BAB IV
ALIRAN LEWAT LUBANG
2. Seperangkat alat orifice flow. Alat ini berfungsi untuk menghitung besarnya koefisien
debit pada aliran lewat lubang
3. Stopwatch 3 buah. Alat ini berfungsi untuk menghitung lama waktu percobaan
6. Wadah besar dan wadah kecil. Alat ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya air
Ac
h
vc
Xo
y
Keterangan :
Ac : Luas penampang (m2)
vc : Kecepatan air (m/s)
y : Tinggi air tumpah (m)
x : Jarak air tumpah (m)
h : Ketinggian air (m)
Xo : Tinggi lubang (m)
Partikel zat cair yang mengalir melalui lubang berasal dari segala arah. Karena zat
cair mempunyai kekentalan maka beberapa partikel yang mempunyai lintasan membelok
akan mengalami kehilangan tenaga. Setelah melewati lubang pancaran air mengalami
kontraksi, yang ditunjukkan oleh penguncupan aliran. Kontraksi maksimum terjadi pada
suatu tampang sedikit disebelah hilir lubang, dimana pancaran kurang lebih horisontal.
Tampang dengan kontraksi maksimum tersebut dikenal dengan vena kontrakta. Pada aliran
zat cair melalui lubang terjadi kehilangan tenaga menyebabkan beberapa parameter aliran
akan lebih kecil dibanding pada aliran zat cair ideal yang dapat ditunjukkan oleh beberapa
koefisiennya, yaitu koefisien kontraksi, kecepatan, dan debit. Koefisien kontraksi (Cc)
adalah perbandingan antara luas tampang aliran pada vena kontrakta (Ac) dan luas lubang
(A) yang sama dengan tampang aliran zat cair ideal.
Cc= Ac/ A
Koefisien kontraksi tergantung pada tinggi energi, bentuk dan ukuran lubang, dan nilai
reratanya adalah sekitar Cc= 0,64. Perbandingan antara kecepatan aliran pada vena
kontrakta (ac) dan kecepatan teoritis (V) dikenal dengan koefisien kecepatan (Cv).
Berdasarkan persamaan Bernoulli, secara teoritis kecepatan air yang keluar lewat lubang
adalah:
2gh
va = Cv . √2gh
Dimana Cv adalah koefisien kecepatan, dan nilai Cv< 1
Untuk selang waktu t, tinggi jatuhvay = Cvjarak
dan . √2gh
tempuh x dari partikel air yang keluar dari
lubang dapat dinyatakan :
1 2y
y gt 2 atau t ... ( 2 )
2 g
x = va t x
va =
atau t ... ( 3 )
x ... ( 4 )
va =
2y
√
g
x x
Cv 2 gh
atau Cv ... ( 5 )
2y 2 yh
g
Q = A0 va
Oleh karena yang dapat diukur adalah diameter orifice (lubang) sedangkan secara teoritis
kecepatan a ada di penampang kontarksi maka debit air secara aktual adalah :
... ( 6 )
Q = Cc A0 va
Qa CcCv Ao 2gh
Qa Cd Ao 2 gh ... ( 7 )
QR = V/t
x
Cv =
2√yh
QR
Cc =
Cv A0 √2gh
Cd = Cc .Cv
4.8.2 Saran
Sebaiknya pengambilan volume air disesuaikan dengan tinggi muka air (h) agar
tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan debit air (Q).
Dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan agar lebih teliti dalam
menentukan jarak y.