Anda di halaman 1dari 10

MEKANIKA FLUIDA

ALIRAN LEWAT LUBANG

BAB IV
ALIRAN LEWAT LUBANG

4.1 Tujuan Percobaan


Menentukan besarnya koefisien debit pada aliran lewat lubang

4.2 Alat – alat Percobaan Beserta Gambar dan Fungsinya


1. Bangku kerja hidrolik. Alat ini berfungsi sebagaitempat meletakkan alat percobaan
serta tempat menghitung aliran debit air yang mengalir

Gambar 4.1 Bangku Kerja Hidrolik


( Sumber : Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2018 )

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

2. Seperangkat alat orifice flow. Alat ini berfungsi untuk menghitung besarnya koefisien
debit pada aliran lewat lubang

Gambar 4.2 Seperangkat Alat Orifice Flow


( Sumber : Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2018 )

3. Stopwatch 3 buah. Alat ini berfungsi untuk menghitung lama waktu percobaan

Gambar 4.3 Stopwatch 3 buah


( Sumber : Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2018 )

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

4. Gelas ukur. Alat ini berfungsi untuk menghitung volume air

Gambar 4.4 Gelas Ukur


( Sumber : Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2018 )

5. Mistar. Alat ini berfungsi untuk mengukur tinggi pancaran air

Gambar 4.5 Mistar


( Sumber : Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2018 )

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

6. Wadah besar dan wadah kecil. Alat ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya air

Gambar 4.6Wadah Besar dan Kecil


( Sumber : Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2018 )

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

4.3 Teori Dasar

Ac
h
vc

Xo
y

Gambar4.7Orifice (Lubang-Ukur) Pada Reservoir

Keterangan :
 Ac : Luas penampang (m2)
 vc : Kecepatan air (m/s)
 y : Tinggi air tumpah (m)
 x : Jarak air tumpah (m)
 h : Ketinggian air (m)
 Xo : Tinggi lubang (m)
Partikel zat cair yang mengalir melalui lubang berasal dari segala arah. Karena zat
cair mempunyai kekentalan maka beberapa partikel yang mempunyai lintasan membelok
akan mengalami kehilangan tenaga. Setelah melewati lubang pancaran air mengalami
kontraksi, yang ditunjukkan oleh penguncupan aliran. Kontraksi maksimum terjadi pada
suatu tampang sedikit disebelah hilir lubang, dimana pancaran kurang lebih horisontal.
Tampang dengan kontraksi maksimum tersebut dikenal dengan vena kontrakta. Pada aliran
zat cair melalui lubang terjadi kehilangan tenaga menyebabkan beberapa parameter aliran
akan lebih kecil dibanding pada aliran zat cair ideal yang dapat ditunjukkan oleh beberapa
koefisiennya, yaitu koefisien kontraksi, kecepatan, dan debit. Koefisien kontraksi (Cc)
adalah perbandingan antara luas tampang aliran pada vena kontrakta (Ac) dan luas lubang
(A) yang sama dengan tampang aliran zat cair ideal.

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

Cc= Ac/ A

Koefisien kontraksi tergantung pada tinggi energi, bentuk dan ukuran lubang, dan nilai
reratanya adalah sekitar Cc= 0,64. Perbandingan antara kecepatan aliran pada vena
kontrakta (ac) dan kecepatan teoritis (V) dikenal dengan koefisien kecepatan (Cv).
Berdasarkan persamaan Bernoulli, secara teoritis kecepatan air yang keluar lewat lubang
adalah:

  2gh

Akibat adanya pengaruh viskositas cairan sehingga kecepatan aktual adalah:


atau ...( 1 )
va = Cv v va = Cv . √2gh

va = Cv . √2gh
Dimana Cv adalah koefisien kecepatan, dan nilai Cv< 1
Untuk selang waktu t, tinggi jatuhvay = Cvjarak
dan . √2gh
tempuh x dari partikel air yang keluar dari
lubang dapat dinyatakan :

1 2y
y gt 2 atau t  ... ( 2 )
2 g

x = va t x
va =
atau t ... ( 3 )

Substitusi pers (2) dan pers (3) diperoleh:

x ... ( 4 )
va =
2y

g

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

Substitusi pers (1) dan pers (4) diperoleh:

x x
Cv 2 gh 
atau Cv  ... ( 5 )
2y 2 yh
g

Debit aliran lewat lubang secara teoritis adalah :

Q = A0 va

Oleh karena yang dapat diukur adalah diameter orifice (lubang) sedangkan secara teoritis
kecepatan a ada di penampang kontarksi maka debit air secara aktual adalah :

... ( 6 )
Q = Cc A0 va

Dimana Cc adalah koefisien kontraksi, dan nilai Cc < 1

Substitusi per (1) ke pers (6) diperoleh:

Qa  CcCv Ao 2gh

Perkalian antara Cc dan Cv disebut koefisien debit Cd, maka:

Qa  Cd Ao 2 gh ... ( 7 )

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

4.4 Prosedur Percobaan dan Prosedur Perhitungan


4.4.1 Prosedur Percobaan
1. Pasang salah satu orifice (lubang)
2. Atur nivo sehingga peralatan percobaan benar – benar horizontal
3. Alirkan air ke dalam tangki hingga setinggi (h) yang konstan di atas lubang dan
catat tinggi (h)
4. Ukur volume air (V) yang keluar lewat lubang dengan gelas ukur dan catat lama
waktu pengukuran (t). Hitung debit aliran (Q). Lakukan percobaan ini minimal 3
kali dan tentukan debit yang mewakili
5. Ukur panjang pancaran (x) dan tinggi pancaran (y) dari air yang keluar lewat
lubang
6. Lakukan percobaan 3-5 sebanyak 5 kali untuk tinggi (h) yang berbeda

4.4.2 Prosedur Perhitungan


1. Menentukan / mengukur tinggi muka air (h) pada tangki.
2. Mengukur jarak pancaran (x) dan tinggi pancaran (y).
3. Menghitung volume air rata-rata (𝑉̅ ) dan waktu pengukuran rata-rata (𝑡̅).
4. Menghitung debit rata-rata :

QR = V/t

5. Menghitung nilai koefisien kecepatan (Cv) :

x
Cv =
2√yh

6. Menghitung nilai Koefisien kontraksi (Cc):

QR
Cc =
Cv A0 √2gh

7. Menghitung nilai koefisien debit (Cd):

Cd = Cc .Cv

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

4.7 Analisa Tabel


Berdasarkan dari tabel hasil perhitungan maka:
1. Semakin tinggi air yang ada di dalam tabung (h) maka akan semakin kecil nilai y (jarak
vertikal).
2. Semakin tinggi air yang ada di dalam tabung (h) maka akan semakin besar debit aliran
yang dihasilkan (Q) atau h berbanding lurus dengan Q, akan tetapi berdasarkan dari tabel
hasil perhitungan menunjukkan hal yang tidak sesuai dengan teori yaitu nilai debit aliran
mengalami penurunan hingga data ke – 2 dan mengalami kenaikan nilai pada data ke-3,
dilanjutkan dengan penurunan nilai setelahnya.
3. Pengaruh debit (Q)
 Semakin kecil nilai Q maka nilai Cc akan semakin kecil, akan tetapi berdasarkan dari
tabel hasil perhitungan data ke – 2 dan data ke – 4 menunjukkan hal yang tidak sesuai
dengan teori yaitu, data ke - 2 dengan besar nilai debit aliran (Q) = 1,23934 x 10-5
menghasilkan nilai Cc = 1,5028 , sedangkan data ke – 4 dengan besar nilai debit aliran
(Q) = 1,23934 x 10-5 menghasilkan nilai Cc lebih kecil yaitu Cc = 1,0561.
 Semakin besar nilai Q maka nilai Cd akan semakin besar pula, akan tetapi
berdasarkan dari tabel hasil perhitungan data ke – 2 dan data ke – 4 menunjukkan hal
yang tidak sesuai dengan teori yaitu, data ke - 2 dengan besar nilai debit aliran (Q) =
1,23934 x 10-5 menghasilkan nilai koefisien debit (Cd) = 0,7843, sedangkan data ke –
4 dengan besar nilai debit aliran (Q) = 1,23934 x 10-5 menghasilkan nilai koefisien
debit lebih kecil nilainya yaitu (Cd) = 0,7843.
4. Semakin tinggi nilai h, maka :
 Nilai Cv akan semakin besar nilainya, akan tetapi pada hasil tabel perhitungan nilai
Cv menunjukkan nilai yang naik turun.
 Nilai Cc akan semakin besar nilainya, akan tetapi pada tabel hasil perhitungan
menunjukkan nilai yang naik turun.
 Nilai Cd akan semakin besar nilainya , akan tetapi pada hasil tabel
perhitungan nilai Cdmenunjukkan nilai yang naik turun.
5. Koefisien debit (Cd) dipengaruhi oleh Cc dan Cv.

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036


MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN LEWAT LUBANG

4.8 Kesimpulan dan Saran


4.8.1 Kesimpulan
 Berdasarkan dari hasil percobaan maka didapatkan nilai koefisien debit (Cd)
berkisar antara :
Jarum 2 = 0,7635 - 0,7929
Jarum 4 = 0,7635 - 0,7929
 Bahwa besarnya nilai koefisien debit (Cd) pada aliran lewat lubang dipengaruhi
oleh suatu faktor yaitu volume (V). Semakin besar volume, maka nilai koefisien
debit akan semakin besar.
 Berdasarkan dari hasil praktikum didapatkan nilai koefisien kecepatan (Cv)
pada hasil perhitungan sesuai dengan teori yaitu Cv < 1 (untuk jarum 2 dan
jarum 4)
 Berdasarkan dari hasil praktikum didapatkan nilai koefisien kontraksi (Cc) pada
hasil perhitungan tidak sesuai dengan teori, yang seharunsnya Cc < 1, namun
praktikan mendapatkan nilai Cc > 1 (untuk jarum 2 dan jarum 4).
 Nilai Cd berbanding lurus dengan kecepatan dan debit aliran.

4.8.2 Saran
 Sebaiknya pengambilan volume air disesuaikan dengan tinggi muka air (h) agar
tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan debit air (Q).
 Dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan agar lebih teliti dalam
menentukan jarak y.

Civil Engineering 17 DESI SALSA RAMDANII/F 111 17 036

Anda mungkin juga menyukai