Diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan kelainan sekresi insulin serta kerja insulin. Pada
awalnya tampak terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. Insulin mula-
mula mengikatkan dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi
reaksi intraseluler yang menyebabkan mobilisasi pembawa GLUT 4 glukosa dan
meningkatkan transpor glukosa menembus membran sel. Pada pasien-pasien dengan diabetes
tipe 2 terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. Kelainan ini dapat
disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempatb reseptor pada membran sel yang selnya
responsif terhadap insulin atau akibat ketidaknormalan reseptor insulin intrinsik. Akibatnya,
terjadi penggabungan abnormal antara kompleks reseptor insulin dengan sistem transpor
glukosa. Ketidaknormalan postreseptor dapat mengganggu kerja insulin. Pada akhirnya
timbul kegagalan sel beta dengan menurunnya jumlah insulin yang beredar dan tidak lagi
memadai untuk mempertahankan euglikemia. Sekitar 80% pasin diabetes tipe 2 mengalami
obesitas. Karena obesitas berkaitan dengan resisten insulin, maka kelihatannya akan timbul
kegagalan toleransi glukosa yang menyebabkan diabetes tipe 2. Pengurangan berat badan
seringkali dikaitkan dengan perbaikan dalam sensitivitas insulin dan pemulihan toleransi
glukosa.