(RPP)
A. Kompetensi Inti :
SIKAP
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa harus dijaga
keletarian dan kelangsungan hidupnya
1.2 Meyakini bahwa lingkungan alam sebagai anugerah Tuhan harus dijaga kelestariannya oleh
karena itu sebuah teknologi diciptakan tidak boleh menimbulkan kerusakan bagi alam dan
merugikan manusia
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menginterpretasikan pengertian perawatan berkala
sistem pengapian, system starter, sistem pengisian dan penerangan dan sinyal
2.2 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami perawatan berkala sistem starter, sistem
pengisian dan penerangan dan sinyal dan membaca symbol-simbol system kelistrikan
2.3 Menunujukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam mengikuti langkah-langkah kerja
perawatan dan perbaikan system kelistrikan sesuai dengan SOP
2.4 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang berhubungan dengan
pemeriksaan, perawatan dan perbaikan system kelistrikan
Keterampilan :
Menggunakan Multimeter, test lamp.
Identifikasi kabel pengapian dan komponen.
Membuat dan mempresentasikan laporan tertulis hasil praktikum
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. siswa dapat mengemukakan konsep pengapian
2. siswa dapat mengemukakan tujuan pengapian
3. siswa dapat mengemukakan fungsi pengapian
4. siswa dapat mengidentifikasi jalur pengapian pada trainer sepeda motor
Keterampilan :
Siswa diharapkan mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui proses
mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis
2. Kegiatan Inti
Pertemuan pertama 70
a. Mengamati menit
Menyimak informasi melalui pengamatan tentang pengapian
Menyimak informasi melalui pengamatan video pembelajaran
b. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait pengapian
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait system pengapian
c. Eksplorasi
Secara berkelompok peserta didik melakukan diskusi meliputi :
1. Identifikasi masalah (menemukan masalah) diantaranya :
a. Bagaimanakah konsep sistem pengapian
b. Apakah tujuan dari sistem pengapian!
c. Apakah fungsi sistem pengapian!
d. Apakah komponen komponen sistem pengapian!
d. Asosiasi
Secara berkelompok peserta didik membuat catatan hasil diskusi
tentang system pengapian
e. Komunikasi.
Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
Kelompok lain menanggapi
No. Kegiatan Waktu
3. Penutup 20
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan menit
atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas;
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
1. Penilaian Sikap
a. Observasi kegiatan diskusi
b. Penilaian diri
c. Penilaian teman sejawat
d. Penilaian Jurnal
2. Penilaian Pengetahuan (Tugas)
3. Penilaian Keterampilan
Praktik
Portofolio
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
Pengantar
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk
membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Sistem pengapian mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembangkitan tenaga (daya) yang dihasilkan oleh suatu mesin bensin. Apabila
sistem pengapian tidak bekerja dengan baik dan tepat, maka kelancaran proses pembakaran campuran
bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar akan terganggu sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesin
berkurang.
Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian dibedakan menjadi dua macam, yaitu : sistem pengapian
baterai (DC) dan system pengapian magnet (AC). Adapun dalam perkembangannya system pengapian
berkembang menjadi dua sistem, yaitu :
Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan kita bahas mengenai system pengapian konvensional, yaitu :
1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh sistem pengapian.
Sumber tegangan system pengapian dibedakan menjadi dua menurut jenis tegangan yang digunakan,
yaitu :
a) Sumber tegangan AC (Alternating Current), berupa Alternator (Kumparan Pembangkit dan Magnet),
berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik (AC).
b) Sumber tegangan DC (Direct Current), berupa Baterai yang didukung oleh sistem pengisian
(Kumparan Pengisian, Magnet dan Rectifier/Regulator), berfungsi sebagai penyedia tegangan DC yang
diperlukan oleh sistem pengisian.
2) Kunci Kontak (Ignition Switch), berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus
(On-Off) rangkaian pengapian (dan rangkaian kelistrikan lainnya) pada sepeda motor.
Menurut fungsi dan cara kerjanya, kunci kontak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Kunci kontak untuk pengapian AC (pengendali massa). Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak
membelokkan tegangan dari sumber tegangan (alternator) yang dibutuhkan oleh sistem pengapian ke
massa melalui terminal IG dan E kunci kontak, sehingga sistem pengapian tidak dapat bekerja. Di sisi
lain, pada posisi OFF dan LOCK kunci kontak juga memutuskan hubungan tegangan (+) baterai (terminal
BAT dan BAT 1) sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan. Pada posisi ON, kunci
kontak memutuskan hubungan terminal IG dan E, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator
diteruskan ke sistem pengapian. Sistem pengapian dapat dioperasikan, disamping itu hubungan terminal
BAT dan BAT 1 terhubung sehingga seluruh sistem kelistrikan dapat dioperasikan.
b) Kunci kontak untuk pengapian DC (pengendali positif). Pada posisi ON, kunci kontak menghubungkan
tegangan (+) baterai ke seluruh sistem kelistrikan (termasuk system pengapian) untuk mengoperasikan
seluruh sistem kelistrikan yang ada. Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskan hubungan
kelistrikan dari sumber tegangan (terminal (+) baterai) yang dibutuhkan oleh seluruh sistem kelistrikan,
sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan.
3) Kumparan Pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari
sumber tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. Dalam kumparan
pengapian terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-tumpukan
plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 – 0,9 mm, dengan jumlah lilitan 200 – 400 kali,
sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 – 0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000
– 15.000 kali. Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dan sekunder tersebut, dengan
cara mengalirkan arus listrik secara terputus-putus pada kumparan primer (sehingga pada kumparan
primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba), maka kumparan sekunder akan terinduksi sehingga
timbul induksi tegangan tinggi sebesar 10.000 volt.
4) Kontak Platina (Contact Breaker), berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian,
menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan
pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi
elektromagnet.
5) Nok Platina (Breaker Cam), membuka kontak platina pada waktu (sudut engkol) yang tepat,
sehingga saat pengapian dapat diatur menurut ketentuan.
6) Kondensor (Capacitor), mempunyai kemampuan sejumlah muatan listrik sesuai kapasitasnya dan
dalam waktu tertentu. Kondensor dalam sistem pengapian konvensional berfungsi untuk
menyerap/meredam loncatan bunga api pada kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai
membuka dengan tujuan untuk mempercepat pemutusan arus primer sehingga meningkatkan tegangan
pada kumparan pengapian sekunder.
7) Busi (Spark Plug), mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui
elektrodanya. Loncatan bunga api terjadi disebabkan adanya perbedaan tegangan diantara kedua kutup
elektroda busi (} 10.000 volt).
Karena busi bekerja dalam ruang bakar yang mengalami tekanan tinggi, perubahan temperatur secara
drastis dari sangat panas ke dingin secara berulang-ulang, serta harus tahan getaran yang keras maka busi
dibuat dari bahan-bahan yang tahan terhadap hal-hal tersebut.
LAMPIRAN II
Keterangan
Keterangan Nilai
A = 80 – 100 : Baik sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
Keterangan skor
Ʃ Skor perolehan
Nilai = X 100 %
Skor maksimal (20)
LAMPIRAN III
InstrumenTes Praktik 1
Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1. Menyiapkan alat dan
bahan
2. Melakukan praktik
3. Mempresentasikan hasil
praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan alat 3. Menyiapakan seluruh alat dan
dan bahan bahan yang diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian alat dan
bahan yang diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat
dan bahan yang diperlukan.
2. Melakukan praktik 3. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur
yang ada.
2. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian prosedur
yang ada.
1. Tidak mampu melakukan praktik
dengan menggunakan prosedur
yang ada.
3. Mempresentasikan 3. Mampu mempresentasikan hasil
hasil praktik praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan
secara percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil
praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan
kurang percaya diri.
1. Mampu mempresentasikan hasil
praktik dengan benar secara
substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya
diri.
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Skor yang Diperoleh X 100
LAMPIRAN IV
2. Keselamatan Kerja :
1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai
2. Hati-hati dengan tegangan tinggi koil
3. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
3. Langkah Kerja :