. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan Januari


Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan)
maka pengisian indikator penilaian output kegiatannya adalah sebagai berikut:
1.KK Amir : kasus balita gizi kurang, K-1 = KM-II
2.KK Remi : kasus balita gizi kurang, K-1 = KM-II
3.KK Broto : kasus individu (usia 70 th) dengan hipertensi, K-1 = KM-I
4.KK Syarifudin : kasus ibu hamil dengan Tb, K-1 = KM-I, K-2 = KM-I
5.KK Darwanto : kasus individu (usia 34 th) dengan DM, K-1 = KM-I, K-2 = KM-I

JUMLAH
N
VARIABEL KETERANGAN
O KM-I KM-II KM-III KM-IV

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


1 3 2
sebelum dibina

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


2 3 2
setelah dibina
Catatan: Semua KK yang baru dibina pada bulan pertama, apabila kunjungan ke keluarga hanya
dilaksanakan 1 kali (hanya K-1), maka antara tingkat kemandirian keluarga sebelum dan sesudah
dibina berada dalam posisi yang sama karena hasil penilaiannya baru satu kali. Apabila dalam
bulan pertama dikunjungi lebih dari 1 kali maka nilai tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina
berdasarkan hasil K-1 sedangkan nilai tingkat kemandirian keluarga setelah dibina adalah nilai KM
pada kunjungan terbaru pada bulan tersebut.

Contoh 10. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan Februari


Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan)
terdapat 2 KK baru dan 5 KK lanjutan dengan perincian:
Keluarga lanjutan:
1. KK Amir : K-2 = KM-III
2. KK Remi : K-2 = KM-III
3. KK Broto : K-2 = KM-II
4. KK Syarifudin : K-2 = KM-II
5. KK Darwanto : K-2 = KM-II
Keluarga baru:
1. KK Alex : K-1 = KM-I
2. KK Indra : K-1 = KM-I, K-2 = KM-I

JUMLAH
N
VARIABEL KETERANGAN
O KM-I KM-II KM-III KM-IV

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


1 5 2
sebelum dibina

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


2 2 3 2
setelah dibina

Contoh 11. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan Maret


Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan)
masih melanjutkan pembinaan keluarga kepada 7 KK pada bulan lalu dengan perincian
1. KK Amir : K-3 = KM-IV
2. KK Remi : K-3 = KM-IV
3. KK Broto : K-3 = KM-II
4. KK Syarifudin : K-3 = KM-III
5. KK Darwanto : K-3 = KM-III
6. KK Alex : K-2 = KM-II
7. KK Indra : K-2 = KM-II
JUMLAH
N
VARIABEL KETERANGAN
O KM-I KM-II KM-III KM-IV

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


1 5 2
sebelum dibina

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


2 3 2 2
setelah dibina

Contoh 12. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan April


Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan)
ada 2 KK yang lepas bina sehingga Tim Perkesmas melanjutkan pembinaan keluarga kepada 5 KK
pada bulan lalu dengan perincian :
Keluarga Lepas Bina:
1. KK Amir : Lepas Bina (KM-IV)
2. KK Remi : Lepas Bina (KM-IV)
Keluarga Lanjutan:
1. KK Broto : K-4 = KM-III
2. KK Syarifudin : K-4 = KM-IV
3. KK Darwanto : K-4 = KM-IV
4. KK Alex : K-3 = KM-III, K-4 = KM-IV
5. KK Indra : K-3 = KM-III

JUMLAH
N
VARIABEL KETERANGAN
O KM-I KM-II KM-III KM-IV

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


1 5 2
sebelum dibina

Jumlah tingkat kemandirian keluarga


2 2 5 2 KK Lepas Bina
setelah dibina
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN TRIWULAN PERKESMAS

I. Pengisi
Staf dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab mengisi form Laporan Triwulan Perkesmas
adalah Perawat Penyelia Perkesmas. Laporan ini diisi berdasarkan rekapitulasi dari semua laporan bulanan
perkesmas yang disusun oleh puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah kerja dinas kesehatan
kabupaten/ kota. Laporan yang telah diisi selanjutnya ditandatangani oleh Perawat Penyelia Perkesmas dan
disahkan oleh Kepala yang membidangi program perkesmas sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi
(c.q. Perawat Penyelia Perkesmas). Waktu pengiriman dan penerimaan laporan dari dinas kesehatan
kabupaten/ kota ke dinas kesehatan provinsi disepakati internal.

II. Pengisian Form


o Kab/ Kota : Diisi dengan nama kabupaten/ kota tempat bekerja
o Triwulan/ Tahun : Diisi dengan nama triwulan dan angka tahun pelaporan. Triwulan 1 (Januari -
Maret), Triwulan 2 (April - Juni), Triwulan 3 ( Juli - September), Triwulan 4
(Oktober - Desember)
o Kolom 1 : Jelas
o Kolom 2 : Lihat penjelasan dalam Petunjuk Pengisian Laporan Bulanan Perkesmas
o Kolom 3 s.d 27 : Diisi dengan jumlah total indikator penilaian proses dan output kegiatan, jumlah
sasaran dan target perkesmas selama setahun, dan cakupan per
puskesmas sampai dengan bulan terkini (sumber lihat laporan bulanan
perkesmas). Jumlah kolom yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan
jumlah puskesmas yang berada di wilayah kerja dinas kesehatan
kabupaten/ kota
o Kolom 28 : Diisi dengan penjumlahan dari kolom puskesmas yang ada (kolom 3 s.d. 27)
o Kolom 29 : Diisi dengan keterangan apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut.
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN PERKESMAS

I. Pengisi
Staf dinas kesehatan provinsi yang bertanggung jawab mengisi form Laporan Perkesmas adalah Perawat
Penyelia Perkesmas. Laporan ini diisi berdasarkan rekapitulasi dari semua laporan triwulan perkesmas
yang disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota yang berada di wilayah kerja dinas kesehatan provinsi.
Laporan yang telah diisi selanjutnya ditandatangani oleh Perawat Penyelia Perkesmas dan disahkan oleh
Kepala yang membidangi program perkesmas sebelum dikirim ke Kementerian Kesehatan (Direktur Bina
Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik, Ditjen Bina Upaya Kesehatan) Kementerian Kesehatan
menerima laporan perkesmas pada bulan Juli dan Desember (2 kali setahun).

II. Pengisian Form


o Provinsi : Diisi dengan nama provinsi tempat bekerja
o Bulan/Tahun : Diisi dengan bulan Juli (Term 1) dan Desember (Term 2) dan angka tahun
pelaporan.
o Kolom 1 : Jelas
o Kolom 2 : Lihat penjelasan dalam Petunjuk Pengisian Laporan Bulanan Perkesmas
o Kolom 3 s.d 27 : Diisi dengan jumlah total indikator penilaian proses dan output kegiatan, jumlah
sasaran dan prosentase target perkesmas selama setahun, dan
prosentase cakupan per dinas kesehatan kabupaten/ kota sampai
dengan bulan terkini (sumber lihat laporan triwulan perkesmas, kolom
28). Jumlah kolom yang dipergunakan disesuaikan dengan
kebutuhan jumlah kabupaten/ kota yang berada di wilayah kerja
dinas kesehatan provinsi
o Kolom 28 : Diisi dengan penjumlahan dari kolom dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
ada (kolom 3 s.d. 27)
o Kolom 29 : Diisi dengan keterangan apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai