Anda di halaman 1dari 27

Public

dr. Rudy Pou, MARS


Health
CoAss IKM – Agt 2019
Manajemen Risiko

Manajemen Risiko merupakan suatu Risk is .....


usaha untuk mengetahui, menganalisis serta
 The Change of Loss (kans kerugian)
mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan,  The Possibility of Loss (kemungkinan kerugian)
 Uncertainty (ketidakpastian)
dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas
 The Dispersion of Actual from Expected Results
dan efisiensi yang lebih tinggi  The Probability of any Outcome Different from One Expected

Kesimpulan:

o Risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (KERUGIAN)


yang tidak diinginkan/diharapkan atau tidak terduga

o Kemungkinan sudah menunjukkan adanya KETIDAKPASTIAN. Ketidakpastian


merupakan kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko
Risk Management Process
(ISO 31000, 2018)
Risk Identification

IDENTIFIKASI RISIKO adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat


menyebabkan cedera, tuntutan, ataupun kegagalan pemberian layanan yang aman
kepada pasien.

CARA IDENTIFIKASI RISIKO


Risiko dapat diidentifikasi dengan melihat:
1. Laporan kejadian (KTD/Sentinel, KNC dsb)
2. Review rekam medik
3. Komplain pasien/keluarga (lisan) / kotak saran (tertulis)
4.
(1) Identifikasi Risiko
Survei pasien/keluarga
5. Self assessment / audit internal
Risk Analysis

Penilaian Probabilitas dan Dampak Risiko


• Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk
menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan PROBABILITAS dan
DAMPAK nya
• Besarnya risiko berbanding lurus dengan probabilitas terjadinya risiko dan
dampak risiko, oleh karena itu Skor Risiko (SR) dinilai dari hasil kali
antara Probabilitas (P) dan Dampak (D)
• SR = P x D
Probabilitas / Likelihood / Frekuensi Risiko --- seberapa seringnya
insiden tersebut terjadi.
Dampak / Impact / Akibat --- seberapa berat akibat yang dialami
pasien (yang bukan karena penyakit yang dideritanya).
Penilaian Probabilitas
(FREQUENCY)

1) Sangat Jarang /Rare (> 5 thn/kali)


2) Jarang /Unlikely (> 2 – 5 thn/kali)
3) Mungkin /Possible (1 – 2 thn/kali)
4) Sering /Likely (beberapa kali/thn)
5) Sangat Sering /Almost Certain (tiap minggu/bulan)
Penilaian Dampak Klinis/Konsekuensi
(SEVERITY)
1) Tidak signifikan -- Tidak ada cidera
2) Minor -- Cidera ringan, misal: luka lecet --- dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3) Moderat -- Cidera sedang, misal: luka robek --- berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (reversibel), tidak berhubungan dengan
penyakit --- setiap kasus yang memperpanjang perawatan
4) Mayor -- Cidera berat, misal: cacad, lumpuh --- berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (irreversibel), tidak berhubungan dengan
penyakit
5) Katastropik -- Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
Skor Risiko = Frekuensi x Dampak

Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, dimasukkan


dalam Tabel Matriks Grading Risiko untuk menghitung
SKOR RISIKO dan mencari WARNA BANDS RESIKO.
Cara menghitung skor risiko -- menggunakan Matriks
Grading Risiko:
a) Tetapkan Frekuensi pada kolom kiri
b) Tetapkan Dampak pada baris kearah kanan
c) Tetapkan Warna Bands-nya, berdasarkan pertemuan
antara frekuensi dan dampak
Tabel Matriks Grading Risiko

DAMPAK (SEVERITY)
Tidak
Minor Moderat Mayor Katastropik
Signifikan
Almost
FREKUENSI

Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


Certain
Likely Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Possible Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Unlikely Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

Rare Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

1) Sangat Jarang /Rare (> 5 thn/kali) 1) Tidak signifikan -- tidak ada cedera
2) Jarang /Unlikely (> 2 – 5 thn/kali) 2) Minor -- cidera ringan (luka lecet)
3) Mungkin /Possible (1 – 2 thn/kali) 3) Moderat -- cidera sedang (luka robek)
4) Sering /Likely (beberapa kali/thn) 4) Mayor -- cidera berat (cacat, lumpuh)
5) Sangat Sering /Almost Certain (tiap 5) Katastropik -- kematian yang tidak
minggu/bulan) berhubungan dengan penyakit
Bands risiko adalah derajad risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu: BIRU, HIJAU, KUNING, MERAH.
Bands BIRU dan HIJAU -- Investigasi Sederhana
Bands KUNING dan MERAH -- Investigasi Komprehensif / Analisa Akar Masalah (RCA/Root Cause Analysis)

BANDS TINDAKAN

Risiko ekstrim – dilakukan RCA – paling lama 45 hari membutuhkan


Ekstrim
tindakan segera – perhatian sampai ke Direktur/Kepala Puskesmas

Risiko tinggi – dilakukan RCA – paling lama 45 hari kaji dengan detail
Tinggi
dan perlu tindakan segera – perhatian sampai Top Manajemen

Risiko moderate – dilakukan investigasi sederhana – paling lama 2


Moderate minggu – Manajer/Pimpinan Klinis sebaiknya menilai dampak terhadap
biaya dan kelola risiko

Risiko rendah – dilakukan investigasi sederhana – paling lama 1 minggu


Rendah
– diselesaikan dengan prosedur rutin
Bands Risiko
Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan
dilakukan.
 Grade rendah: Investigasi sederhana, waktu maksimal 1 minggu.
 Grade sedang: Investigasi sederhana, waktu maksimal 2 minggu
 Grade tinggi: Investigasi komprehensif/analisis akar masalah oleh Tim
Keselamatan Pasien, waktu maksimal 45 hari
 Grade ekstrim: Investigasi komprehensif/analisis akar masalah oleh Tim
Keselamatan Pasien, waktu maksimal 45 hari.
Risk Register (1)

Risk
Location Category There is a risk that ... (TIART) Caused by ... (CB) Resulting in ... (RI)
Number

R. ................ SKP ? 1 Ada risiko bahwa ..... Disebabkan oleh ..... Menyebabkan .....

5
Risk Register (2)

Risk
Location Category There is a risk that ... (TIART) Caused by ... (CB) Resulting in ... (RI)
Number

R. ................ SKP ? 1 Ada risiko bahwa ..... Disebabkan oleh ..... Menyebabkan .....

Disebabkan oleh ruang


Ada risiko bahwa obat tertukar Menyebabkan pasien
R. Farmasi SKP 3 2 gelap (kurangnya lampunya
antar pasien keracunan obat
penerangan)
Ada risiko bahwa pasien Disebabkan oleh perawat Menyebabkan citra faskes
R. Rawat Jalan SKP 2 3
komplain terhadap pelayanan tidak ramah buruk
Ada risiko bahwa tenaga Menyebabkan staf
Disebabkan oleh diletakkan
R. Tindakan SKP 5 4 kesehatan tertusuk jarum bekas kesehatan lain terkena
sembarangan oleh perawat
pakai suntik infeksi
Disebabkan oleh belum
Ada risiko bahwa tempat tidur Menyebabkan pasien
R. Rawat Inap SKP 6 5 diganti dengan tempat tidur
tidak memiliki rel tepi terjatuh dari tempat tidur
baru
Menyebabkan salah
Ada risiko bahwa pendaftaran Disebabkan oleh
R. Pendaftaran SKP 1 6 identifikasi pemberian obat
tidak menggunakan prosedur pendaftaran masih manual
kepada pasien
Tabel Matriks Grading Risiko

DAMPAK (SEVERITY)
Tidak
Minor Moderat Mayor Katastropik
Signifikan
Almost
FREKUENSI

Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


Certain
Likely Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Possible Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Unlikely Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

Rare Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

1) Sangat Jarang /Rare (> 5 thn/kali) 1) Tidak signifikan -- tidak ada cedera
2) Jarang /Unlikely (> 2 – 5 thn/kali) 2) Minor -- cidera ringan (luka lecet)
3) Mungkin /Possible (1 – 2 thn/kali) 3) Moderat -- cidera sedang (luka robek)
4) Sering /Likely (beberapa kali/thn) 4) Mayor -- cidera berat (cacat, lumpuh)
5) Sangat Sering /Almost Certain (tiap 5) Katastropik -- kematian yang tidak
minggu/bulan) berhubungan dengan penyakit
Risk Analysis

Risk There is a risk that ... Caused by ...


Location Category Resulting in ... (RI) L I
Number (TIART) (CB)

R. ................ SKP ? 1 Ada risiko bahwa ..... Disebabkan oleh ..... Menyebabkan .....

Disebabkan oleh ruang


Ada risiko bahwa obat Menyebabkan pasien
R. Farmasi SKP 3 2 gelap (kurangnya 4 4
tertukar antar pasien keracunan obat
lampunya penerangan)
Ada risiko bahwa pasien
Disebabkan oleh Menyebabkan citra
R. Rawat Jalan SKP 2 3 komplain terhadap 4 4
perawat tidak ramah faskes buruk
pelayanan
Disebabkan oleh
Ada risiko bahwa tenaga Menyebabkan staf
peletakkan
R. Tindakan SKP 5 4 kesehatan tertusuk jarum kesehatan lain terkena 3 3
sembarangan oleh
bekas pakai suntik infeksi
perawat
Disebabkan oleh belum Menyebabkan pasien
Ada risiko bahwa tempat
R. Rawat Inap SKP 6 5 diganti dengan tempat terjatuh dari tempat 1 2
tidur tidak memiliki rel tepi
tidur baru tidur
Ada risiko bahwa Disebabkan oleh Menyebabkan salah
R. Pendaftaran SKP 1 6 pendaftaran tidak pendaftaran masih identifikasi pemberian 1 1
menggunakan prosedur manual obat kepada pasien
Risk Evaluation

Risk There is a risk that ... Caused by ... Resulting in ...


Location Category L I RR RP
Number (TIART) (CB) (RI)
Disebabkan oleh ruang
Ada risiko bahwa obat Menyebabkan pasien
R. Farmasi SKP 3 2 gelap (kurangnya 4 4 16/(E) 1
tertukar antar pasien keracunan obat
lampunya penerangan)
Ada risiko bahwa pasien
Disebabkan oleh perawat Menyebabkan citra
R. Rawat Jalan SKP 2 3 komplain terhadap 4 1 4/(M) 4
tidak ramah faskes buruk
pelayanan
Ada risiko bahwa tenaga Disebabkan oleh Menyebabkan staf
R. Tindakan SKP 5 4 kesehatan tertusuk jarum peletakkan sembarangan kesehatan lain terkena 3 3 9/(T) 2
bekas pakai suntik oleh perawat infeksi
Ada risiko bahwa tempat Disebabkan oleh belum Menyebabkan pasien
R. Rawat Inap SKP 6 5 tidur tidak memiliki diganti dengan tempat terjatuh dari tempat 2 3 6/(M) 3
pembatas pinggir tidur baru tidur
Ada risiko bahwa Disebabkan oleh Menyebabkan salah
R. Pendaftaran SKP 1 6 pendaftaran tidak pendaftaran masih identifikasi pemberian 1 1 1/(R) 5
menggunakan prosedur manual obat kepada pasien

Keterangan:
• L = Likelihod/Probability
• I = Impact/Dampak
• RR = Risk Rating
• RP = Risk Priority
Risk Treatment

Risk
Risk Description Risk Treatment
Priority
1 TIART: Ada risiko bahwa obat tertukar antar pasien Proactive: ....................................... (FMEA)

CB: Disebabkan oleh ruang gelap (kurangnya lampunya penerangan) Reactive: ........................................ (RCA)

RI: Menyebabkan pasien keracunan obat

2 TIART: Ada risiko bahwa tenaga kesehatan tertusuk jarum bekas pakai suntik Proactive: ....................................... (FMEA)

CB: Disebabkan oleh peletakkan jarum sembarangan oleh perawat Reactive: ........................................ (RCA)

RI: Menyebabkan staf kesehatan lain terkena infeksi


FMEA vs RCA

FMEA (Failure Mode & Effect Analysis) RCA (Root Cause Analysis)
Menganalisa risiko secara proaktif (sebelum kegagalan Menganalisa risiko secara reaktif (setelah kegagalan
terjadi) terjadi)
Diagram ‘alur proses’ Diagram ‘kronologis’
Q: Apa yang bisa terjadi? Q: Apa yang telah terjadi?
Fokus pada potensi kegagalan proses suatu sistem Fokus pada kegagalan sistem
Mencegah kegagalan sebelum terjadi Mencegah kegagalan terulang kembali
Langkah-langkah FMEA

Langkah Deskripsi
1 Menentukan proses yang mempunyai risiko tinggi dan membentuk tim
2 Menyusun diagram proses
3 Brainstorming potential failure mode dan akibat-akibat yang ditimbulkan
4 Menentukan prioritas failure mode  berdasarkan Risk Priority Number (RPN)
5 Identifikasi akar penyebab masalah dari failure mode
6 Analisa dan pengumpulan data
7 Membuat rancangan ulang proses (Redesign the process)
8 Implementasi dan monitoring rancangan ulang proses
No Tahapan Proses Kegagalan (Failure) OCC SEV DET RPN Prioritas
1
2
3
4
Contoh: (kemungkinan) Kegagalan dalam Alur Proses
di Tempat Pendaftaran Pasien dan Rekam Medis
Failure Mode Cause Failure Effect Failure
No Process
(FM) (CF) (EF)

(a) (b) (c) (d) (e)

1 Penerimaan pasien Kurang komunikatif ................. .................

2 Pendaftaran lama Antrian lama ................. .................

3 Identifikasi kunjngan pasien Identifikasi tidak jelas ................. .................

4 Penyiapan lembar RM Lembar RM tidak sesuai peruntukan ................. .................

5 Pengisian identitas pasien pada RM Salah identitas ................. .................


Petugas admisi menjelaskan general
6 Penjelasan kurang lengkap ................. .................
consent
7 Penjelasan tarif dan biaya pelayanan Informasi tarif kurang jelas ................. .................

8 Pemesanan kamar Kamar tidak sesuai dengan permintaan ................. .................

9 Pemasangan gelang identitas Salah warna gelang/ salah identitas ................. .................

10 Pasien di transfer ke R. Rawat Inap Ruang rawat tidak sesuai kasus penyakit ................. .................
Contoh: Alur Proses di Pendaftaran Pasien

Cause Effect
Failure Mode
No Process Failure Failure SEV OCC DET RPN
(FM)
(CF) (EF)

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i)

Kegagalan Dampak
1 Penerimaan pasien Kurang komunikatif Disebabkan Kegagalan
oleh .......... ..........
2 Pendaftaran lama Antrian lama ................. .................
Identifikasi kunjungan
3 Identifikasi tidak jelas ................. .................
pasien
Lembar RM tidak sesuai
4 Penyiapan lembar RM ................. .................
peruntukan
Pengisian identitas pasien
5 Salah identitas ................. .................
pada RM
SOD
RPN < 27  Very Low Risk

27 < RPN < 125  Business Risk; action


evaluation & medium-term implementation

RPN > 125  Potential Risk for Patient;


immediate action plan
Langkah-langkah RCA

1. Bentuk Tim Investigasi


12. Cari dan identifikasi strategi pengurangan risiko
2. Rumuskan masalah (brainstorming, FMEA) (FMEA)
3. Pelajari masalah (brainstorming, flowchart) 13. Formulasikan tindakan perbaikan (brainstorming,
4. Tentukan apa yang terjadi (flowchart, timeline) cause-effect diagram)
5. Identifikasi faktor penyebab (tree analysis, FMEA) 14. Evaluasi tindakan perbaikan yang diajukan
6. Identifikasi faktor-faktor lain yang ikut mendorong 15. Desain perbaikan (Gantt chart)
terjadinya insiden (cause-effect diagram) 16. Pastikan rencana diterima
7. Ukur, kumpulkan dan nilai data berdasar penyebab 17. Terapkan rencana perbaikan (PDCA)
utama dan terdekat
18. Kembangkan cara pengukuran efektifitas dan
8. Desain dan implementasikan perubahan sementara pastikan keberhasilannya
(Gantt chart)
19. Evaluasi penerapan rencana perbaikan (run chart,
9. Identifikasi sistem mana yang terlibat (akar control chart, histogram)
penyebab) (cause effect diagram, flow chart, FMEA)
20. Lakukan tindakan tambahan
10. Pendekkan/kurangi daftar akar penyebab
21. Komunikasikan hasilnya
11. Pastikan/konfirmasikan akar penyebab

Anda mungkin juga menyukai