Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan peralatan dan teknik diagnosis yang baru yaitu USG,
maka banyak penderita batu kandung empedu yang ditemukan secara dini sehingga
dapat dicegah kemungkinan terjadinya komplikasi. Semakin canggihnya peralatan dan
semakin kurang invasifnya tindakan pengobatan sangat mengurangi morbiditas dan
mortalitas.3
Batu kandung empedu bisanya baru menimbulkan gejala dan keluhan bila batu
menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus. Oleh karena itu, gambaran klinis
penderita batu kandung empedu bervariasi dari yang berat atau jelas sampai yang ringan
atau samar bahkan seringkali tanpa gejala (silent stone). Diagnosis kolelitiasis
simptomatik bergantung pada gejala klinis dan batu pada pencitraan. USG abdomen
untuk melihat kandung empedu dan saluran empedu adalah tes diagnostik standar untuk
pasien kecurigaan batu empedu dan pemeriksaan USG ini wajib diperiksa sebelum
melakukan tindakan pada pasien. Jika pasien mengalami serangan kolik bilier berulang
dan adanya endapan (sludge) yang terdeteksi pada pemeriksaan USG maka pasien
dianjurkan untuk kolesistektomi.3