Jl. H. M
Joyomartono Telp. (+62-21) 8267 9999 Fax. (+62-
21) 8267 9999
Email : mkt.bkstmr@awalbros.com
Website : www.awalbros.com
Menimbang :
Mengingat :
Menetapkan :
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Timur
terlampir dalam Surat Keputusan ini yang merupakan satu kesatuan
dan tidak terpisah
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
bahwa segala sesuatunya akan diubah dan diperbaiki kembali
sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini dan akan diadakan perubahan.
1. Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Timur melalui Instalasi Gizi menyediakan
pelayanan makanan untuk pasien secara teratur dalam berbagai macam menu
pilihan makanan dengan memperhatikan usia, kondisi, kebutuhan dan terapi gizi,
agama, adat, sosial, dan budaya.
2. Penyelenggaraan makanan bagi pasien rawat inap dilakukan berdasarkan penilaian
terhadap kebutuhan dan status gizi pasien, termasuk pemenuhan permintaan khusus
dari pasien, mulai dari rencana terapi, penentuan diet, permintaan diet, dan
penyediaan diet yang melibatkan dokter, perawat, dan ahli gizi yang
didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
3. Proses penyelenggaraan makanan dilakukan melalui pengawasan Ahli Gizi dan
pemantauan oleh Komite Pencegahan & Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS), dengan memperhatikan mutu, kualitas dan nilai gizi bahan makanan mulai
dari proses pemesanan, penerimaan, penyimpanan, persiapan, pengolahan dan
pendistribusian makanan dengan melakukan pemisahan tempat penyimpanan bahan
makanan basah dan bahan makanan kering, pengontrolan suhu ruang dan lemari
penyimpanan bahan
makanan, memberikan label tanggal kemasan buka, menerapkan sitem First In First
Out (FIFO) & First Expired First Out (FEFO), penggunaan APD serta melakukan
kebersihan tagan secara tepat guna mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan
4. Instalasi Gizi berkoordinasi dengan Komite K3RS dan SDM untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan penjamah makanan secara berkala setiap 6 bulan sekali
meliputi pemeriksaan fisik dan darah lengkap, pemeriksaan HBsAg, pemeriksaan
thorax, dan pemeriksaan typus.
5. Apabila keluarga pasien atau pengunjung lain bermaksud membawa makanan
untuk pasien dari luar rumah sakit, maka terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari dokter dan ahli gizi. Dan bila telah diperkenankan, maka ahli gizi
akan memberikan edukasi tentang makanan yang merupakan kontraindikasi terhadap
rencana, kebersihan (hygiene) makanan dan kebutuhan asuhan pasien termasuk
informasi terkait interaksi
antara obat dan makanan. Ahli Gizi akan memantau makanan/minuman yang
dibawa keluarga/pengunjung lain.
6. Asuhan gizi terpadu yang dilakukan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Timur meliputi
skrining gizi, asesmen gizi, pemberian terapi nutrisi, pemberian edukasi gizi, serta
monitoring dan evaluasi terhadap terapi gizi yang diberikan. Kegiatan asuhan gizi,
didokumentasikan dan diintegrasikan dengan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) lainnya
di dalam rekam medis pasien dengan format SOAP.
7. Skrinning gizi pasien baru dilakukan oleh perawat di Instalasi Gawat Darurat atau
poliklinik rawat jalan atau ruangan rawat pasien dengan perangkat MST
( Malnutrition Skrinning Tools) untuk pasien dewasa dan Strong Kids untuk anak
dalam waktu 1x24 jam setelah pasien masuk rumah sakit.
8. Tingkat resiko malnutrisi pasien dewasa ditentukan berdasarkan nilai skor dari MST
dengan kategori : resiko rendah (skor 0-1), resiko sedang (skor 2-3), resiko tinggi
(skor 4-5). Tingkat resiko malnutrisi pasien anak ditentukan berdasarkan nilai skor dari
Strong
Kids dengan kategori : resiko rendah (skor 0), resiko sedang (skor 1-3), resiko
tinggi (skor 4-5)
9. Pasien dewasa dengan risiko malnutrisi sedang dan tinggi dan pasien dengan
penyakit yang meningkatkan kebutuhan gizi seperti Diabetes Mellitus, Ginjal Kronik,
Sirosis Hati, PPOK, Kanker, Stroke, Penumonia, Transplantasi Sumsum Tulang, Cedera
Kepala Berat dan Luka Bakar akan mendapatkan terapi gizi lebih lanjut oleh ahli
gizi serta berkolaborasi dengan perawat dan Dokter Spesialis Gizi Klinik (apabila
dirujuk) atas sepengetahuan dan persetujuan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan.
10. Pasien anak dengan risiko malnutrisi sedang dan tinggi dan pasien anak dengan
penyakit beresiko malnutrisi seperti diare kronik (lebih dari 2 minggu), (tersangka)
jantung bawaan, (tersangka) infeksi HIV, (tersangka) kanker, penyakit hati kronik,
penyakit ginjal kronik, TB paru, kelainan anatomi mulut, trauma, kelainan metabolik
bawaan, retardasi mental, keterlambatan perkembangan, rencana operasi mayor, dan
terpasang stoma akan mendapatkan terapi gizi lebih lanjut oleh ahli gizi serta
berkolaborasi dengan perawat dan Dokter Spesialis Gizi Klinik (apabila dirujuk) atas
sepengetahuan dan persetujuan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan.
11. Asesmen gizi pada pasien beresiko malnutrisi dilakukan oleh ahli gizi dalam waktu
1x24 jam setelah resiko malnutrisi pasien ditetapkan, dan dilanjutkan dengan assesmen
ulang setiap hari pada pasien dengan resiko malnutrusi berat, setiap 3 hari pada pasien
dengan resiko malnutrisi sedang, dan setiap 7 hari pada pasien dengan resiko malnutrisi
ringan.
12. Perkembangan dan respon pasien terhadap terapi gizi yang diberikan akan dimonitor
dan dievaluasi guna mencapai status nutrisi yang optimal
13. Pasien dan keluarga diberikan edukasi gizi berupa penjelasan diet, dan batasan diet
yang diberikan selama masa perawatan di rumah sakit maupun saat pasien hendak
pulang dengan menggunakan media leaflet gizi.
Direktur
Riwayat Revisi
Revisi No Dokumen
-