Anda di halaman 1dari 8

MEKANIKA

TANAH 1
BAB III
PERMEABILITAS
(CONSTANT HEAD)
3.1 Tujuan Percobaan
Untuk menentukan nilai koefisien rembes “K” ( permeability coefficient) di
laboratorium dari tanah, juga bertujuan untuk memperhitungkan rembesan di bawah
pengaliran atau di bawah / penurunan muka air tanah.

3.2 Teori Dasar

Koefisien rembes adalah suatu konstanta yang menggambarkan kemampuan suatu


medium berpori ( tanah ) untuk dilewati rembesan fluida (air). Umumnya aliran air melalui
tanah dianggap laminer sehingga v i, yang memenuhi Hukum Darcy (1856) sebagai berikut
:

V = k.i

Dimana :
Δh
i = L = gradient hidrolik
∆h = tinggi head
L = panjang lintasan aliran dalam medium
V = kecepatan aliran
K = koefisien rembesan

Tabel 3.1 Nilai K untuk beberapa jenis tanah


Jenis Tanah K ( cm / detik )
Kerikil bersih 1,0 - 100
Pasir kasar 1,0 – 0,01
Pasir halus 0,01 – 0,001

KELOMPOK 4 / GRUP 2
MEKANIKA
TANAH 1
Lanau 0,001- 0,00001
Lempung 0,00001

Penentuan K dengan metode tinggi head tetap. Volume air yang merembes dalam waktu
“t“:
Q=A×v×t=A×k×i ×t

Dimana :
A = luas penampang lintang tanah
h
t = waktu ; i = L
dengan mengukur Q, A, h, L dan t, maka dapat dihitung dengan rumus :

Q×L
k= A×h×t

Koefisien rembes dipengaruhi oleh temperature. Koefisien rembes distandarkan pada


temperature 20º C sehingga hasil pengujian pada temperature lainnya dikoreksi dengan
rumus sebagai berikut :

K20ºC =
[ ]
ηT ° c
η20° c kTºC

Dimana : η = kekentalan air ( centipoises )


KTºC = koefisien rembes pada temperature T º C

Factor yang mempengaruhi K :


 Viskositas dari cairan, bila temperature naik harga viskositas dari cairan akan turun
dan koefisien permeabilitas akan naik.
 Void ratio dari butiran, bila harga makin besar maka harga juga membesar.

KELOMPOK 4 / GRUP 2
MEKANIKA
TANAH 1
 Bentuk dan ukuran dari butir, besarnya tergantung dari D 10 , makin besar D10 makin
besar k, pertikel yang pipih cenderung untuk memperkecil dari pada partikel yang
bulat atau mendekati bulat (lonjong)
 Derajat kejenuhan, bila derajat kejenuhan naik maka koefisien permeability juga ikut
naik.
3.3 Alat Yang Digunakan
1. Alat ukur permeabilitas model constant head
2. Tangki dengan tinggi muka air tetap ( constant level tank )
3. Thermometer dan stopwatch
4. Gelas ukur dengan kapasitas 500 ml
5. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gram.
6. Kertas filter.
7. Sendok,jangka sorong.mistar pengukur, Palu kayu.
8. Saringan no.4

3.4 Persiapan Sampel


1. Mengatur alat tes kerembesan (permeameter), dan memasang batu pori pada dasar sel
2. Menimbang contoh tanah dan dimasukkan ke dalam sel permeameter. Memadatkan
sesuai dengan yang diinginkan (konsultasikan kepada dosen atau asisten )
3. Meratakan permukaan tanah dan memasang batu pori atas.
4. Memasang dan mengencangkan bout-bout pengikat sel permeameter, kemudian
menghubungkan ke tangki tinggi tetap.
5. Mengisi tangki dengan air suling, dan mengalirkan melalui sample. Membiarkan
sample terendam dan memastikan semua gelembung udara keluar dari sample dan
selang air ( sample dijenuhkan )
6. Mengatur kran dan membiarkan air merembes melalui sample sampai debit yang
keluar konstan.
7. Mengkur diameter dan tinggi sample
8. Mengukur tinggi head yang melalui sample ( jarak vertical antara mika air dalam tanki
dengan lubang keluar ( outlet ) dibawah contoh tanah )

KELOMPOK 4 / GRUP 2
MEKANIKA
TANAH 1
3.5 Cara Melakukan Percobaan

1. Ukur diameter dalam dan tinggi dari tabung pemeameter.

2. Timbang tabung pemeameter dan batu pori yang akan dipakai.

3. Letakan batu pori pada dasar tabung kemudian letakan kerta filter diatas batu pori.

4. Contoh pasir di masukan seikit demi sedikit ke pemeameter

5. Kemudian tutup dengan kertas filter dan batu pori lalu timbang beret tabung
pemeameter berserta isinya (pasir dan batu pori)

6. Kemudian tabung dipasang pada tutupnya yang sudah di lengkapi dari sol karet.
Diperhatikan sewaktu memasang tutup selal karet harus bersih dari butiran – butiran
pasir agar aliran air tidak merembes keluar.

7. Alirkan air sehingga pasir menjadi jenuh, tutup kran yang di bawah corong.

8. Luakukan pengukuran dengan cara membuka kran dan bersamaan dengan itu kita
catat waktunya (Stop watch di aktifkan) untuk volume 1000 ml.Lakukan sebanyak 4
kali.

9. Kemudian kita ubah besarnya kepadatan dan void ratio dalam tabung dengan cara
tutup pemeameter digetar dengan kayu.
10. lakukan seperti 8.
11. Ulangi seperti 8 dan 9 sebanyak 2 kali, sehingga jumlah percobaan seluruhnya 4 x 4
kali.
12. Lakukan perhtungan kT, k20 dan e,kemudian gambarkan grafik e vs k20, k20 vs fungsi
permeability:

e3 e2
1+e ; 1+e ; e2

13. Hitung besaran k29 dan ambil kesimpulan mengenai derajat pemeabilitynya.

KELOMPOK 4 / GRUP 2
MEKANIKA
TANAH 1

3.7 Kesimpulan dan Saran


3.7.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh koefisien rembesan terkoreksi (K20) sebesar
0,021 cm/dtk. Dari tabel 3.1 derajat permeabilitasnya berada antara 0,01 – 0,001
maka jenis tanahnya adalah pasir halus dengan derajat permeabilitasnya adalah
High (>10-1)

3.7.2 Saran
Sementara percobaan berlangsung perhatikan klem pada benda uji,
jangan sampai terjadi kebocoran dan usahakan didalam klem tidak terdapat
gelembung udara.

KELOMPOK 4 / GRUP 2
MEKANIKA
TANAH 1

Degree of Permeability K (cm/dtk)

High > 10-1

Medium 10-1 – 10-3

Low 10-3 – 10-5

Very low 10-5 – 10-7

Practically impermeable < 10-7

Tabel 3.2 Derajat Permeabilitas

Temperatur Unit weight of water Viscosity of water


(oc) (gr/cm3) Poise
4 1,00000 0,01567
16 0,99897 0,01111
17 0,99880 0,01083
18 0,99862 0,01056
19 0,99844 0,01030
20 0,99823 0,01005
21 0,99802 0,00981
22 0,99780 0,00958
23 0,99757 0,00936
24 0,99733 0,00914
25 0,99708 0,00894
26 0,99682 0,00874
27 0,99655 0,00855
KELOMPOK 284 / GRUP 2 0,99627 0,00836
29 0,99598 0,00818
30 0,99568 0,00801
MEKANIKA
TANAH 1

Tabel 3.3 Properties of distilled water ( = absolute)

Gambar Alat Percobaan

Alat Uji Kerembesan


Metode Tinggi Tetap
(Constant Head)

Alat Uji Kerembesan

KELOMPOK 4 / GRUP 2
MEKANIKA
TANAH 1
(Falling Head)

KELOMPOK 4 / GRUP 2

Anda mungkin juga menyukai