2.1 KapasitasDermaga
Kapasitasdermagadihitungberdasarkan rata-rata persentasepertumbuhanproduksibatubara.
Tabel 1 Data produksibatubaraKerajaan Sumbawa Barat dalam 5 tahunterakhir
Batubara
Tahun
(ton)
I 615,66
II 550,68
III 1,319,23
IV 896,37
V 924,43
1,200,000
y = 96322x + 572313
1,000,000 R² = 0.2496
HASIL PRODUKSI
800,000
600,000
400,000
200,000
-
0 1 2 3 4 5 6
TAHUN KE-
2.3 MenghitungJumlahDermaga
Penentuanjumlahdermagamenggunakannilai BOR,
yaiturasioantarawaktupenggunaandermagadenganjumlahdermaga yang tersedia.
Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi,
kedalaman dan luas daerah perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus
dan sedimentasi, daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan
dibongkar muat, jalan-jalan untuk trasportasi, dan daerah industri di belakangnya.
Pemilihan lokasi pelabuhan harus mempertimbangkan berbagai faktor tersebut. Tetapi
biasanya faktor-faktor tersebut tidak bisa semuanya terpenuhi, sehingga diperlukan suatu
kompromi untuk mendapatkan hasil optimal. Tinjauan daerah perairan menyangkut luas
perairan yang diperlukan untuk alur pelayaran, kolam putar (turning basin), penambatan
dan tempat berlabuh, dan kemungkinan pengembangan pelabuhan di masa yang akan
datang.
Daerah perairan ini harus terlindung dari gelombang, arus dan sedimentasi. Untuk itu
beberapa pelabuhan ditempatkan di daerah terlindung seperti di belakang pulau, di teluk,
di muara sungai/estuari. Daerah ini terlindung dari gelombang tetapi tidak terhadap arus
dan sedimentasi.
Keadaan daratan tergantung pada fungsi pelabuhan dan fasilitas yang berhubungan
dengan tempat pengangkutan, penyimpanan dan industri. Pembangunan suatu pelabuhan
biasanya diikuti dengan perkembangan daerah di sekitarnya. Untuk itu daerah daratan
harus cukup luas untuk mengantisipasi perkembangan industri di daerah tersebut.
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebsgai
berikut ini :
Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk
pengerukan pertama yang harus dilakukan.
Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam
pelabuhan.
3.1 PerhitunganPanjangDermaga ( Lp )
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
- TinggiDermaga (Td)
Td = H + maksimumpasang+ 0,5
= 14.0038+ 2.851 + 0.5
= 17.3548digunakan18 m
3.2 KolamPelabuhan
Luaskolamuntuktambatan
Berdasarkan table 4.2 luaskolamuntuktambatan.
Dimana:
Penungguan : penungguandilepaspantaiataubongkarmuatbarang
Tipetambatan : Tambatan bias berputas 360°
Tanah dasar : tipepengangkeranbaik (tanahkeras)
Maka:
Jari-Jari : LOA + 6H
Dimana:
LOA = Panjangkapal
H = Kedalaman air
Kolamdipergunakanuntukmengubaharahkapal, luasan minimum yang digunakanadalah:
r = 1,5 x LOA
= 1.5 x187.3
= 280.95 m
D =2xr
= 2 x 280.95
= 561.9 m
A kolam = 2 x π x 𝑟 2
= 495,950.05 m2
Kedalamankolampelabuhan (dp)
3.3 PerhitunganAlurPelayaran
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam
pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang terhadap pengaruh
gelombang dan arus. Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan dan meteorologi serta oseanografi.
1. Lebar Alur
Menurut buku Pelabuhan, Bambang Triatmodjo hal. 149 :
Lebar alur dua jalur (Bruun, P., 1981)
L = 4.8 x B
= 4.8 x 32.20
= 154.56 m
Pada perencanaan digunakan jumlah alur satu jalur karena waktu yang dibutuhkan
bongkar muat 1 kapal rata-rata membutuhkan waktu 2.319hari. Jadi lalu lintas pada
dermaga tidak terlalu padat (130 hari dalam 1 tahun) yang dibandingkan dengan waktu
yang tersedia selama 1 tahun yaitu 300 hari.
2. Kedalamanalur
Hmin = D + 0.15 D
= 11.938+0.15(11.938)
= 13.73 m
Mencari Squat
dimana :
Δ = volume air yang dipindahkan (m3)
𝐿𝑝𝑝 = panjang garis air (m)
𝑉
Fr = angka Froude, 𝐹𝑟 =
√𝑔ℎ
V = kecepatan (m/dt)
(Kecepatankapaldiambil 10 knots
karenaapabilaarusmelintangtidakadamakakecepatankapalberkisar 7 -
9 knots).
V = 10 knots = 5,14 m/dt
1 knots = 0,514 m/dt
g = percepatangravitasi (m/dt2)
h = kedalaman (m)
𝑉
Angka Froude, 𝐹𝑟 =
√𝑔ℎ
5.14
=
√9.81 𝑥 37.03
= 0.269
𝐿𝑝𝑝 = 0.846 𝑥 𝐿𝑂𝐴1,0193
= 0.846 𝑥 187.3 1,0193
= 175.29 𝑚
B = 32.20m
D = 11.938m
Cb = 0.9 (diambilnilaiCb = 0.9)
Maka
∆= 𝐶𝑏 𝑥 𝐿𝑝𝑝 𝑥 𝐷 𝑥 𝐵
= 0.9 𝑥 175.294 𝑥 11.938 𝑥 32.20
= 60,645.28 𝑚2
∆ 𝐹𝑟 2
𝑆𝑞 = 2,4
𝐿2𝑝𝑝 √1 − 𝐹𝑟 2
60,645.28 0.2692
𝑆𝑞 = 2,4 𝑥 𝑥
175.2942 √1−0.2692
𝑆𝑞 = 0.355 𝑚
HHWL
MSL
2.851 m
1.426 m
+ 00.00(titik datum)
Max. surut -1.44m
H = 13.73m
D = 11.938m
H = 13.73m
Squat = 0.355 m
1.44 m
Jadi, gelombangpecahakanterjadipadakedalaman3.7145 m.
Karenadb<dLWLdandb<dHWL, berarti di lokasibangunanpadakedalaman -25
m gelombangtidakpecah.
3. Penentuanelevasipuncakpemecahgelombang
Beratbatu lapis lindungdihitungdenganrumus Hudson berikutini.
Untuk lapis lindungdaribatu (KD = 4):
4. Lebarpuncakpemecahgelombang
Lebarpuncakpemecahgelombanguntuk n = 3 (minimum):
𝑊 1⁄3 0.6811 1⁄3
𝐵 = 𝑛 𝑘∆ [ ] = 3 𝑥 1.15 𝑥 [ ] = 2.1935 𝑚
𝛾𝑟 2.65
6. Jumlahbatupelindung
Jumlahbutirbatupelindungtiapsatuanluas (10 m2) dihitungdenganrumusberikut:
⁄3
𝑃 𝛾𝑟 2⁄3 37 2,65 2
𝑁 = 𝐴 𝑛 𝑘∆ [1 − ][ ] = 10 𝑥 2 𝑥 1,15 𝑥 [1 − ][ ] = 51,457
100 𝑊 100 0,6811
Jadi, jumlahbatupelindungpemecahgelombangadalah 52 butir.
Energibenturankapal :
WV 2
E= x Cm x Ce x Cs x Cc
2g
Dengan :
E = energi benturan (tm)
V =komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat
membentur dermaga (m/dt)
W = displacement (ton)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk tambatan (diambil 1)
Koefisien massa (Cm)
πxD
Cm = 1 +
2 x Cb x B
Dengan :
Cb = koefisien blok kapal
D = draft kapal (m)
B = lebar kapal (m)
Lpp = panjang kapal pada sisi air (m)
o = berat jenis laut ( 1,025 t/m3)
π x 11.938
Sehingga diperoleh : Cm = 1 + = 1.81
2 x 0.72 x 32.20
Dengan :
L = Jarak sepanjang permukaan air dari pusat berat kapal sampai titik sandar
kapal (m)
r
= 0.25 r = 0.25 x LOA
LOA
Jadi, dengan panjang fender 1.0 m dan jarak antar fender 13.97m diperlukan 16 buah
fender yang dipasang.
3.6 Perencanaanpenambatan
Penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan berikut :
1. Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau gerakan
kapal yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin.
2. Menolong berputarnya kapal.
Alat penambat ini bisa diletakkan di darat (dermaga) dan di dalam air. Menurut
macam konstruksinya alat penambat dapat dibedakan menjadi :
a. Bolder pengikat
Bolder digunakan sebagai tambatan kapal yang berlabuh dengan
mengikatkan tali-tali yang dipasang pada haluan, buritan dan badan kapal ke
dermaga. Bolder ini diletakkan pada sisi dermaga dengan jarak antar bolder adalah
30 m. Bolder dengan ukuran yang lebih besar (corner mooring post) diletakkan
pada ujung-ujung dermaga atau di pantai di luar ujung dermaga.
b. Pelampung penambat
Pelampung penambat berada di dalam kolam pelabuhan atau di tengah laut.
c. Dolphin
Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menambat kapal tangker
berukuran besar yang biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf
untuk memperpendek panjang bangunan tersebut.
Pada perencanaan ini yang digunakan adalah bolder pengikat. Tali
penambat diikatkan pada alat penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang
disisi dermaga.
Kapal yang berlabuhditambatkankedermagadenganmengikatkantali-
talipenambatkebagianhaluan, buritandanbadankapal.Gambar 3.8
menunjukkanmetodepengikatankapalkedermaga.Tali-
talipenambattersebutdiikatkanpadaalatpenambat yang dikenaldenganbitt yang
PELABUHAN CURAH KERING 24
dipasang di sepanjangsisidermaga. Bittdenganukuran yang
lebihbesardisebutdenganbollard ( corner mooring post ) yang
diletakkanpadakeduaujungdermagaatautempat yang agakjauhdarisisimukadermaga.
Perencanaan Bolder :
Dimensi Plat:
Dipakaibetondenganf’c = 30 MPa = 300 kg/cm2
Dicoba, B = 50 cm
M = H x h, h = 50 cm = 0,5 m
Dimana:
H = 64.952 ton
Maka:
M=Hxh
= 64.952 x 0,5
= 32.476 ton.m
= 3,247,600 kg.cm
𝐺𝑥𝑀
𝐿 = √𝐵 𝑥 𝑓′𝑐
6 𝑥 3247600
=√ 50 𝑥 300
= 36.042 𝑐𝑚 ≈ 40 𝑐𝑚
Jadi, digunakan plat betonukuran 50 cm x 40 cm.
37.5 3,247,600
= ±1
50 𝑥 40 𝑥50𝑥402
6
= 0.01875 ± 243.570
𝜎 max = 0.01875 + 243.570 = 243.58875 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝜎 min = 0.01875 − 243.570 = −243.55125 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝐹𝑏𝑎𝑢𝑡
𝑞=
𝑎
16238
= 8
= 2,029.750 𝑘𝑔/𝑐𝑚
1
𝑀 = 2 𝑥 𝑞 𝑥 𝑙2
1
= 2 𝑥2029,750𝑥102
= 101,487.50 𝑘𝑔. 𝑐𝑚
1
𝑊 = 6 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡2
1
= 6 𝑥8𝑥𝑡 2
= 1.333𝑡 2
𝑀
𝜎=𝑊
101,487.50
1,400 = 1.333𝑡 2
Gaya sebesar F = 3,319.563 kg ini diterima oleh lekatan beton denganbaut, dimanab
= 16 kg/cm2.
𝐹 = 𝜋 x d x L x b
3,319.563 = 𝜋 𝑥 3.81 𝑥 𝐿 𝑥 16
𝐿 = 17,326 𝑐𝑚 ≈ 18 𝑐𝑚
Jadi, panjangbaut yang dipakaiadalah 18 cm.