Anda di halaman 1dari 15

KMB 1

“SARS”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AKADEMI KEPERAWATAN BALA KESELAMATAN PALU

TAHUN 2016/2017

ANGKATAN XVII

KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, kami bias menyelesaikan makalah yang berjudul “KMB1” tentang SARS.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB 1.

Kami mengucapkan trima kasih kepadda semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu. Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan demi sempurnannya makalah
ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaan untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palu, 24 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
COVER MAKALAH

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN

BAB II : ISI

A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
C. KLASIFIKASI
D. PATOFISIOLOGI
E. MANIFESTASI KLINIS
F. PROSEDUR DIAGNOSTIK
G. PENATALAKSANAAN
H. KOMPLIKASI

BAB III : TEORI KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN FOKUS
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
D. EVALUASI

BAB IV : PENUTUB

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada tanggal 15 Maret 2003, WHO memberikan suatu kewaspadaan global


suatu penyakit pneumonia akut atipikal yang sampai dengan tanggal 31Maret 2003
belum teridentifikasi dengan jelas etiologi dan pengobatannya. WHO memberi
nama sebagai Severe Akut Respiratory Syndrome. Antara 1 Februari 2003 sampai
dengan tanggal 27 Maret 2003, sudah 15 negara yang melaporkan adanya penderita
SARS, dengan. Total penderita 1408orang dengan 53 kematian. Itu berarti
dibandingkan keadaan pada tanggal 21Maret 2003, bertambah dengan 2 negara lagi
yang meliputi 350 kasus dengan 10 kematian. Negara-negara tersebut adalah.
Canada, China, Hongkong, Taiwan,Perancis, Jerman, Italia, Irlandia, Romania,
Singapura, Switzerland, Thailand, Inggris, Amerika, dan Vietnam. Data Slovenia
dan Spanyol sudah dikeluarkansebagai negara berjangkit. WHO merekomendasikan
agar setiap orang yangmengadakan perjalanan dari Canada (Toronto), Singapura,
China (Provinsi Beijing, Guangdong, Hongkong, Shaxi dan Taiwan), serta Vietnam,
tiba-tiba menderita sakit demam panas untuk menunda perjalanannya sampai
merasa sehatkembali. Tim investigasi perlu mempersiapkan diri dengan menyusun
suatu pedoman investigasi kasus SARS di Indonesia.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini, antara lain mengetahui:

a) Pengertian SARS
b) Etiologi SARS
c) Klasifikasi SARS
d) Patofisiologi SARS
e) Manifestasi klinis SARS
f) Prosedur diagnostic SARS
g) Pengobatan SARS
h) Komplikasi SARS
i) Asuhan keperawatan pada klien dengan SARS
BAB II

ISI
A. Pengertian
SARS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS
(SARS-CoV). Penderita yang terkena SARS mengalami gangguan pernafasan yang
akut (terjadi dalam waktu cepat) dan dapat menyebabkan kematian. SARS
merupakan penyakit menular dan dapat mengenai siapa saja, terutama orang tua.

B. Etiologi
Penyakit SARS disebabkan oleh kelompok virus corona, yang merupakan
penyebab influenza. Diperkirakan virus ini bermula dari penyebaran melalui hewan
mamalia ke manusia di China. Penularan virus terjadi secara airborne (melalui
perantara udara), kontak yang erat dan kontak langsung dengan alat yang
terkontaminasi.
Yang dimaksud dengan kontak erat adalah tinggal bersama dengan pasien,
atau mempunyai kemungkinan melakukan kontak dengan cairan tubuh pasien.
Contoh seperti berciuman, menggunakan alat makan bersama, berbicara dalam jarak
dekat (dalam jarak 1 meter).
Saat ada pasien SARS batuk atau bersin, partikel virus ikut berterbangan.
Apabila partikel virus ini dihirup oleh orang yang sehat, maka tertularlah orang
tersebut dengan SARS. Kontak langsung dengan barang yang telah terkontaminasi
juga dapat menularkan SARS, karena virus SARS dapat bertahan sampai kurang
lebih 6 jam. Virus SARS ditemukan juga pada kotoran manusia, dan dapat bertahan
hingga puncaknya pada hari ke-13 sampai 14. SARS dapat ditularkan melalui
kotoran namun lebih jarang terjadi.
Pada orang yang dicurigai terkena SARS, ditanyakan mengenai riwayat
bepergian ke tempat dengan kasus SARS, riwayat kontak dengan pasien SARS,
riwayat pekerjaan, dan riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya. Walaupun
tidak ditemukan riwayat yang positif, penyakit SARS tidak dapat disingkirkan
begitu saja.
Masih ada beberapa pertanyaan seputar penularan SARS sampai saat ini.
Selama wabah SARS pada tahun 2002-2003, ternyata tidak semua orang yang
kontak dengan pasien SARS ikut menderita SARS. Selain itu, pada beberapa kasus
penderita SARS ternyata tidak ditemukan riwayat kontak sebelumnya. Dengan
demikian, bila dibandingkan dengan penyakit lain yang ditularkan melalui udara
(seperti influenza), penyakit SARS merupakan penyakit dengan tingkat penularan
menengah.

C. Klasifikasi
Klasifikasi koronavirus dibagi dalam dua kelompok antigenik koronavirus manusia
yang diwakili oleh strain 228E dan OCH3.

D. Patofisiologi

Penyebab penyakit SARS disebabkan oleh coronavirus (family


paramoxyviridae) yang pada pemeriksaan dengan mikroskop electron. Virus ini
stabil pada tinja dan urine, pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat bertahan
lebih dari 4 hari pada penderita diare. Seperti virus lain, corona menyebar lewat
udara, masuk melalui saluran pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Lalu
berinkubasi dalam paru-paruselama 2-10 hari yang kemudian menyebabkan paru-
paru akan meradang sehingga bernapas menjadi sulit.

Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung dengan pasien


atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah (droplet) saat pasien bersin dan
batuk. Dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat yang terkontaminasi.
Cara penularan : SARS ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu
merawat penderita, tinggal satu rumah dengan penderita atau kontak
langsungdengan secret atau cairan tubuh dari penderita suspect atau probable.
Penularan melalui udara, misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu
kendaraan ataudalam satu gedung diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak
langsung berhadapandengan penderita SARS. Untuk sementara, masa menular
adalah mulai saat terdapatdemam atau tanda-tanda gangguan pernafasan hingga
penyakitnya dinyatakan sembuh.Masa penularan berlangsung kurang dari 21 hari.
Petugas kesehatan yang kontak langsung dengan penderita mempunyai risiko paling
tinggi tertular, lebih-lebih pada petugas yang melakukan tindakan pada sistem
pernafasan seperti melakukan intubasiatau nebulasi.

E. Manifestasi Klinis
Suhu badan lebih dari 38oC, ditambah batuk, sulit bernapas, dan napas
pendek- pendek. Jika sudah terjadi gejala-gejala itu dan pernah berkontak dekat
dengan pasien penyakit ini, orang bisa disebut suspect SARS. Kalau setelah di
rontgen terlihat ada pneumonia (radang paru-paru) atau terjadi gagal pernapasan,
orang itu bisa disebut probable SARS atau bisa diduga terkena SARS. Gejala
lainnya sakitkepala, otot terasa kaku, diare yang tak kunjung henti, timbul bintik-
bintik merah pada kulit, dan badan lemas beberapa hari. Ini semua adalah gejala
yang kasat mata bisa dirasakan langsung oleh orang yang diduga menderita SARS
itu. Tapi gejala itu tidak cukup kuat jika belum ada kontak langsung dengan pasien.
Tetap diperlukan pemeriksaan medis sebelum seseorang disimpulkan terkena
penyakit ini. Paru- parunya mengalami radang, limfositnya menurun, trombositnya
mungkin jugamenurun. Kalau sudah berat, oksigen dalam darah menurun dan enzim
hati akan meningkat. Ini semua gejala yang bisa dilihat dengan alat medis. Tapi
semua gejala itu masih bisa berubah. Penelitian terus dilangsungkan sampai
sekarang.

F. Prosedur Diagnostik
1. Pemeriksaan radiologis : air bronchogram : Streptococcus pneumonia.
2. Pada pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar bunyi
pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing). Tekanan darah seringkali
rendah dan kulit, bibir serta kuku penderita tampak kebiruan (sianosis,
karenakekurangan oksigen).
3. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS :
 Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat
yangseharusnya terisi udara)
 Gas darah arteri
 Hitung jenis darah dan kimia darah
 Bronkoskopi
4. Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit
5. Pemeriksaan Bakteriologis : sputum, darah, aspirasi nasotrakeal
atautranstrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi,
biopsy.
6. Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8
jam dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi antibody.
G. Penatalaksanaan
Seseorang yang sudah positif terkena SARS, maka penderita harus diisolasi
di rumah sakit. Pengobatan yang diberikan berupa antibiotik, antivirus, anti
peradangan golongan steroid, oksigen, dan bantuan pernafasan. Walaupun antibiotik
digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, namun aintibiotik
yang memiliki spektrum luas (menyerang beberapa jenis bakteri) umum digunakan
dalam pengobatan SARS. Pengunaan antibiotik untuk mengatasi terjadinya radang
jaringan paru-paru (pneumonia). Antivirus yang digunakan dalam pengobatan
SARS adalah Ribavirin. Namun kegunaan dan efek samping dari Ribavirin masih
diperdebatkan.

Pasien dengan SARS umumnya mengalami gejala depresi dan cemas.


Begitu pula dengan keluarga pasien. Faktor psikologi seperti ini juga penting
diperhatikan, sehingga dibutuhkan dukungan dan konseling bagi pasien dan
keluarga. SARS adalah penyakit infeksi yang menular, walaupun tingkat
penularannya sedang, dan perlu dilakukan pencegahan untuk menghindari
terjadinya wabah kembali. Sampai saat ini belum ada vaksin untuk pencegahan
infeksi virus SARS. Cara pencegahan paling efektif adalah memutus rantai
penularan. Pada sebagian besar kasus, SARS menular dengan kontak yang sangat
dekat, sehingga pencegahan yang tepat adalah dengan melakukan isolasi pada
pasien yang terinfeksi.

Menghindari dan mengurangi kontak dengan pasien SARS menurunkan


risiko tertular. Tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah menjaga
kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk
dan bersin atau menggunakan masker, tidak berbagi alat makan dan alat lain dengan
orang lain, dan menggunakan sarung tangan bila akan melakukan kontak dengan
cairan tubuh seseorang.

Nasihat penting bagi para wisatawan (travelers) dalam mewaspadai SARS


adalah berhati-hati bila merasa gejala utama SARS (demam lebih dari 38⁰C, batuk
kering, dan susah bernafas) dan ada riwayat bepergian ke tempat dengan kasus
SARS dalam kurun waktu 10 hari terakhir. Tempat-tempat tersebut antara lain
China, Kanada, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, Singapura, dan Amerika Serikat.
Konsultasikan dengan dokter apabila gejala-gejala di atas terjadi

H. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat SARS adalah sepsis, gagal nafas, gagal jantung,
gagal hati, dan kematian

BAB III
TEORI KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan SARS :
1. Kaji terhadap nyeri, takipnea, penggunaan otot aksesori, nadi cepat
bersambungan, batuk, sputum purulen, dan auskultasi bunyi napas untuk
mengetahui konsolidasi.
2. Perhatikan perubahan suhu tubuh.
3. Kaji terhadap kegelisahan dan delirium dalam alkoholisme.
4. Kaji terhadap komplikasi yaitu demam berlanjut atau kambuhan,tidak berhasil
untuk sembuh, atelektasis, efusi pleural, komplikasi jantung, dansuperinfeksi.
5. Faktor perkembangan pasien : Umur, tingkat perkembangan,kebiasaan sehari-
hari, mekanisme koping, kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan
6. Pengetahuan pasien atau keluarga : pengalaman terkena penyakit pernafasan,
pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yangdilakukan.

B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan atau kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen.
2. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi dan obstruksi jalan
nafas.
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan hipertermi.

C. Intervensi keperawatan
Dx1 :
 Kaji AGD (Analisa Gas Darah).
 Pertahankan patensi jalan napas (ventilasi).
 Dorong mengeluarkan sputum penghisapan bila diindikasikan.

Dx2 :

 Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning.


 Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
 Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning.
 Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
 Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion
nasotrakeal.
 Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan.
 Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan
darinasotrakeal.
 Monitor status oksigen pasien.
 Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion.
 Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan saturasi O2, dan lain-lain.

Airway Management :

 Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu.
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan.
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu.
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan.
 Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu.
 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
 Monitor respirasi dan status O2.

Dx3 :

 Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.


 Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadiadekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan.
 Monitor vital sign.
 Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian.
 Lakukan terapi IV.
 Monitor status nutrisi.
 Berikan cairan.
 Dorong masukan oral.
 Berikan penggantian nesogatrik sesuai output.
 Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.
 Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk.
 Atur kemungkinan tranfusi.
 Persiapan untuk tranfusi.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan gejala sakit
pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran
pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.WHO
mengumumkan kesepakatan bahwa coronavirus yang baru teridentifikasi adalah
mayoritas agen penyebab SARS. Coronavirus berasal dari kata “Corona”yang
berasal dari bahasa Latin yang artinya “crown” atau mahkota. Ini sesuai dengan
bentuk Coronavirus itu sendiri yang kalau dilihat dengan mikroskop nampak
sepertimahkota.Penyebabnya lain bisa karena penyakit apapun, yang secara
langsung ataupuntidak langsung yang melukai paru-paru.
Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung dengan pasien
atauterkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah saat pasien bersin dan batuk
bahkan bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi atau barang yang
digunakan oleh pasien SARS. Masa penularan berlangsung kurang dari 21 hari.

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan untuk lebih
berhati-hati dan selalu waspada dalam menangani pasien atau klien yang terkena
penyakit SARS. Karena SARS dapat menular melalui kontak langsung, terutama
kepadatenaga kesehatan mempunyai risiko paling tinggi untuk tertular SARS.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_pernapasan_akut_berat

http://www.kerjanya.net/faq/6604-sars-severe-acute-respiratory-syndrome.html#penyebab

https://www.scribd.com/doc/39742396/Pathway-SARS

Anda mungkin juga menyukai