Anda di halaman 1dari 26

BAB II

PENENTUAN KAPAL DESAIN


&
JUMLAH DERMAGA

2.1 KapasitasDermaga
Kapasitasdermagadihitungberdasarkan rata-rata persentasepertumbuhanproduksibatubara.
Tabel 1 Data produksibatubaraKerajaan Sumbawa Barat dalam 5 tahunterakhir
Batubara
Tahun
(ton)
I 615,66
II 550,68
III 1,319,23
IV 896,37
V 924,43

GRAFIK HASIL PRODUKSI


1,400,000

1,200,000
y = 96322x + 572313
1,000,000 R² = 0.2496
HASIL PRODUKSI

800,000

600,000

400,000

200,000

-
0 1 2 3 4 5 6
TAHUN KE-

Mencari Perkiraan hasil produksi 10 tahun kedepan

PELABUHAN CURAH KERING 5


R2 = 0,2496 dan persamaan yang diperoleh adalah
y = 96322 (x) + 572313

Tahunke HasilProduksi Satuan


1 668,635.00 TON/TH
2 764,957.00 TON/TH
3 861,279.00 TON/TH
4 957,601.00 TON/TH
5 1,053,923.00 TON/TH
6 1,150,245.00 TON/TH
7 1,246,567.00 TON/TH
8 1,342,889.00 TON/TH
9 1,439,211.00 TON/TH
10 1,535,533.00 TON/TH

Jadi, untuk tahun ke-10 diperkirakanproduksibatubarakerajaan Sumbawa Barat


mencapai1,535,533ton/tahun

2.2 DesainKapalCurahKering (Dry Bulk Carrier)


Dari HasilProduksi Batubara 1,535,533 ton yang diperkirakanpadatahun ke-5 dari
data di atas, maka kami merencanakankapalcurahkeringdengankapasitas49,674 DWT
denganspesifikasisebagaiberikut :
 Length Overall (LOA) : 187.3 m
 Length between PP (LPP) : 180.00 m
 Lebarkapal ( B ) : 32.20 m
 Drafkapal ( D ) : 11.938 m
 Deadweight ( DWT ) : 49,674 ton

2.3 MenghitungJumlahDermaga
Penentuanjumlahdermagamenggunakannilai BOR,
yaiturasioantarawaktupenggunaandermagadenganjumlahdermaga yang tersedia.

Rumus BOR sendirisebagaiberikut :

PELABUHAN CURAH KERING 6


𝑁𝑠 × 𝑇𝑏
𝐵𝑂𝑅 =
𝑁𝑏 × 𝑇𝑎𝑣
Dengan : Ns : JumlahKapal yang masuk di pelabuhan
Tb :Waktupenggunaandermagatiapkapal (hari)
Nb :Jumlahdermaga yang tersedia
Tav :Waktutersedianyadermaga (hari)

Diketahui data-data sebagaiberikut :


- KapasitasDermaga : 1,535,533ton/tahun
- Kapasitasalatbongkar : 1,000 ton/jam
- JumlahAlatmuat : 1 alat/kapal
- Jam kerja : 300 hari/tahun, 24 jam/hari
- Jumlah shift : 3 kali
- Waktuhilang :
a. pergantian shift = 15 menit x 3
= 45 menit
= 0,75 jam
b. Pergantian Kapal = 6 jam = 25%
Waktu kerja efektif = 100 % x ( 24 – 0,75 )
= 23.25 jam/hari
Beban 1 hari = Kapasitasmuat xWaktukerjaefektif
= 1,000 x 23.25
= 23,250 ton/hari
Jumlah kapal = Kapasitasdermaga / DWT
=1,535,533/ 49,674
= 30.91buahpertahun  31kapalpertahun
Waktusandar 1 kapal = Muatankapal /Kapasitasalatbongkar
= 49,674 / 1,000
= 49.67 jam
= 2.07hari
Tambahanwaktuakibat
- waktuuntukpersiapanberlabuh= 6 jam
- waktupergantiankapalsandar = 6 / 24 = 0.25 hari
Jadi, Total waktusandar = 2.07 + 0.25 = 2.32hari

PELABUHAN CURAH KERING 7


Jumlah kapal * Waktu sandar
BOR = < 100%
Jumlah dermaga * Banyaknya hari

BOR dicari, jikajumlahdermaga = 1


31 𝑥 2.07
BOR = 1 𝑥 300 = 21.38% < 100%

BOR dicari, jikajumlahdermaga = 2


31 𝑥 2.07
BOR = = 10.69% < 100%
2 𝑥 300

BOR dicari, jikajumlahdermaga = 3


31 𝑥 2.07
BOR = = 7.13 % < 100%
3 𝑥 300

Tabel 4 Hasilperhitungannilai BOR


Nb Ns Tb Tav BOR
1 31 2.07 300 0.2138 = 21.38%
2 31 2.07 300 0.1069 = 10.69%
3 31 2.07 300 0.0713 = 7.13%
Denganmenggunakantabelrekomendasinilai optimal BOR, sepertidibawahini :

Tabel 5 RekomendasiNilai Optimal BOR (UNCTAD, 1984)

Jadi, digunakan1buahdermagasesuaidenganperhitungan yang didapat di atas, yang telah


di rasa mampumemenuhilajulalulintaskapal, dengan BOR 21.38 %.

PELABUHAN CURAH KERING 8


BAB III
PERENCANAAN PELABUHAN
&
FASILITAS PELABUHAN

Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi,
kedalaman dan luas daerah perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus
dan sedimentasi, daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan
dibongkar muat, jalan-jalan untuk trasportasi, dan daerah industri di belakangnya.
Pemilihan lokasi pelabuhan harus mempertimbangkan berbagai faktor tersebut. Tetapi
biasanya faktor-faktor tersebut tidak bisa semuanya terpenuhi, sehingga diperlukan suatu
kompromi untuk mendapatkan hasil optimal. Tinjauan daerah perairan menyangkut luas
perairan yang diperlukan untuk alur pelayaran, kolam putar (turning basin), penambatan
dan tempat berlabuh, dan kemungkinan pengembangan pelabuhan di masa yang akan
datang.
Daerah perairan ini harus terlindung dari gelombang, arus dan sedimentasi. Untuk itu
beberapa pelabuhan ditempatkan di daerah terlindung seperti di belakang pulau, di teluk,
di muara sungai/estuari. Daerah ini terlindung dari gelombang tetapi tidak terhadap arus
dan sedimentasi.
Keadaan daratan tergantung pada fungsi pelabuhan dan fasilitas yang berhubungan
dengan tempat pengangkutan, penyimpanan dan industri. Pembangunan suatu pelabuhan
biasanya diikuti dengan perkembangan daerah di sekitarnya. Untuk itu daerah daratan
harus cukup luas untuk mengantisipasi perkembangan industri di daerah tersebut.
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebsgai
berikut ini :
 Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk
pengerukan pertama yang harus dilakukan.
 Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam
pelabuhan.

3.1 PerhitunganPanjangDermaga ( Lp )
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan

PELABUHAN CURAH KERING 9


penumpang. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat
dan bertambat pada dermaga tersebut. Dalam mempertimbangkan ukuran dermaga
harus didasarkan pada ukuran-ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat atau
meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar muat barang dengan aman, cepat
dan lancar.
Dermaga dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu whaft atau quai dan jetty atau pier
atau jembatan. Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit
dengan garis pantai. Whaft juga dapat berfungsi sebagai penahan tanah yang ada
dibelakangnya. Jetty atau pier adalah dermaga yang menjorok ke laut. Berbeda dengan
whaft yang digunakan untuk merapat pada satu sisinya, pier bisa digunakan pada satu
sisi atau dua sisinya. Jetty ini biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkaan dengan
daratan oleh jembatan yang biasanya membentuk sudut tegak lurus dengan jetty,
sehingga pier dapat berbentuk T atau L. Pier berbentuk jari lebih efisien karena dapat
digunakan untuk merapat kapal pada kedua sisinya untuk panjang dermaga yang sama.
Perairan di antara dua pier yang berdampingan disebut slip.
Dalam perencanaan ini digunakan dermaga dengan jenis Quay Wall
1. MenghitungPanjangDermaga
Dermagadibangundenganmembentuksuduttertentuterhadapgarispantai,
dermagajenisiniuntukbertambahnyakapaltangker.
𝐿𝑝 = 𝑛 × 𝐿𝑜𝑎 + 50
Dengan n =1 , Loa = 187.30 m
Maka,
𝐿𝑝 = 𝑛 × 𝐿𝑜𝑎 + 50
= 1 × 187.30 + 50
= 237.30 𝑚
Jadi, panjangdermagaadalah 237.30 m.
2. PerhitunganTinggiDermaga
Diketahui data-data sebagaiberikut :
HHWL = 2,851 m (tinggipasangmaksimum)
MSL = 1.425 m
LLWL = -0.872m (tinggisurutmaksimum)
Draft = 11,938

PELABUHAN CURAH KERING 10


- ElevasiDasarPengerukan(H)
H = 1.1 D + maksimumsurut
= (1.1x11,938) + 0.872
= 14.0038 m

- TinggiDermaga (Td)
Td = H + maksimumpasang+ 0,5
= 14.0038+ 2.851 + 0.5
= 17.3548digunakan18 m

3.2 KolamPelabuhan
Luaskolamuntuktambatan
Berdasarkan table 4.2 luaskolamuntuktambatan.
Dimana:
Penungguan : penungguandilepaspantaiataubongkarmuatbarang
Tipetambatan : Tambatan bias berputas 360°
Tanah dasar : tipepengangkeranbaik (tanahkeras)
Maka:
Jari-Jari : LOA + 6H
Dimana:
LOA = Panjangkapal
H = Kedalaman air
Kolamdipergunakanuntukmengubaharahkapal, luasan minimum yang digunakanadalah:
r = 1,5 x LOA
= 1.5 x187.3
= 280.95 m
D =2xr
= 2 x 280.95
= 561.9 m
A kolam = 2 x π x 𝑟 2
= 495,950.05 m2

Kedalamankolampelabuhan (dp)

PELABUHAN CURAH KERING 11


dp = 1.1 x Draft
= 1.1 x 11.938
= 13.13 m

3.3 PerhitunganAlurPelayaran
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam
pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang terhadap pengaruh
gelombang dan arus. Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan dan meteorologi serta oseanografi.
1. Lebar Alur
 Menurut buku Pelabuhan, Bambang Triatmodjo hal. 149 :
Lebar alur dua jalur (Bruun, P., 1981)

L = 4.8 x B
= 4.8 x 32.20
= 154.56 m
Pada perencanaan digunakan jumlah alur satu jalur karena waktu yang dibutuhkan
bongkar muat 1 kapal rata-rata membutuhkan waktu 2.319hari. Jadi lalu lintas pada
dermaga tidak terlalu padat (130 hari dalam 1 tahun) yang dibandingkan dengan waktu
yang tersedia selama 1 tahun yaitu 300 hari.

2. Kedalamanalur
Hmin = D + 0.15 D
= 11.938+0.15(11.938)
= 13.73 m

Mencari Squat

PELABUHAN CURAH KERING 12


∆ 𝐹𝑟 2
𝑆𝑞 = 2,4 (BambangTriatmodjo, 145)
𝐿2𝑝𝑝 √1− 𝐹𝑟 2

dimana :
Δ = volume air yang dipindahkan (m3)
𝐿𝑝𝑝 = panjang garis air (m)
𝑉
Fr = angka Froude, 𝐹𝑟 =
√𝑔ℎ

V = kecepatan (m/dt)
(Kecepatankapaldiambil 10 knots
karenaapabilaarusmelintangtidakadamakakecepatankapalberkisar 7 -
9 knots).
V = 10 knots = 5,14 m/dt
1 knots = 0,514 m/dt
g = percepatangravitasi (m/dt2)
h = kedalaman (m)
𝑉
Angka Froude, 𝐹𝑟 =
√𝑔ℎ
5.14
=
√9.81 𝑥 37.03

= 0.269
𝐿𝑝𝑝 = 0.846 𝑥 𝐿𝑂𝐴1,0193
= 0.846 𝑥 187.3 1,0193
= 175.29 𝑚
B = 32.20m
D = 11.938m
Cb = 0.9 (diambilnilaiCb = 0.9)
Maka
∆= 𝐶𝑏 𝑥 𝐿𝑝𝑝 𝑥 𝐷 𝑥 𝐵
= 0.9 𝑥 175.294 𝑥 11.938 𝑥 32.20
= 60,645.28 𝑚2
∆ 𝐹𝑟 2
𝑆𝑞 = 2,4
𝐿2𝑝𝑝 √1 − 𝐹𝑟 2
60,645.28 0.2692
𝑆𝑞 = 2,4 𝑥 𝑥
175.2942 √1−0.2692

𝑆𝑞 = 0.355 𝑚

PELABUHAN CURAH KERING 13


H = Draft + Squat
= 11.938+ 0.355
= 12.29 m
Hmin< H …………………dipakai H yaitu13.73m

DalamperencanaandigunakanHmin, yaitu13.73m karenanilai H lebihkecil,


yaitu12.29m denganselisihmasing – masing1.44 m. H yang digunakan paling besar
agar kemungkinankapalmenyentuhdasaralur s semakinkecil.

HHWL

MSL
2.851 m
1.426 m
+ 00.00(titik datum)
Max. surut -1.44m

H = 13.73m

D = 11.938m

H = 13.73m

Squat = 0.355 m
1.44 m

Gambar 3.1 Kedalamanalurpelayaran

PELABUHAN CURAH KERING 14


3.4 KolamPelabuhan
Kolam pelabuhan harus tenang, mempunyai luas dan kedalaman yang cukup,
sehingga memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan bongkar muat
barang. Selain itu tanah dasar harus cukup baik untuk bisa menahan angker dari
pelampung penambat.
1. Kolam Putar
Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arah kapal minimum adalah luasan
lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang kapal total (Loa) dari kapal terbesar yang
menggunakannya. Apabila perputaran kapal dilakukan dengan bantuan jangkar atau
menggunakan kapal tunda, luas kolam putar minimum adalah luas lingkaran dengan
jari-jari sama dengan panjang total kapal (Loa).
Maka :
R = 1.5 LOA
D =2R
A = π r2
Dimana :
R = Jari-jari kolam putar
D = Diameter kolam putar
A = Luas kolam putar
Diketahui, Loa = 188 m, sehingga:
R = 1.5 LOA
= 1.5 x 187.30
= 280.95 m
D = 2R
= 2 x 280.95
= 561.9 m
A = π r2
= 3.14 x 280.952
= 247,849.31 m2

2. Kedalaman Kolam Pelabuhan


Dengan memperhitungkan gerak isolasi kapal karena pengaruh alam seperti
gelombang, angin dan arus pasang surut, kedalaman kolam pelabuhan adalah 1.1 kali
draft kapal pada muatan penuh di bawah muka air rencana. Sehingga, didapatkan
kedalaman kolam putar :

PELABUHAN CURAH KERING 15


H = 1.1 D
= 1.1 X 11.938
= 13.13 m

3.4 PerencanaanPemecahGelombang (Breakwater)


Diketahui:
Kedalaman air dilokasibangunanberdasarkan HWL, LWL dan MWL adalah:
 Pemecahgelombangdirencanakanpadakedalaman = -25 m
 Tinggigelombang di lokasirencanapemecahgelombang = 2.0 m
 Periodegelombang = 11 detik
 Nilaikoefisienrefraksi (Kr) = 0.95
 Dari data pasangsurutdidapatkan:
HWL = 2.851 m
LWL = 0.872 m
MWL = 1.426 m
dHWL = 2.851 – (-25) = 27.85m
dLWL = 0.872 – (-25) = 25.87 m
dMWL = 1.426 – (-25) = 26.43 m
1. Penentuankondisigelombangdirencanalokasipemecahgelombang
Untukkemiringan 1:50
Tinggigelombangekuivalen:
𝐻′0 = 𝐾𝑟 𝑥 𝐻0 = 0.95 𝑥 2.0 = 1.90 𝑚
𝐻′0 1.90
= = 0.00160066
𝑔𝑇 2 9.81 𝑥 112
Dari Gambar 3.22 (PerencanaanPelabuhan, BambangTriatmodjohal. 114), didapat:
𝐻𝑏
= 1.7 → 𝐻𝑏 = 1.7 𝑥 1.90 = 3.23 𝑚
𝐻′0
𝐻𝑏 3.23
2
= = 0.002721123
𝑔𝑇 9.81 𝑥 112
Dari Gambar 3.23 (PerencanaanPelabuhan, BambangTriatmodjohal. 115), didapat:
𝑑𝑏
= 1.15 → 𝑑𝑏 = 1.15 𝑥 3.23 = 3.7145 𝑚
𝐻0

Jadi, gelombangpecahakanterjadipadakedalaman3.7145 m.
Karenadb<dLWLdandb<dHWL, berarti di lokasibangunanpadakedalaman -25
m gelombangtidakpecah.

PELABUHAN CURAH KERING 16


2. Penentuanelevasipuncakpemecahgelombang
Elevasipuncakpemecahgelomabangdihitungberdasarkantinggirunup.Kemiringansisipe
mecahgelombangditetapkan 1:2.
Tinggigelombang di lautdalam:
𝐿0 = 1.56𝑇 2 = 1.56 𝑥 112 = 188.76 𝑚
BilanganIrribaren:
𝑡𝑔𝜃 1/2
𝐼𝑟 = = = 4.857
𝐻 0,5 2.0 0.5
[𝐿 ] [188.760]
0

DenganmenggunakangrafikpadaGambar 5.10 (PerencanaanPelabuhan,


BambangTriatmodjohal. 171), dihitungnilairunup.
Untuk lapis lindungdaribatupecah (quarry stone):
𝑅𝑢
= 1.35 → 𝑅𝑢 = 1.35 𝑥 2.0 = 2.71 𝑚
𝐻
Elevasipuncakpemecahgelombangdenganmemperhitungkantinggikebebasan 0.5 m:
𝐸𝑙𝑃𝑒𝑚.𝐺𝑒𝑙 = 𝐻𝑊𝐿 + 𝑅𝑢 + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠𝑎𝑛
= 2.851 + 2.71 + 0.5
= 6.061 m
Untuk lapis lindungdari tetrapod:
𝑅𝑢
= 0.85 → 𝑅𝑢 = 0.85 𝑥 2.0 = 1.70 𝑚
𝐻
𝐸𝑙𝑃𝑒𝑚.𝐺𝑒𝑙 = 𝐻𝑊𝐿 + 𝑅𝑢 + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠𝑎𝑛
= 2.851 + 1.70 + 0.5
= 5.051 m
Tinggipemecahgelombang:
𝐻𝑃𝑒𝑚.𝐺𝑒𝑙 = 𝐸𝑙𝑃𝑒𝑚.𝐺𝑒𝑙 − 𝐸𝑙𝐷𝑠𝑟.𝐿𝑎𝑢𝑡
= 6.061 – (-9)
= 15.061 (batupecah)
𝐻𝑃𝑒𝑚.𝐺𝑒𝑙 = 𝐸𝑙𝑃𝑒𝑚.𝐺𝑒𝑙 − 𝐸𝑙𝐷𝑠𝑟.𝐿𝑎𝑢𝑡
= 5.051 – (-9)
= 14.051 m (tetrapod)

3. Penentuanelevasipuncakpemecahgelombang
Beratbatu lapis lindungdihitungdenganrumus Hudson berikutini.
Untuk lapis lindungdaribatu (KD = 4):

PELABUHAN CURAH KERING 17


𝛾𝑟 𝐻 3 2.65 𝑥 2.03
𝑊= = 3 = 0.6811 𝑡𝑜𝑛
𝐾𝐷 (𝑆𝑟 − 1)3 cot 𝜃 2.65
4 𝑥 [1.03 − 1] 𝑥 2

Untuk lapis lindungdari tetrapod (KD = 8):


𝛾𝑟 𝐻 3 2.65 𝑥 2.03
𝑊= = 3 = 0.34055 𝑡𝑜𝑛
𝐾𝐷 (𝑆𝑟 − 1)3 𝑐𝑜𝑡 𝜃 2.65
8 𝑥 [1.03 − 1] 𝑥 2

4. Lebarpuncakpemecahgelombang
Lebarpuncakpemecahgelombanguntuk n = 3 (minimum):
𝑊 1⁄3 0.6811 1⁄3
𝐵 = 𝑛 𝑘∆ [ ] = 3 𝑥 1.15 𝑥 [ ] = 2.1935 𝑚
𝛾𝑟 2.65

5. Tebal lapis lindung


Tebal lapis lindungdihitungdenganrumusberikut:
Tebal lapis lindungbatu
𝑊 1⁄3 0.6811 1⁄3
𝑡 = 𝑛 𝑘∆ [ ] = 2 𝑥 1.15 𝑥 [ ] = 1.46 𝑚
𝛾𝑟 2.65
Tebal lapis lindung tetrapod
⁄3
𝑊 1⁄3 0.34055 1
𝑡 = 𝑛 𝑘∆ [ ] = 2 𝑥 1.04 𝑥 [ ] = 1.05 𝑚
𝛾𝑟 2.65

6. Jumlahbatupelindung
Jumlahbutirbatupelindungtiapsatuanluas (10 m2) dihitungdenganrumusberikut:
⁄3
𝑃 𝛾𝑟 2⁄3 37 2,65 2
𝑁 = 𝐴 𝑛 𝑘∆ [1 − ][ ] = 10 𝑥 2 𝑥 1,15 𝑥 [1 − ][ ] = 51,457
100 𝑊 100 0,6811
Jadi, jumlahbatupelindungpemecahgelombangadalah 52 butir.

3.5 Perencanaan Fender


Kapal yangmerapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan baik yang
digerakkan oleh mesinnya sendiri (kapal kecil) maupun ditarik oleh kapal tunda (untuk
kapal besar).Pada waktu merapat tersebut akan terjadi benturan antara kapal dan
dermaga.Walaupun kecepatan kapal kecil tetapi karena massanya sangat besar, maka
energi yang terjadi karena benturan akan sangat besar. Untuk menghindari kerusakan
pada kapal dan dermaga karena benturan tersebut maka di depan dermaga diberi bantalan

PELABUHAN CURAH KERING 18


yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan. Bantalan yang ditempatkan di depan
dermaga disebut dengan fender.
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga. Fender
akan menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga. Gaya yang harus ditahan oleh
dermaga tergantung pada tipe dan konstruksi fender dan defleksi dermaga yang diijinkan.
Fender juga melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan antara kapal dan
dermaga yang disebabkan oleh gerak karena gelombang, arus dan angin. Fender harus
dipasang di sepanjang dermaga dan letaknya harus sedemikian rupa sehingga dapat
mengenai kapal. Oleh karena kapal mempunyai ukuran yang berlainan maka fender harus
dibuat agak tinggi pada sisi dermaga. Ada beberapa tipe fender yaitu fender kayu, fender
karet dan fender gravitasai.
Dalam perencanaan fender dianggap bahwa kapal bermuatan penuh dan merapat
dengan sudut 400 terhadap sisi depan dermaga. Pada saat merapat tersebut sisi depan
kapal membentur fender, dan hanya sekitar setengah dari bobot kapal yang secara efektif
menimbulkan energi benturan yang diserap oleh fender dan dermaga. Kecepatan merapat
kapal diproyeksikan dalam arah tegak lurus dan memanjang dermaga.

Diketahui data-data sebagaiberikut :


LOA = 187.30 m
B = 32.20 m
D = 11.938 m
𝛾0 = 1.025
Cb = koefisienblokkapal
(dimananilaiCbuntukkapalcurahkering 0.72 – 0.85, digunakan 0.72).

LPP = 0.846 x LOA1.0193 ( kapal barang ) Bambang Triatmodjo hal. 222


= 0.846 x 187.31.0193 = 175.29 𝑚 ≈ 176 𝑚

PELABUHAN CURAH KERING 19


𝑊 ( 𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 ) = 𝐶𝑏 𝑥 𝐿𝑃𝑃 𝑥 𝐵 𝑥 𝐷 𝑥 𝛾0
= 0.72 x 176 x 32.2 x 11.938 x 1.025
= 49,929.41 kg
= 49.93 ton

Energibenturankapal :
WV 2
E= x Cm x Ce x Cs x Cc
2g
Dengan :
E = energi benturan (tm)
V =komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat
membentur dermaga (m/dt)
W = displacement (ton)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk tambatan (diambil 1)
 Koefisien massa (Cm)
πxD
Cm = 1 +
2 x Cb x B
Dengan :
Cb = koefisien blok kapal
D = draft kapal (m)
B = lebar kapal (m)
Lpp = panjang kapal pada sisi air (m)
o = berat jenis laut ( 1,025 t/m3)
π x 11.938
Sehingga diperoleh : Cm = 1 + = 1.81
2 x 0.72 x 32.20

 Koefisien eksentrisitas (Ce)


1
Ce =
𝐿 2
1 + (𝑟 )

Dengan :
L = Jarak sepanjang permukaan air dari pusat berat kapal sampai titik sandar
kapal (m)

PELABUHAN CURAH KERING 20


r = jari – jari putaran dikeliling pusat berat kapal (m)
Berdasarkan nilai Cb = 0.72 maka dari Gambar 6.33 (Bambang Triatmodjo, hal
223) di dapat rasio:

r
= 0.25  r = 0.25 x LOA
LOA

r = 0.25 x 187.3 = 46.82 m


untuk kapal yang bersandar di dermaga :
1 1
L= x LOA = x 187.3 = 46.82 m
4 4
Sehingga diperoleh :
1
Ce = = 0.5
46.82 2
1 + (46.82)

Tabel Kecepatan merapat kapal pada dermaga


Ukuran kapal Kecepatan merapat (m/dt)
(DWT) Pelabuhan Laut terbuka
 500 0.25 0.30
500 – 10.000 0.15 0.20
10.000 – 30.000 0.15 0.15
 30.000 0.12 0.15
Buku Bambang Triatmodjo, hal 221

PELABUHAN CURAH KERING 21


Berdasarkan tabel diatas untuk kapal dengan DWT = 49,674 ton kecepatan
merapat = 0.15 m/dt. Untuk perencanaan dianggap bahwa benturan maksimum
terhadap fender terjadi apabila kapal bermuatan penuh menghantam dermaga
pada sudut 10o terhadap sisi depan dermaga.
V = v sin 400
= 0.15 x sin 400 = 0.096 m/dt
Jadi energi benturan yang terjadi :
WV 2
E= x Cm x Ce x Cs x Cc
2g
49.93 x 0.0962
E = x 1.81 x 0.5 x 1 x 1 = 0.02 t. m
2 x 9.81

Gaya bentur yang diserap oleh system fender

Gambar 3.2 Benturan kapal pada dermaga

Diusahakan dalam perencanaan bahwa kapal pada waktu membentur fender


adalah menyentuh fender dengan penempatan fender pada jarak tertentu yang diatur
sedemikian mungkin untuk mencegah persinggungan kapal dengan sisi dermaga.

Gambar 3.3 Posisi kapal pada waktu membentuk fender


PELABUHAN CURAH KERING 22
Energi benturan yang diserap fender dan dermaga biasanya ditetapkan E.
F=E
Diasumsikan energi benturan yang terjadi diterima 1 fender
F = E = 0.02 t.m
Berdasarkan Tabel Performance maka digunakan fender
E = 0.14
Dipakai E = 0.14 dengan Rubber grade M2 dan Deflection 40%
R = 4.9 ton
Digunakan ukuran 150 ∅ x 75 ∅

Menentukan jarak antar fender


Dalam perencanaan fender dipasang memanjang
L = 2√r 2 − (r − h)2 (Bambang Triatmodjo , hal 277)
Dengan :
L = jarak maksimum antar fender (m)
r = jari – jari kelengkungan sisi haluan kapal (m)
h = tinggi fender
Dimana :
h = 0.25 m
DWT = 49,674 ton
Nilai r untuk kapal barang 500 - 50.000 DWT
Log r = -1.055 + 0.65 log DWT
= -1.055 + 0.65 log 49,674
= 1.99
r = 101.99 = 97.72 m
Nilai L ( jarak antar fender )

L = 2√97.722 − (97.72 − 0.25)2 = 13.97 m

Jumlah fender yang dibutuhkan


Data – data :
 Panjang dermaga (L) = 237.3m
 diameter fender (d) = 150 ∅ x 75 ∅
 Jarak antar fender (x) = 13.97 m

PELABUHAN CURAH KERING 23


 Jumlah fender =n
 Panjang bidang tumbuk = 1/5 x LOA
= 1/5 x 187.3 = 37.46 m
𝐿 237.3
𝑛= = = 15.85 𝑏𝑢𝑎ℎ ≈ 16 𝑏𝑢𝑎ℎ
𝑓+𝑥 1 + 13.97

Jadi, dengan panjang fender 1.0 m dan jarak antar fender 13.97m diperlukan 16 buah
fender yang dipasang.

3.6 Perencanaanpenambatan
Penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan berikut :
1. Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau gerakan
kapal yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin.
2. Menolong berputarnya kapal.
Alat penambat ini bisa diletakkan di darat (dermaga) dan di dalam air. Menurut
macam konstruksinya alat penambat dapat dibedakan menjadi :
a. Bolder pengikat
Bolder digunakan sebagai tambatan kapal yang berlabuh dengan
mengikatkan tali-tali yang dipasang pada haluan, buritan dan badan kapal ke
dermaga. Bolder ini diletakkan pada sisi dermaga dengan jarak antar bolder adalah
30 m. Bolder dengan ukuran yang lebih besar (corner mooring post) diletakkan
pada ujung-ujung dermaga atau di pantai di luar ujung dermaga.
b. Pelampung penambat
Pelampung penambat berada di dalam kolam pelabuhan atau di tengah laut.
c. Dolphin
Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menambat kapal tangker
berukuran besar yang biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf
untuk memperpendek panjang bangunan tersebut.
Pada perencanaan ini yang digunakan adalah bolder pengikat. Tali
penambat diikatkan pada alat penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang
disisi dermaga.
Kapal yang berlabuhditambatkankedermagadenganmengikatkantali-
talipenambatkebagianhaluan, buritandanbadankapal.Gambar 3.8
menunjukkanmetodepengikatankapalkedermaga.Tali-
talipenambattersebutdiikatkanpadaalatpenambat yang dikenaldenganbitt yang
PELABUHAN CURAH KERING 24
dipasang di sepanjangsisidermaga. Bittdenganukuran yang
lebihbesardisebutdenganbollard ( corner mooring post ) yang
diletakkanpadakeduaujungdermagaatautempat yang agakjauhdarisisimukadermaga.

Gambar 3.8 Metodepengikatankapalkedermaga


Tabel 3.8 penempatanBitt
Jarak Jumlah
UkuranKapal (GRT)
Maksimum (m) Min./tambatan
 2.000 10 - 15 4
2.001 – 5.000 20 6
5001 – 20.000 25 6
20.001 – 50.000 35 8
50.001 – 100.000 45 8

Perencanaan Bolder :

PELABUHAN CURAH KERING 25


Gaya tarikan kapal dengan bobot kapal 49.674 DWT / GRT adalah 150 ton.
Direncanakan :
  holder = 50 cm (2 buah)
 jarak dari tepi = 7.5 m

P = 150 ton/2 bollard


= 75 ton/1 bollard
V =½xP
= ½ x 75 ton
= 37.5 ton
H = P cos 30o
= 75 cos 30o
= 64.952 ton
N = H sin 30o
= 64.952 sin 30o
= 32.476 ton
R = H cos 30o
= 32.476 cos 30o
= 28.125 ton
Dengan :
P = gaya tarik kapal
H = gaya tarik boulder
V = gaya cabut

PELABUHAN CURAH KERING 26


Menentukan Jumlah Baut dan Dimensi Plat :
Direncanakan :
  ijin = 1,400 kg/cm2
Dicoba baut: d =1 ½ inchi = 3.81 cm
Gaya baut ijin :
P = ¼  x d2 x 0.6 x 
= ¼  x 3.812 x 0.6 x 1,400
= 9,580.626 kg
= 9.580626 ton
Sehingga, jumlahbaut (n):
𝑉 37.5
𝑛= = 9.580626 = 3.914 ≈ 4 𝑏𝑢𝑎ℎ
P
Digunakan 4 bautdengan Ф 1 ½ inchi.

Dimensi Plat:
Dipakaibetondenganf’c = 30 MPa = 300 kg/cm2
Dicoba, B = 50 cm
M = H x h, h = 50 cm = 0,5 m
Dimana:
H = 64.952 ton
Maka:
M=Hxh
= 64.952 x 0,5
= 32.476 ton.m
= 3,247,600 kg.cm
𝐺𝑥𝑀
𝐿 = √𝐵 𝑥 𝑓′𝑐

6 𝑥 3247600
=√ 50 𝑥 300

= 36.042 𝑐𝑚 ≈ 40 𝑐𝑚
Jadi, digunakan plat betonukuran 50 cm x 40 cm.

PELABUHAN CURAH KERING 27


Perhitungan Gaya Boulder:
Data yang ada:
Jumlahbaut (n) : 4 buah
Ukuran plat, b/h : 50/40 cm
V : 37.5 ton
M : 3,247,600 kg.cm
𝑉 𝑀
𝜎 =𝐴±𝑊
𝑉 𝑀
= ±1
𝑏𝑥ℎ 𝑥 𝑏 𝑥 ℎ2
6

37.5 3,247,600
= ±1
50 𝑥 40 𝑥50𝑥402
6

= 0.01875 ± 243.570
𝜎 max = 0.01875 + 243.570 = 243.58875 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝜎 min = 0.01875 − 243.570 = −243.55125 𝑘𝑔/𝑐𝑚2

Gaya baut (H) = 64.952 ton


= 64,952 kg
Gaya untukmasing-masingbaut:
64952
𝐹= = 16,238 𝑘𝑔
4

𝐹𝑏𝑎𝑢𝑡
𝑞=
𝑎
16238
= 8

= 2,029.750 𝑘𝑔/𝑐𝑚
1
𝑀 = 2 𝑥 𝑞 𝑥 𝑙2
1
= 2 𝑥2029,750𝑥102

= 101,487.50 𝑘𝑔. 𝑐𝑚
1
𝑊 = 6 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡2
1
= 6 𝑥8𝑥𝑡 2

= 1.333𝑡 2

𝑀
𝜎=𝑊
101,487.50
1,400 = 1.333𝑡 2

PELABUHAN CURAH KERING 28


𝑡 = 7.374 ≈ 8 𝑐𝑚

𝜎 max = 243.58875 𝑘𝑔/𝑐𝑚2


𝜎 min = −243.55125 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝜎𝑚𝑖𝑛 𝜎𝑚𝑎𝑥
=
𝑥 50−𝑥
243.55125 243.58875
=
𝑥 50−𝑥

243.55125 (50 − 𝑥) = 243.58875𝑥


𝑥 = 24.998 𝑐𝑚
a= 24.998 − 10 = 14.998 𝑐𝑚
𝛴𝑀𝑎 = 0
𝑀+𝑉𝑥𝑎−𝐹𝑥𝑏 =0
101,487.50+(37,500𝑥14.998) − (𝐹 𝑥 50) = 0
𝐹 = 13,278.25 𝑘𝑔
13,278.25
𝐹 𝑏𝑎𝑢𝑡 = = 3,319.563 𝑘𝑔
4 𝑏𝑎𝑢𝑡

Gaya sebesar F = 3,319.563 kg ini diterima oleh lekatan beton denganbaut, dimanab
= 16 kg/cm2.

𝐹 = 𝜋 x d x L x b
3,319.563 = 𝜋 𝑥 3.81 𝑥 𝐿 𝑥 16
𝐿 = 17,326 𝑐𝑚 ≈ 18 𝑐𝑚
Jadi, panjangbaut yang dipakaiadalah 18 cm.

3.7 PerhitunganKapasitas Storage Area


Diketahui :
- Kapasitas terminal = 1,535,533ton/tahun
- Draft kapal (t) = 11.938 m
- Kapasitaskapal = 49,674 ton
1 ton = 1.2 m3
49,674 ton = 59,608.80 m3
- Angle of repose = 40°

PELABUHAN CURAH KERING 29


RumusPrismasegitiga:
1
𝑉= 𝑥𝑎𝑥𝑡𝑥𝐵
2
1
59,608.80 = 𝑥 37.70 𝑥 11.938 𝑥 𝐵
2
𝐵 = 264.89 𝑚
Perencanaanluas terminal
A=pxl
= 160 x 264.89
= 42,382.40 m2
Jadi, perhitunganiniakandiaplikasikasnuntuk layout dermaga.

PELABUHAN CURAH KERING 30

Anda mungkin juga menyukai

  • Ts 213645
    Ts 213645
    Dokumen23 halaman
    Ts 213645
    pradhita sekar
    Belum ada peringkat
  • TPP
    TPP
    Dokumen3 halaman
    TPP
    Zahratul Haqiqah
    Belum ada peringkat
  • FISIKA
    FISIKA
    Dokumen2 halaman
    FISIKA
    Zahratul Haqiqah
    Belum ada peringkat
  • FISIKA
    FISIKA
    Dokumen2 halaman
    FISIKA
    Zahratul Haqiqah
    Belum ada peringkat
  • Quis PBI
    Quis PBI
    Dokumen6 halaman
    Quis PBI
    Zahratul Haqiqah
    Belum ada peringkat
  • References
    References
    Dokumen10 halaman
    References
    Zahratul Haqiqah
    Belum ada peringkat
  • 2 Perencanaan Tiang Sandaran Jembatan
    2 Perencanaan Tiang Sandaran Jembatan
    Dokumen3 halaman
    2 Perencanaan Tiang Sandaran Jembatan
    Zahratul Haqiqah
    Belum ada peringkat