Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Infertilitas salah satu permasalahan di masyarakat khusunya bagi
pasangan suami istri yang sudah lama menikah dan ingin memiliki anak.
Infertilitas merupakan kondisi di mana pasangan suami istri yang telah
menikah selama satu tahun, melakukan hubungan senggama teratur, tanpa
menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun, tapi belum berhasil
memperoleh keturunan.1 Menurut data WHO, sekitar 50-80 juta pasangan
suami-istri dari seluruh dunia mempunyai masalah infertilitas. Sedangkan
di Indonesia, prevalensi infertilitas adalah ±12% atau sekitar 3 juta pasangan
suami istri. Sekitar 50% dari pasangan tersebut berhasil ditolong untuk
menangani masalah infertil, selebihnya harus mengadopsi atau hidup tanpa
seorang anak.2 Infertilitas sebanyak 40% disebabkan oleh wanita, 20% oleh
pria dan 40% lainnya disebabkan oleh faktor pria dan wanita.2 Kehamilan
dan lahirnya manusia baru dapat terjadi karena proses pembuahan yang
merupakan kerjasama antara pria dan wanita.3 Faktor risiko infertil pada
wanita adalah usia, faktor kelainan anatomi dan infeksi organ reproduksi
yang terletak pada serviks, uterus, tuba fallopi, serta gangguan hormon pada
wanita.4 Fase pubertas wanita merupakan fase disaat wanita mulai dapat
berproduksi, yang ditandai dengan haid untuk pertama kalinya. Wanita yang
memiliki siklus haid teratur memiliki fungsi sel telur matang (ovulasi) yang
baik. Siklus haid yang teratur merupakan indikator terjadinya ovulasi
normal.2 Siklus haid yang tidak teratur bisa merupakan salah satu penyebab
infertilitas pada wanita.5 Pada masa pubertas jumlah folikel primordial yang
nantinya akan menjadi ovum, jumlahnya antara 750.000 - 1 juta yang
nantinya akan berkurang terus sampai fungsi reproduksinya habis/
menopause.5 Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah umur
35 tahun. Hal ini dikarenakan cadangan sel telur yang makin sedikit. Fase
reproduksi wanita adalah masa sistem reproduksi wanita berjalan optimal
sehingga wanita berkemampuan untuk hamil. Fase ini dimulai setelah fase
pubertas sampai sebelum fase menopause.2 Gangguan organ reproduksi

Universitas Kristen Krida Wacana


2

wanita bisa menjadi faktor terjadinya infertilitas. Faktor risiko terjadinya


infertilitas pada wanita, dapat disebabkan oleh faktor lain yang
mempengaruhi seperti faktor infeksi pada organ reproduksi wanita, apabila
terjadi infeksi pada organ reproduksi wanita kadar keasaaman dalam vagina
akan meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan sperma mati sebelum
sempat membuhai sel telur. Kadar keasaman organ reproduksi wanita juga
dapat menyebabkan vagina mengerut sehingga perjalanan sperma di dalam
vagina terhambat dan menyebabkan pembuahan tidak terjadi.5 Berdasarkan
uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kejadian Infertilitas Primer pada Wanita Usia Subur di
Puskesmas Keluharan Tomang pada Bulan Juni 2019”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, rumusan
masalah penelitian ini adalah“Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh
terhadap kejadian infertilitas primer pada wanita usia subur ?”

1.3. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh siklus haid, status gizi dan pendidikan
terhadap kejadian infertilitas primer pada wanita usia subur di Puskesmas
Kelurahan Tomang bulan Juni 2019.
Ha : Terdapat pengaruh siklus haid, status gizi dan pendidikan terhadap
kejadian infertilitas primer pada wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan
Tomang bulan Juni 2019.

1.4. Tujuan Penelitian


1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh siklus haid, status gizi dan pendidikan terhadap
kejadian infertilitas primer pada wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan
Tomang bulan Juni 2019.
1.4.2. Tujuan Khusus

Universitas Kristen Krida Wacana


3

a. Mendiskripsikan jumlah kejadian infertilitas primer pada wanita usia


subur di Puskesmas Kelurahan Tomang pada bulan Juni 2019
b. Mendiskripsikan siklus haid wanita usia subur di Puskesmas
Kelurahan Tomang pada bulan Juni 2019
c. Mendiskripsikan pendidikan wanita usia subur di Puskesmas
Kelurahan Tomang pada bulan Juni 2019
d. Mendiskripsikan pekerjaan wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan
Tomang pada bulan Juni 2019
e. Mendiskripsikan durasi kerja per hari wanita usia subur di Puskesmas
Kelurahan Tomang pada bulan Juni 2019
f. Mendiskripsikan status gizi wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan
Tomang pada bulan Juni 2019
g. Menganalisis pengaruh siklus haid terhadap kejadian infertil pada
wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan Tomang pada bulan Juni
2019
h. Menganalisis pengaruh pendidikan terhadap kejadian infertil pada
wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan Tomang pada bulan Juni
2019
i. Menganalisis pengaruh status gizi terhadap kejadian infertil pada
wanita usia subur di Puskesmas Kelurahan Tomang pada bulan Juni
2019

1.5. Manfaat Penelitian


1.5.1. Manfaat bagi Peneliti
a. Mengetahuinya pengaruh siklus haid, pendidikan dan status gizi terhadap
infertilitas primer.
b. Sebagai referensi penelitian yang dapat dilanjutkan dikemudian hari.
c. Mendapat pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian.
d. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sistematis dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat.

Universitas Kristen Krida Wacana


4

1.5.2. Manfaat bagi Institusi


1. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana sebagai universitas
riset.
2. Sebagai sarana dalam menjalin kerjasama antara staf pengajar,
mahasiswa, dan pimpinan fakultas.

1.5.3. Manfaat bagi Masyarakat


Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang faktor – faktor risiko terjadinya kejadian infertilitas primer pada
wanita usia subur, sehingga pencegahan dan penanganan infertilitas dapat
ditingkatkan dan angka kejadian infertilitas dapat menurun.

1.5.4. Manfaat bagi Pusat Kesehatan Masyarakat


Sebagai masukan dan bahan informasi bagi petugas kesehatan,
khususnya kepala puskesmas.

1.5.5. Manfaat bagi Peneliti Lain.


Sebagai sumber data tambahan bagi peneliti lain untuk melanjutkan
penelitian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian infertilitas
primer pada wanita usia subur sesuai dengan faktor risiko yang lain yang
belum sempat dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Universitas Kristen Krida Wacana

Anda mungkin juga menyukai