Anda di halaman 1dari 2

28-07-2019 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

KEMENKES INGATKAN KBIHU SOAL KESEHATAN JEMAAHNYA


DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 25 JULI 2019 00:00:00, DIBACA : 82 KALI

Makkah, 25 Juli 2019

Jemaah haji reguler Indonesia secara garis besar, menurut penyelenggaraan bimbingan dan pembinaan manasik haji, dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
jemaah perseorangan atau mandiri dan jemaah KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah).

KBIHU pada umumnya telah membuat program terkait penyelenggaraan ibadah haji, mulai bimbingan yang dilakukan di tanah air maupun program selama di
Arab Saudi. Program ibadah di tanah suci seperti pelaksanaan program umrah dengan frekuensi tertentu, ziarah ke beberapa tempat bersejarah, atau shalat lima
waktu di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi (arbain) biasanya menjadi agenda rutin yang dirancang pihak KBIHU.

Menurut Direktur Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr. Ali Setiawan, Sp.B, bagi jemaah haji, tawaran program tambahan di luar wajib dan rukun
haji menjadi hal yang menarik. Meski begitu, kegiatan tambahan tersebut menuntut kondisi fisik yang prima dari para jemaah. Padahal faktanya, sekitar dua per
tiga jemaah haji Indonesia tergolong lansia dan risiko tinggi (risti), yang mana memiliki sejumlah keterbatasan.

''Pada prinsipnya kita akan memandang secara objektif tentang KBIHU. Ada nilai positif dan ada beberapa kekurangan yang harus dikoreksi,'' kata dr. Ali.

Ali mengungkapkan bahwa faktanya kondisi jemaah haji Indonesia sangat heterogen, baik dari sisi usia, karakter maupun kondisi kesehatannya. Sementara pada
kenyataannya di lapangan, para jemaah lebih patuh terhadap seruan KBIHU ketimbang imbauan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) termasuk di
dalamnya petugas kesehatan non kloter dan kloter (TKHI).

Komposisi jemaah haji Indonesia yang kebanyakan para lansia menjadi tantangan tersendiri. Selain memiliki penyakit dasar yang umumnya penyakit kronis,
mereka juga punya tingkat kerentanan terhadap penyakit yang lebih tinggi.

Begitupun dengan risiko terkena dehidrasi dan kelelahan. Tidak mengherankan jika banyak jemaah yang karena tidak terkontrol dengan ketat maka banyak
jemaah haji asal KBIHU yang jatuh sakit. Bahkan sampai dengan level kritis akibat kelelahan, gangguan jantung dan dehidrasi berat, ditambah munculnya
berbagai penyakit yang mendasarinya dapat menimbulkan kematian. Oleh sebab itu, Kemenkes meminta para KBIHU dapat lebih memperhatikan kondisi
kesehatan jemaah yang menjadi tanggung jawabnya, terutama yang tergolong lansia dan risti.

''KBIHU adalah aset dalam penyelenggaraan haji. KBIHU memiliki peran yang strategis dalam memberikan pembinaan kesehatan kepada jemaahnya. Jemaah
harus dijaga jangan sampai kelelahan,'' ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc di Jakarta.

Lebih lanjut Direktur KKHI Makkah mengatakan bahwa secara statistik dari data yang dimiliki oleh KKHI Makkah maupun Siskohat Kesehatan, mayoritas jemaah

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 28-07-2019

yang sakit maupun meninggal berasal dari jemaah yang tergabung dalam KBIHU.

''Atas dasar ini saya dan seluruh petugas kesehatan di lapangan mengimbau agar KBIHU lebih selektif dan ikut peduli pada kondisi kesehatan para jemaahnya,''
kata Ali.

Ali juga meminta dukungan kepada seluruh KBIHU agar membantu pemerintah dalam hal melakukan upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
dehidrasi dan selalu mengingatkan para jemaahnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan lengkap. Ia juga berharap kelompok bimbingan
dapat aktif bekerja sama dan berkomunikasi dengan petugas kesehatan.

''Jangan terlalu memaksakan program ibadah kepada jemaah. Sesuaikan dengan kondisi kesehatannya,'' tegas Ali.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes
melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (AM)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 28-07-2019 17:07

Anda mungkin juga menyukai