Step 1
1. ANC ( Antenatal care) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter
atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil.
2. USG (Ultrasonografi) adalah prosedur pencitraan menggunakan teknologi gelombang
suara berfrekuensi tinggi untuk memproduksi gambar tubuh bagian dalam, seperti
organ tubuh atau jaringan lunak.
3. Kuratase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok
kerokan).
Step 2
Step 3
Step 4
PLASENTA PREVIA
EPIDEMIOLOGI,
PATOFISIOLOGI,
DAN ETIOLOGI
PEMERIKSAAN
PERAN DOKTER
FISIK, DIAGNOSIS KOMPLIKASI DAN
KELUARGA DAN
KLINIS, DIAGNOSIS PROGNOSIS
AIK
BANDING
Step 5
Step 7
Diagnosis banding
a. Solusio Plasenta
Solusio plasenta atau abrupsio plasenta merupakan lepasnya plasenta dari dinding
rahim sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian.
b. Vasa Previa
Vasa previa adalah keadaan dimana tali pusat berkembang pada tempat abnormal
selain di tengah plasenta, yang menyebabkan pembuluh darah fetus menyilang
pada serviks. Hal ini dapat menyebabkan ruptur pembuluh darah yang
mengancam janin.
c. Plasenta Akreta
Plasenta akreta timbul ketika plasenta melekat terlalu dalam pada rahim, misalnya
hingga ke miometrium. Pada plasenta akreta, pasien umumnya asimtomatik.
Perdarahan dapat timbul pada trimester ketiga kehamilan.
Prognosis
oleh As-Sarakhsi, salah satu ulama dari madzhab Hanafi dalam kitabnya Al-Mabsuth
[2]
رفO وع- اOي هللا عنهO رض- ةOروي عن عائشO وذلك م،ومن الدماء الفاسدة ما تراه الحامل فقد ثبت لنا أن الحامل ال تحيض
أنها إذا حبلت انسد فم رحمها فالدم المرئي ليس من الرحم فيكون فاسدا
"Salah satu jenis darah fasid adalah darah yang keluar saat hamil, dan telah jelas
bagi kami (madzhab Hanafi) bahwa wanita hamil tidaklah mengalami haid. Hal itu
sebagama yang diriwayatkan dari Aisyah RA 'Diketahui bahwa wanita jika hamil,
maka tertutuplah mulut rahimnya, maka darah yang terlihat saat hamil itu bukanlah
keluar dari dalam rahimnya, sehingga darah itu dihukumi sebagai darah fasid'.
DAFTAR PUSTAKA
1. Edwards G. Praktik kebidanan kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit EGC;
2007.
2. Adam et, al. (2013). Plasenta previa and pre- eclampsia : analyses of 1645 cases at
Medani Maternity Hospital in Sudan. Frontiersin, 4(32), 1–4.
3. Dawood A, Hanif S, K. M. (2017). Association between plasenta previa and
preeklampsia. Journal of Rawalpindi Medical Collage, 21(3), 219–221.
4. Sastrawinata S. Obstetri patologi ilmu kesehatan reproduksi. Edisi ke-2. Jakarta:
EGC; 2005. hlm. 83-91.
5. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi ke-3, jilid pertama. Jakarta: Media Auesculapius FKUI; 2001.
6. Rosaningtyas. Hubungan antara paritas dengan plasenta previa di rumah sakit
umum daerah sunan kalijaga demak [skripsi]. Surakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2009.
7. Al-Quran dan Hadist