Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tuberkulosis
yang disebabkan oleh MT. Penyakit ini biasanya mengenai paru, tetapi dapat
menyerang semua organ atau jaringan tubuh, misalnya pada lymph node, pleura
2.2. Epidemiologi
bakteri. Diperkirakan di seluruh dunia 1,8 milyar orang terinfeksi oleh MT,
dengan 8-10 juta kasus baru dan 3 juta kematian per tahun. Hanya sekitar 15 juta
orang saja yang memiliki penyakit aktif. Derajat penyakit ini bervariasi
tergantung oleh negara, umur, ras, sex dan status sosioekonomi. Di Amerika
orang yang mendapat terapi kortikosteroid. Manusia berusia lanjut dengan daya
yang dapat dideteksi dengan uji tuberkulin (Mantoux). Sekitar 2-4 minggu
(PPD) memicu terbentuknya indurasi yang terlihat dan dapat diraba dengan garis
tengah minimal 5mm serta memuncak pada 48-72 jam. Uji tuberkulin positif
2.3. Etiologi
batang dan berukuran panjang 2-4μ dan lebar 0,2-0,4μ. Kuman MT tumbuh
dengan energi yang diperoleh dari oksidasi senyawa karbon yang sederhana.
batang yang tahan terhadap desinfektan lemah dan bertahan hidup pada kondisi
400-450C sukar tumbuh atau bahkan tidak dapat tumbuh. Pengurangan oksigen
nodus-nodus limfatikus lokal. Bakteri dapat menyebar lebih lanjut melalui aliran
karena sifat hidrofobik pada permukaan selnya. Kuman ini tahan terhadap asam,
alkali dan zat warna malakit. Pada sputum yang melekat pada debu dapat tahan
reservoir infeksi biasanya ditemukan pada manusia dengan penyakit paru aktif.
melalui sekret penderita. Basil ini adalah aerob obligat yang pertumbuhannya
terhambat oleh pH <6,5 dan oleh asam lemak rantai panjang. Oleh karena itu
basil ini sulit ditemukan pada bagian tengah nekrosis perkijuan besar karena
pada spesimen patologik masih merupakan tantangan dan pekerjaan yang sulit
granuloma kaseosa dan non kaseosa dapat dijumpai, dimana biasanya tidak
2.4. Patogenesis
hasil dari reaktifasi fokus dorman atau akibat perluasan langsung dari contiguous
focus . Pada tuberkulosis pulmonari primer, basili masuk ke dalam tubuh melalui
inhalasi dan bakteremia. Hilus, mediastinal dan paratracheal lymph node adalah
dari fokus primer TB di luar paru. Bila kelenjar limfe merupakan bagian dari
kompleks primer, pembesaran akan timbul pertama kali dekat tempat masuk
leher pada beberapa kasus dapat disebabkan oleh infeksi primer di tonsil, akan
tetapi kasus ini jarang terjadi kecuali di beberapa negara yang memiliki
dari basili tuberkel, onset hipersensitifitas tipe lambat diikuti dengan hiperemia
dan swelling, nekrosis dan kaseosa pada sentral nodus. Kemudian diikuti dengan
Sentral dari pembesaran massa menjadi lunak dan kaseosa, material ruptur
ke dalam jaringan sekitarnya atau memasuki kulit dengan formasi sinus. Jika
penurunan fungsi mikrobisida. Oleh karena itu fase terdini pada tuberkulosis
primer (<3 minggu) pada orang yang belum tersensitisasi ditandai dengan
proliferasi basil tanpa hambatan di dalam makrofag alveolus dan rongga udara
oleh makrofag ke sel T H O CD4+ uncommitted yang memiliki reseptor sel Tαβ.
mengeluarkan IFN-γ yang dikeluarkan oleh sel T CD4+ yang sangat penting
mempunyai efek:
granulomatosa.
IFN-γ bersama dengan TNF mengaktifkan gen inducible nitric oxide synthase
zat antara nitrogen reaktif dan radikal bebas lain yang mampu menimbulkan
hingga DNA.
diperantarai oleh sel T dilakukan oleh sel yang memiliki reseptor sel Tαβ,
sekitar 75% dari pasien tanpa gejala khas. Demam, penurunan berat badan dan
keringat malam bervariasi pada 10% hingga 100% pasien. Lama timbulnya
Pembesaran lymph node biasanya disertai rasa sakit disebabkan oleh karena
periadenitis dan adhesi pada struktur jaringan sekitar yang dijumpai pada 50-70
lokasi terlibat dan tumbuh secara cepat, jarang berhubungan dengan manifestasi
sistemik. Komplikasi terlokalisasi pada lokasi lymph node yang terlibat seperti
inflamasi kulit, abscess formation dan discharging cutaneous sinus, yang lebih
FNB smear. Inti berbentuk elongated, bentuk ini dideskripsikan mirip dengan
tapak sepatu. Kromatin inti bergranul halus dan pucat dan sitoplasma pucat tanpa
cells dan terkadang tidak dijumpai. Dijumpai nekrosis sentral pada kelompokan
yang besar, fibrinoid atau kaseosa. Material kaseosa bergranul dan eosinofilik
pada smear.11,25
epiteloid di dalam nekrosis dan pewarnaan dengan AFB perlu dilakukan pada
semua kasus limfadenitis granulomatosa. AFB terlihat pada direct smear dan
kultur dari aspirat. Smear dari lymph node tuberkulosis terkadang hanya
pasien immunocompromised.11,25
adanya mikroabses, granuloma yang tidak jelas, granuloma non kaseosa dan
dijumpai granuloma sel epiteloid, dengan atau tanpa multinucleated giant cell
giant cell. Latar belakang nekrotik yang kotor kemungkinan adalah kaseosa dan
menunjukkan tuberkulosis.28
cytologic smear seperti struktur unstained rod-shape pada latar belakang dan di
pewarnaan ZN.29
pengobatan, bahkan bisa timbul kelenjar baru dan sekitar 20% timbul abses dan
obat, serta dengan pengobatan yang efektifpun respon penyakit ini lebih lambat
daripada TB paru.24
2RHE/7RH. 1,30,36
Prognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali jika infeksi
disebabkan oleh strain resisten obat atau pasien berusia lanjut dengan debilitas
tuberkulosis milier.2,13
Sloan-Kettering Cancer Center sekitar tahun 1930 an. Biopsi aspirasi jarum
halus merupakan suatu tindakan cepat, noninvasif dan berguna pada lesi yang
dapat diraba dengan nilai sensitifitas mencapai 87%, spesifisitas 100% dan
value diagnostik negatif sekitar 60%. Material yang didapatkan dari hasil biopsi
aspirasi jarum halus, selain untuk menegakkan diagnostik sitologi juga dapat
tampilan onkoprotein.11,25,31
dengan berbagai variasi dan berbagai sel-sel produk, demonstrasi dan identifikasi
mengidentifikasi jenis dan asal sel.11,25 Sediaan sitologi dapat diwarnai dengan
kandungan sel pada object glass dan fiksasi dengan cara preparasi yang
konvensional. Penggunaan object glass yang telah dilapisi (coated glass) sangat
berguna untuk mencegah agar sel-sel tidak terlepas pada saat proses pencucian.
monoklonal pada beberapa tumor untuk membedakan antara sel-sel epitel jinak
bertanggung jawab atas kegagalan ini, terutama pada dinding sel mikobakterium
HSP65.33
keluarga HSPs seperti HSP90, HSP70, HSP65 dan HSP10 diketahui telah
membangkitkan respon imun yang kuat tanggapan pada host selama infeksi TB.
Diantara HSP ini, satu antigen tertentu yakni HSP 65kD(Rv0440) ditemukan
imun selular dan humoral. Protein dihasilkan sebagai respon terhadap reaksi host
selama infeksi, istilah yang lebih umum adalah stres protein, telah diaplikasikan
infeksi host. Satu penelitian menunjukkan bahwa level protein MT ini meningkat
hingga 1%-10% di bawah kondisi stres yang kemungkinan akan terjadi selama
infeksi TB.33 Penelitian lain yang dilakukan oleh Dan McWilliam et al.,
shock protein.33
Istilah ex juvantivus (dari bahasa Latin berarti “dari apa yang membantu”)
juvantibus ini tidak perlu dianggap salah. Misalnya, seorang yang menderita
sakit pada retrosternal, yang tidak sembuh dengan pemberian nitrate sublingual
(obat standar untuk angina pektoris), tapi hilang sakitnya dengan pemberian
antasida (obat standar untuk heartburn). Pada kasus demikian, dokter dapat
Mycobacterium
tuberculosis (ab905)
Limfadenitis TB