JEMBATAN KHUSUS
Agustus 2007
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
D IR E K TO R AT JENDERAL BINA MARGA
D I R E K T O R A T B I N A T E K N I K
Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
D IR E K TO R AT JENDERAL BINA MARGA
D I R E K T O R A T B I N A T E K N I K
Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110
POS Perencanaan Teknis Jembatan
JEMBATAN KHUSUS
1.
1. LATAR BELAKANG
Jembatan adalah suatu konstruksi yang dibangun untuk melewati massa (lalu lintas, air)
di atas suatu penghalang. Semakin lebar halangan yang harus dilewati, makin besar
panjang jembatan yang dibutuhkan. Jembatan yang dibangun harus direncanakan untuk
mampu melewatkan lalu lintas yang dilayaninya dengan aman dan nyaman.
Jembatan merupakan bagian dari suatu ruas jalan, sehingga keberadaan suatu
jembatan tidak dapat berdiri sendiri melainkan bagian dari suatu sistim jaringan jalan.
Prinsip dasar dalam pembangunan jembatan adalah “jembatan untuk jalan raya,
tetapi bukan jalan raya untuk jembatan. Dengan demikian demikian perencanaan
jembatan merupakan bagian dari perencanaan jaringan jalan.
Jembatan khusus didefinisikan sebagai suatu jembatan yang memiliki bentang yang
panjang atau yang memiliki nilai strategi yang tinggi.
Salah satu tahapan penting dalam proses pembangunan jembatan adalah tahap Studi
Kelayakan, dimana semua aspek ditinjau untuk memastikan bahwa proses
pembangunan jembatan dapat dilanjutkan atau tidak serta untuk mengetahui kapan
jembatan tersebut dibutuhkan.
Definisi
Sesuai dengan istilah yang digunakan, studi kelayakan adalah suatu analisis terhadap
viability (diteruskan atau tidak) suatu ide. Fokus dari suatu studi kelayakan adalah untuk
mampu menjawab pertanyaan penting “should we procced with the proposed
project idea?”, sehingga segala aktivitas dalam studi kelayakan bertujuan untuk
membantu menjawab pertanyaan tersebut.
Mengetahui lebih awal bahwa suatu ide tidak bekerja sesuai diharapkan akan dapat
mencegah penggunaan uang, waktu dan sumber daya secara sia-sia.
Hasil dari studi kelayakan akan menjadi basis bagi business plan yang mulai
dipersiapkan jika sudah diketahui bahwa suatu alternatif itu layak untuk dilanjutkan.
Business plan berisikan “blueprint” dari project implementation.
Berikut ini adalah alasan kenapa Studi kelayakan perlu untuk dilaksanakan.
a. Memunculkan beberapa alternatif sehingga memberikan arah atau fokus terhadap
rencana investasi.
Untuk kasus investasi jembatan khusus, studi kelayakan diperlukan karena alasan
berikut:
a. Biaya.
Proyek jalan dan jembatan merupakan proyek yang memerlukan biaya yang sangat
besar, sehingga perlu dipastikan bahwa dana yang digunakan akan memberikan
hasil yang diharapkan.
b. Prioritas
Keterbatasan keuangan yang dimiliki baik oleh pemerintah maupun swasta
menyebabkan pentingnya memberikan skala prioritas untuk setiap penggunaan dana
pembangunan.
c. Dampak
Jalan dan jembatan merupakan infrastruktur publik yang memberikan pengaruh yang
sangat besar baik yang positif maupun negatif terhadap lingkungan di sekitarnya.
d. Aspek Ekonomis
Pembangunan jalan dan jembatan tidak terlepas dari aspek ekonomi, apakah
investssi yang ditanamkan akan mendapatkan return atau pengembalian yang
diharapkan.
a. Analisis Kebutuhan
Hal paling penting yang harus dikaji dalam suatu studi kelayakan adalah ada
tidaknya potensi kebutuhan akan investasi yang dimaksud. Misalnya untuk kasus
jembatan besar, perlu diketahui besarnya demand lalu lintas yang akan
menggunakan jembatan tersebut jika jembatan tersebut dibangun. Jika ternyata
kebutuhan tersebut tidak mencapai level yang diharapkan, maka rencana investasi
sebaiknya ditinjau kembali.
Data-data yang dibutuhkan didapat dengan melakukan survey/pengumpulan data
sekunder maupun primer serta kajian yang tepat.
b. Kelayakan Teknis
Secara teknik perlu dilakukan kajian terhadap lokasi investasi yang tepat serta
solusi-solusi teknik dalam proyek tersebut. Untuk kasus jembatan khusus perlu dicari
lokasi terbaik jembatan, keterkaitan dengan jaringan jalan eksisting, tipe struktur
yang mungkin digunakan, biaya yang diperlukan, dan kemampuan melaksanakan
pekerjaan tersebut.
c. Kelayakan Finansial
Berdasarkan estimasi yang dilakukan untuk 2 aspek di atas, analisis kelayakan
finansial dapat dilakukan. Hal-hal yang perlu diketahui adalah:
Start-Up Costs
Operating Costs
Revenue Projections
Sources of Financing
Profitability Analisis
Fixed Link adalah suatu proyek yang melibatkan investasi yang besar dan sangat peting
bagi lingkungan sekitarnya. Keberadaan Fixed Link akan memberikan pengaruh
terhadap pengembangan dari potensi yang ada di wilayah yang dilayani.
Karena itu tahapan-tahapan perencanaan harus dilakukan secara hati-hati dan
mendalam.
Secara garis besar tahapan pembangunan suatu fixed link terdiri dari 3 tahap utama
yaitu:
Project Planning
Project Development
Construction
Tahap perencanaan awal atau early planning phase ini akan sangat berpengaruh
terhadap tugas-tugas pada tahap perencanaan selanjutnya setelah keputusan tentang
fixed link tersebut diambil. Pada tahapan ini diharapkan akan terjadi perdebatan
politiktentang keputusan untuk merencanakan fixed link. Hal ini bisa berlangsung
berpuluh tahun bahkan bisa berabad-abad. Pada periode ini aktivitas perencanaan pada
tingkatan tertentu diperlukan untuk menunjukkan kebutuhan fixed link tersebut dan untuk
mengetahui pengaruh negatif dan positif dari pembangunannya.
e. Pertimbangan terhadap lalu lintas lain alur pelayaran kapal dan juga jalur
penerbangan pesawat
f. Prinsip-prinsip dalam Environmental Evaluation
g. Risk Policy
h. Internasional Convention
b. Conseptual Studi
Conseptual Studi merupakan proses yang berulang/iteratif dimana semua aspek
yang mungkin berpengaruh terhadap keberadaan project harus dipertimbangkan,
diberi bobot, dan diklarifikasi untuk mencapai solusi yang paling mungkin bagi
pemenuhan kebutuhan/tujuan serta bagi lokasi proyek.
o Aethestic Requirement
o Navigation condition
o Wind condition
o Earthquake condition
o Costing Basis
Adalah tidak mungkin untuk memenuhi semua requirement, tetapi harus diupayakan
untuk mencapai solusi yang berimbang (BALANCE SOLUTION). Karena itu pada tahap
Conseptual Study dilakukan pembobotan dari setiap parameter untuk masing-masing
alternatif solusi. Hasil yang didapat adalah rangking teknik saja, sedangkan keputusan
atas alternatif yang digunakan ditentukan oleh Owner.
c. Project Selection
Untuk Tujuan Penentuan alternatif perlu dilakukan juga studi-studi berikut
Analisis Dampak Lingkungan dari Proyek
Studi Lalu lintas dan Penentuan Besarnya Tarif
Lay-Out dan biaya dari jalan akses yang diperlukan untuk menghubungkan
Fixed Link dengan jaringan yang sudah ada
Prosedur Pelelangan
Teknikal rangking yang diperoleh pada tahap Conceptual Studi dan hasil studi-studi
di atas akan dimasukkan dalam pembentukkan cost – Benefit model yang nantinya
dijadikan dasar dalam menentukansolusi terpilih adalah wewenang Owner
d. Procurement Strategy
Setelah solusi terpilih ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan strategi
pengadaan konsultan dan kontraktor. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa
semua pekerjaan dan aktivitas didistribusikan dan dilaksanakan oleh pihak yang
paling berkualitas pada setiap tahapan kegiatan, mencapai standar kualitas yang
diinginkan, dan dengan biaya keseluruhan yang paling rendah.
Secara umum ada 3 strategi yang umum digunakan untuk proyek Fixed Link
Separate Design and Construction (SDC), suatu konsep dimana
dokumen kontrak disiapkan oleh pengelola proyek dengan dibantu konsultsn,
sedangkan pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor.
Design – Built (DB), suatu konsep dimana proses disain dan
konstruksi diserahkan kepada suatu pihak yang umumnya kontraktor.
Design Built Operate and Trasfer (BOT), konsep ini hampir sama
dengan DB, perbedaannya adalah bahwa semua biaya ditanggung oleh pihak yang
diberi konsesi, dan pihak tersebut diberikan massa konsesi sebelum diserahkan
kepada pemerintah.
Diharapkan dari studi tersebut, dengan memperhatikan pola sistim jaringan jalan dan
konsep tata ruang, maka khusus untuk proyek jembatan khusus akan didapat
a. Kepastian Lokasi
b. Penentuan Jembatn dan Jumlah jalur
c. Mode Lalu Lintas yang akan digunakan
d. Keperluan ruang bebas jembatan untuk jalur navigasi
e. Prediksi perkembangan lalu lintas
f. Prediksi frekuensi lalu lintas navigasi termasuk bobotnya
Rekomendasi dari studi-studi tersebut di atas harus ditunjang dengan legal aspek seperti
persetujuan dari Departemen Perhubungan dalam hal penentuan Jalur Navigasi serta
persetujuan Departemen Pekerjaan Umum dalam hal keterkaitan dengan sistim jaringan
Prasarana dan sebagainya.
Selanjutnya setelah melalui rangkaian studi di atas, umumnya dilanjutkan dengan tahap
Engineering (Perencanaan teknis dan Studi-Studi lainnya) dan kajian masalah
pendanaan (Financial Aspect). Lamanya tahapan-tahapan pengadaan tersebut dalam
kondisi normal berkisar antara 3 sampai 4 tahun mulai dari Pra Studi Kelayakan sampai
Tahap Konstruksi, sebagaimana disajikan pada gambar dibawah. Sedangkan untuk
Crash Program, tahapan-tahapan tersebut dapat diselesaikan antara 1 sampai dengan 2
tahun.
1 tahun 3 tahun
4,0 – 6,0 %
a. Latar Belakang
Untuk mengetahui secar rinci semua asumsi yang digunakan dalam tahap
perencanaan serta untuk mendapatkan parameter-parameter penting bagi
perencanaan jembatan, diperlukan serangkaian teknikal studi. Mengingat
bentangan jembatan yang besar dan umur rencana jembatan yang khusus, maka
kebutuhan data-data perencanaan tersebut harus didapat secara akurat.
Hasil Studi teknik tersebut akan menjadi dasar bagi perencana jembatan untuk
melakukan detailed engineering design
Studi Scouring
o Untuk mengetahui local scouring di lokasi pilar jembatan akibat
dibangunnya jembatan
Studi Geologi
o Untuk mengetahui kondisi permukaan khususnya di lokasi jembatan, mulai
darat, pantai dan laut
o Memetakan kondisi geologi, khususnya litologi dan struktur geologi di
daerah sekitar proyek
o Memberikan informasi dalam bentuk gambar 3 dimensi tentang kondisi
bawah permukaan di lokasi proyek
o Metode yang digunakan adalah Geoelektrik untuk daratan, georadar untuk
daerah pantai dan sub bottom profiling untuk lautan
Soil Investigation
o Mendapatkan data primer di lokasi pekerjaan yang akan digunakan untuk
perencanaan
o Mengidentifikasikan textur lapisan tanah di lokasi proyek berdasarkan hasil
penyelidikan dan pengukuran langsung di lapangan dan laboratorium
o Melakukan analisis dan evaluasi tentang jenis pondasi dan daya dukung
o Menyediakan data bagi studi teknis lain seperti Seismic Hazzard dan lain-
lain
Salitasi
o Mempelajari salitasi dan laju korosi serta proteksi untuk mengatasinya
Pergerakan Kapal
o Mempelajari jenis, demensi dan tonase kapal serta proyeksi perkembangan
kapal yang berpotensi untuk lewat di bawah kolong jembatan
Kecepatan Angin
o Mempelajari kecepatan dan arah angin untuk mengetahui efek dari angin
dinamis terhadap jembatan
Tidal
o Mempelajari muka air laut dalam rangka menetapkan muka jembatan
Dan lain-lain