Disusun Oleh:
Chika Dhia Salsabila (030.14.037)
Nadia Sani Amalia (030.14.135)
Nur Dwi Hayati Mahmud (030.14.148)
Pembimbing :
dr. Novia Indriani, M.Epid
dr. Chitra Rasjmi Cara
dr. Ali
dr. Fany Azhar
Tim Penulis
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Chika Dhia Salsabila (030.14.037)
Nadia Sani Amalia (030.14.135)
Nur Dwi Hayati Mahmud (030.14.148)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ......................................................................................... 1
1.2 Perumusan masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan evaluasi program ......................................................................... 3
1.4 Manfaat evaluasi program ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………4
2.1 Pengertian PTM ........................................................................................ 4
2.2 Epidemologi Penyakit Tidak Menular .................................................... 4
2.3 Skrining Penyakit Tidak Menular ............................................................ 4
2.4 Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular .................................................... 5
2.5 Jenis Penyakit Tidak Menular .................................................................. 6
2.6 Pencegahan Jenis Penyakit Tidak Menular .............................................. 7
2.7 Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular .................................. 8
BAB III DATA UMUM DAN DATA KHUSUS PUSKESMAS KELURAHAN
PELA MAMPANG ..................................................................................................... 10
3.1 Data umum Puskesmas Kelurahan Pela Mampang .............................. 10
3.1.1 Data wilayah kerja Puskesmas Kelurahan PelaMampang................. 10
3.1.2 Data demografi Puskesmas Kelurahan Pela Mampang ........... 11
3.1.3 Gambaran umum Puskesmas Kelurahan Pela Mampang......... 13
3.1.4 Program Pelayanan Kesehatan Kelurahan Pela Mampang ...... 15
3.1.5 Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas dan Pengembangan ........ 21
3.1.6 Data 10 Penyakit Terbanyak .................................................... 21
3.1.7 Visi dan Misi puskesmas Kelurahan Pela Mampang ............... 22
3.1.8 Struktur Organisasi dan Deskripsi ........................................... 22
3.1.2 Data khusus program ..................................................................... 24
iii
BAB IV ANALISIS MASALAH, PEMECAHAN MASALAH, DAN
METODE DIAGNOSIS KOMUNITAS .................................................................... 28
4.1 Alur pemecahan masalah ................................................................. 28
4.2 Identifikasi cakupan program .......................................................... 30
4.3 Penentuan prioritas masalah ............................................................ 31
4.4 Kerangka pikir masalah ................................................................... 35
4.5 Penentuan prioritas masalah ............................................................ 36
4.6 Urutan prioritas masalah .................................................................. 37
4.7 Konfirmasi kemungkinan penyebab masalah .................................. 37
4.8 Penentuan alternatif pemecahan masalah ........................................ 41
4.9 Penentuan prioritas pemecahan masalah kriteria matriks ................ 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 46
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas
Kelurahan Pela Mampang I Tahun 2017…………………………………………..11
Tabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pela
MampangTahun 2017……………………………………………………………...13
Tabel 3. Keadaan Sosial Ekonomi dan Budaya……………………………………13
Tabel 4. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Tahun 2018……………………………...16
Tabel 5. Pencapaian Peserta KB Tahun 2018……………………………………..16
Tabel 6. Jumlah Bayi yang di Imunisasi Selama Tahun 2018…………………….17
Tabel 7. Indikator Gizi SelamaTahun 2018……………………………………….18
Tabel 8. Program Promosi Kesehatan……………………………………………..18
Tabel 9. Sarana dan Prasarana…………………………………………………….22
Tabel 10 Rekapitulasi Data Pegawai Menurut Agama……………………………23
Tabel 11. Rekapitulasi Data Pegawai Menurut JenisKelamin…………………….23
Tabel 12. Rekapitulasi Data Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan……………...23
Tabel 13. Rekapitulasi Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang………23
Tabel 14. Indikator Tingkat Indvidu ……………………………………………..27
Tabel 15. Daftar Pencapaian Program Pengembangan Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang 2018 ………………………………………………………………...….30
Tabel 16. Besarnya Masalah……………………………………………………….31
Tabel 17. Pembagian Interval Kelas…………………………………………….…32
Tabel 18. Masalah Berdasarkan Kelas……………………………………………..33
Tabel 19. Penilaian Masalah Berdasarkan Kegawatan…………………………….34
Tabel 20. Penilaian Masalah Berdasarkan Kemudahan Dalam
Penanggulangan………..………………………………………………………..…34
Tabel 21. Faktor PEARL……………………………………………………..……35
Tabel 22.Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon
Kuantitatif……………………………………………………………………….…36
Tabel 23. Urutan Prioritas Masalah……………………………………….……….37
Tabel 24. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah dari faktor
Input……………………………………………………………………….………37
v
Tabel 25. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah dari Faktor Proses dan
Lingkungan………………………………………………………………………... 39
Tabel 26. Penentuan Alternatif Pemacahan Masalah…………………….………...41
Tabel 27 Prioritas Altrnatif Pemcahan Masalah……………………………………43
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah
penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80
% kematian tersebut terjadi di Negara berpenghasilan menengah dan rendah. Tujuh
puluh tiga persen kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular.
Pada saat ini, pola kesakitan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami
beban ganda dimana penyakit menular masih menjadi tantangan (walaupun sudah
menurun) dan terjadi peningkatan tajam pada penyakit tidak menular (PTM). Pada
tingkat global, 63% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular, dan
80% diantaranya terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah.1
Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
mendapatkan Hipertensi pada golongan usia >18 tahun (25,8%), Obesitas >18
tahun (15,4%), Stroke >15 tahun (12,1%), Diabetes Mellitus >15 tahun (6,9%),
Asma (4,5 %), PPOK >30 tahun (3,7%), Penyakit Jantung Koroner (1,5%), kanker
(1,4%).2 Sebagian besar jenis PTM menjadi beban jangka panjang bagi penderita
dan cenderung tidak dapat disembuhkan kembali. Saat ini PTM tidak hanya terjadi
pada usia lanjut saja, di era globalisasi seperti sekarang ini PTM diketahui banyak
dialami masyarakat dengan usia yang lebih muda atau usia produktif. Di negara
berkembang didapatkan 29% kematian pada orang-orang berusia dibawah 60 tahun
adalah karena PTM.3
PTM terjadi akibat berbagai faktor risiko, seperti kebiasaan merokok,
kebiasaan minum alkohol, jarang makan buah dan sayur, jarang melakukan
aktivitas fisik, konsumsi gula dan garam berlebih. Faktor-faktor tersebut akan
menyebabkan peningkatan tekanan darah, kadar gula darah ataupun kolesterol.4
Akibat terus meningkatnya angka penyakit tidak menular maka pada tahun 2008,
World Health Organization (WHO) meresmikan 2008-2013 Action Plan for the
Global Strategy for the Prevention and Control of Noncommunicable Diseases,
dengan perhatian utama pada negara berkembang, dan rencana tersebut diteruskan
untuk program tahun 2013-2020. Menyikapi rencana WHO tersebut, kementerian
1
kesehatan Republik Indonesia pun telah menyusun rencana aksi pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular tahun 2015-2019.1 Strategi pencegahan
PTM harus dilakukan secara komprehensif yang melibatkan pemerintah, tenaga
kesehatan dan masyarakat.
Salah satu strategi pemerintah di tingkat komunitas dengan mengadakan
program Pos Binaan Terpadu (Posbindu) PTM sebagai wujud nyata bentuk
pencegahan dan pengendalian PTM melalui kegiatan masyarakat. Pelaksanaan
Posbindu PTM berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun
2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Pasal 20 ayat 3
menyebutkan bahwa setidaknya terdapat kegiatan deteksi dini, monitoring dan
tindak lanjut dini PTM secara mandiri sasaran masyarakat usia diatas 15 tahun baik
yang sehat, berisiko ataupun masyarakat dengan kasus PTM.5
Pada tahun 2018 jumlah posbindu di kelurahan Pela Mampang sebanyak
13 posbindu. Namun berdasarkan data yang ada pada tahun 2018 angka capaian
masyarakat kategori usia produktif (15-59 tahun) yang datang untuk skrining
kesehatan hanya 4,7 % dari target 100%, sedangkan penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan hanya 5.6% dari target 100%, dan setiap
penderita diabetes mellitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar hanya
6.5% dari target 100%. Berdasarkan data yang mendapati tidak tercapainya target
dari program tersebut, maka penulis ingin mengevaluasi lebih lanjut mengenai
program tersebut.
2
1.3 Tujuan Evaluasi Program
1.3.1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran masyarakat yang termasuk dalam kategori usia
produktif untuk melakukan skrining PTM di Posbindu kelurahan Pela Mampang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.3 Skrining Penyakit Tidak Menular
Pelayanan skrining kesehatan usia 14– 17 tahun meliputi :
1. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan
berat badan serta lingkar perut.
2. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer.
3. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah.
4. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
5. Pemeriksaan ketajaman pendengaran
6. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan
pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30–59 tahun
Target Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara yang berusia 15–59 tahun yang
membutuhkan pelayanan skrining di wilayah kerja adalah 100 persen.6
5
4. Obesitas: Indeks Massa Tubuh/IMT >255.Obesitas sentral: Lingkar perut > 90
cm (laki-laki) dan >80 cm (perempuan) 6.Konsumsi alkohol berbahaya : >=5
standard per hari. Satu standard adalah setara dengan 1 gelas bir (285 ml)
6
2.6 Pencegahan Penyakit Tidak Menular
WHO dalam mengatasi dan mengendalikan penyakit tidak menular mendukung
negara-negara anggota untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan yang
komprehensif dan terpadu.Komponen program pengendalian dan pencegahan
penyakit tidak menular tersebut adalah:8
a. Pencegahan dan pengendalian penyakit kardiovaskuler. Solusi untuk
penyakit kardiovaskuler adalah dengan diet makanan yang sehat dan
meningkatkan aktifitas fisik, menghentikan merokok, dan mengetahui
kemungkinan risiko
b. Pencegahan dan pengendalian kanker. Strategi kunci untuk pencegahan
kanker adalah dengan mengontrol merokok, promosi makanan sehat dan
aktivitas fisik yang cukup, proteksi terhadap agen infeksi seperti dengan
melakukan vaksinasi, mencegah konsumsi alkohol yang berlebihan, dan
menggurangi paparan terahap radiasi dan agen karsinogenik lain, serta
proteksi diri.
c. Pencegahan dan pengendalian penyakit pernapasan kronis. Fokus
pencegahan pada penyakit pernapasan kronis adalah pencegahan merokok,
deteksi dini penyakit paru yang berhubungan dengan paparan, pengaturan
diet dan nutrisi, memperhatikan kualitas udara yang dihirup, dan
memperhatikan kualitas pernapasan pada awal-awal kehidupan.
d. Kontrol diabetes mellitus. Untuk membantu mencegah diabetes mellitus
tipe 2 dan komplikasinya, dilakukan dengan cara mencapai dan
mempertahankan berat badan yang ideal, melakukan aktivitas fisik yang
cukup, deteksi dini, pengobatan, dan menghentikan rokok. Pengendalian
diabetes dilakukan dengan memberikan insulin, mengontrol tekanan darah,
merawat kaki apabila telah terjadi komplikasi, skrining dan pengobatan
retinopati, mengontrol kadar lipid darah.
7
2.7 Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
8
4) Keseimbangan Antara Pendekatan Pada Tingkat Populasi Dan IndividuStrategi
penanggulangan penyakit tidak menularyang komprehensif membutuhkan
keseimbangan antara pendekatan/ intervensi yang ditujukan untuk mengurangi
tingkat faktor risiko populasi secara keseluruhan dengan pendekatan yang
ditujukan secara khusus bagi individu-individu berisiko tinggi.
5) Pemberdayaan Masyarakat Penduduk dan masyarakat harus diberdayakan untuk
meningkatkan kesehatannya dan menjadi mitra pemerintah yang aktif dalam
penanggulangan penyakit.
6) Penguatan Sistem Kesehatan Revitalisasi dan reorientasi pelayanan kesehatan
terutama pada fasilitas pelayanan kesehatan primer terhadap upaya-upaya
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini dan pelayanan penyakit
tidak menular yang terintegrasi.
7) Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) Seluruh penduduk,
terutama keluarga miskin dan rentan harus memiliki akses pelayanan kesehatan
yang terstandar secara nasional yang meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif dan paliatif serta akses terhadap obat-obatan yang esensial,
aman, terjangkau, efektif dan berkualitas tanpa hambatan pembiayaan.
8) Strategi Berbasis Bukti (Evidence Based Strategies)Pengembangan kebijakan
dan program harus berdasarkan bukti ilmiah, best practices, cost-effectiveness,
keterjangkauan, dan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat serta kebutuhan di
masyarakat.
9) Pengelolaan Conflicts of Interest. Kebijakan kesehatan publik untuk
penanggulangan penyakit tidak menular harus terbebas dari adanya vested
interest pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, conflict of interest harus dikenali
dan dikelola sebaik-baiknya.
9
BAB III
10
Gambar 3. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang
11
jumlah penduduk laki − laki
𝑆𝑒𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
jumlah penduduk perempuan
26.073
= × 100
25.074
= 103 %
𝑆𝑒𝑥 𝑟atio : 26.073 / 25.074 x 100 = 103 %
12
Tabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pela
MampangTahun 2017
No Agama Jumlah
1 Islam 44.613
2 Kristen Protestan 5.260
3 Katolik 1.160
4 Budha 62
5 Hindu 52
Total 51.147
13
pelaksana program. Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dibuat setiap
tahun sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang diajukan Puskesmas
Kelurahan. Pertemuan bulanan baik lintas program yaitu dengan seluruh staf
Puskesmas kelurahan maupun lintas sektoral yang terkait dilakukan rutin setiap
bulannya, ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan agar dapat mengetahui apakah program-program yang sudah
dijalankan sudah mencapai target yang direncanakan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan semua program diupayakan agar pelaksanaannya sesuai
dengan periode yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan secara harian, mingguan,
bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan sesuai dengan kebutuhan
dan permintaan pusat.
4. Pemanfatan dan perawatan alat kesehatan dan non alat kesehatan serta
kebersihan dilaksanakan secara harian, mingguan, bulanan, triwulan,
semester dan tahunan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi kegiatan dilaksanakan pada saat mini-lokakarya (MINLOK) di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staf Puskesmas kelurahan untuk
merumuskan masalah dan mencari pemecahan masalah serta penetuan
rencana kerja dan target yang akan diupayakan pada saat mendatang.
2. Evaluasi kegiatan juga dilaksanakan ditingkat Puskesmas Kecamatan yang
dihadiri oleh seluruh kepala Puskesmas kelurahan dan seluruh koordinator
untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang sudah dijalankan.
14
3. Penilaian pencapain target dilaksanakan setiap satu semester.
4. Hasil kegiatan selama satu tahun dari semua program disusun sebagai
laporan tahunan pada akhir tahun kalender.
15
Tabel 4. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Tahun 2018
Indikator Target (%) Pencapaian (%)
Kunjungan K1 100 99,2
Kunjungan K4 100 98,4
Kunjungan nifas 100 89,5
Kunjungan neonates 60 76,57
Kunjungan bayi 90 99,62
Kunjungan balita 92 92,02
Kunjungan balita 100 95,07
3. Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) merupakan perencanaan kehamilan, jarak antara
kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak
telah mencapai yang dikehendaki.
Tujuan KB dapat dibagi 2, yaitu:
a. Tujuan Umum:
Untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS).
b. Tujuan khusus:
Untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak dan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya memelihara
kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.
16
3. Imunisasi
Imunisasi adalah pembentukan imunitas dengan pemberian antigen untuk
menimbulkan sistem kekebalan tubuh. Pemberian imunisasi merupakan salah satu
kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). PD3I merupakan penyakit-
penyakit menular yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah dan kematian
terutama pada bayi seperti, penyakit polio, campak, pertusis, dan difteri yang dapat
berakibat kecacatan dan kematian
17
Tabel 7. Indikator Gizi Selama Tahun 2018
Indikator Target (%) Pencapaian (%)
Penimbangan balita 85 77,5
Bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI 100 64
ekslusif
Ibu hamil yang mendapat 90 tablet 100 100
Fe
Tujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka penyakit
akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah,
terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari konseling gizi, pemberian vitamin
A dosis tinggi pada balita dan ibu hamil, pemberian tablet Fe pada ibu hamil.
18
Tabel 8. Program Promosi Kesehatan
19
d. Penyediaan penggunaan insektisida
e. Penyediaan Penggunaan Ovitrap
f. PSN dilakukan setiap hari Jumat bersama lintas sektoral, masyarakat dan kader
terkait
g. Pembentukan Jumantik Sekolah dan Jumantik Mandiri
B. Tuberkulosis
a. Penyuluhan luar gedung setiap 1 tahun dan penyuluhan dalam gedung
b. Kunjungan rumah penderita TB baru dan mendeteksi kontak TB di keluarga
pasien.
20
Tabel 9. Sarana dan Prasarana
No Nama Ruangan Jumlah
1 Loket 1
2 Tata Usaha 1
3 Tunggu Pasien 1
4 Periksa Gigi (BPU) 1
5 Periksa Umum (BPU) 1
6 Tindakan/Suntik 1
7 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 1
8 Keluarga Berencana (KB) 1
9 Obat 1
10 Konsultasi Gizi 1
11 Pertemuan/Rapat 1
12 Gudang 1
13 Dapur 1
14 Kamar Mandi Karyawan 1
15 Kamar Pasien 1
21
3.1.5.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih
dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Jiwa/ Napza
c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
22
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu
baik promotif dan preventif.
2. Memberdayakan sumber daya manusia yang professional secara
berkesinambungan.
3. Mengembangkan kerja sama lintas program, lintas sektor dan sarana
pelayanan kesehatan lain.
4. Meningkatkan perilaku masyarakat yang mandiri dan berbudaya sehat.
23
Tabel 12. Rekapitulasi Data Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan
Unit kerja Golongan Jumlah
Puskesmas S2 S1 D3 D1 SMA SMP SD
Kel. Pela - 4 6 - - - - 10
Mampang
24
Masyarakat diperankan sebagai sasaran kegiatan, target perubahan, agen pengubah
sekaligus sebagai sumber daya.
Faktor risiko PTM meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola
makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui
penyuluhan individu, kelompok atau konseling secara perorangan sesuai dengan
kebutuhan. Selanjutnya bagi yang memerlukan penanganan lebih lanjut dapat dirujuk ke
fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).12 Kelompok PTM Utama adalah diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.12
25
material maupun dana, untuk terlaksananya Posbindu PTM dan keberlanjutannya.
Mereka antara lain adalah pimpinan daerah/ wilayah, perusahaan, Lembaga Pendidikan,
Organisai Profesi, dan Penyandang Dana.
Pendekatan terhadap ketiga sasaran tersebut tidak dilakukan satu persatu
berurutan namun harus dilakukan secara terintegrasi atau bersama-sama selama proses
pelaksanaan.
26
Untuk pemeriksaan glukosa darah dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter, perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).
5. Kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida, bagi individu sehat
disarankan 5 tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko
PTM 6 bulan sekali dan penderita dislipidemia/gangguan lemak dalam
darah minimal 3 bulan sekali. Untuk pemeriksaan Gula darah dan
Kolesterol darah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan
kelompok masyarakat tersebut.
6. Kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan
sebaiknya minimal 5 tahun sekali bagi individu sehat, setelah hasil IVA
positif, dilakukan tindakan pengobatan krioterapi, diulangi setelah 6 bulan,
jika hasil IVA negatif dilakukan pemeriksaan ulang 5 tahun, namun bila
hasil IVA positif dilakukan tindakan pengobatan krioterapi kembali.
Pemeriksaan IVA dilakukan oleh bidan/dokter yang telah terlatih dan
tatalaksana lanjutan dilakukan oleh dokter terlatih di Puskesmas.
7. Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol pernafasan dan tes amfemin urin bagi
kelompok pengemudi umum yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter, perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).
8. Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan
Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko
kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya.
9. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya tidak hanya
dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan
rutin setiap minggu.
10. Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya
dengan pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya respon cepat
sederhana dalam penanganan pra-rujukan.
27
3.1.4 Indikator Program Posbindu PTM
Indikator tingkat individu
Tabel 14. Indikator tingkat individu
NO Faktor Risiko Cut Of Point
1 Tekanan Darah Systole > 140
Diastole > 90
2 Kurangnya makan buah dan sayur Ya, tidak
3 Kurang aktivitas fisik Ya, tidak
4 Merokok Ya, tidak
5 Stress Ya, tidak
6 Konsumsi minum alkohol Ya, tidak
7 IMT >30 obesitas
8 Lingkar Perut Laki – laki >90 cm
Perempuan >80 cm
28
3.1.5 Data Kehadiran POSBINDU PTM di Kelurahan Pela Mampang
Bulan Agustus 2019
GOLONGAN UMUR
NAMA JUMLAH TOTAL
NO 15-19 20-44 45-54 55-59 ≥ 60
POSBINDU KUNJUNGAN
L P L P L P L P L P L P
1 RW 01 0 0 1 1 0 8 0 0 3 11 24 4 20
2 RW 02 0 0 0 0 0 7 2 3 2 11 25 4 21
3 RW 03 0 0 1 0 0 2 0 2 10 30 45 11 34
4 RW 04 0 0 0 0 0 3 2 4 3 9 21 5 16
5 RW 05 0 0 0 0 0 4 2 7 1 4 18 3 15
6 RW 06 0 0 2 3 3 12 0 5 0 1 26 5 21
7 RW 07 0 2 5 7 2 14 3 10 3 14 60 13 47
8 RW 08 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 RW 09 0 0 0 0 0 2 0 3 5 7 17 5 12
10 RW 10 0 0 1 16 1 12 1 14 2 17 64 5 59
11 RW 11 0 0 0 5 0 4 1 1 2 6 19 3 16
12 RW 12 0 0 1 6 1 21 2 10 3 15 59 7 52
13 RW 13 0 0 0 2 0 1 2 3 2 4 14 4 10
2
Bulan September 2019
GOLONGAN UMUR
JUMLAH TOTAL
NO NAMA POSBINDU 15-19 20-44 45-54 55-59 ≥ 60 KUNJUNGAN
L P L P L P L P L P L P
1 RW 01 0 0 1 2 0 7 0 1 5 10 26 6 20
2 RW 02 0 0 0 0 0 5 2 2 2 9 20 4 16
3 RW 03 0 0 1 0 0 2 1 3 3 13 23 5 18
4 RW 04 0 0 0 2 0 3 2 5 3 7 22 5 17
5 RW 05 0 0 0 0 0 3 1 4 3 6 17 4 13
6 RW 06 0 0 3 5 2 3 2 8 2 18 43 9 34
7 RW 07 0 0 0 5 0 13 5 10 10 26 69 15 54
8 RW 08 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 RW 09 0 0 0 1 0 3 0 2 2 6 14 2 12
10 RW 10 0 0 0 25 1 19 1 12 0 16 74 2 72
11 RW 11 0 0 0 2 1 3 0 2 0 2 10 1 9
12 RW 12 0 0 0 3 0 10 1 10 0 18 42 1 41
13 RW 13 0 0 0 1 0 0 2 2 2 5 12 4 8
3
Berdasarkan data diatas pada bulan Agustus 2019, didapatkan jumlah partisipasi
warga pada kehadiran Posbindu PTM yang terbanyak terdapat di RW 07 sebanyak 60
peserta dan yang terendah terdapat di RW 13 sebanyak 14 peserta dan untuk RW 08
didapatkan hasil 0 karena belum ada data yang dikumpulkan. Sedangkan pada bulan
September 2019, didapatkan jumlah partisipasi warga pada kehadiran Posbindu PTM
yang terbanyak terdapat di RW 07 sebanyak 69 peserta dan yang terendah terdapat di
RW 13 sebanyak 12 peserta dan untuk RW 08 didapatkan hasil 0 karena belum ada data
yang dikumpulkan.
2
BAB IV
EVALUASI PROGRAM
3
1. Identifikasi/ Inventarisasi masalah
Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin dicapai, kemudian
menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Untuk hal ini
digunakan format atau blanko SPM. Setelah itu adalah membandingkan antara hasil
kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang sudah
ditentukan.
2. Penentuan prioritas masalah
Untuk mengetahui permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya
melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli.
Namun dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah metode
Hanlon.
3. Penentuan penyebab masalah
Analisis penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengaitkan masalah dengan
faktor-faktor penyebabnya. Beberapa metode untuk menganalisis penyebab
masalah antara lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan), analisis sistem,
pendekatan H.L. Blum, analisis epidemiologi, dan pohon masalah. Dalam hal ini,
kami menggunakan metode fish bone analysis untuk menentukan penyebab
masalahnya.
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan
cara:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran
2. Mencari alternative pemecahan masalah
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang
didukung oleh data atau konfirmasi
5. Menentukan alternative pemecahan masalah
Sering kali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang
sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada
alternative pemecahan.
4
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih
Setelah alternative pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternative maka digunakan
Hanlon kualitatif untuk menentukan atau memilih pemecahan terbaik.
7. Penyusunan rencana penerapan
Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Action
atau Rencana Kegiatan).
8. Monitoring dan evaluasi
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah
yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah
itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.
4.2 Identifikasi Cakupan Program
Berdasarkan yang diperoleh dari hasil analisis data Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Triwulan III Puskesmas Kelurahan Pela Mampang tahun 2018, didapatkan
beberapa belum mencapai hasil yang di targetkan. Komponen-komponen program
tersebut yaitu:
Tabel 15. Daftar Pencapaian Program Pengembangan Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang yang tidak mencapai target 2018
5
4.3 Penentuan Prioritas Masalah Berdasarkan Hanlon Kuantitatif
Untuk penentuan prioritas masalah digunakan metode Hanlon Kuantitatif. Kriteria
dalam Hanlon Kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Kriteria A: Besarnya masalah
b. Kriteria B: Kegawatan masalah
c. Kriteria C: Kemudahan dalam penanggulangan
d. Kriteria D: Faktor PEARL
6
Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess:
K = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
Masukkan ke rumus
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 4
= 1+ 3,3 (0,60) = 2,98 dibulatkan menjadi 3
Langkah 3:
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar
dengan terkecil kemudian di bagi kelas atau kolom.
Nilai besar masalah : terbesar 95,3%
terkecil 54.7 %
Interval : Nilai terbesar – nilai terkecil
K
: 95,3 – 54.7
3
: 13,5 dibulatkan menjadi 13
Langkah 4:
Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom atau kelas:
Tabel 17. Pembagian Interval Kelas
Kolom/Kelas Skala Interval Nilai
Skala 1 54.7 – 67.7 1
Skala 2 67.8 – 80.8 2
Skala 3 93.8 – 106.8 3
7
Langkah 5:
Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya.
Tabel 18. Masalah Berdasarkan Kelas
No Program 54.7 67,8 93.8 Nilai
- - -
67.7 80.8 106.8
1 Penduduk usia produktif yang di X 3
skrining faktor risiko PTM
2 Pelayanan Kesehatan sesuai standar X 2
untuk pasien hipertensi
3 Pelayanan Kesehatan sesuai standar X 1
untuk pasien Diabetes Melitus
8
3. Tingkat penyebaran/meluasnya masalah (growth) dinilai sebagai berikut:
a. Sangat mudah menyebar/meluas :5
b. Mudah menyebar/meluas :4
c. Cukup menyebar/meluas :3
d. Suli tmenyebar/meluas :2
e. Tidak menyebar/meluas :1
4. Sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan (potency) dinilai
sebagai berikut:
a. Tidak banyak :5
b. Kurang banyak :4
c.Cukup banyak :3
d. Banyak :2
e. Sangat banyak :1
9
Tabel 20. Penilaian Masalah Berdasarkan Kemudahan Dalam Penanggulangan
No Masalah Nilai
1. Penduduk usia produktif yang di skrining faktor risiko PTM 3
2. Pelayanan Kesehatan sesuai standar untuk pasien hipertensi 3
3. Pelayanan Kesehatan sesuai standar untuk pasien Diabetes Melitus 2
10
4.4 Kerangka Pikir Masalah
OUTCOME
OUTPUT
PROSES
INPUT • P1
• Man • P2
• Money • P3
• Method
• Material
• Market
LINGKUNGAN
Fisik, Kependudukan, Sosial
Budaya, Sosial Ekonomi,
Kebijakan
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem
11
4.5 Penentuan prioritas masalah
Setelah didapatkan nilai dari kriteria A, B, C, dan D, hasil tersebut dimasukkan
dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk
menentukan prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A + B) x C
NPT = (A + B) x C x D
12
4.7 Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kesenjangan antara target yang
ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Untuk memudahkan menentukan kemungkinan
penyebab masalah dapat digunakan diagram fishbone yang berdasarkan pada kerangka
pendekatan sistem meliputi input, proses,output, outcome dan lingkungan, sehingga
dapat ditemukan hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya suatu masalah.
Money Pembiayaan berasal dari swadaya Dana yang berasal dari swadaya
(Pembiayaan) masyarakat masyarakat belum dapat menunjang
kebutuhan kegiatan di Posbindu
Method Posbindu sudah memiliki tempat - Sistem 5 meja belum berjalan
(Metode) dan jadwal yang rutin tiap bulan di sesuai dengan Juknis Posbindu
setiap RW
- Penyebaran informasi tentang
pentingnya posbindu yang masih
kurang
Material Sudah tersedianya surat rujukan ke Masih kurangnya media promosi dan
(Perlengkapan) puskesmas dan alat skrining informasi mengenai Posbindu dan
Penyakit Tidak Menular
13
Tabel 25. Analisis Penyebab Masalah Dari Faktor Proses dan Lingkungan
14
-Sistem 5 meja belum berjalan
sesuai dengan Juknis Posbindu
Dana yang berasal
dari swadaya Penyebaran informasi tentang
masyarakat belum pentingnya posbindu yang masih
Pemegang program dan
kurang
kader merangkap dapat menunjang Masih kurangnya media
beberapa program kebutuhan kegiatan promosi dan informasi
lainnya di Posbindu METHOD
mengenai posbindu
MAN MONEY
MATERIAL
Pencapaian
program skrining
khususnya P2TM,
mencapai 4,7%
P2
P1 P3
Saat kegiatan posbindu berjalan, banyak
masyarakat yang sekolah atau bekerja
Kurangnya inovasi Pelaksanaan sistem 5 meja Pelaporan kegiatan posbindu ke sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan
program baru yang belum berjalan dengan baik pihak puskesmas belum berjalan posbindu
dapat meningkatkan baik
Kurangnya kesadaran masyarakat usia 15-59
minat masyarakat tahun untuk melakukan skrining faktor risiko
untuk melakukan Kurangnya evaluasi berkala
kegiatan posbindu PTM di posbindu
skrining kesehatan di
posbindu
PROSES LINGKUNGAN
Gambar 6. Fishbone
15
4.8 Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan konfirmasi kepada pihak puskesmas (koordinator
program) mengenai program yang belum mencapai target, dari kemungkinan
penyebab masalah di atas maka didapatkan penyebab masalah yang paling mungkin
yaitu:
Posbindu dilaksanakan saat hari kerja dan sekolah, sehingga masyarakat
yang berkerja dan bersekolah tidak dapat mengikuti kegiatan posbindu
Walaupun sudah pernah dicoba untuk pelaksanaan posbindu di hari libur,
namun masih banyak masyarakat yang tidak hadir dikarenakan kesadaran
yang masih kurang
16
No Penyebab Masalah Alternatif pemecahan masalah
Proses
Material 4 Masih kurangnya media Memberikan media promosi dan
promosi dan informasi informasi kepada masyarakat
mengenai posbindu
P1 5 Kurangnya inovasi program Melakukan inovasi baru berupa
baru yang dapat membuat rapor binaan terpadu keluarga
meningkatakan minat
masyarakat untuk melakukan
skrining di posbindu
P2 6 Pelaksanaan sistem 5 meja Melaksanakan pelatihan simulasi
belum berjalan dengan baik mengenai sistem 5 meja posbindu
kepada kader
P3 7 Pelaporan kegiatan Mengadakan pembinaan kepada
posbindu ke puskesmas kader mengenai pelaporan hasil
belum berjalan baik posbindu
Kurangnya evaluasi berkala
Melakukan koordinasi dengan kepala
kegiatan posbindu
puskesmas pemegang program serta
para kader untuk mengevaluasi
kegiatan posbindu setiap bulan
Lingkungan 8 Saat kegiatan posbindu Melakukan posbindu pada hari libur
berjalan banyak serta bekerja sama dengan RW
masyarakat yang sekolah setempat untuk melaksanakan
atau bekerja sehingga tidak kegiatan seperti olahraga, bersih
dapat mengikuti kegiatan bersih lingkungan kemudian
posbindu masyarakat di ajak untuk
Kurangnya kesadaran melakukan skrining faktor risiko
masyarakat usia 15-59
penyakit tidak menular
tahun untuk melakukan
skrining PTM di posbindu Melakukan penyuluhan terhadap
masyarakat usia 15-59 tahun
Belum dilakukan survey tentang pentingnya melakukan
pengetahuan masyarakat skrining PTM di posbindu
mengenai posbindu Melakukan survey dengan
memberikan beberapa pertanyaan
mengenai posbindu kepada
masyarakat
17
4.9 Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah Kriteria Matriks
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya
dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas
alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria
matriks dengan rumus (M x I x V)/C.
Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:
1 Magnitude: Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan
Dengan nilai 1-5 dimana semakin mudah masalah yang dapat diselesaikan
maka nilainya mendekati angka 5.
2 Importancy: Pentingnya cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin pentingnya masalah untuk diselesaikan maka
nilainya mendekati angka 5.
3 Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian masalah maka
nilainya mendekati angka 5.
4 Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan
Dengan nilai 1-5 dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan nilainya
mendekati angka 1.
Dari analisis pemecahan masalah didapatkan alternatif pemecahan masalah
sebagai berikut :
A. Pembagian jobdesk antara program
B. Melaksanakan penyuluhan kepada kader mengenai sistem 5 meja posbindu
C. Melakukan penyuluhan dan pengarahan peran serta masyarakat dalam
penyebaran informasi posbindu secara rutin.
D. Memberikan media promosi dan informasi kepada masyarakat
E. Melakukan inovasi baru berupa membuat rapor binaan terpadu keluarga
F. Melaksanakan pelatihan simulasi mengenai sistem 5 meja posbindu kepada
kader
G. Mengadakan pembinaan kepada kader mengenai pelaporan hasil posbindu
H. Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas pemegang program serta
para kader untuk mengevaluasi kegiatan posbindu setiap bulan
I. Melakukan posbindu pada saat hari libur
J. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat usia 15-59 tahun tentang
pentingnya melakukan skrining PTM di posbindu
K. Melakukan survey dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai
posbindu kepada masyarakat
18
Tabel 27. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah
Penyelesaian Nilai Kriteria Hasil akhir Urutan
Masalah M I V C (MxIxV)
/C
A 3 2 3 1 18 V
B 3 2 2 2 6 X
C 5 4 3 3 20 IV
D 5 5 3 3 25 III
E 3 2 3 1 18 VI
F 3 1 3 1 9 VII
G 3 1 3 1 9 VIII
H 1 3 3 1 9 IX
I 4 5 3 2 30 II
J 4 5 3 2 30 I
K 3 2 2 2 6 XI
19
BAB V
METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS
𝑍𝛼 2 × 𝑝 × 𝑞
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑓𝑖𝑛𝑖𝑡𝑒 → 𝑛0 =
𝑑2
Keterangan
1. 𝑛: Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan
2. 𝑍𝛼: Tingkat kemaknaan, dengan nilai 1.96 pada 𝛼 = 0.05
3. 𝑝: Prevalensi, persentase kunjungan ke Posbindu 26%
4. 𝑞: 1 − 𝑝, pada studi ini didapatkan 0,74
5. 𝑑: Kesalahan absolut yang dapat diterima yang pada studi ini digunakan 10%
6. N: Jumlah populasi, pada studi ini 2289 orang (penduduk total RW 13 usia 15-59
tahun)
20
Maka perhitungan jumlah sampel tersebut adalah:
1,962 ×0,26×0,74
1. Populasi Infinte →n0 = = 295,6 → 296
0,052
296
2. Populasi Finite → n= 296 = 262 orang
1+2289
Untuk penelitian kualitatif maka diambil sampel 20% dari total sehingga sampel yang
dibutuhkan adalah sebanyak 52 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
consecutive non random sampling. Selanjutnya kami mengunjungi sampel yang memenuhi
kriteria inklusi untuk dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya skrining penyakit tidak
menular dan melakukan wawancara tentang penyakit tidak menular dan posbindu.
5.3.2 Waktu
Survey dilakukan pada bulan September - Oktober 2019.
21
5.4 Target Sasaran Evaluasi Program
5.4.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi:
a) Merupakan penduduk tetap di RW 013 Kelurahan Pela Mampang
b) Penduduk berusia 15-59 tahun
Kriteria Eksklusi:
a) Tidak bersedia untuk diwawancarai
b) Penduduk berusia <15 tahun atau >59 tahun
22
Tabel 36. Plan Of Actions
No. Upaya Indikator Kegiatan Tujuan Anggaran & Target Penanggung Mitra Waktu Lokasi
Kerja sumber sasaran Jawab & Kerja Pelaks Pelaksan
pembiayaan kebutuhan anaan aan
sumber daya
1. Melakukan Pemahaman Promosi Meningkatnya Dokter Masyarakat Puskesmas - 3-13 RW 013
Penyuluhan masyarakat kesehatan pemahaman muda, terutama usia dan Dokter Oktob
terhadap tentang masyarakat puskesmas 15-59 tahun Muda er
masyarakat 2019
pentingnya tentang
usia 15-59 melakukan pentingnya
tahun tentang skrining melakukan
pentingnya PTM skrining PTM
melakukan
skrining PTM
di posbindu
23
No. Upaya Indikator Kerja Kegiatan Tujuan Anggaran Target Penanggung Mitra Waktu Lokasi
& sumber sasaran Jawab & Kerja Pelaksanaan Pelaksanaan
pembiaya kebutuhan
an sumber daya
3. Melakukan Semua anggota Seluruh Meningkatkan Dokter Masyarakat Pemegang - 06 Oktober RW 013
inovasi baru 2019
keluarga yang anggota usia minat muda, terutama program
berupa
membuat termasuk dalam 15-59 masyarakat puskesmas usia PTM dan
rapor binaan
usia 15-59 tahun melakukan untuk produktif dokter muda
terpadu
keluarga terdata dalam skrining di melakukan (15-59
rapor posbindu dan skrining PTM tahun)
nama serta di posbindu
waktu ‘
pemeriksaan
dicatat di
rapor
24
BAB VI
7.
- Melakukan senam bersama warga RW 13
13 Oktober 2019 - Melakukan penyuluhan dan sosialisasai tentang penyakit tidak
menular dan sosialisasi tentang PTM ke warga RW 13
- Melakukan wawancara mengenai pengetahuan masyarakat tentang
PTM dan Posbindu
- Melakukan Posbindu PTM di hari libur
- Pembagian buku rapor binaan terpadu keluarga ke warga RW 13
25
6.1.1 Diskusi dengan kepala puskesmas dan pemegang program PTM
Setelah topik ditentukan, selanjutnya dilakukan diskusi dengan kepala
puskesmas dan pemegang program PTM di puskesmas kelurahan Pela Mampang.
Dalam diskusi tersebut membahas mengenai kegiatan yang sudah berjalan, target
pencapaian, dan kendala yang ada. Salah satu kendala yang ditemukan yaitu
mengenai kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk melakukan
skrining PTM di Posbindu.
26
6.1.4 Melakukan sosialisasi ke rumah warga
27
PTM di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang, pemegang program tersebut
menjelaskan mengenai pelayanan yang sudah berjalan di Puskesmas, target
pencapaian, dan kendala yang ada di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang
mengenai pelayanan kesehatan PTM. Kendala yang disampaikan oleh pemegang
program adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan yang datang ke Posbindu
hanya masyarakat yang sudah pernah rutin berkunjung ke Posbindu saja.
Wawancara juga dilakukan dengan koordiantor Posbindu di Puskesmas Kelurahan
Pela Mampang, wawancara mengenai kegiatan Posbindu yang telah berjalan.
Dikatakan bahwa masyarakat usia 15-40 tahun jarang datang ke Posbindu karena
harus sekolah dan bekerja sehingga untuk mencakup usia-usia tersebut sulit
dilakukan.
Selanjutnya, dilakukan wawancara dengan kepala puskesmas mengenai
kendala yang timbul dalam pelaksanaan Posbindu. Kemudian dilakukan diskusi
dengan pembimbing bagian Ilmu Kesehatan Masyarkat Fakultas Kedokteran
Trisakti, pembimbing menyarankan adanya inovasi baru selain penyuluhan untuk
meningkatkan minat masyarakat melakukan skrining PTM di Posbindu dan
melakukan survey berupa wawancara mengenai pengetahuan masyarkat tentang
PTM dan posbindu serta alasan apabila tidak pernah mengikuti kegiatan posbindu
sebelumnya. Setelah diskusi dengan pembimbing, selanjutnya dilakukan diskusi
dengan pemegang program sdan kepala puskesmas kelurahan Pela Mampang,
Kepala Puskesmas dan pemegang program menyetujui usulan mengenai
pembuatan rapor binaan terpadu keluarga dan survey wawancara ke masyarakat.
28
berisikan tentang alasan apabila belum pernah melakukan skrining PTM di
Posbindu dan pertanyaan keempat adalah saran dan masukan yang bisa diberikan
oleh masyarakat untuk pelaksanaan Pobsindu kedepannya.
29
Tabel 39. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
30
BAB VII
31
7.1.2. Hasil Intervensi: Membuat buku Rapor Binaan Terpadu
Pembuatan buku rapor binaan terpadu bertujuan agar masalah
kesehatan bukan menjadi masalah tiap individu saja melainkan masalah
seluruh keluarga. Buku Rapor Binaan Terpadu diberikan kepada setiap
keluarga dan dalam buku rapor ditulis identitas kepala keluarga dan
anggota keluarga yang berusia 15-59 tahun. Dalam buku ini juga berisikan
edukasi tentang penyakit PTM terbanyak di Indonesia yaitu mengenai
hipertensi, diabetes mellitus dan pencegahan dengan metode CERDIK.
Untuk buku hasil pemeriksaan tetap digunakan untuk pencatatan hasil
skrining. Buku rapor disebar pada saat melakukan sosialiasi ke rumah
warga, tempat usaha dan beberapa instansi lain seperti pemadam
kebakaran. Pada saat Posbindu diadakan, beberapa warga yang
disosialisasi datang membawa buku rapor binaan keluarga dan anggota
keluarga yang tercatat dalam rapor.
32
7.2. Hasil Evaluasi Data Kualitatif/Indepth Interview
7.2.1. Hasil wawancara dengan sasaran
Wawancara sasaran dilakukan selama kegiatan sosialisasi ke rumah
warga. Dari hasil wawancara mengenai penyakit PTM yang diketahui,
sebagian besar menjawab hipertensi dengan gejala pusing dan untuk
mencegah hipertensi adalah dengan mengurangi makanan yang asin. Pada
saat ditanyakan mengenai Posbindu sebagian besar mengetahui tentang
Posbindu, namun jika ditanyakan tentang kepanjangan posbindu banyak
yang tidak mengetahui. Untuk kegiatan apa yang dilakukan di Posbindu,
rata-rata menjawab untuk pemeriksaan tensi, timbang dan cek darah.
Lokasi Posbindu rata-rata sudah mengetahui tempat dilaksanakannya
Posbindu RW 02. Untuk waktu pelaksanaanya rata-rata hanya mengetahui
bahwa Posbindu dilakukan satu bulan sekali, namun tidak mengetahui
tanggal pasti jadwal pelaksanaan Posbindu RW 02.
33
BAB VIII
REKAPITULASI HASIL
Tabel 41. Rekapitulasi Hasil
No Upaya Indikator kerja Kegiatan Waktu Lokasi pelaksanaan Hasil
pelaksanaan
INPUT
1. Method
Melakukan Diselenggarakannya Pemaparan 30 September Rumah kader Kader Posbindu setuju untuk buka Posbindu
advokasi dengan Posbindu hari libur tentang alasan 2019 kesehatan Rw 13 pada Hari Libur di Balai Temu Warga RW 13
kader Posbindu di untuk menilai mengambil kelurahan Pela
RW 13 Pela intervensi yang evaluasi Mampang
Mampang tentang dilakukan program
pelaksanaan Posbindu di
Posbindu hari libur RW 13 dan
diskusi
34
No Upaya Indikator kerja Kegiatan Waktu Lokasi pelaksanaan Hasil
pelaksanaan
PROSES
3. P1 Semua anggota Seluruh anggota 06 Oktober 2019 Kerumah –rumah Keluarga yang mendapat buku Rapor Binaan
usia produktif warga RW 13 serta di Terpadu datang untuk skrining PTM di
Membuat buku keluarga yang
melakukan Posbindu tambahan Posbindu dengan membawa anggota keluarga
Rapor Binaan termasuk dalam skrining di yang masih berusia produktif.
Terpadu dan posbindu serta
usia produktif
mencantumkan nama yang
informasi tentang terdata dalam diperiksa dan
PTM waktu
Rapor
pemeriksaan
dicatatat di
Rapor
LINGKUNGAN
4. Melakukan Pemahaman Promosi 06, 10, dan 11 RW 13 kelurahan Pela Warga paham tentang Posbindu dan
sosialisasi ke rumah masyarakat tentang Kesehatan Oktober 2019 Mampang menambah pengetahuan tentang penyakit PTM
warga tentang buku pentingnya
rapor Posbindu dan melakukan skrining
mengenai Posbindu PTM
tambahan serta
memberikan
edukasi tentang
pentingnya
melakukan skrining
PTM
35
No Upaya Indikator kerja Kegiatan Waktu Lokasi pelaksanaan Hasil
pelaksanaan
5 Melakukan Pengetahuan Menanyakan 06,10, 11 dan 13 RW 13 kelurahan Pengetahuan warga tentang PTM dan Posbindu
wawancara masyarakat beberapa Oktober 2019 Pela Mampang masih kurang
mengenai mengenai Posbindu pertanyaan
pengetahuan lewat
masyarakat tentang wawancara
PTM dan Posbindu tentang PTM
dan Posbindu
36
BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
Berdasarkan delapan alternatif masalah yang sudah ditetapkan, empat
diantaranya kegiatan intervensi dapat dilakukan. Intervensi pertama yang telah
dilakukan adalah Melakukan survey wawancara dengan masyarakat terutama usia 15-
59 tahun dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang
PTM dan pengetahuan seputar Posbindu serta menegtahui alasan mengapa tidak
mengikuti kegiatan Posbindu. Intervensi kedua adalah melakukan sosialisasi dan
penyuluhan dengan berkunjung ke rumah-rumah warga tentang PTM, diharapkan
dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang PTM dan
mengenai pentingnya melakukan skrining PTM sejak usia muda.
Selanjutnya, intervensi ketiga adalah membuat buku rapor binaan terpadu
keluarga, dengan buku rapor yang berisikan materi mengenai PTM serta pendataan
skrining keluarga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
hipertensi dan DM serta saling mengingatkan keluarganya untuk melakukan skrining
PTM. Intervensi keempat yaitu dengan melakukan advokasi kepada kader Posbindu
RW 13 untuk mengadakan Posbindu hari libur di RW 13 di tempat yang berbeda
dengan harapan adanya peningkatan masyarakat yang terskrining PTM di RW tersebut.
9.2 Saran
Mengusulkan adanya pelatihan penyegaran pada kader Posbindu agar kegiatan
Posbindu tetap berjalan sesuai dengan petunjuk teknis.
Mengusulkan adanya evaluasi berkala tentang pelaksanaan Posbindu agar dapat
mengidentifikasi kendala yang ada dalam pelaksanaan kegiatan dan dapat mencari
solusinya
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Lampiran 1. Survey Wawancara
Nama : Pekerjaan :
Usia : No KTP :
Pendidikan :
40
Dimanakah lokasi Posbindu di RW anda diadakan?
__________________________________________________________
__________________________________________________
Kapan Posbindu di RW anda diadakan?
__________________________________________________________
__________________________________________________
Apa tujuan dari Posbindu yang anda ketahui?
__________________________________________________________
__________________________________________________
3. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan Posbindu di wilayah kerja puskesmas
Pela Mampang sejak 6 bulan terakhir? (YA/TIDAK) Jika TIDAK berikan alasan
mengapa anda tidak mengikuti Posbindu!
________________________________________________________________
________________________________________________________
4. Jenis pelayanan apa saja yang Anda dapatkan di Posbindu PTM ?
□ Pengukuran berat badan □ Pengukuran tinggi badan
□ Pengukuran lingkar perut □ Pemeriksaan tekanan darah
□ Pemeriksaan gula darah □ Pemeriksaan kolesterol
□ Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (APE)
5. Apakah Anda merasakan Posbindu PTM bermanfaat ?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah Anda merasakan perubahan dalam kesehatan setelah mengikuti
Posbindu PTM ?
a. Ya b. Tidak
41
SKRINING KESEHATAN
BB : TB :
LP :
TD : GDS :
AS.URAT : CHOLESTROL :
KEBIASAAN YA TIDAK
Kurang olaraga
Kurang aktivitas
Kurang konsumsi buah dan sayur
Merokok
Minum alkohol
Makanan cepat saji
Minuman instan
DIAGNOSA :
SARAN :
42
Lampiran 2. Undangan
43
Lampiran 3. Buku Rapor Binaan Posbindu
44
45
46
47
48
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
49
50
51