Tugas Besar TJRII (Baru)

TUGAS BESAR JALAN RAYA II
NAMA : KRISNA WIJAYA

NIM : F1A 099 082
ASISTEN TUGAS : MADE MAHENDRA, ST. MT.
A. RENCANA TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

Data - Data :
Jumlah lajur = 4 lajur
Umur rencana = 10 tahun
Masa pelaksanaan = 2 tahun
Angka pertumbuhanh lalu - lintas
- Selama pelaksanaan = 5 %/tahun
- Sesudah jalan dibuka untuk umum = 4 %/tahun
Indek permukaan (Ipt) = 2.5
Faktor Regional (Fr) = 3.5
Data lalu - lintas
Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 1050 kend./hr
- Bus < 8 ton = 200 kend./hr
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 20 kend./hr
Data tanah : CBR = 5 %
B. RENCANA LAPIS TAMBAHAN

Jika pada akhir umur rencana, kondisi perkerasan jalan tersebut mempunyai nilai - nilai sbb :
Lapis permukaan = 70 %
Lapis pondasi = 70 %
Lapis pondasi bawah = 70 %
Umur rencana = 1 tahun
C. RENCANA TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA TSB. PD .BAGIAN A

Tahap pertama = 10 tahun
Tahap kedua = 10 tahun
METODE ANALISA KOMPONEN (BINA MARGA)

> LHR awal umur rencana = LHR (1 + I/100)n
Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 1050 (1+0.05)2 = 1157.625 kend./hr
- Bus < 8 ton = 200 (1+0.05)2 = 220.500 kend./hr
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 20 (1+0.05)2 = 22.050 kend./hr
SLHR awal UR = 1416.713 kend./hr
> LHR akhir umur rencana = LHR (1 + I/100)n

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 1157.625 (1+0.04)10 = 1713.568 kend./hr
- Bus < 8 ton = 220.500 (1+0.04)10 = 326.394 kend./hr
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 22.050 (1+0.04)10 = 32.639 kend./hr
SLHR akhir UR = 2097.081 kend./hr
> Menentukan angka ekivalen

Distribusi beban pada kendaraan yang lewat
Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = s 1000 kg + s 1000 kg
- Bus < 8 ton = s 3000 kg + s 5000 kg
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = s 4000 kg + s 6000 kg
- Truk 3 as 20 ton = s 6000 kg + s 2 . 7000 kg
- Truk 5 as 30 ton = s 6000 kg + s 2 . 7000 kg + s 5000 kg + s 5000 kg
> Angka ekivalen masing - masing kendaraan

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 0.0002 + 0.0002 = 0.0004
- Bus < 8 ton = 0.0183 + 0.1410 = 0.1593
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 0.0577 + 0.2923 = 0.3500
- Truk 3 as 20 ton = 0.2923 + 2 . 0.5415 = 1.3753
- Truk 5 as 30 ton = 1.3753 + 0.1410 + 0.1410 = 1.6573
> Menghitung LEP (Lintas Ekivalen Rencana)

n
LEP = ∑ LHR j ( 1 + i )UR x Cj x Ej
j=1
dimana : c = koefisien distribusi kendaraan 4 lajur = 0.5

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 0.5 1157.625 0.0004 = 0.2315 kend/hr.
- Bus < 8 ton = 0.5 220.500 0.1593 = 17.5628 kend/hr.
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 0.5 22.050 0.3500 = 3.8588 kend/hr.
SLEP = 33.8024 kend/hr.
> Menghitung LEA (Lintas ekivalen Akhir)

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 0.5 1713.568 0.0004 = 0.3427 kend/hr.
- Bus < 8 ton = 0.5 326.394 0.1593 = 25.9973 kend/hr.
Kendaraan berat
SLEA = 50.0358 kend/hr.
> Menghitung LET (Lintas Ekivalen Tengah)

LET = 1/2 (LEP + LEA)
LET = 33.8024 + 50.0358
2
= 41.9191 kend/hr.
> Menghitung LER (Lintas Ekivalen Rencana)

LER = LET . UR/10
= 41.9191 x 10
10
= 41.9191 kend/hr.
Diketahui :
CBR = 5 IPt = 2.5 FR = 3.5
DDT = 4.3 log CBR + 1.7
= 4.706
IPo > 4
Dari grafik nomogram pada lampiran 1 didapat :
ITP = 5.8
ITP = 7.25
Dari tabel ITP antara 3.00 - 6.70, didapat
- Bahan lapisan permukaan : lapen/aspal macadam, HRA, lasbutag, laston
- Bahan lapisan pondasi : batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah
dengan kapur, laston atas.
Alternatif 1
- Lapis permukaan = Laston MS 744 a1=0.4
- Lapis pondasi = lapen/aspal macadam, HRA, lasbutag, laston a2=0.14 d2=20 cm
- Lapis pondasi bawah = batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, a3=0.13 d3=10 cm
stabilisasi tanah dengan kapur, laston atas
ITP = a 1 d1 + a 2 d2 + a 3 d3
7.25 = 0.4 d1 + 0.14 . 20 + 0.13 . 10
7.25 = 0.4 d1 + 4.1
d1 = 7.875 cm = 8.00 cm
Gambar lapisan perkerasan

8.00 cm Laston MS 744
20.00 cm Batu Pecah CBR 100 %
10.00 cm Sirtu CBR 70 %
Alternatif 2
- Lapis permukaan = Laston MS 744 a1=0.4 d1=5 cm
- Lapis pondasi = lapen/aspal macadam, HRA, lasbutag, laston a2=0.14
- Lapis pondasi bawah = batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, a3=0.13 d3=10 cm
ITP = a 1 d1 + a 2 d2 + a 3 d3
7.25 = 0.4 . 5 + 0.14 d2 + 0.13 . 10
7.25 = 0.14 d2 + 3.3
d2 = 28.2143 cm = 28.00 cm

28.00 cm Batu Pecah CBR 100 %

Alternatif 3
- Lapis permukaan = Laston MS 744 a1=0.4 d1=5 cm
- Lapis pondasi = lapen/aspal macadam, HRA, lasbutag, laston a2=0.14 d2=20 cm
- Lapis pondasi bawah = batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, a3=0.13
ITP = a 1 d1 + a 2 d2 + a 3 d3
7.25 = 0.4 . 5 + 0.14 . 20 + 0.13 d3
7.25 = 0.13 d3 + 4.8
d2 = 17.5000 cm = 18.00 cm

5 cm Laston MS 744
20 cm Batu Pecah CBR 100 %
18 cm Sirtu CBR 70 %
Tabel hasil perbandingan dari alternatif susunan perkerasan jalan

d Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
1 8 5 5
2 20 28 20
3 10 10 18
B. RENCANA TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY)
Kondisi perkerasan jalan pada akhir umur rencana

- Lapis permukaan = 70 %
- Lapis pondasi atas = 70 %
- Lapis pondasi bawah = 70 %
- Umur rencana = 1 tahun
Dipilih alternatif 1
ITP = 0.7 . 0.4 . 8 + 0.7 . 0.14 . 20 + 0.7 . 0.13 . 10
= 5.110 cm
DITP = 7.25 - 5.11

= 2.140 cm
DITP = Ao . Do dipakai Do = 5 cm a0 = 2.140

5
= 0.428
D0 = DATP
a
= 2.140
0.428
= 5 cm = 5 cm
ITP = 0.428 . 5
= 2.14 > 2.14 cm
Bahan lapis tambahan laston atas
5 cm Laston atas
8 cm Laston MS 744
20 cm Batu Pecah CBR 100 %
10 cm Sirtu CBR 70 %
C. RENCANA TEBAL PERKERASAN SECARA BERTAHAP
Diketahui :
Tahap pertama = 10 tahun
Tahap kedua = 10 tahun
> LHR pada awal umur rencana (dari hitungan pada bagian A)
Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 1157.625 kend/hari
- Bus < 8 ton = 220.500 kend/hari
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 22.050 kend/hari
SLHR = 1416.713 kend/hari
> LHR pada tahun ke 10

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = (1+0.04)10 1157.625 = 1713.568 kend/hari
- Bus < 8 ton = (1+0.04)10 220.500 = 326.394 kend/hari
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = (1+0.04)10 22.050 = 32.639 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton = (1+0.04) 10
5.513 = 8.160 kend/hari
SLHR10 = 2097.081 kend/hari
> LHR pada tahun ke 20

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = (1+0.04)20 1157.625 = 2536.499 kend/hari
- Bus < 8 ton = (1+0.04) 20
220.500 = 483.143 kend/hari
Kendaraan berat
SLHR10 = 3104.192 kend/hari
> Menghitung LEP diam bila dari perhitungan bagian A

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 0.2315 kend/hari
- Bus < 8 ton = 17.5628 kend/hari
Kendaraan berat
SLEP = 33.8024 kend/hari
> Menghitung LEA (Tahap I)

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 1713.568 0.5 0.0004 = 0.343 kend/hari
- Bus < 8 ton = 326.394 0.5 0.1593 = 25.997 kend/hari
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 32.639 0.5 0.3500 = 5.712 kend/hari
SLEA10 = 50.036 kend/hari
> Menghitung LEA (Tahap II)

Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 2536.499 0.5 0.0004 = 0.507 kend/hari
- Bus < 8 ton = 483.143 0.5 0.1593 = 38.482 kend/hari
Kendaraan berat 0.0000
SLEA20 = 74.065 kend/hari
> Menghitung Lintas Ekivalen Tengah

LET10 = LEP + LEA10 = 41.9191
2
LET20 = LEP10 + LEA20 = 62.0505

2
> Menghitung LER

Tahap pertama : LET10 = LET10 . UR/10
= 41.9191
Tahap kedua : LET20 = LET10 . UR/10

= 62.0505
> Mencari ITP
pada halaman 22 (Buku Bina Marga)
Nilai LER menjadi ITP
ITP didapat dari nomogram dengan LER = 2.5 LER2
ITP1 didapat dari nomogram dengan LER = 1.67 LER1
Dengan IPo > 4, nomogram 1

DDT = 4.706
Fr = 3.5
Ipt = 2.5
LER10 = 1.67 . 41.920 = 70.00485
diperoleh : ITP = 6.4 & ITP = 7.75
LER10 = 2.5 . 62.051 = 155.1262
diperoleh : ITP = 7.25 & ITP = 8.9
> Susunan perkerasan

Lapisan permukaan = Laston MS744 a1= 0.40 d1= 7.5
Lapisan pondasi = Batu pecah CBR 100% a2= 0.14 d2= 20
Lapisan pondasi bawah = Sirtu CBR 70% a3= 0.13
ITP = a1 d1 + a2 d2 + a3 d3
7.75 = 0.13 d3 + 5.8
= 15 cm
ITP = a1 d1 + a2 d2 + a3 d3
8.9 = 0.40 d1 + 4.1
= 12 cm
Lapisan permukaan tahap I = 7.5 cm

Lapisan permukaan tahap II = 12 - 7.5
= 4.5 cm
Gambar perkerasan tahap I Gambar perkerasan tahap II
7.5 cm 4.5 cm
7.5 cm
20 cm
20 cm
15 cm
15 cm
METODE ASPHALT INSTITUTE

Data - data :
Kendaraan ringan
- Mobil penumpang < 2 ton = 1050 kend/hari
- Bus < 8 ton = 200 kend/hari
Kendaraan berat
- Truk 2 as 10 ton = 20 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton = 10 kend/hari Struck = 35
IDT = 1285 kend/hari
Prosentase heavy truck (kendaraan berat) untuk keseluruhan lajur

A= 35 x 100 % = 2.724 %
1285
Prosentase utk setiap lajur (untuk 4 lajur) = 45 %

NHT = IDT . A% . B%
= 1285 0.027 0.45
= 15.75
> Mencari ITN

NHT = 15.75
Single axle standart = 18000
Berat rata - rata truck besar = 10 + 20 + 30 = 20 ton
3
Dengan menggunakan grafik 1 didapat nilai : ITN = 8
> Menghitung factor

UR = 10 tahun
i= 4 %/tahun
( 1 + i )n − 1
factor =
20 i
= 0.600
> Mencari DTN

DTN = ITN x factor
= 4.802
> Mencari TA (grafik 3)

DTN = 4.802
CBR = 5.00 %
Didapat nilai TA = 6.2
> Cek dengan syarat (diperoleh nilai TA-min dari nilai DTN pada tabel 2)
DTN = 4.802
Diperoleh TA-min = 4.00 inchi
Lapisan pondasi = 6.20 - 4.00
= 2.20 inchi
Dgn kondisi bahan material lapisan pondasi, dikoreksi kembali terhdp rasio (Sr) = 2.7
Maka tebal lapisan pondasi = 2.20 2.7
= 5.94 inchi
= 6.00 inchi
Jadi tebal keseluruhan

Lapisan permukaan = laston MS744 = 4.00 inchi
Lapisan pondasi = batu pecah + sirtu klas A = 6.00 inchi
Gambar susunan perkerasan jalan
4 inchi laston MS744
6 inchi Batu pecah + sirtu

klas A
Susunan perkerasan lama

Lapisan permukaan = 4.00 inchi
Lapisan base = 6.00 inchi
tanah dasar CBR = 5.00 %
Data lalu - lintas

A = 2.724 %
B = 45 %
Standart single axle load = 18000 lbs
Berat rata - rata heavy truck = 20 . 2204.6 ton = 44092 lbs
(1 ton = 2204.6 lbs)
I = 4 %/tahun
UR = 1 tahun
NHT = 15.75
Berat rata - rata heavy truck = 44092 lbs
Dari grafik 1 didapat ITN = 8
> Mencari factor

( 1 + i )n − 1
factor =
20 i
= 0.05
DTN = ITN x factor

= 0.788
= 1
Dari DTN didapat TA-min = 4.00 inchi

Karena UR = 1 tahun, dengan tebal permukaan 4 inchi maka tidak diperlukan lapisan tambahan
C. RENCANA TEBAL PERKERASAN SECARA BERTAHAP
Diketahui :
NHT = 15.75
ITN = 8
> Mencari factor tahap I

UR = 10 tahun
I = 5%
( 1 + i )n − 1
factor =
20 i
= 0.629
> Mencari factor tahap II

UR = 20 tahun
I = 5%
( 1 + i )n − 1
factor =
20 i
= 1.653
> Mencari DTN

DTN10 = ITN x factor = 5.031
DTN20 = ITN x factor = 13.226
Data - data DTN10

ITN = 8
CBR = 5.00 %
DTN = 5.031
Dari grafik 3 didapat total perkerasan (TA) = 6.25 inchi

Dengan DTN 15.725 didapat TA-min = 4 inchi
Lapisan pondasi = 6.25 - 4.00
= 2.25 inchi
Dikoreksi dgn S r = 2.7

= 6.075 inchi
= 6 inchi
sehingga tebal masing - masing lapisan tahap 10 tahun

Sr = 4 inchi
Lapisan base = 6 inchi
Dgn data DTN20 = 13.226

Didapat TA-min = 5 inchi
> Mencari Tc
Tc = a1 d1 + a2 d2
0.4
= 0.4 . 5 + 0.14 . 5.94
0.4
= 7.079 inchi
= 7 inchi
Dengan TA yang telah ada = 5 inchi, maka untuk umur rencana 20 tahun harus ditambah sebesar
= (7" - 5") = 2 inchi
Gambar susunan perkerasan

2 inchi laston MS 744
4 inchi laston MS 744
6 inchi Batu pecah + sirtu klas A

METODE AASHTO

Diketahui data lalu - lintas
Waktu perencanaan = 10 tahun
Masa pelaksanaan = 2 tahun
Angka pertumbuhan lalu lintas
Selama pelaksanaan = 5 %/tahun
sesudah jalan dibuka u/ umum = 4 %/tahun
Beban lalu lintas
Mobil Penumpang 2 ton = 1050 kend/hari
Bus 8 ton = 200 kend/hari
Truk 2 as 10 ton = 20 kend/hari
1285 kend/hari
1 kip = 4.536 . 10-1 ton

1 ton = 2.2 kips
4
beban smb tunggal
angka ekivalen= (8160 )
> Angka ekivalen
- Mobil Penumpang 2 ton = as depan 0.5 x 2 ton = 1 ton = 2 kips E= 0.0002
as blkang 0.5 x 2 ton = 1 ton = 2 kips E= 0.0002
SE = 0.0004
- Bus 8 ton = as depan 0.34 x 8 ton = 2.76 ton = 6 kips E= 0.0130

as blkang 0.66 x 8 ton = 5.28 ton = 12 kips E= 0.1750
SE = 0.1880
- Truk 2 as 10 ton = as depan 0.34 x 10 ton = 3.4 ton = 8 kips E= 0.0300

SE = 0.4580

as blkang 2 (0.375 x 20 t) = 15 t = 33 kips E= 11.4180
SE = 11.5590

0.24 x 30 ton = 7.2 ton = 16 kips E= 0.6060
0.24 x 30 ton = 7.2 ton = 16 kips E= 0.6060
SE = 2.010
> Menentukan LEP LEP = LHR . E (1 + I ) n
Mobil Penumpang 2 ton = 1050 0.0004 0.5 (1+0.05)2 = 0.2315
Bus 8 ton = 200 0.1880 0.5 (1+0.05) 2
= 20.7270
Truk 2 as 10 ton = 20 0.4580 0.5 (1+0.05)2 = 5.0495
Truk 3 as 20 ton = 10 11.5590 0.5 (1+0.05) 2
= 63.7190
Truk 5 as 30 ton = 5 2.0100 0.5 (1+0.05)2 = 5.5401
SLEP = 95.2670
Menentukan AE18KSAL, N = [ {(1 + I)n - 1}/I ]

= [ {(1 + 0.05)4 - 1}/0.05]
= 4.3101
AE18KSAL = LEP . 365 . N

Truk 2 as 10 ton = 5.0495 365 4.3101 = 7943.77
Truk 3 as 20 ton = 63.7190 365 4.3101 = 100242.43
Truk 5 as 30 ton = 5.5401 365 = #VALUE!
SAE18KSAL = #VALUE!
= 11.69 . 104
> ITP tiap lapis (grafik 5.2)

R= 95 % a1 = 0.4 Mr = 37 . 104 Psi
So = 0.35 a2 = 0.14 Mr = 7 . 104 Psi
AE18KSAL= #VALUE! = 11.69 . 104 a3 = 0.13 Mr = 6 . 104 Psi
IP = 1.5
m= 0.6
didapat : ITP1 = 2.1 ITP2 = 3.4 ITP3 = 3.6
> Penentuan tebal perkerasan

ITP1 = a1 D1
D1 > ITP1 / a1
D1 > 2.1/0.4
D1 > 5.25 cm = 6.00 cm
ITP' > ITP

a1.D1 > 2.1
2.40 > 2.1 OK !
ITP2 = a2 D2
D2 > ITP2 / a2
D2 > 3.4/0.14
D2 > 24.29 cm = 25.00 cm
ITP' > ITP

a2.D2 > 3.4
3.50 > 3.4 OK !
ITP3 = a3 D3
D3 > ITP3 / a3
D3 > 3.6/0.13
D3 > 27.69 cm = 28.00 cm
ITP' > ITP

a3.D3 > 3.6
3.64 > 3.6 OK !

25.00 cm Batu pecah CBR 100 %

> Lintas Ekivalen Permukaan (LEP)

Mobil Penumpang 2 ton = 1050 (1+0.05)2 0.5 0.0004 = 0.232
Bus 8 ton = 200 (1+0.05)2 0.5 0.1880 = 20.727
Truck 2 as 10 ton = 20 (1+0.05) 2
0.5 0.4580 = 5.049
Truck 3 as 20 ton = 10 (1+0.05)2 0.5 11.5590 = 63.719
Truck 5 as 30 ton = 5 (1+0.05) 2
0.5 2.0100 = 5.540
SLEP = 95.267
kend/hari
Menentukan AE18KSAL, N = [ {(1 + I)n - 1}/I ]

= [ {(1 + 0.04)2 - 1}/0.04]
= 1.0000
Truck 2 as 10 ton = 5.049 365 1.0000 = 1843.05

Truck 3 as 20 ton = 63.719 365 1.0000 = 23257.43
Truck 5 as 30 ton = 5.540 365 1.0000 = 2022.12
AE18KSAL= 27122.60
> ITP tiap lapis (grafik 5.2)

R= 95 % a1 = 0.4 Mr = 37 . 104 Psi
So = 0.35 a2 = 0.14 Mr = 7 . 104 Psi
AE18KSAL= 27122.60 = 2.712 . 104 a3 = 0.13 Mr = 6 . 104 Psi
IP = 1.5
m= 0.6
didapat : ITP1 = 1.5 ITP2 = 2.7 ITP3 = 2.8
> ITP pada kontruksi lama

ITP = 0.4 . 70% . 6 + 0.14 . 70 % . 25 + 0.13 . 70 % . 28
= 7.994 cm
> ITP pada umur rencana 1 tahun

ITP-awal = 1.5 + 2.7 + 2.8
= 7.00 inchi
= 17.78 cm
= 18.00 cm
DITP = ITP-awal - ITP

= 10.01 cm
= 10.00 cm

25.00 cm Batu pecah CBR 100 %

METODE NOTTINGHAM
Data - data perkerasan
Jalan = 4 lajur
Temperatur tahunan rata - rata = 29 o
Kecepatan rencana = 60 km/jam
CBR tanah dasar = 5%
Perkembangan lalu lintas
Selama pelaksanaan = 5 %/tahun
Sesudah jalan dibuka = 4 %/tahun
Data LHR
Kendaraan ringan
Kendaraan berat
SLHR = 1285 kend/hari
Direncanakan
Bahan kontruksi (tabel 1)
1. Lapis permukaan : Hot Rolled Asphalt
Indeks penetrasi (P1) bitumen = 50
Binder content (MB) = 5%
Void content (Vv) = 4%
Spr (Softening point) = 58.6 oC
Psr = -0.2
VB = 11.7 %
VMA = 15.7 %
2. Lapis pondasi atas : Batu pecah klas A

Binder content (MB) = 3.5 %
Void content (Vv) = 10 %
Spr (Softening point) = 58.6 oC
Psr = -0.2
VB = 7.9 %
VMA = 17.9 %
Pi = 32.5
3. Lapis pondasi bawah : Sirtu klas A

Berat jenis agregat = 2.7
Berat jenis bitument = 1.02
Umur rencana jalan = 10 tahun
jalan digunakan tahun 2002

> Temperatur desain (T)
Pada kondisi deformasi permanen
T = 1.47 temperatur rata - rata = 1.47 29
= 42.63 o
C
Pada kondisi fatigue

T = 1.92 temperatur rata - rata = 1.92 29
= 55.68 o
C
> Angka komulatif pembebanan
365 p Co
Cc= {( 1 + i r )n − 1 }
0. 01 r
dengan :
n = Umur rencana
Co = tebal LHR
r = i (setelah jalan dibuka)
Cm = Co (1 + 0.01 r )0.5 n
= 1285 (1 + 0.01 . 0.04) 0.5 . 10
= 1287.57
p = 0.97 - 4 . 10-5 . Cm
= 0.97 - 4.10-5 . 1287.57
= 0.9185
Cc = 365 . 0.9185 . 1285 (1 + 0.01 . 0.1)10 - 1)

0.01 . 0.04
= 10818580.89
= 10.808 msa
Co = Angka harian kendaraan umum dalam 1 jalur

Cc = Angka komulatif dari kendaraan umum yang menggunakan jalan dalam umur perencanaan
> Nilai faktor kerusakan
0= 0.35 - 0.26 - 1.00

0.93 y + 0.082 0.92 y + 0.082 3.9Cm /1550
y = 2002 + (0.5 . 10) - 1945

= 62
D= 0.35 - 0.26 - 1.00

0.93 . 62 + 0.082 0.92 . 62 + 0.082 3.91287.57/1550
= 2.797
> Angka pembebanan standart

N = D . Cc . 10-6
= 2.797 10.808
= 30.229 msa
> Nilai kekakuan elatisitas tanah dasar (subgrade)

Sr = 10 . CBR
= 10 . 5
= 50 Gpa
> Nilai kekakuan campuran aspal (cr)

Lapisan permukaan (HRA)
Kondisi deformasi permanen
t = (V)-1
= (60)-1
= 0.0167 km/jam
Sb = 1.157 . 10-7 ( t )-0.368 (2.718)Pir (Spr - T)5

= 1.157 . 10-7 ( 0.0167 )-0.368 (2.718)0.2 (58.6 - 42.63)5
0.662
n = 0.83 log (4 . 104 / Sb)

= 3.968
Sm = 56 (1 + 257.5 - 2.5 VMA)n

n (VMA - 3)
= 56 (1 + 257.5 - 2.5 15.7)3.968
3.968 (15.7 - 3)
= 506.763 mpa
= 0.506 Gpa E1 deformasi dipakai E1 = 3 Gpa
Kondisi fatique
Sb = 1.157 . 10-7 ( t )-0.368 (2.718)Pir (Spr - T)5
= 1.157 . 10-7 ( 0.0167 )-0.368 (2.718)0.2 (58.6 - 55.68)5
= 1.341 . 10-4
n = 0.83 log (4 . 104 / Sb)

= 7.034
Sm = 56 (1 + 257.5 - 2.5 VMA)n

n (VMA - 3)
= 56 (1 + 257.5 - 2.5 15.7)7.034
7.034 (15.7 - 3)
= 0.802 mpa
= 8.02 . 10-4 Gpa E1 fatique dipakai E1 = 3 Gpa
> Menentukan nilai tegangan asphalt mak. yang izinkan St (satuan mikrostsain)
Lapis permukaan (HRA) Spi = 58.6
inisial softening point dari pi = 50 Spi = 53.6
log St = 14.39 . logVB + 24.2 log Spi - 46.1 - log N

5.13 log VB + 8.63 log Spi - 15.8
=14.39 log 11.7 + 24.2 log 53.6 - 46.1 - log 30.229
5.13 log 11.7 + 8.63 log 53.6 - 15.8
= 129.1
= 130 mikrostain
> Menentukan nilai tegangan subgrade mak. Yang dizinkan SZ)

SZ = 451.3
(N / Fr) 0.28
= 451.3
(30.229/1.5)0.28
= 194.6
= 200 mikrostain
> Menentukan tebal lapis perkerasan

Lapis permukaan (HRA)
Sm = 506.763 mpa
Sm = 0.802 mpa
St = 130 mikrostrain
Sz = 200 mikrostrain
E3 = 10 . CBR = 50 Gpa
E1 = 3 Gpa
trial 1
dengan nilai St = 130 mikrostrain, didapat tebal perkerasan (D) = 240 setelah dicek Sz = 320 > Sz = 200
(NO…….OK !)
trial 2
(NO…….OK !)
trial 3
(NO…….OK !)
trial 4
dengan nilai St = 75 mikrostrain, didapat tebal perkerasan (D) = 350 setelah dicek Sz = 180 < Sz = 200
(OK !)
350 mm
200 mm
350 mm
200 mm
Kondisi fatique
> LHR awal umur rencana

Kendaraan ringan
Kendaraan berat
SLHR = 1285 kend/hari
> Perhitungan perkerasan

Temperatur design (T)
Kondisi derfomasi permanen
T= 42.63 oC
Kondisi fatique
T= 55.68 oC
> Angka komulatif pembebanan
365 p Co
Cc= { ( 1+ 0 . 01 )x − 1 }
0. 01 r
Cm = Co (1 + 0.01 r) 0.5 . 1
= 1416.72 (1 + 0.01 . 0.1)0.5
= 1417.43
p = 0.97 - 4.10-5 . Cm
= 0.97 - 4.10-5 . 1417.43
= 0.913
Cc = 365 . 0.913 . 1417.43 (1 + 0.01 . 0.1)1 - 1

0.01 . 0.1
= 472351.46
= 0.472 msa
> Nilai faktor kerusakan

0= 0.35 - 0.26 - 1.00
0.93 y + 0.082 0.92 y + 0.082 3.9 cm/1550
y = 2002 + (0.5 . 1) - 1945

= 57.5
D= 0.35 - 0.26 - 1.00

0.93 . 57.5 + 0.082 0.92 57.5 + .082 3.9 1417.43/1550
= 2.778
> Angka pembebanan standar (N)

N = D . Cc . 10-6
= 2.778 0.472
= 1.311
> Nilai kekauan stabilitas tanah dasar

Sr = 10 . CBR
= 50
Lapis permukaan : Hot Rolled Asphalt

Sb = 0.662 mpa
VMA = 15.7 %
Sm = 506.763 mpa
Sb = 1.341.10-4 mpa
Sm = 0.802 mpa
> Menentukan nilai tegangan maksimum yang dizinkan

log St = 14.39 . logVB + 24.2 log Spi - 46.1 - log N
5.13 log VB + 8.63 log Spi - 15.8
= 14.39 log 11.7 + 24.2 log 53.6 - 46.1 - log 1.31
5.13 log 11.7 + 8.63 log 53.6 - 15.8
= 2.389
St = 245.4
= 250
St memerlukan tebal lapis perkerasan tambahan dengan menggunakan grafik diperoleh tebal overlay 130mm
= 13 cm.

130 mm
350 mm
200 mm
130 mm
350 mm
200 mm
Kondisi fatique
overlay 130mm
TABEL PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN
No. Karakteristik Susunan Metode yang digunakan Bahan

Rencana Lapisan Bina Marga Asphalt Institute Aashto Nottingham dipakai
1 Perkerasan Permukaan Atas 8 cm 10 cm 6 cm 35 cm Laston MS 744
Lentur Pondasi Atas 20 cm 16 cm 25 cm 20 cm Batu pecah CBR 100%
Pondasi Bawah 10 cm gabung 28 cm gabung Sirtu CBR 70 %
2 Lapisan Permukaan 5 cm - 10 cm 13 cm Laston MS 744

Tambahan Tambahan

Tugas Besar TJRII (Baru)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Tugas Besar TJRII (Baru)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS BESAR JALAN RAYA II

NAMA : KRISNA WIJAYA

A. RENCANA TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

B. RENCANA LAPIS TAMBAHAN

C. RENCANA TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA TSB. PD .BAGIAN A

A. RENCANA TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

> LHR akhir umur rencana = LHR (1 + I/100)n

> Menentukan angka ekivalen

> Angka ekivalen masing - masing kendaraan

> Menghitung LEP (Lintas Ekivalen Rencana)

dimana : c = koefisien distribusi kendaraan 4 lajur = 0.5

> Menghitung LEA (Lintas ekivalen Akhir)

> Menghitung LET (Lintas Ekivalen Tengah)

> Menghitung LER (Lintas Ekivalen Rencana)

Gambar lapisan perkerasan

20.00 cm Batu Pecah CBR 100 %

10.00 cm Sirtu CBR 70 %

Gambar lapisan perkerasan

28.00 cm Batu Pecah CBR 100 %

Gambar lapisan perkerasan

20 cm Batu Pecah CBR 100 %

Tabel hasil perbandingan dari alternatif susunan perkerasan jalan

Kondisi perkerasan jalan pada akhir umur rencana

DITP = 7.25 - 5.11

DITP = Ao . Do dipakai Do = 5 cm a0 = 2.140

Bahan lapis tambahan laston atas

20 cm Batu Pecah CBR 100 %

> LHR pada tahun ke 10

> LHR pada tahun ke 20

> Menghitung LEP diam bila dari perhitungan bagian A

> Menghitung LEA (Tahap I)

> Menghitung LEA (Tahap II)

> Menghitung Lintas Ekivalen Tengah

LET20 = LEP10 + LEA20 = 62.0505

> Menghitung LER

Tahap kedua : LET20 = LET10 . UR/10

Dengan IPo > 4, nomogram 1

> Susunan perkerasan

Lapisan permukaan tahap I = 7.5 cm

Gambar perkerasan tahap I Gambar perkerasan tahap II

A. RENCANA TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

Prosentase heavy truck (kendaraan berat) untuk keseluruhan lajur

Prosentase utk setiap lajur (untuk 4 lajur) = 45 %

> Mencari ITN

> Menghitung factor

> Mencari DTN

> Mencari TA (grafik 3)

Jadi tebal keseluruhan

Gambar susunan perkerasan jalan

4 inchi laston MS744

6 inchi Batu pecah + sirtu

Susunan perkerasan lama

Data lalu - lintas

> Mencari factor

DTN = ITN x factor

Dari DTN didapat TA-min = 4.00 inchi

> Mencari factor tahap I

> Mencari factor tahap II

> Mencari DTN

Data - data DTN10

Dari grafik 3 didapat total perkerasan (TA) = 6.25 inchi

Dikoreksi dgn S r = 2.7

sehingga tebal masing - masing lapisan tahap 10 tahun