Anda di halaman 1dari 4

Nyeri Perut Pada Kehamilan Lanjut dan Pasca Persalinan

Nyeri perut

Kehamilan awal Kehamilan lanjut Pasca persalinan

Cek KU dan Vital Sign

syok Tidak syok

Pasang infus dengan jarum 16 g Evaluasi lebih


Ambil sampel darah untuk transfusi lanjut
Guyur dengan NS atau RL

Jika pasien nyeri sekali dapat diberikan petidin/morfin, jika ada tanda sepsis diberikan antibiotic,
ukur darah yang hilang dan PU
GEJALA DAN TANDA TANDA DAN GEJALA DIAGNOSIS
SELALU ADA KADANG-KADANG ADA KEMUNGKINAN
1. Teraba his 1. Pembukaan dan Kemungkinan persalinan
2. Lendir bercampur darah pelunakan serviks preterm
2. Perdarahan pervaginam
ringan

1. Teraba his 1. Pembukaan dan Kemungkinan persalinan term


2. Lendir bercampur darah pelunakan serviks
(show) sesudah 37 2. Perdarahan pervaginam
minggu ringan

1. Nyeri perut hilang 1. Syok Solusio plasenta


timbul/ menetap 2. Uterus teraba
2. Perdarahan setelah tegang/lemas
kehamilan 22 minggu 3. Gerakan janin yang
(dapat tertahan dalam berkurang/tidak ada
uterus) 4. Gawat janin/tidak ada
denyut janin

1. Nyeri perut (dapat 1. Syok Rupture uteri


berkurang setelah 2. Distensi abdomen/adanya
rupture) cairan bebas
2. Perdarahan 3. Kontraksi uterus
(intraabdomen abnormal, abdomen terasa
dan/pervaginaam) lemas, bagian janin teraba

1. Nyeri perut 1. Riwayat keluarnya cairan Amnionitis


2. Secret vagina cair dan 2. Uterus teraba lunak
berbau setelah 3. DJJ cepat
kehamilan 22 minggu 4. Perdarahan pervaginam
3. Demam/menggigil ringan

1. Nyeri perut 1. Nyeri Sistitis


2. Disuria suprapubik/retropubik
3. Frekuenzi dan urgensi
miksi yang meningkat

1. Disuria 1. Nyeri Pielonefritis akut


2. Nyeri perut suprapubik/retropubik
3. Demam 2. Nyeri pinggang
tinggi/menggigil 3. Nyeri saerah rusuk
4. Frekuensi dan urgensi 4. Anoreksia
miksi yang meningkat 5. Mual/muntah

1. Nyeri perut bawah 1. Distensi abdomen, Appendicitis


2. Demam tidak menggigil anoreksia, mual, muntah,
3. Nyeri lepas ilues paralisis,
luekositosis, tidak teraba
massa pada perut bawah

1. Nyeri perut bawah 1. Perdarahan pervaginam Metritis


2. Demam/menggigil ringan
3. Lokia dgn PUS dan 2. syok
berbau
4. Uterus teraba lunak

1. nyeri perut bawah dan 1. respon buruk terhadap Abses pelviks


distensi antibiotic
2. demam tinggi/menggigil 2. pembengkakan di adneksa
yang menetap atau pada cavum douglasi.
3. uterus teraba lunak 3. PUS dari kuldosintesis

1. Nyeri perut bawah 1. Nyeri lepas Peritonitis


2. Demam tidak tinggi 2. Distensi abdomen
3. Bising usus tidak 3. Anoreksia
terdengar 4. Mual/muntah
5. Syok

1. Nyeri perut 1. Teraba massa lunak pada Kista ovarium


2. Massa adnexa pada perut bawah
pemeriksaan dalam 2. Perdarahan pervaginam
ringan

Persalinan preterm :

1. Pastikan umur kehamilan dari janin


2. Pemberian tokolitik jika :
a. Kehamilan < 35 minggu
b. Dilatasi serviks kurang dari 3 cm
c. Tidak ada amnionitis, preeclampsia, atau perdarahan aktif
d. Tidak ada gawat janin
3. Tokolitik : diberikan betametason 12 mg I.M, 2 dosis/12 jam atau dexametason 6 mg I.M
4 dosis per 6 jam
4. Jangan berikan steroid > 1 hari jika ada tanda-tanda infeksi
5. Pantau selalu DJJ dan VS
Obat Dosis awal Dosis selanjutnya E.S dan hati -hati
Salbutamol 10 mg dalam Jika kontraksi menetap, naikkan Jika denyut nadi ibu
1Lcairan IV, infuse 10 tpm tiap 30 menit meningkat (120
mulai infuse sampai kontraksi berhenti atau x/menit), turunkan
dengan 10 tpm nad ibu > 120x/menit jika kecepatan infuse. Jika
kontraksi berhenti, jaga wanita tersebut
kecepatan infuse sampai 12 jam anemia,hati –hati. Jika
setelah kontraksi terakhir salbutamol dan steroid
digunakan,dapat terjadi
edema paru. Batasi
cairan, jaga
keseimbangan cairan,
dan hentikan obat

Indomentasin 100mg Loading 25 mg tiap 6 jam selama 48 jam Jika umur kehamilan
dose melalui diatas 32 minggu,
mulut/ rektum hindari penggunaanya
untuk menghindari
penutupan dini dari
duktus arteriosus janin.
Jangan digunakan > 48
jam

Membiarkan Persalinan Preterm

1. Jika
a. Usia kehamilan > 37 minggu
b. Pembukaan serviks > 3cm
c. Adanya perdarahan aktif
d. Adanya gawat janin, janin meninggalkan atau anomali lainya yang menganggu
kelangsungan hidupnya
e. Adanya amnionitis / preeklamsi
2. Pantau kemajuan persalinan dengan partograf
3. Hindari persalinan dengan ekstraksi vakum karna resiko terjadi perdarahan intraknial pada
bayi preterm tinggi
4. Persiapkan penanganan bayi preterm dan dengan berat badan rendah antisipasi kebutuhan
resusitasi

Anda mungkin juga menyukai