Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN : PENGAMAN PANTAI LOKASI KEGIATAN : BADAN


PENANGGULANGAN BENCANA

TAHUN ANGG : 2011

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
I.1 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga Kerja
a. Sesuai persyaratan dalam kontrak, maka kontraktor diharuskan mengadakan
mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan serta
tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
b Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan
dan mengambil alat ataupun tenaga kerja dari atau ke lokasi pekerjaan.
c Sebelum pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga
kerja,terlebih dahulu kontraktor meminta persetujuan dari Direksi.
I.2 Direksi keet, barak Kerja/Gudang dan Lain-lain
a. Kantor Direksi di lapangan disiapkan oleh kontraktor adalah merupakan bagian
dari persipan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai dengan yang
tertuang dalam spesifikasi umum.
b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkel
sebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja harus sesuai
dengan spesifikasi umum.
c. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya yang
timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan pekerjaan lainnya.
II. PEKERJAAN PENGUKURAN
II.1 Pekerjaan Uitzet/Pengukuran untuk M.C. Nol & Pemasangan Profil
a. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor harus
melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran
tersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akan menunjukkan
titik referensi .

b. Patok-patok sementara yang dipasang terbuat dari kayu, dipasang pada setiap
jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut
pertimbangan teknis dari Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mudah goyah atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik
uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran.
Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.
c. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini, dimana titik uitzet ini dipakai
sebagai titik bantu didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi Pekerjaan
ataupun Team Pemeriksa Serah Terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet
tersebut hilang/rusak maka kontraktor diwajibkan mengganti patok baru
dengan persetujuan Direksi atas biaya kontraktor.
d. Pengukuran M.C.0, untuk mutual check nol yang akan dihasilkan :
- Data ukur
- Gambar situasi
- Gambar profil memanjang
- Gambar profil melintang
- Construction Drawing (CD)
e. Setiap hasil pengukuran baik data ukur dan gambar harus disesuaikan dan
diparaf dan atau ditandatangani oleh Pihak Kontraktor serta Pihak Direksi. Data
dan gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang berkualitas
baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi
f. Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Construction Drawing
(CD) dari pengukuran MC 0, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa oleh Direksi
sebelum dilakukan persetujuan
g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkan
dalam gambar dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak
Direksi.
h. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan
III. PEKERJAAN PENGAMAN PANTAI
III.1 Pekerjaan Galian Tanah Pasir
a. Semua galian harus dikerjakan menurut persyaratan dalam bab ini serta
mencapai garis-garis yang ditunjukkan pada gambar rencana atau ditentukan
oleh Direksi.
b. Selama pelaksanaan pekerjaan berjalan, mungkin perlu atau diinginkan adanya
perubahan maupun penyesuaian terhadap kondisi di lapangan oleh Direksi
mengenai dimensi-dimensi penggalian sebagai perbaikan atau perubahan.
c. Semua penggalian atas kehendak kontraktor selain yang ditunjuk dalam
gambar rencana harus ditutup/disempurnakan kembali atas biaya kontraktor.
d. Pekerjaan galian tanah ini dilakukan dengan menggunakan alat berat,
excavator.
e. Bahan bekas galian diangkut ke tempat pembuangan yang telah disediakan
kontraktor dengan menggunakan dump truck.
f. Volume pekerjaan yang dibayar untuk pekerjaan ini adalah per m3 galian.
III.2 Pekerjaan Pasangan Geotextile Non Woven
a. Geotextile yang digunakan adalah geotextile tipe Non Woven, dan banyak
digunakan sebagai material tekstil untuk konstruksi timbunan jalan, drainase,
filter dan proteksi. Tipe geotextile yang digunakan adalah tipe UMMS FELT PP
(Polyprophylene)
b. Untuk perlindungan konstruksi revetment terhadap bahaya erosi dari
gelombang dan arus, maka di bawah pasangan pondasi dipasang dan dihampar
lapisan khusus berupa pemakaian lapisan geotextile. Pemakaian dan jenis
lapisan geotextile dari produksi dalam negeri yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
c. Cara pelaksanaan dan pemasangan lapisan geotextile harus sedemikian rupa,
sehingga merupakan konstruksi perlindungan terhadap erosi. Terutama di
ujung-ujung pondasi yang berhubungan dengan gelombang dan arus, dimana
ujung dari hamparan geotextile terikat erat dengan pasangan pondasi batu.
d. Sebelum dilakukan penghamparan lapisan geotexteile, Kontraktor harus
mengajukan tipe, jenis geotextile dan metode pelaksanaan beserta gambar
detail yang akan dipakai kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
e. Sebelum dilakukan penghamparan lapisan geotextile, permukaan tanah di
bawahnya harus rata tanpa adanya batu-batuan yang dapat merusak/merobek
jalinan geotextile yang dihampar.

III.3 Pekerjaan Pasangan Batu


a. Pekerjaan pasangan batu dilakukan pada kontruksi revetment sesuai dengan lay out
perletakan konstruksi yang direncanakan. Bentuk dan ukuran harus mengikuti
gamba kerja.
b. Sumber Material
Pemborong harus menyerahkan usaha sumber material kepada Direksi paling l
lamba 30 hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) untuK
Mendapatkan persetujuan. Usulan tersebut harus mencakup penjelasan detail darI
sumber material,sertifikat uji material, kapasitas produksi, alat-alat yang digunakan
serta cara pengangkutannya.
c. Standard Pengetesan Material
Standar yang digunakan untuk pengawasan kualitas material adalah ASTM terbitan
terbaru dari bagian :

C-88 Test for Soundness of Aggregate by use of Sodium Sulfate or Magnesium


Sulfate.
C-97 Test for Compressive Strength of Natural Building Stone.
C-170 Test for Resistance to Abrasion of Large Size Coarse Aggregate by use of
the Los Angeles Machine.
Pemborong harus mengadakan pengujian-pengujian dengan standard pengetesan
tersebut diatas sebelum memulai pekerjaan.
d. Material
Material batu yang digunakan harus memenuhi klasifikasi berikut ini.

Semua material harus diambil dari sumber yang telah disetujui oleh Direksi

Ukuran batu yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana.

Batu harus dari jenis batu yang keras, kompak, padat serta tahan lama. Batu

tersebut harus bebas dari retakan, lapisan lunak, serta material lain yang dapat
mengakibatkan batu menjadi hancur atau pecah selama pengangkutan,
pemasangan, atau akibat cuaca. Batu dengan bentuk bulat dan licin tidak diijinkan
digunakan untuk kontruksi revetment.
e. Metoda pelaksanaan
Sekurang-kurangnya 30 hari sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus
menyerahkan usulan mengenai metoda penyusunan batu-batu revetment seperti
pada
gambar kerja untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Usulan tersebut harus
berisi
informasi mengenai hal-hal berikut ini:

metoda pelaksanaan

urutan pelaksanaan

peralatan yang akan digunakan (jenis dan jumlah peralatan)

lokasi stock pile untuk batu

metoda pengukuran kemiringan lereng batu dan ketebalan lapisan batu

pengangkutan batu dari sumber material ke site dan dari stock pile ke lokasi

pekerjaan

perkiraaan volume pekerjaan yang dapat dicapai


f. Penyusunan batu
Batu harus disusun mulai dari elevasi paling bawah dan harus disusun
dalamlapisan horizontal. Batu harus disusun sepadat mungkin untuk
Mendapatkan masa padat yang saling mengikat dengan rongga minimum. Batu
harus membentuk kemiringan sesuai
dengan gambar kerja.

III.4 Pekerjaan Penyelesaian dan Pembersihan Akhir


a. Pelaksana wajib meneliti kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan
serta mengerjakan pembetulan-pembetulan kekurangan, perbaikan-perbaikan
dan lain-lain yang mungkin ada.

b. Setelah selesai seluruh pekerjaan, pelaksana harus membersihkan daerah kerja


antara lain : Membongkar konstruksi-konstruksi penolong,
perlengkapanperlengkapan

pembantu, bahan-bahan bekas tak terpakai sampai bersih


seluruhnya sesuai Petunjuk Pengawas Proyek/Direksi.
c. Sisa-sisa bahan bangunan, peralatan dan bangunan yang dibeli dengan biaya
yang dibeli dengan biaya dari proyek adalah menjadi milik proyek/pemilik
bangunan.

Anda mungkin juga menyukai