Metabolisme Dan Suhu Tubuh
Metabolisme Dan Suhu Tubuh
-ZASHIKA NAULI
Kecepatan Metabolisme Basal diukur pada orang yang sedang istirahat di tempat tidur,
belum makan dan minum sewaktu malam, dan yang belum terganggu. Baik pemasukan oksigen
maupun pengeluaran karbon dioksida diukur.
Keadaan tegangan saraf merupakan faktor terpenting karena hal ini akan memengaruhi
kecepatan pernapasan serta kecepatan dan kekuatan kerja jantung.
Untuk menutupi kehilangan napas dan untuk mempertahankan produksi energy yang
diperlukan guna pembuata panas dan kerja, orang memerlukan makanan.
Nilai energi makanan telah distandarkan dan dinyatakan dalam jumlah kalori yang
dihasilkan:
Kalori diperlukan:
Untuk member persediaan pada aktivitas fungsional semua sel, jaringan, kelenjar, dan
organ.
Seorang yang menjalankan pekerjaan tangan
Bayi dan anak-anak dalm pertumbuhan memerlukan lebih banyak kalori daripada orang
dewasa untuk setiap kilogram berat badan.
Makanan yang menyediakan panas dan energi adalah karbohidrat, lemak, dan di bawah
keadaan tertentu, protein. Ringkasan tentang proses metabolisme dari ketiga jenis makanan
diuraikan di bawah.
Metabolisme Karbohidrat
Sebagai hasil pencernaan dan absorpsi jenis gula dan jenis zat tepung ada di dalam darah
sebagai glukosa. Kadar gula darah yang normal ialah 100 mg glukosa setiap ccm darah.
Glukosa dapat segera difusikan ke dalam cairan jaringan dan ke dalam sel, dan konsentrasi
glukosa yang sama terdapat di dalam cairan tubuh.
Glukosa disimpan di dalam hati dan otot tulang-tulang sebagai glikogen. Proses ini
menghendaki kegiatan insulin. Glikogen dalam otot digunakan sewaktu aktivitas otot dan diisi
kembali dengan glukosa darah menurut kebutuhan.
Dalam banyak penyakit diperlukan tambahan kalori oleh badan, dan Karena karbohidrat
termasuk jenis makanan yang paling mudah dicernakan dan diasimilasikan, maka makanan
tambahannya lebih banyak berupa karbohidrat daripada protein atau lemak.
Pencernaan
Ptialin (amylase ludah) mengubah zat tepung masak menjadi maltose. Amilase mengubah
semua zat tepung menjadi maltose.
Enzim dalam usus:
Absorpsi
Monosakarida diserap ke dalam darah-persentase gula darah dipertahankan karena
pengendalian insulin dan aktivitas hati. Didalam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk
menyediakan panas dan energy. Kelebihannya disimpan sebagai lemak dan penambahan berat
badan.
Metabolisme Lemak
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah diabsorpsi ( lihat bawah) disimpan tubuh di dalam
jaringan adipose. Bila diperlukan maka akan dikeluarkan dari tempat penyimpanan itu dan di
dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, yaitu bentuk yang paling mudah dapt
digunakan di dalam tubuh.
Bila lemak telah dimetaboliskan oleh hati maka terdapat residu(ampas) zat keton yang
oleh tubuh hanya terbatas dapat digunakan. Bila oleh hati lebih banyak dihasilkan daripda yang
dapat digunakan maka di dalam darah menjadi tertimbun dan menyebabkan keadaan yang
disebut ketosis. Hal ini terjadi pada orang yang kelaparan bila tubuh tidak mempunyai sesuatu
untuk digunakan selain lemak di dalam jaringan adipose; pada diabetes dan pada diet yang berisi
terlampau banyak lemak dan kurang karbohidrat.
Produk buangan ini sebagai hasil pembakaran lemak di dalam jaringan diekskresikan:
Metabolisme Protein
Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pencernaan protein dan semua ini membentuk
tempat penyimpanan (‘pool” asam amino), tempat sel tubuh mengambil protein yang
diperlukannya. Sebenarnya hanya Sembilan jenis asam amino yang penting untuk pertumbuhan
dan perbaikan jaringan tubuh. Bila makanan berisi kelebihan protein maka kelebihan asam
amino dipecah di dalam hati untuk mengeluarkan nitrogennya dan yang ditinggalkan hanya
karbon, hydrogen, dan oksigen yang dapat digunakan untuk produksi panas dan energi.
Sebaliknya bila protein yang masuk tidak mencukupi, seperti pada kelaparan, maka bukan saja
simpanan karbohidrat dan lemak dipakai habis, tetapi juga ada kehilangan protein tubuh yang
tampak pada mengurusnya otot. Sebuah contoh terlihat pada kuashiorkor , terutama terjadi di
Negara belum berkembang bila protein sangat kurang di dalam diet.
Absorpsi. Di dalam darah, asam amino membawa nitrogen dan zat belerang ke setiap sel di
dalam tubuh.
Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus diperlukan setiap sel untuk perbaikan
dan pertumbuhan.
Hati memecah asam amino, dan dari proses ini terbentuk urea; seproduk buangan sebagai hasil
metabolisme protein di dalam jaringan terdapat: urea, asam urat, dan kreatinin. Bahan-bahan ini
diekskresikan di dalam urine.
Protein tidak ditimbun di dalam tubuh, tetapi kelebihannya diekskresikan terutama di dalam
urine.
Pengendalian metabolisme. Jika kita memperhatikan koordinasi antara aktivitas berbagai organ
tubuh maka akan jelas bahwa terdapat suatu mekanisme pengendali yang ajaib berfungsi untuk
memastikan bahwa setiap sel sebuah organisasi, yaitu tubuh. Dua faktor pengendali paling
penting adalah:
System persarafan , yang pusat dan yang tak sadar. Sebuah contoh bila sekelompok otot
tidak mendapat pelayanan saraf adalah kelumpuhan pada anak-anak, otot-otot mengurus
karena bagian itu berhenti berfungsi dan pertumbuhan terhambat.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan dengan pengendalian dan
pengaturan metabolisme adalah kenyataan bahwa penambahan aktivitas suatu organ
dapat dan memang sering menambah aktivitas organ lain. Misalnya aktivitas otot
menghasilkan penyingkiran karbon dioksida dengan lebih baik. Hadirnya gas ini di dalam
darah merangsang aktivitas pernapasan; alhasil lebih banyak oksigen dimasukkan dan
jantung berdebar lebih kuat guna mendistribusikan oksigen ke semua jaringan ; dalam hal
ini khususnya ke otot-otot yang memerlukannya untuk dibuat energy dan untuk
penyingkiran produk buangan.
Suhu normal ini dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang
dihasilkan dan panas yang hilang dan hal ini dikendalikan oleh pusat pengaturan panas di
dalam hipotalamus yang sangat peka terhadap suhu dari darah yang melaluinya dan yang
bekerja sebagai termostat.
Panas dihasilkan oleh aktivitas metabolic di dalam otot tulang dan hati. Glikogen
yang disimpan di dalam hati diubah menjadi glukosa yang dapat digunakan dan
dioksidasikan untuk menghasilkan panas. Untuk mempertahankan produksi panas yang
normal maka diperlukan sejumlah tepat bahan bakar. Aktivitas metabolic (kecepatan
oksidasi) harus disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang timbul; misalnya
pada kerja aktif atau dalam keadaan istirahat, pemasukan makanan pada waktu makan
dan jangka waktu antara waktu makan, reaksi pada emosi seseorang, suhu luar, pakaian
yang dipakai, dan sebagainya.
Panas berlebihan biasanya disebabkan kombinasi suhu luar, kegiatan fisik, dan
keringat tak esuai.
Paru-paru−penguapan air………….. 20
Ekskreta……………………………. 5
100
Pelepasan panas dirangsang oleh vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dalam
kulit dan oleh pengeluaran keringat; penyimpanan panas oleh vasokonstriksi
(penyempitan saluran darah) dan pengurangan keringat. Sebaliknya bila suhu tubuh
diturunkan karena vasokonstriksi yang berlangsung lama, yang barangkali disebabkan
dingin atau kelaparan, maka dapat terjadi gigil atau gemetar kalau otot berkontraksi untuk
menghangatkan tubuh.
SUHU TUBUH
Suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas tubuh dan kehilangan panas dari
tubuh. diukur dengan derajat.
1. Sistem Saraf
Pemanasan → vasodilatasi
Dingin → vasokonstriksi
2. Sistem Endokrin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%
kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu
lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormon progesterone pada masa ovulasi
meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
3. PRODUKSI PANAS/
HEAT PRODUCTION
b. Aktifitas otot
c. Pengeluaran tiroxin
e. Demam
4. KEHILANGAN PANAS/
HEAT LOSS
Manusia mempunyai komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan keseimbangan suhu
tubuh pada kisaran 37,0 ± 2°c, diantaranya adalah hipotalamus, asupan makanan, kelenjar
keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka. Pemakaian energi oleh tubuh menghasilkan
panas yang penting dalam pengaturan suhu tubuh. Manusia dapat hidup di beberapa wilayah
dengan suhu yang berbeda, oleh karena itu mereka harus terus-menerus mengatur panas internal
untuk mempertahankan suhu tubuh, karena kecepatan reaksi kimia sel bergantung pada suhu
tubuh. Panas yang berlebihan dapat merusak protein sel.
Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama untuk
memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat
tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di kulit. Penyesuaian dikoordinasi
dengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai dengan
keperluan untuk mengorekasi setiap penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.
Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01ºc. Hipotalamus terus-
menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti melalui reseptor khusus yang
peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor (reseptor hangat, dingin dan nyeri di perifer).
Reseptor suhu sangat aktif selama perubahan temperatur. Sensasi suhu primer diadaptasi dengan
sangat cepat. Suhu inti dipantau oleh termoreseptor sentral yang terletak di hipotalamus serta di
susunan syaraf pusat dan organ abdomen
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
SUHU TUBUH
1. Umur. Bayi sangat rawan thd perubahan suhu lingkungan yg ektrem, anak – anak lebih
labil dibanding selama pubertas dan dewasa, sebagian orang umur lebih dari 75 th
beresiko utk hypotermi
4. Hormon: Sekresi progesteron pada saat ovulasi meningkatkan suhu tubuh 0,3-0,6C pada
suhu basal
5. Stress : Stimulasi sistem saraf simpatis dapat meningkatkan produksi epineprin dan
norepineprin yg akan meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas
6. Lingkungan : Suhu lingkungan yg ektrem dpt mempengaruhi sistem regulasi suhu
individu
FAKTOR LAIN
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan
mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang
dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan
kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.
Demam ( peradangan )
Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi
karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan
demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia).
Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena
lemak merupakan isolator yang cukup baik.