Anda di halaman 1dari 22

CONTOH SOAL :

A. LALU LINTAS RENDAH

1. Rencanakan :
Tebal perkerasan untuk jalan 2 jalur, data lalu lintas tahun 2001 seperti dibawah
ini dan umur rencana : a. 5 tahun b. 10 tahun
jalan dibuka tahun 2005 ( i selama pelaksanaan = 5% per tahun )
FR = 1,0 CBR tanah dasar = 3,4%
2. Data-data :
- Kendaraan ringan 2 ton ( 1 + 1 ) = 90 kendaraan/hari/2 jalur
- Bus 8 ton ( 3 + 5 ) = 3 kendaraan/hari/2jalur
- Truk 2 as 10 ton ( 4 + 6 ) = 2 kendaraan/hari/2jalur
---------------------------------------------
LHR 2001 = 95 kendaraan/hari/2jalur
- Perkembangan lalu lintas ( i ) :
Untuk 5 tahun = 8 %
Untuk 10 tahun = 6 %
- Bahan-bah perkerasan :
Pelaburan ( lapis pelindung), Penetrasi macadam mekanis
Batu pecah (CBR 50)
Tanah kepasiran (CBR 20)

Penyelesaian :
LHR pada tahun 2005 (awal umur rencana) dengan rumus (1 + i )n
- kendaraan 2 ton = 109,4 kendaraan/hari/2jalur
- bus 8 ton = 3,6 kendaraan/hari/2jalur
- truk 2 as = 2,4 kendaraan/hari/2jalur

LHR pada tahun ke-5 atau ke-10 (akhir umur rencana)

5 tahun 10 tahun
- kendaraan 2 ton = 160,7 kendaraan = 195,9 kendaraan
- bus 8 ton = 5,3 kendaraan = 6,4 kendaraan
- truk 2 as = 3,5 kendaraan = 4,3 kendaraan
Setelah dihitung angka ekivalen (E) daftar III masing-masing kendaraan sebagai
berikut :
- kendaraan ringan 2 ton (1 + 1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
- bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
- truk 2 as 10 ton (4+6) = 0,0577 + 0,2923 = 0,3500
Menghitung LEP Daftar II

- kendaraan ringan 2 ton = 0,5 x 109,4 x 0,0004 = 0,022


- bus 8 ton = 0,50 x3,6 x 0,1593 = 0,287
- Truck 2 As 10 Ton = 0,50 x 2,4 x0,3500 = 0,420
------------------
LEP = 0,729

Menghitung LEA

- 5 tahun : Kenderaan ringan 2 ton = 0,50 x 160,7 x 0,0004 = 0,032


Bus 8 ton = 0,50 x 5,3 x 0,1593 = 0,422
Truck 2 as 10 ton = 0,50 x 3,5 x 0,3500 = 0,612
-------------------
LEA5 = 1,066

-10 Tahun : Kenderaan ringan 2 ton =0,50 x 195,9 x 0,0004 = 0,039


Bus 8 ton = 0,50 x 6,4 x 0,1593 = 0,510
Truck 2 as 10 ton = 0,50 x 4,5 x 0,3500 = 0,752
-------------------
LEA10 = 1,301

Menghitung LET

- LET5 = ½ ( LEP + LEA5 ) = ½ ( 0,729 + 1,066 ) = 0,90


- LET10 = ½ (LEP + LEA10) = ½ ( 0,729 + 1,301 ) = 1,01

Menghitung LER
- LER5 = LET5 x UR/10 = 0,90 x 5/10 = 0,45
- LER10 = LET10 x UR/10 = 1,01 x 10/10 = 1,01

Menghitung ITP :
CBR tanah dasar = 3,4% DDT = 4 IP = 1,5 FR = 1,0
LET5 = 0,45 ITP5 = 2,8 ( IP0 = 2,9 - 2,5 )
LET10 = 1,01 ITP10 = 3,2 (IP0 = 3,4 - 3,0 )
Menetapkan tebal perkerasan :
- Koefisien kekuatan relatip :
Pelaburan = 0,00 = a1 Penetrasi macadam mekanis = 0,25 = a1
Batu pecah ( CBR 50 ) = 0,12 = a2
Tanah Kepasiran ( CBR 20 ) = 0,10 = a3
ITP = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3

 UR = 5 tahun

2,8 = 0,12 D2 + 0,10 D3


Batas minimum tebal lapisan untuk ITP = 2,8

Batu pecah (CBR 50 ) = 15 cm


Tanah kepasiran (CBR 20) = 10 cm
2,8 = 0,12 D2 + 0,10 . 10
= 0,12 D2 + 1
D2 = 15 cm ( minimum )

* Susunan Perkerasan

Pelaburan

Batu Pecah ( CBR 50 ) = 15 cm

Tanah Kepasiran ( CBR 20) = 10 cm

 UR 10 tahun

3,2 = 0,25 D1 + 0,12 D2 + 0,10 D3


Batas minimum tebal lapisan untuk ITP = 3,2
Penetrasi macadam mekanis = 5 cm
Batu pecah ( CBR 50 ) = 15 cm
Tanah kepasiran ( CBR 20 ) = 10 cm

3,2 = 0,25 . 5 + 0,12 . 15 + 0,10 D3 = 3,05 + 0,10 D3


D3 = 1,5 cm ambil 10 cm ( minimum)

* Susunan Perkerasan
Penetrasi macadam mekanis = 5 cm
Batu pecah ( CBR 50 ) = 15 cm
Tanah kepasiran ( CBR 20 ) = 10 cm

B LALU LINTAS TINGGI

1. Rencanakan :

Tebal perkerasan untuk 2 jalur, data lalu lintas tahun 2001 seperti dibawah ini :
Umur rencana a. 10 tahun b. 20 tahun
Jalan dibuka tahun 2005 ( i selama pelaksanaan = 5 % per tahun )

2. Data-data :
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1000 kendaraan/hari/2 jalur
- Bus 8 ton (3+5) = 300 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 50 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 3 as 20 ton (6 + 7.7) = 30 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 5 as 30 ton ( 6 + 7.7 +5 + 5 ) = 10 kendaraan/hari/2 jalur

LHR 2001 = 1390 kendaraan/hari/2 jalur

Perkembangan lalu lintas ( i ) :


Untuk 10 tahun = 8%
Untuk 20 tahun = 6%

Bahan-bahan perkerasan :
Asbuton ( MS 744 ) a1 = 0,35
Batu pecah (CBR 100) a2 = 0,14
Sirtu ( CBR 50 ) a3 = 0,12
3. Penyelesaian :
LHR pada tahun 2005 ( awal umur rencana ) dengan rumus ( 1 + i )n
- Kendaraan ringan 2 ton = 1215,5 kendaraan/hari/2 jalur
- Bus 8 ton = 364,7 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 2 as 13 ton = 60,8 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 3 as 20 ton = 36,5 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 5 as 30 ton = 12,2 kendaraan/hari/2 jalur
LHR pada tahun ke – 10 dan ke - 20 (akhir umur rencana), rumus (1 + i )n
10 tahun 20 tahun
- Kendaraan ringan 2 ton = 2624,2 = 3898,3 kendaraan/hari/2 jalur
- Bus 8 ton = 787,4 = 1169,6 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 2 as 13 ton = 131,3 = 195,0 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 3 as 20 ton = 78,8 = 117,1 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 5 as 30 ton = 26,3 = 39,1 kendaraan/hari/2 jalur

Setelah dihitung angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai berikut :


- Kendaraan ringan 2 ton = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
- Bus 8 ton = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
- Truk 2 as 13 ton = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
- Truk 3 as 20 ton = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375
- Truk 5 as 30 ton = 1,0375 + 2 (0,1410) = 1,3195

Menghitung LEP daftar II :

- Kendaraan ringan 2 ton = 0,50 x 1215,5 x 0,0004 = 0,243


- Bus 8 ton = 0,50 x 364,7 x 0,1593 = 29,046
- Truk 2 as 13 ton = 0,50 x 60,8 x 1,0648 = 32,370
- Truk 3 as 20 ton = 0,50 x 36,5 x 1,0375 = 18,934
- Truk 5 as 30 ton = 0,50 x 12,2 x 1,3195 = 8,048
LEP = 88,643

Menghitung LEA :
- 10 tahun : Kendaraan ringan 2 ton = 0,50 x 2624,2 x 0,0004 = 0,525
Bus 8 ton = 0,50 x 787,4 x 0,1593 = 62,717

Truk 2 as 13 ton = 0,50 x 131,3 x 1,0648 = 69,904


Truk 3 as 20 ton = 0,50 x 78,8 x 1,0375 = 40,878
Truk 5 as 30 ton = 0,50 x 26,3 x 1,3195 = 17,350
LEA10 = 88,643
- 20 tahun : Kendaraan ringan 2 ton = 0,50 x 3898,3 x 0,0004 = 0,780
Bus 8 ton = 0,50 x 1169,6 x 0,1593 = 93,159

Truk 2 as 13 ton = 0,50 x 195,0 x 1,0648 = 103,818


Truk 3 as 20 ton = 0,50 x 117,1 x 1,0375 = 60,746
Truk 5 as 30 ton = 0,50 x 39,1 x 1,3195 = 25,794
LEA20 = 248,297

Menghitung LET :

- LET10 = ½ ( LEP + LEA10 ) = ½ ( 88,643 + 191,373 ) = 140


- LET20 = ½ ( LEP + LEA20 ) = ½ ( 88,643 + 248,297) = 186

Menghitung LER :
- LER10 = LET10 x UR/10 = 140
- LER20 = LET20 x UR/10 = 372

Mencari ITP :
CBR tanah dasar = 3,4% ; DDT = 4; IP = 2,0 ; FR = 1,0
LER10 = 140 ITP10 = 7,7 ( IP0 = 3,9 - 3,5 )
LER20 = 372 ITP20 = 8,8 ( IP0 = 3,9 - 3,5 )

Menetapkan Tebal Perkerasan :


- UR = 10 tahun
ITP = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3
7,7 = 0,35 D1 + 0,14 . 20 + 0,12 . 10 = 0,35 D1 + 4
D1 = 10,5 cm
Susunan Perkerasan :

Asbuton (MS 744) = 10,5 cm


Batu Pecah (CBR 100) = 20 cm
Sirtu (CBR 50) = 10 cm

- UR = 20 tahun

ITP = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3
8,8 = 0,35 D1 + 0,14 . 20 + 0,12 . 10 = 0,35 D1 + 4
D1 = 13,7 cm 14 cm

Susunan Perkerasaan :

Asbuton (MS 744) = 14 cm


Batu Pecah (CBR 100) = 20 cm
Sirtu (CBR 50) = 10 cm
C. PELAPISAN TAMBAHAN

1. Rencanakan :
Tebal lapis tambahan jalan lama 2 jalur, data lalu lintas tahun 2000 seperti :
Dibawah ini, dan umur rencana : a. 10 tahun b. 20 tahun
Susunan perkerasan lama :
- Asbuton ( MS 744 ) = 10,5 cm
- Batu pecah (CBR 100) = 20 cm
- Sirtu (CBR 50) = 10 cm
Hasil penilaian kondisi jalan menunjukkan bahwa pada lapis permukaan Asbuton
terlihat crack sedang, beberapa deformasi pada jalur roda (kondisi 60%) akibat
jumlah lalu lintas melebihi perkiraan semula dengan FR = 1,0
2. Data-data :
- kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 2000 kendaraan/hari/2 jalur
- Bus 8 ton (3+5) = 600 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 2 as 13 ton (5 + 8) = 100 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 3 as 20 ton (6 + 7.7) = 60 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 5 as 30 ton ( 6 + 7.7 + 5 + 5) = 20 kendaraan/hari/2 jalur
LHR 2000 = 2780 kendaraan/hari/2 jalur
Perkembangan lalu lintas (i)
- Untuk 5 tahun = 8%
- Untuk 15 tahun = 6%

3. Penyelesaian :
LHR pada tahun ke-5 atau ke-15 (akhir umur rencana), rumus ( 1 + i )n
5 tahun 15 tahun
- kendaraan ringan 2 ton = 2938,6 = 4793,1 kendaraan
- bus 8 ton = 881,6 = 1437,9 kendaraan
- truk 2 as 13 ton = 146,9 = 239,7 kendaraan
- truk 3 as 20 ton = 88,2 = 143,8 kendaraan
- truk 5 as 30 ton = 29,4 = 47,9 kendaraan
Setelah dihitung angka Ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai berikut :
- kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
- Bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
- Truk 2 as 13 ton (5 + 8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
- Truk 3 as 20 ton (6 + 7.7) = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375
- Truk 5 as 30 ton ( 6 + 7.7 + 5 + 5) = 1,0375 + 2(0,1410) = 1,3195

Menghitung LEP :
- kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 0,50 x 2000 x 0,0004 = 0,400
- Bus 8 ton (3+5) =
- Truk 2 as 13 ton (5 + 8) =
- Truk 3 as 20 ton (6 + 7.7) =
- Truk 5 as 30 ton ( 6 + 7.7 + 5 + 5) =
Catat soalnya di bawah ini, silakan sedot:

Rencanakan perkerasan jalan lentur (flexible pavement) sdengan metode Bina Marga
(SKBI atau SNI) suatu ruas jalan dengan data sebagai berikut:
a. Lebar badan jalan 7 meter.
b. Mulai dan selesai pengerjaan tahun 2004.
c. Klasifikasi fungsi jalan: arteri, kelandaian rerata 8%.
d. Hasil pengujian CBR tanah dasar dengan DCP sejarak tiap 200 meter adalah:
4%, 3%, 3%, (digit terakhir NIM kamu yang nilainya bukan 0)%, 6%, 5%, 4%, 5%, 7%,
(digit terakhir NIM kamu yang nilainya bukan 0)%, 5%, 5%, 6%, 4%, 6%, 4%, 5%, (digit
terakhir NIM kamu yang nilainya bukan 0)%, 4%, 6%, 5%, 4%, dan 4%.
e. Data curah hujan per tahun mulai tahun 1994 sampai tahun 2003 berturut-turut 2450 +
2 digit terakhir NIM kamu, 2755, 3223, 4410, 3005, 3200, 3627, 3556, 3120 + 2 digit
terakhir NIM kamu dan 3392 mm.
f. LHR tahun 2003:
Kendaraan Ringan 2 ton = 553+ (2 digit terakhir NIM kamu)
Bus 8 ton = 23+ (2 digit terakhir NIM kamu)
Truk 2 as 13 ton = 15+ (2 digit terakhir NIM kamu)
Truk 3 as 20 ton = 10 + (2 digit terakhir 5,0 + 0,digit terakhir NIM kamu. Pertumbuhan
lalulintas selama masa umur rencana adalah 6,0 + 0,digit terakhir NIM kamu.
h. Permukaan perkerasan direncanakan menggunakan Laston dengan nilai satbilitas
Marshall 750 kg, base dengan batu pecah kelas A dengan CBR 85% dan subbase dengan
sirtu kelas B dengan CBR 45%.
i. Lampirkan atau fotokopi semua tabel dari SKBI/SNI yang diperlukan dalam
perhitungan!
j. Selamat bekerja!
Diposkan oleh sipilunimus di 03:48
1. Data : Fungsi jalan : Arteri
Daerah : Dalam Kota
Type jalan : 4/2 UD
Daerah Medan : Bukit
Curah Hujan : 900 mm/thn (NPM akhir ganjil)
700 mm/thn (NPM akhir genap)

Umur rencana : 10 tahun ( NPM akhir ganjil)


20 tahun ( NPM akhir genap)

Perkembangan lalu lintas (i) = 5 % (NPM ganjil)


6 % (NPM genap)

CBR : 4 – 6 – 4 – 5 – 6 – 6 – 5,6 – 4,5 - 5

* Kendaraan ringan 2 ton = 725 kend/hari/2 arah


* Bus 8 ton = 337 kend/hari/2 arah
* Truk 2 as 13 ton = 215 kend/hari/2 arah
* Truk 3 as 20 ton = 106 kend/hari/2 arah
* Truk 5 as 30 ton = 56 kend/hari/2
arah

Perencanaan bahan-bahan perkerasan :


* Lapisan Permukaan : Asbuton MS 744
* Lapisan Pondasi : Laston atas MS 340
* Lapisan Pondasi Bawah : Batu pecah kelas A
Penyelesaian :
Perhitungan Tebal Lapisan Perkerasan

Untuk merencanakan Lapisan Tebal Perkerasan pada perencanaan konstruksi jalan raya,
data-datanya yaitu :

Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2009

1. Mobil penumpang (1+1) = 1850 Kendaraan


2. Bus 8 ton (3+5) = 385 Kendaraan
3. Truk 2 as 10 ton (4+6) = 75 Kendaraan
4. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 35 Kendaraan
5. Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 25 Kendaraan

Jalan akan dibuka pada tahun 2013

Klasifikasi Jalan
1. Klasifikasi Jalan = 1
2. Jalan = Kolektor
3. Lebar Jalan = 7 meter
4. Arah = 2 jalur, 2 arah tanpa median

Umur Rencana (5+5) tahun

Pertumbuhan lalu lintas


 = 5 % selama pelaksanaan
 = 5 % perkembangan lalu lintas

Curah hujan rata-rata pertahun : 750 mm/tahun

Kelandaian jalan 6%

Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :


 Lapisan permukaan : Laston
 Pondasi atas : Batu pecah kelas A
 Pondasi bawah : Sirtu Kelas B

Data CBR : 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8

Penyelesaian :
Menghitung LHR ( Lintas Harian Rata-Rata)
 a. Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2009) :
1. Mobil penumpang (1+1) = 1850 kendaraan
2. Bus 8 ton (3+5) = 385 kendaraan
3. Truk 2 as 10 ton (4+6) = 75 kendaraan
4. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 35 kendaraan
5. Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 25 kendaraan

LHR 2009 (a+b+c+d+e) = 2370 Kendaraan

Perhitungan LHR pada tahun 2013 


 a. Mobil penumpang 1850 x ( 1 + 0,05)4 = 2249 kend/hari
 b. Bus 8 ton 385 x ( 1 + 0,05)4 = 468 kend/hari
 c. Truk 2 as 10 ton 75 x ( 1 + 0,05)4 = 91 kend/hari
 d. Truk 2 as 13 ton 35 x ( 1 + 0,05)4 = 43 kend/hari
 e. Truk 3 as 20 ton 25 x ( 1 + 0,05)4 = 30 kend/hari

LHR 2013 (a+b+c+d+e) = 2881 kend/hari

Perhitungan LHR pada tahun pada Tahun ke 5


(2018)
 a. Mobil penumpang 2249 x ( 1 + 0,05)5 = 2870 kend/hari
 b. Bus 8 ton 468 x ( 1 + 0,05)5 = 597 kend/hari
 c. Truk 2 as 10 ton 91 x ( 1 + 0,05)5 = 116 kend/hari
 d. Truk 2 as 13 ton 43 x ( 1 + 0,05)5 = 54 kend/hari
 e. Truk 3 as 20 ton 30 x ( 1 + 0,05)5 = 39 kend/hari

LHR 2018 (a+b+c+d+e) = 3677 kend/hari

Perhitungan LHR pada tahun pada Tahun ke 5


berikutnya (2023) 
 a. Mobil penumpang 2870 x ( 1 + 0,05)5 = 3663 kend/hari
 b. Bus 8 ton 597 x ( 1 + 0,05)5 = 762 kend/hari
 c. Truk 2 as 10 ton 116 x ( 1 + 0,05)5 = 148 kend/hari
 d. Truk 2 as 13 ton 54 x ( 1 + 0,05)5 = 69 kend/hari
 e. Truk 3 as 20 ton 39 x ( 1 + 0,05)5 = 49 kend/hari

LHR 2023 (a+b+c+d+e) = 4692 kend/hari

Berdasarkan tabel didapat angka ekivalen :


 a. Mobil penumpang (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
 b. Bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
 c. Truk 2 as 10 ton (4+6) = 0,0577 + 0,2923 = 0,35
 d. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
 e. Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 0,2923 + 0,5415 + 0,5415 = 1,3753

Menentukan LEP 
Dari data yang telah di dapat, dapat dihitung nilai LEP yaitu :

 a. Mobil penumpang 2249 x 0,5 x 0,0004 = 0,44974


 b. Bus 8 ton 468 x 0,5 x 0,1593 = 37,2738
 c. Truk 2 as 10 ton 91 x 0,5 x 0,35 = 15,9535
 d. Truk 2 as 13 ton 43 x 0,5 x 1,0648 = 22,6497
 e. Truk 3 as 20 ton 30 x 0,5 x 1,3753 = 20,8961

LEP 2009 (a+b+c+d+e) = 97,2229

Menentukan LEA
Perhitungan LEA untuk 5 tahun (2013)

 a. Mobil penumpang 2870 x 0,5 x 0,0004 = 0,57399


 b. Bus 8 ton 597 x 0,5 x 0,1593 = 46,3362
 c. Truk 2 as 10 ton 116 x 0,5 x 0,35 = 20,3612
 d. Truk 2 as 13 ton 54 x 0,5 x 1,0648 = 28,9074
 e. Truk 3 as 20 ton 39 x 0,5 x 1,3753 = 26,6693

LEA 2014 (a+b+c+d+e) = 124,084

Perhitungan LEA untuk 10 tahun (2019)

 a. Mobil penumpang 3663 x 0,5 x 0,0004 = 0,73257


 b. Bus 8 ton 762 x 0,5 x 0,1593 = 60,7151
 c. Truk 2 as 10 ton 148 x 0,5 x 0,35 = 25,9866
 d. Truk 2 as 13 ton 69 x 0,5 x 1,0648 = 36,894
 e. Truk 3 as 20 ton 49 x 0,5 x 1,3753 = 34,0375

LEA 2019 (a+b+c+d+e) = 158,366

Menentukan LER
LER = LET x UR/10

LER5 = LET5 x 5/10


 = 110,653 x 0,5
 = 55,327

LER5 = 1,67 x 55,327


LER5 = 92,396

LER10 = LET10 x 10/10


= 141,225 x 1
= 141,225

LER10=2,5x141,225
LER10=353,062

Penentuan Harga CBR

Dari data yang didapat data CBR sebesar : 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8

CBRrata-rata =4+5+6+7+8+9+10+5+4+8/10=6,6
CBRmax=10
CBRmin=4

Untuk nilai R tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam 1 segmen. Besarnya nilai
R seperti yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini :

Untuk nilai R tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam 1 segmen. Besarnya nilai R
seperti yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini :

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya


dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya


 
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
 
dengan metode Analisa Komponen
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
 
dengan metode   Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
Tebal lapisan minimum dilihat dari ITP = 6,8

- Lapisan permukaan : Laston, MS 744 d1 = 7,5


- Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A d2 = 20
- Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10

ITP = a1 x d1 + a2 x d2 + a3 x d3
7,25 = 3 + 2,8 + 0,12 d3
= 5,8 + 0,12 d3
d3 = 12,08 cm = 12 cm ( untuk D3 tebal minimum adalah 10 cm)

Untuk 10 Tahun
Koefisien kekuatan relatif, dilihat dari tabe koefisien relatif

 - Lapisan permukaan : Laston, MS 744 a1 = 0,40


 - Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A a2 = 0,14
 - Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B a3 = 0,12
Tebal lapisan minimum dilihat dari ITP = 8,3

 - Lapisan permukaan : Laston, MS 744 d1 = 7,5


 - Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A d2 = 20
 - Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10

ITP = a1 x d1 + a2 x d2 + a3 x d3

8,5 = 3 + 2,8 + 012 d3

= 5,8 + 0,12d3

d3 = 22,5 cm = 23 cm

Untuk 10 tahun

8,5 = 0,4d1 + 0,14d2 + 0,12d3

85 = 0,4d1 + 2,8 + 2,76

= 5,56 + 0,4 d1

d1 = 7,35 cm = 7 cm

d0 = 7,5 - 7

d0 = 05 cm = 3 cm ( syarat tebal minimum)


Rencanakan Lalu Lintas Tinggi :
Tebal perkerasan jalan lama 2 jalur, data lalu lintas tahun 2000 seperti :
Dibawah ini, dan umur rencana : a. 10 tahun b. 20 tahun
Jalan dibuka tahun 2005 ( i selama pelaksanaan = 6 % )
CBRtanah dasar = 3,4 %, FR= 1,0, Kolektor
Susunan perkerasan lama :
- Asbuton ( MS 744 )
- Batu pecah (CBR 100)
- Sirtu (CBR 50)
2. Data-data :
- kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 2000 kendaraan/hari/2 jalur
- Bus 8 ton (3+5) = 600 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 2 as 13 ton (5 + 8) = 100 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 3 as 20 ton (6 + 7.7) = 60 kendaraan/hari/2 jalur
- Truk 5 as 30 ton ( 6 + 7.7 + 5 + 5) = 20 kendaraan/hari/2 jalur
LHR 2000 = 2780 kendaraan/hari/2 jalur
Perkembangan lalu lintas (i)
- Untuk 10 tahun = 8%
- Untuk 20 tahun = 6%

Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai