Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume
serta jumlah sel secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Adapun perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan,
dan proses ini bersifat kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam
suatu bilangan.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dibedakan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman
itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon. Faktor Eksternal merupakan
sesuatu yang memengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor
ekstrenal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan (nutrisi), dan suhu.
Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili
Leguminoseae adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang
hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah

B. Rumusan Masalah
1. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
2. Adakah pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau?
3. Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau?

1
4. Media manakah yang paling efektif untuk pertumbuhan tanaman
kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian
1. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain.
2. Mengetahui adanya pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau
3. Mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.
4. Mengetahui media yang paling efektif untuk pertumbuhan kacang
hijau
D. Sumber Data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer, sumber data
yang diperoleh langsung sebagai hasil pengamatan peneliti sendiri, yaitu
melalui percobaan pada tumbuhan kacang hijau. Penelitian dilakukan
mulai hari Selasa , tanggal 07 Agustus 2018, pada pukul 04.00 WIB.
Penelitian dilakukan di rumah.

E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
teknik observasi dan teknik catat yang diamati dari setiap petumbuhan
tanaman tersebut. Adapun kegiatan yang diteliti oleh peneliti adalah
pertumbuhan tanaman yang diukur berdasarkan tinggi tanaman tersebut.
Catatan data yang diteliti oleh peneliti kemudian diproses menjadi bentuk
laporan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dirumuskan oleh penulis, antara lain.
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui
pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau.
2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
3. Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh perbedaan media
tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau bagi pembaca.
4. Sebagai media tambahan untuk proses pembel

2
3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula, sedangkan perkembangan adalah peristiwa
perubahan biologis menuju kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan
bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran, sehingga tidak
dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak terjadi
fertilisasi (pemupukkan). Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari
sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa
molekul sederhana dan molekul kompleks.
Kacang hijau (Mung Bean) adalah sejenis tanaman budi daya dan
palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk
suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting
sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau
direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung.
Biji matang yang digerus dapat dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau,
atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai
taoge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang
terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam

4
bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue,
digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel.
Tepung ini juga dapat diolah menjadi mie yang dikenal sebagai soun.

B. Jenis-jenis Media Tanaman


Tanah (Solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi, karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah
yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk
bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan
untuk hidup dan bergerak.
Sekam adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang
telah dipisahkan dari tangkainya (jerami). Sekam adalah hasil tanaman
padi yang telah dipisahkan dari tangkainya dengan cara perontokan.
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya
berukuran antara 0, 0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir
adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis
umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat
tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki
warna sesuai dengan asal pembentukannya.
Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis
Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak'
yang berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi
bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi
benang dan ditenun menjadi kain Produk tekstil dari serat kapas biasa
disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).Serat kapas merupakan
produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto)
produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin),
dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni
dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan

5
kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun
disukai orang.

C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Tanaman


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman antara lain:
1. Faktor Internal
Gen, Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu,
seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang
mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan
memperlihatkan pertumbuhan yang baik.Hormon, hormon pada
tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan
dan pertumbuhan.

2. Faktor Eksternal
Air, yang berfungsi untuk proses fotosintesis, mengaktifkan reaksi-
reaksi enzim, membantu proses perkecambahan, menjaga
(mempertahankan) kelembapan, untuk transpirasi, meningkatkan
tekanan turgor, sehingga merangsang pemebelahan sel, dan
menghilangkan asam asbisat.
Suhu/temperatur lingkungan, tinggi rendah suhu menjadi salah satu
faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan
hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-
37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut
dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Kelembapan udara, kadar air dalam udara dapat memengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembap
menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan
air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak
pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Cahaya matahari, sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman
untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika
suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa
tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada
kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

6
Nutrien, tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan
hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur
makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.
Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor,
besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan
nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan
menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
Kelembapan, kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi
melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan
air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan,
akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi
ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesa

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta

7
di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan
hasil penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah hal yang sangat vital dalam suatu penelitian.
Berikut peneliti mengumpulkan data denga cara:
1. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengamati langsung objek yang diteliti,
dan akan didapatkan informasi yang diperlukan secara langsung dan
cepat. Pengamatan langsung mulai dilakukan selama penelitian
berlangsung, dengan mengamati perubahan-perubahan fisik yang
terjadi pada kacang hijau yang ditanam. Penelitian ini dimulai dengan
menumbuhkan biji kacang hijau pada empat media tanam yang
berbeda. Media tanam yang digunakan adalah tanah, pasir, kapas, dan
sekam. Kemudian tanaman tersebut ditempatkan di bawah sinar
matahari selama 7 hari.
2. Teknik Pengukuran
Teknik ini dilakukan dengan mengukur perubahan tinggi yang terjadi
pada tanaman kacang hijau. Pengukuran perubahan tinggi tanaman
kacang hijau dilakukan setiap harinya pada sore hari tepatnya pukul
16.00 WIB. Tanaman yang ditumbuhkan disiram setiap pagi pukul
06.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB.

3. Pengkajian sumber data sekunder


Teknik ini dilakukan dengan mencari dan mengkaji data-data yang
diperlukan untuk mendukung penelitian. Terutama dalam hal ini adalah
teori-teori. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-
buku pelajaran dan internet.

8
Tanaman 1
Media Tanah

Ditumbuhkan di bawah sinar matahari


dan tanpa sinar matahari selama 1-7 hari

Diamati pertumbuhannya setiap hari

Panen

C. Alat dan Bahan


Alat yang dipergunakan: Gelas bekas,Penggaris,Kamera
Bahan ; Kacang Hijau. Tanah.

D. Langkah-langkah
1. Kacang hijau direndam selama semalam.
2. Penanaman biji kacang hijau dimulai 30 Maret 2014 menggunakan 4
buah gelas bekas yang ditanami masing-masing 7 biji.
3. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari.
4. Digunakan teknik pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan
meteran.

E. Sumber Data Penelitian


Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer sumber data
yang diperoleh langsung sebagai hasil pengamatan peneliti sendiri, yaitu
melalui percobaan pada tumbuhan kacang hijau. Penelitian dilakukan
mulai hari Selasa tanggal 07 Agustus 2018, pada pukul 04.00 WIB.

9
Penelitian dilakukan di rumah Savitri dengan melakukan penyiraman
setiap pagi dan sore hari dan pengukuran setiap hari.

10
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Tabel Penelitian pada Media Tanam Tanah

Tinggi pada Media Tanam


No Hari/tanggal Rata-rata
Tanah (cm)

1 Senin, 31 Maret 2014 2 2.4 1.6 2

2 Selasa, 1 April 2014 5 7 6.6 6

3 Rabu, 2 April 2014 8 8 8.6 8

4 Kamis, 3 April 2014 11,5 13,6 12,4 12,5

5 Jum’at, 4 April 2014 17.8 15 14 14,5

6 Sabtu, 5 April 2014 18.9 19 17 18

7 Minggu, 6 April 2014 20 21 20,7 20,57

Tabel Penelitian pada Media Tanam gelap

Tinggi pada Media Tanam


No Hari/tanggal Rata-rata
Pasir (cm)

1 Senin, 31 Maret 2014 1 0,5 0,8 0,77

2 Selasa, 1 April 2014 4,3 1,2 1,7 2,4

3 Rabu, 2 April 2014 6 4,8 6 5,6

B. Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, dapat kita lihat bahwa
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.

11
1. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih
panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk
keperluan fotosintesis.
2. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.
3. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam
kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun
tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
4. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja
lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman
yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat
yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang
tinggi.
5. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di
tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi,
hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat
pertumbuhan

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon,
dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang
ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan
kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau
yang diletakkan ditempat yang terang.
Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya
matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer.
Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau
dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya
berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih
pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi
tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa
pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya
tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau
menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena
cahaya dapat menguraikan auksin.

B. Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk
memecah doremansi (Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi
lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri. Jadim sebaiknya
perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi
biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat
diminimalisir.

13
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan
penelitian. Kondisi pencahayaan libih dimaksimalkan baik penempatan
ditempat terang, maupun penempatan ditempat gelap.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Asriady. 2012. Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Kacang Hijau. http://asriadi-adhy.blogspot.com/. Diakses pada 5 April 2014

Anggianto, Davy. 2013. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Biji


Kacang Hijau. www.prezi.com. Diakses pada 6 April 2014

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai